- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#2960
Part 162 -
Sepulangnya Vira dari rumah sakit gue, kembali mengecek ke ruangannya Tiara. Dengan rasa penuh cemas gue beranikan masuk ke dalem ruangan tersebut. Perlahan gue melihat tiara dari balik kaca, didalam sana kini hanya ada ibunya Tiara yang berada di dekat Tiara. Menit demi menit gue lihat membuat mata gue mulai turun menetes. Gue kasian sama ibunya Tiara..
Ia rela mengorbankan waktunya hanya demi menemani anaknya yang sedang sakit.. 
Gue mengusap air mata ini dan kemudian gue di kagetkan oleh kehadiran seseorang.
Gue mengikuti perkataannya Tante Novi. Entah apa yang mau ia lakukan kepada gue. Gue hanya berjalan sambil memikirkan keadaannya Tiara disana. Hingga gue tiba disebuah ruangan seperti ruangan kantor gitu. Yang gue tangkep itu adalah ruangnya Tante Novi.
Kami pun membicarakan berbagai hal mengenai Tiara, mulai dari Tante Novi yang menjelaskan kalo dialah sebenernya dokter pribadinya Tiara. Lalu gue teringat tentang surat dari rumah sakit yang waktu itu ditujukan kepada Tiara.
Gue pun berjalan balik kearah ke ruang rawatnya Tiara disitu gue liat mamanya sedang mondar mandir kebingungan. Sepertinya ia menunggu sesuatu. Karena itu gue menghampiri mamanya. Siapa tau mamanya mau meminta tolong sesuatu.
Gue pun bareng mamanya Tiara masuk keruang rawatnya Tiara, kemudian mamanya mengambil tasnya lalu mamanya pamit untuk pulang ke rumah.
Gue rasa itu hal wajar sih karena Tiara ini masih punya seorang adik yang harus di urus.
Gue pun lalu mengambil kursi dan duduk deket tiara sambil memegang tangan halusnya... Dalem hati gue kasian banget sama Tiara diumur yang masi muda ini dia harus terbaring lemah diatas kasur ini.
Ara...
Cepet sembuh ya sayang
... Aku pengen kita bisa bercandaan lagi seperti biasa ra...
Ketawa bareng....
Sampe ngobrolin hal-hal aneh bareng kamu raa...
Kamu harus semangat yahh... 
Tak sadar gue telah melontarkan kata-kata tersebut dari bibir gue. Gue bener bener sayang sama Tiara..
Gue berharap yang terbaik untuk dirinya...
Mungkin kata-kata itu sedikit lebay dimata orang-orang. Tapi setidaknya kata-kata itu bisa menjadi sebuah doa untuk kesembuhan Tiara kelak
...
Gue pun lalu mencium keningnya Tiara. Berharap yang terbaik untuknya. Kemudian gue kembali ke tempat duduk dan menemani Tiara hingga gue tertidur..
Dinginnya malam membuat gue tertidur di dekatnya Tiara. Kepala gue berada di dekat tangannya Tiara. Tetapi tak selamanya Gue tidur nyenyak pada malam itu.
Gue merasakan rambut gue dibelai oleh seseorang. Belaian itu membuat gue merasa antara semakin nyaman untuk tidur dan risih karena belaian itu terus menerus dilakukan. Akhirnya gue mencoba untuk membuka mata dan gue lihat tangan Tiaralah sedang berada di atas kepala gue sambil membelai pelan rambut gue. Gue lihat dari kedua matanya telah terbuka. Gue lihat tak lama kemudian Matanya terlihat berkaca-kaca.
Berlanjut
Sepulangnya Vira dari rumah sakit gue, kembali mengecek ke ruangannya Tiara. Dengan rasa penuh cemas gue beranikan masuk ke dalem ruangan tersebut. Perlahan gue melihat tiara dari balik kaca, didalam sana kini hanya ada ibunya Tiara yang berada di dekat Tiara. Menit demi menit gue lihat membuat mata gue mulai turun menetes. Gue kasian sama ibunya Tiara..
Ia rela mengorbankan waktunya hanya demi menemani anaknya yang sedang sakit.. 
Gue mengusap air mata ini dan kemudian gue di kagetkan oleh kehadiran seseorang.
Quote:
Gue mengikuti perkataannya Tante Novi. Entah apa yang mau ia lakukan kepada gue. Gue hanya berjalan sambil memikirkan keadaannya Tiara disana. Hingga gue tiba disebuah ruangan seperti ruangan kantor gitu. Yang gue tangkep itu adalah ruangnya Tante Novi.
Quote:
Kami pun membicarakan berbagai hal mengenai Tiara, mulai dari Tante Novi yang menjelaskan kalo dialah sebenernya dokter pribadinya Tiara. Lalu gue teringat tentang surat dari rumah sakit yang waktu itu ditujukan kepada Tiara.
Quote:
Gue pun berjalan balik kearah ke ruang rawatnya Tiara disitu gue liat mamanya sedang mondar mandir kebingungan. Sepertinya ia menunggu sesuatu. Karena itu gue menghampiri mamanya. Siapa tau mamanya mau meminta tolong sesuatu.
Quote:
Gue pun bareng mamanya Tiara masuk keruang rawatnya Tiara, kemudian mamanya mengambil tasnya lalu mamanya pamit untuk pulang ke rumah.
Gue rasa itu hal wajar sih karena Tiara ini masih punya seorang adik yang harus di urus.
Gue pun lalu mengambil kursi dan duduk deket tiara sambil memegang tangan halusnya... Dalem hati gue kasian banget sama Tiara diumur yang masi muda ini dia harus terbaring lemah diatas kasur ini.
Ara...
Cepet sembuh ya sayang
... Aku pengen kita bisa bercandaan lagi seperti biasa ra...
Ketawa bareng....
Sampe ngobrolin hal-hal aneh bareng kamu raa...
Kamu harus semangat yahh... 
Tak sadar gue telah melontarkan kata-kata tersebut dari bibir gue. Gue bener bener sayang sama Tiara..
Gue berharap yang terbaik untuk dirinya...
Mungkin kata-kata itu sedikit lebay dimata orang-orang. Tapi setidaknya kata-kata itu bisa menjadi sebuah doa untuk kesembuhan Tiara kelak
...Gue pun lalu mencium keningnya Tiara. Berharap yang terbaik untuknya. Kemudian gue kembali ke tempat duduk dan menemani Tiara hingga gue tertidur..
Dinginnya malam membuat gue tertidur di dekatnya Tiara. Kepala gue berada di dekat tangannya Tiara. Tetapi tak selamanya Gue tidur nyenyak pada malam itu.
Gue merasakan rambut gue dibelai oleh seseorang. Belaian itu membuