- Beranda
- Stories from the Heart
KKN Dihantui 30 hari (horor)
...
TS
tentangaku001
KKN Dihantui 30 hari (horor)
terdorong karena baca trit sebelah tentang KKN ane pengen berbagi kisah untuk nyata tidaknya sama kayak trit sebelah silahkan menurut presepsinya masing - masing...
Pengenalan
Sebut saja ane vano (nama disamarkan) mahasiswa di salah satu universitas di indonesia semester 7 ane punya kemampuan yang sekaligus kutukan buat ane, ane bisa lihat apa yang g bisa dilihat kebanyakan orang. Tapi ane paling g suka berurusan dengan hal – hal begituan walaupun ane sudah dibekali dengan ilmu – ilmu untuk menghadapi sesuatu yang g terlihat itu.
Singkat cerita mahasiswa dikampus ane diwajibkan ngambil matakuliah kkn dan ane putuskan buat ambil disemester 7 walaupun sebenernya udah bisa ane ambil disemester 6. Dikampus an ini kelompok kkn ditentukan jadi g bisa milih. Seperti cwo pada umumnya ane Cuma berharap satu kelompok sama cwe yang cantik – cantik. Dan setelah keluar pengumuman kelompok kkn ane terdiri dari 8 orang 4 cwo dan 4 cwe. Ke 4 cwo itu ane, joko, ivan, aldo (nama samaran) dan 4 cwe itu ine, agnes, silvy, dan ratna. Dan lokasi kkn ane juga belom pernah ane denger dan g tau letaknya.
Waktu untuk menentukan seberapa besar keberuntungan ane tiba, briefing kkn dan saat – saat melihat wajah anggota kelompok ane. Dari ke 4 cwo gak ada yang menarik buat ane karna ane normal gan sukanya ama cwe, berbeda dari ke 4 cwe ada 3 cwe yang menarik perhatian ane. 3 cwe itu ine, agnes dan silvy. Ine berwajah biasa kulitnya sawo matang tapi bodynya luar biasa bagus, agnes berwajah tidak cantik tapi manis dan g ngebosenin buat dipandang dan ditambah bodynya yang proposional, dan silvy berwajah oriental dan cantik banget tapi sayang bodynya biasa aja.
Dan hari itu kami berkenalan dan memilih pengurus kelompok dan sayangnya karena ane paling tua ane dipilih jadi ketua. Selama 3 bulan adalah masa persiapan kkn dan kkn dilaksanakan 30 hari atau sebulan.
Hari pertama
Setelah 3 bulan pesiapan akhrinya hari penerjunan tiba, tidak lupa persediaan rokok dan kopi yang memang barang wajib bagi ane ane persiapin. Perjalanan cukup jauh yang ditempuh bis selama 4 jam perjalanan. Setelah sampai kami disambut pak dukuh dan jajaran pengurus padukuhan. Kami berkenalan dan sedikit mensosialisasikan program kerja yang telah kami siapkan selama 3 bulan persiapan. Setelah selesai kami diantar ke rumah yang akan kami tinggali. Rumah yang kami tinggali tidak strategis menurut ane karna letaknya diujung padukuhan yang langsung berbatasan dengan hutan dan setelah hutan ada kali yang cukup besar. Jalan menuju rumah pun sangat jelek medannya bebatuan dan naik turun serta berkelok – kelok. Rumah kami terdiri dari 2 kamar besar dengan satu ruang tamu. Karena kamarnya hanya 2 maka sudah pasti terbagi menjadi kamar cwo dan kamar cwe yang berarti kami tidur ber 4 satu kamar. Jauh dari nyaman untuk ditinggali rumah ini pun berisi makhluk – makhluk kasat mata yang kurang enak dipandang maupun dirasakan. Yang terlihat pada saat itu sebanyak 3 makhluk astral, pertama di sebelah rumah dipohon yang cukup besar dan bercabang banyak dipohon itu duduk sesosok wanita menggunakan gaun merah rambutnya panjang dan berantakan menutupi wajahnya yang terlihat hanya mulutnya yang merah seperti menggunakan lipstik dan yang bikin g enak dipandang mulutnya yang lebar jauh dari ukuran normal. Yang kedua ada di sumur belakang rumah didalam sumur terlihat sesosok pria dengan mata merah dan tanpa rambut mukanya hancur sebelah dan kaki tangannya kurus kerempeng dan luar biasa lentur gan. Yang ketiga adalah yang paling menakutkan bukan karena bentuknya tetapi karena umur dan kekuatannya sesosok makhluk yang kepalanya dipenuhi rambut berwarna putih dengan wajah yang seperti topeng leak tangannya panjang menyentuh tanah. Karena ane g suka berurusan sama makhluk – makhluk itu ane lebih milih tidak memandang mereka dan hanya permisi meminta ijin tinggal disitu didalam hati.
Setelah beres – beres barang bawaan kami memutuskan untuk keliling padukuhan untuk mempelajaari lingkungan sekitar. Karena harus ada yang menjaga rumah maka dua orang ditinggal di rumah dan yang dipilih adalah 2 orang cwe yaitu ratna dan silvy karena mereka bertugas menyiapkan makan. Setelah berjalan – jalan ada beberapa tempat yang langsung masuk daftar merah bagi ane pertama kali belakang rumah, kedua kuburan tua dibelakang rumah pak dukuh dan gedung bekas SD yang tidak terawat. Tapi disini ane lebih milih tidak memberi tau anggota kelompok tentang kelebihan ane. Setelah tiba dirumah kami dikejutkan dengan tangisan ratna...
Hari pertama #2
Ratna menangis sejadi – jadinya matanya melotot seperti orang yang melihat setan. Ratna memang satu – satunya cwe yang gak menarik perhatian ane dia hitam, tidak manis, tidak cantik, badannya juga dibawah standar ya bisa di bilang triplek gan. Oleh karna itu ane kurang tertarik buat ngeluarin sikap pahlawan ane ane berdiri di blakang para cwo” yang sibuk bertanya “kenapa?” sama si ratna.
“Kamu kenapa na?” tanya ivan.
“aa..anuuu... tadi ada suara kayak suara raungan gt” sambil dipeluk oleh agnes.
Gila apa ane pura – pura liat hantu juga kali ya biar dipeluk sama agnes, gimana gak ngiler dengan posisi kepala tepat diatas gunung kembar yang cukup besar dan nampang nyaman. Bayanganku kemana – mana membayangkan keindahan gunung kembar si agnes. Tiba – tiba ane dikagetkan dengan kemunculan sesosok si muka leak tepat 5 m didepanku.
“mau apa kamu?” dalam hati kukatakan sambil ku beranikan memandangnya.
Tanpa menjawab ia hanya meraung lalu menghilang. Dihari pertama sudah seperti ini gimana 30 hari pikirku.
Kemudian ane ajak anak – anak kelompok buat ke ruang tamu sambil menunggu ratna tenang untuk bercerita.
Setelah agak tenang ane mulai bertindak layaknya ketua kelompok, sambil menghidupkan sebatang rokok dan secangkir kopi didepan ane.
“jadi kejadiannya gimana?” tanya ane ke ratna.
“tadi sehabis selesai memasak aku mandi, setelah mandi saat membuang sampah tiba – tiba aku merasa diperhatikan. Karena aku merasa takut akhirnya aku buru – buru berlari tiba – tiba pintu kamar mandi dibanting dan ada suara raungan.” Cerita si ratna sambil masih terisak.
Setelah mendengar cerita ratna yang terpikir sama ane cuman apa kelakuan si ratna yang bikin penunggu diblakang mengamuk.
“kamu buang apa?” tanya ane.
“buang pembalut.” Sambil mukanya memerah malu.
“kamu bungkus g?” potong ku.
Dia menggelengkan kepala. Bener – bener ni cwe pikirku. Sore itu ku akhiri dengan memberikan nasehatku pada semua anggota kelompokku.
“kita disini gak tinggal sendiri jadi aku minta tolong untuk menjaga kelakuan kita disini selama 30 hari, karena hal – hal seperti ini mengingatkan kita untuk bijaksana dalam bertindak” pas ngomong ini ke mereka ane berasa keren gan melihat mata para cwe tidak berpaling dari ane sama sekali. Tapi beda sama para cwo karena saat melihat ekspresi mreka firasat ane langsung gak enak.
Setelah kami mandi dan makan makanan yang sudah disiapkan silvy dan ratna ane milih buat duduk di ruang tamu dengan para cwo sambil menghisap sebatang rokok.
“eh lu percaya ga sama yang diceritain ratna?” tanya aldo
“gw sih ga percaya coy, hari gini coba udah ga jaman takut ama yang begituan! Paling dia cari perhatian karna diantara para cwe bernilai paling rendah” kata joko.
Walaupun ane setuju tentang nilai yg paling rendah tapi ane ngerasa sedikit terpancing emosi dengan omongan si joko.
“kasar lu cok, kasian kalo dia dnger” kata ivan.
“tapi gw setuju sih sama si joko, setan tu Cuma hayalan aja karena ketakutan kita sendiri” kata aldo
Dan agan – agan bisa bayangin perasaan ane dimana apa yang ane bisa lihat dan selalu mengganggu ane dianggap halusinasi.
“berani ga main kita dari pada bosen?” kata joko
“Main apaan?” tanya ivan dan aldo
“kita panggil hantunya! Pasti seru kan bisa kita tanya – tanyain” kata joko
“kalian jangan main yang gak – gak, kalo terjadi apa – apa gw g tanggung!” kata ane.
“ah kakak takut ya?” ejek joko sambil ketawa.
“serah kalian deh ya” ane pergi ke kamar dan menghidupkan laptop melaksanakan kewajiban ane buat ngegame.
Setelah agak lama bermain ane pergi keluar untuk merenggangkan otot sambil menghidupkan rokok. Agnes sedang asik memandangi hpnya di meja makan.
“belum tidur dek?” tanya ane basa basi
“belum kak gak bisa tidur kak, lah aku kira kakak udah tidur?”
“belum dek tadi ngegame, kok gak bisa tidur? Mikirin pacar ya? Hahahaha” jawab ane
“Emmm...bisa dibilang begitu kak” ada yang aneh dengan jawaban si agnes ini tapi ane g brani tanya lagi.
“yang lain kemana nes?” tanya ane
“kalo ine, silvy dan ratna sudah tidur kak, kalo para cwo – cwo pergi ke belakang td kak g tau ngapain” jawabnya
ane lanjutkan nongkrong diruang tamu ditemani kopi dan rokok. Sedang kan agnes masih sibuk dengan hp nya.
Tiba – tiba ada keributan dari belakang rumah...
ane dan agnes bergegas menuju asal suara keributan tersebut tepat didekat sumur joko bertingkah aneh ia merangkak dan terkikik tidak berhenti sedangkan aldo dan ivan berusaha memeganginya dengan wajah takut. Joko kerasukan makhluk yang ada didalam sumur.
“keluar dari badannya!” kata ane dalam hati
Tiba – tiba joko menatap kearah ane dengan tatapan marah dan berusaha menyerang aldo dan ivan. ane mendekati joko dan memegang kepalanya sambil membaca doa tiba – tiba tangan ane panas kembali ane teriak dalam hati menyuruh makhluk itu keluar dan akhirnya joko pingsan. Ivan dan aldo menggendong joko ke kamar. Agnes yg ngeliat kejadian itu takut setengah mati dia megang tangan ane kenceng banget.
“udah nes masuk yuk” ajak ane
Dia diem aja sambil mengikuti ane masuk ke rumah engan masih menggenggam tangan ane kenceng.
“udah nes tidur sana” suruh ane
Dia menggelengan kepalanya. Ane dan agnes menemui aldo dan ivan lalu ane meminta mreka g nyritain masalah ini ke anak – anak lain. Akhirnya karna saking takutnya agnes tidur di ruang tamu dan ane disuruh begadang untuk njaga si agnes.
Hari itu adalah awal mula kesengsaraan kelompok ane saat KKN.
index
hari pertama 1 & #2
hari kedua
hari ketiga
malam hari ke 3
hari ke 4
malam hari ke 4
hari ke 5
hari ke 6
hari ke 7
hari ke 8
hari ke 9 (coming soon)
hari ke 10 (coming soon)
update di atas jam 24.00
habis tipes jadi bru bisa update
Pengenalan
Sebut saja ane vano (nama disamarkan) mahasiswa di salah satu universitas di indonesia semester 7 ane punya kemampuan yang sekaligus kutukan buat ane, ane bisa lihat apa yang g bisa dilihat kebanyakan orang. Tapi ane paling g suka berurusan dengan hal – hal begituan walaupun ane sudah dibekali dengan ilmu – ilmu untuk menghadapi sesuatu yang g terlihat itu.
Singkat cerita mahasiswa dikampus ane diwajibkan ngambil matakuliah kkn dan ane putuskan buat ambil disemester 7 walaupun sebenernya udah bisa ane ambil disemester 6. Dikampus an ini kelompok kkn ditentukan jadi g bisa milih. Seperti cwo pada umumnya ane Cuma berharap satu kelompok sama cwe yang cantik – cantik. Dan setelah keluar pengumuman kelompok kkn ane terdiri dari 8 orang 4 cwo dan 4 cwe. Ke 4 cwo itu ane, joko, ivan, aldo (nama samaran) dan 4 cwe itu ine, agnes, silvy, dan ratna. Dan lokasi kkn ane juga belom pernah ane denger dan g tau letaknya.
Waktu untuk menentukan seberapa besar keberuntungan ane tiba, briefing kkn dan saat – saat melihat wajah anggota kelompok ane. Dari ke 4 cwo gak ada yang menarik buat ane karna ane normal gan sukanya ama cwe, berbeda dari ke 4 cwe ada 3 cwe yang menarik perhatian ane. 3 cwe itu ine, agnes dan silvy. Ine berwajah biasa kulitnya sawo matang tapi bodynya luar biasa bagus, agnes berwajah tidak cantik tapi manis dan g ngebosenin buat dipandang dan ditambah bodynya yang proposional, dan silvy berwajah oriental dan cantik banget tapi sayang bodynya biasa aja.
Dan hari itu kami berkenalan dan memilih pengurus kelompok dan sayangnya karena ane paling tua ane dipilih jadi ketua. Selama 3 bulan adalah masa persiapan kkn dan kkn dilaksanakan 30 hari atau sebulan.
Hari pertama
Setelah 3 bulan pesiapan akhrinya hari penerjunan tiba, tidak lupa persediaan rokok dan kopi yang memang barang wajib bagi ane ane persiapin. Perjalanan cukup jauh yang ditempuh bis selama 4 jam perjalanan. Setelah sampai kami disambut pak dukuh dan jajaran pengurus padukuhan. Kami berkenalan dan sedikit mensosialisasikan program kerja yang telah kami siapkan selama 3 bulan persiapan. Setelah selesai kami diantar ke rumah yang akan kami tinggali. Rumah yang kami tinggali tidak strategis menurut ane karna letaknya diujung padukuhan yang langsung berbatasan dengan hutan dan setelah hutan ada kali yang cukup besar. Jalan menuju rumah pun sangat jelek medannya bebatuan dan naik turun serta berkelok – kelok. Rumah kami terdiri dari 2 kamar besar dengan satu ruang tamu. Karena kamarnya hanya 2 maka sudah pasti terbagi menjadi kamar cwo dan kamar cwe yang berarti kami tidur ber 4 satu kamar. Jauh dari nyaman untuk ditinggali rumah ini pun berisi makhluk – makhluk kasat mata yang kurang enak dipandang maupun dirasakan. Yang terlihat pada saat itu sebanyak 3 makhluk astral, pertama di sebelah rumah dipohon yang cukup besar dan bercabang banyak dipohon itu duduk sesosok wanita menggunakan gaun merah rambutnya panjang dan berantakan menutupi wajahnya yang terlihat hanya mulutnya yang merah seperti menggunakan lipstik dan yang bikin g enak dipandang mulutnya yang lebar jauh dari ukuran normal. Yang kedua ada di sumur belakang rumah didalam sumur terlihat sesosok pria dengan mata merah dan tanpa rambut mukanya hancur sebelah dan kaki tangannya kurus kerempeng dan luar biasa lentur gan. Yang ketiga adalah yang paling menakutkan bukan karena bentuknya tetapi karena umur dan kekuatannya sesosok makhluk yang kepalanya dipenuhi rambut berwarna putih dengan wajah yang seperti topeng leak tangannya panjang menyentuh tanah. Karena ane g suka berurusan sama makhluk – makhluk itu ane lebih milih tidak memandang mereka dan hanya permisi meminta ijin tinggal disitu didalam hati.
Setelah beres – beres barang bawaan kami memutuskan untuk keliling padukuhan untuk mempelajaari lingkungan sekitar. Karena harus ada yang menjaga rumah maka dua orang ditinggal di rumah dan yang dipilih adalah 2 orang cwe yaitu ratna dan silvy karena mereka bertugas menyiapkan makan. Setelah berjalan – jalan ada beberapa tempat yang langsung masuk daftar merah bagi ane pertama kali belakang rumah, kedua kuburan tua dibelakang rumah pak dukuh dan gedung bekas SD yang tidak terawat. Tapi disini ane lebih milih tidak memberi tau anggota kelompok tentang kelebihan ane. Setelah tiba dirumah kami dikejutkan dengan tangisan ratna...
Hari pertama #2
Ratna menangis sejadi – jadinya matanya melotot seperti orang yang melihat setan. Ratna memang satu – satunya cwe yang gak menarik perhatian ane dia hitam, tidak manis, tidak cantik, badannya juga dibawah standar ya bisa di bilang triplek gan. Oleh karna itu ane kurang tertarik buat ngeluarin sikap pahlawan ane ane berdiri di blakang para cwo” yang sibuk bertanya “kenapa?” sama si ratna.
“Kamu kenapa na?” tanya ivan.
“aa..anuuu... tadi ada suara kayak suara raungan gt” sambil dipeluk oleh agnes.
Gila apa ane pura – pura liat hantu juga kali ya biar dipeluk sama agnes, gimana gak ngiler dengan posisi kepala tepat diatas gunung kembar yang cukup besar dan nampang nyaman. Bayanganku kemana – mana membayangkan keindahan gunung kembar si agnes. Tiba – tiba ane dikagetkan dengan kemunculan sesosok si muka leak tepat 5 m didepanku.
“mau apa kamu?” dalam hati kukatakan sambil ku beranikan memandangnya.
Tanpa menjawab ia hanya meraung lalu menghilang. Dihari pertama sudah seperti ini gimana 30 hari pikirku.
Kemudian ane ajak anak – anak kelompok buat ke ruang tamu sambil menunggu ratna tenang untuk bercerita.
Setelah agak tenang ane mulai bertindak layaknya ketua kelompok, sambil menghidupkan sebatang rokok dan secangkir kopi didepan ane.
“jadi kejadiannya gimana?” tanya ane ke ratna.
“tadi sehabis selesai memasak aku mandi, setelah mandi saat membuang sampah tiba – tiba aku merasa diperhatikan. Karena aku merasa takut akhirnya aku buru – buru berlari tiba – tiba pintu kamar mandi dibanting dan ada suara raungan.” Cerita si ratna sambil masih terisak.
Setelah mendengar cerita ratna yang terpikir sama ane cuman apa kelakuan si ratna yang bikin penunggu diblakang mengamuk.
“kamu buang apa?” tanya ane.
“buang pembalut.” Sambil mukanya memerah malu.
“kamu bungkus g?” potong ku.
Dia menggelengkan kepala. Bener – bener ni cwe pikirku. Sore itu ku akhiri dengan memberikan nasehatku pada semua anggota kelompokku.
“kita disini gak tinggal sendiri jadi aku minta tolong untuk menjaga kelakuan kita disini selama 30 hari, karena hal – hal seperti ini mengingatkan kita untuk bijaksana dalam bertindak” pas ngomong ini ke mereka ane berasa keren gan melihat mata para cwe tidak berpaling dari ane sama sekali. Tapi beda sama para cwo karena saat melihat ekspresi mreka firasat ane langsung gak enak.
Setelah kami mandi dan makan makanan yang sudah disiapkan silvy dan ratna ane milih buat duduk di ruang tamu dengan para cwo sambil menghisap sebatang rokok.
“eh lu percaya ga sama yang diceritain ratna?” tanya aldo
“gw sih ga percaya coy, hari gini coba udah ga jaman takut ama yang begituan! Paling dia cari perhatian karna diantara para cwe bernilai paling rendah” kata joko.
Walaupun ane setuju tentang nilai yg paling rendah tapi ane ngerasa sedikit terpancing emosi dengan omongan si joko.
“kasar lu cok, kasian kalo dia dnger” kata ivan.
“tapi gw setuju sih sama si joko, setan tu Cuma hayalan aja karena ketakutan kita sendiri” kata aldo
Dan agan – agan bisa bayangin perasaan ane dimana apa yang ane bisa lihat dan selalu mengganggu ane dianggap halusinasi.
“berani ga main kita dari pada bosen?” kata joko
“Main apaan?” tanya ivan dan aldo
“kita panggil hantunya! Pasti seru kan bisa kita tanya – tanyain” kata joko
“kalian jangan main yang gak – gak, kalo terjadi apa – apa gw g tanggung!” kata ane.
“ah kakak takut ya?” ejek joko sambil ketawa.
“serah kalian deh ya” ane pergi ke kamar dan menghidupkan laptop melaksanakan kewajiban ane buat ngegame.
Setelah agak lama bermain ane pergi keluar untuk merenggangkan otot sambil menghidupkan rokok. Agnes sedang asik memandangi hpnya di meja makan.
“belum tidur dek?” tanya ane basa basi
“belum kak gak bisa tidur kak, lah aku kira kakak udah tidur?”
“belum dek tadi ngegame, kok gak bisa tidur? Mikirin pacar ya? Hahahaha” jawab ane
“Emmm...bisa dibilang begitu kak” ada yang aneh dengan jawaban si agnes ini tapi ane g brani tanya lagi.
“yang lain kemana nes?” tanya ane
“kalo ine, silvy dan ratna sudah tidur kak, kalo para cwo – cwo pergi ke belakang td kak g tau ngapain” jawabnya
ane lanjutkan nongkrong diruang tamu ditemani kopi dan rokok. Sedang kan agnes masih sibuk dengan hp nya.
Tiba – tiba ada keributan dari belakang rumah...
ane dan agnes bergegas menuju asal suara keributan tersebut tepat didekat sumur joko bertingkah aneh ia merangkak dan terkikik tidak berhenti sedangkan aldo dan ivan berusaha memeganginya dengan wajah takut. Joko kerasukan makhluk yang ada didalam sumur.
“keluar dari badannya!” kata ane dalam hati
Tiba – tiba joko menatap kearah ane dengan tatapan marah dan berusaha menyerang aldo dan ivan. ane mendekati joko dan memegang kepalanya sambil membaca doa tiba – tiba tangan ane panas kembali ane teriak dalam hati menyuruh makhluk itu keluar dan akhirnya joko pingsan. Ivan dan aldo menggendong joko ke kamar. Agnes yg ngeliat kejadian itu takut setengah mati dia megang tangan ane kenceng banget.
“udah nes masuk yuk” ajak ane
Dia diem aja sambil mengikuti ane masuk ke rumah engan masih menggenggam tangan ane kenceng.
“udah nes tidur sana” suruh ane
Dia menggelengan kepalanya. Ane dan agnes menemui aldo dan ivan lalu ane meminta mreka g nyritain masalah ini ke anak – anak lain. Akhirnya karna saking takutnya agnes tidur di ruang tamu dan ane disuruh begadang untuk njaga si agnes.
Hari itu adalah awal mula kesengsaraan kelompok ane saat KKN.
index
hari pertama 1 & #2
hari kedua
hari ketiga
malam hari ke 3
hari ke 4
malam hari ke 4
hari ke 5
hari ke 6
hari ke 7
hari ke 8
hari ke 9 (coming soon)
hari ke 10 (coming soon)
update di atas jam 24.00
habis tipes jadi bru bisa update
Diubah oleh tentangaku001 05-09-2015 22:41
krisnafebriyant dan 7 lainnya memberi reputasi
-4
515.1K
614
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
tentangaku001
#305
Hari ke 4
Hari ini ane bangun siang langsung ane makan siang dan melaksanakan ritual seperti biasa secangkir kopi dan sebatang rokok. Hari ini kami berencana membagikan undangan sosialisasi proker kkn kami, akhirnya kami membagi tugas yaitu tugas menjaga rumah skaligus menyiapkan makan malam serta menunggu kedatangan pak pardi.
Ane, agnes dan ine bertugas menjaga rumah sedangkan yang lain berkeliling membagikan undangan.
Dirumah agnes dan ine sibuk memasak makanan untuk makan malam sedangkan ane bersantai sambil menunggu kedatangan pak pardi. Jam 4 lewat pak pardi belum juga datang. Setelah mandi ane membuat kopi dan menghisap sebatang rokok diruang tamu dan duduk nongkrong bersama ane.
“udah pada mandi belom?” tanya ane
“belom kak masing keringetan ni tunggu agak kering dlu dr pada masuk angin” jawab ine sambil mengibas – ibaskan kaosnya
“ow gitu ya udah tapi yang ngeringin cepet ntar keburu magrib”
“hayo kakak mau ngapain emang kalo kita mandi?” goda ine sedangkan agnes hanya tertawa
“ya nanti kakak ngintip – ngintip dikit” bales ane menggoda
“ih kakak mesum” jawab ine
“ya gak papa lah sekali – sekali”
“mana ada” jawab ine
“nes aku mandi dlu ya kamu jagain kak vano jangan sampe ngintip” lanjut ine
Setelah ine pergi untuk mandi, tiba – tiba agnes memandangku dengan tidak biasa.
“ngapain dek kok ngeliatnya kayak gitu?” tanyaku
“enggak kak gpp”
Liat wajah agnes yang malu – malu bikin ane nafsu gan. Ane pengen ngelanjutin yang kemaren ke tahap selanjutnya. Ane beraniin buat ngomong dikasih syukur ditampar ya nasib.
“ne mau lanjutin yang kemarin g?”
“apa kak?”
“itu yang waktu kamu ketakutan kemaren”
Mukanya berubah jadi merah dan hanya terdiam.
“ya kalo g mau juga gpp nes g maksa kok?”
Dia tetep diam. Dan seketika suasana jadi canggung, karna suasananya canggung ane milih buat masuk ke kamar tiduran.
Ternyata agnes ikut masuk ke kamar dan langsung duduk di sebelah ane. Tanpa ada aba – aba ane langsung samber aja si agnes kali ini dengan kecepatan penuh karena waktu yang terbatas. Sambil mencium bibirnya yang lembut jari – jari ane sibuk masuk kedalam kaosnya mencari mangsa seketika itu juga ada suara benda dibanting dengan keras. Ane langsung menghentikan kegiatan ane bergerilya dan keluar untuk melihat asal suara yang berasal dari arah kamar mandi agnes mengikuti dibelakang ane. Disitu ine tanpa busana dengan mata melotot lalu tertawa melengking. Ternyata bener penilaian ane badan ine memang luar biasa. Untuk beberapa saat ane diem terperanga melihat keindahan badan ine sampai si agnes menggoyangkan badan ane meminta ane melakukan sesuatu. Ane tinggalkan keindahan tubuh ine ane fokus untuk melihat makhluk yang merasuki ine. Si gaun merah rupanya yang masuk kedalam tubuh ine.
ane maju mendekati ine sambil dalam hati ane memanggil penjaga ane. Si gaun merah kelihatan ketakutan lalu keluar dr tubuh ine. Hebatnya si ine gak pingsan dia sadar, lalu ane suruh agnes ambil handuk untuk nutupin badan ine dan mengantarnya ke kamar.
Setelah memakai baju ine dengan wajah yang masih malu datang menuju ke ane yang lagi ngrokok di ruang tamu.
“Kak jangan cerita kesiapa – siapa ya kejadian tadi” dengan muka malu
“siap bos” jawabku
“makasih kak”
Dia berdiri dan hendak pergi ke kamar.
“eh ne gede ya punya mu” goda ane
“ihh kakak mesum!” berjalan cepat kekamar.
Agnes akhirnya ga berani mandi ane tawarin nemenin dia didalem kamar mandi malah ane kena lemparan bantal dari ine
“dasar kakak mesum!!”
“ya udah sih cuman nawarin” ane tinggalkan mereka dikamar
Jam menunjukan pukul 7 malam dan pak pardi sudah dipastikan ga jadi datang hari ini apa lagi anak – anak belum juga pulang. Akhirnya dengan membawa senter swat ane putuskan untuk mencari mereka. Karena ine dan agnes g mau ditinggal mereka ikut mencari.
“kerumah pak dukuh dulu aja ya tanya”
“ngikut aja kak”
Jarak antar rumah disini memang cukup karena daerah gunung yang masih sepi jadi penerangan dijalan jadi sangat minim. Setelah sampai ke rumah pak dukuh ternyata ada anak – anak karang taruna termasuk danang.
“eh nang, ngapain disini?” tanya ku
“ini baru kumpul sama anak – anak karang taruna, mau ketemu pak dukuh? Eh iya istri pak pardi lagi sakit makanya beliau g jadi ke rumah”
“ow iya gpp nang, sakit apa emang nang?”
“demam van”
“eh iya kamu liat temen – temenku g?”
“loh bukannya udah pulang dari tadi? Sebagian undangan kami yang sebar van kasihan mereka belom hafal juga kan warga disini”
“loh tapi sampai tadi belom pulang mereka nang?”
“ya sudah kamu pulang dulu aja van nungguin mereka di rumah, biar aku sama anak – anak yang cari”
“sorry ya nang ngerepotin”
“santai aja van”
Akhirnya kami pulang menunggu di rumah sedangkan danang dan anak – anak karang taruna beserta beberapa warga mencari teman – teman ane...
Hari ini ane bangun siang langsung ane makan siang dan melaksanakan ritual seperti biasa secangkir kopi dan sebatang rokok. Hari ini kami berencana membagikan undangan sosialisasi proker kkn kami, akhirnya kami membagi tugas yaitu tugas menjaga rumah skaligus menyiapkan makan malam serta menunggu kedatangan pak pardi.
Ane, agnes dan ine bertugas menjaga rumah sedangkan yang lain berkeliling membagikan undangan.
Dirumah agnes dan ine sibuk memasak makanan untuk makan malam sedangkan ane bersantai sambil menunggu kedatangan pak pardi. Jam 4 lewat pak pardi belum juga datang. Setelah mandi ane membuat kopi dan menghisap sebatang rokok diruang tamu dan duduk nongkrong bersama ane.
“udah pada mandi belom?” tanya ane
“belom kak masing keringetan ni tunggu agak kering dlu dr pada masuk angin” jawab ine sambil mengibas – ibaskan kaosnya
“ow gitu ya udah tapi yang ngeringin cepet ntar keburu magrib”
“hayo kakak mau ngapain emang kalo kita mandi?” goda ine sedangkan agnes hanya tertawa
“ya nanti kakak ngintip – ngintip dikit” bales ane menggoda
“ih kakak mesum” jawab ine
“ya gak papa lah sekali – sekali”
“mana ada” jawab ine
“nes aku mandi dlu ya kamu jagain kak vano jangan sampe ngintip” lanjut ine
Setelah ine pergi untuk mandi, tiba – tiba agnes memandangku dengan tidak biasa.
“ngapain dek kok ngeliatnya kayak gitu?” tanyaku
“enggak kak gpp”
Liat wajah agnes yang malu – malu bikin ane nafsu gan. Ane pengen ngelanjutin yang kemaren ke tahap selanjutnya. Ane beraniin buat ngomong dikasih syukur ditampar ya nasib.
“ne mau lanjutin yang kemarin g?”
“apa kak?”
“itu yang waktu kamu ketakutan kemaren”
Mukanya berubah jadi merah dan hanya terdiam.
“ya kalo g mau juga gpp nes g maksa kok?”
Dia tetep diam. Dan seketika suasana jadi canggung, karna suasananya canggung ane milih buat masuk ke kamar tiduran.
Ternyata agnes ikut masuk ke kamar dan langsung duduk di sebelah ane. Tanpa ada aba – aba ane langsung samber aja si agnes kali ini dengan kecepatan penuh karena waktu yang terbatas. Sambil mencium bibirnya yang lembut jari – jari ane sibuk masuk kedalam kaosnya mencari mangsa seketika itu juga ada suara benda dibanting dengan keras. Ane langsung menghentikan kegiatan ane bergerilya dan keluar untuk melihat asal suara yang berasal dari arah kamar mandi agnes mengikuti dibelakang ane. Disitu ine tanpa busana dengan mata melotot lalu tertawa melengking. Ternyata bener penilaian ane badan ine memang luar biasa. Untuk beberapa saat ane diem terperanga melihat keindahan badan ine sampai si agnes menggoyangkan badan ane meminta ane melakukan sesuatu. Ane tinggalkan keindahan tubuh ine ane fokus untuk melihat makhluk yang merasuki ine. Si gaun merah rupanya yang masuk kedalam tubuh ine.
ane maju mendekati ine sambil dalam hati ane memanggil penjaga ane. Si gaun merah kelihatan ketakutan lalu keluar dr tubuh ine. Hebatnya si ine gak pingsan dia sadar, lalu ane suruh agnes ambil handuk untuk nutupin badan ine dan mengantarnya ke kamar.
Setelah memakai baju ine dengan wajah yang masih malu datang menuju ke ane yang lagi ngrokok di ruang tamu.
“Kak jangan cerita kesiapa – siapa ya kejadian tadi” dengan muka malu
“siap bos” jawabku
“makasih kak”
Dia berdiri dan hendak pergi ke kamar.
“eh ne gede ya punya mu” goda ane
“ihh kakak mesum!” berjalan cepat kekamar.
Agnes akhirnya ga berani mandi ane tawarin nemenin dia didalem kamar mandi malah ane kena lemparan bantal dari ine
“dasar kakak mesum!!”
“ya udah sih cuman nawarin” ane tinggalkan mereka dikamar
Jam menunjukan pukul 7 malam dan pak pardi sudah dipastikan ga jadi datang hari ini apa lagi anak – anak belum juga pulang. Akhirnya dengan membawa senter swat ane putuskan untuk mencari mereka. Karena ine dan agnes g mau ditinggal mereka ikut mencari.
“kerumah pak dukuh dulu aja ya tanya”
“ngikut aja kak”
Jarak antar rumah disini memang cukup karena daerah gunung yang masih sepi jadi penerangan dijalan jadi sangat minim. Setelah sampai ke rumah pak dukuh ternyata ada anak – anak karang taruna termasuk danang.
“eh nang, ngapain disini?” tanya ku
“ini baru kumpul sama anak – anak karang taruna, mau ketemu pak dukuh? Eh iya istri pak pardi lagi sakit makanya beliau g jadi ke rumah”
“ow iya gpp nang, sakit apa emang nang?”
“demam van”
“eh iya kamu liat temen – temenku g?”
“loh bukannya udah pulang dari tadi? Sebagian undangan kami yang sebar van kasihan mereka belom hafal juga kan warga disini”
“loh tapi sampai tadi belom pulang mereka nang?”
“ya sudah kamu pulang dulu aja van nungguin mereka di rumah, biar aku sama anak – anak yang cari”
“sorry ya nang ngerepotin”
“santai aja van”
Akhirnya kami pulang menunggu di rumah sedangkan danang dan anak – anak karang taruna beserta beberapa warga mencari teman – teman ane...
0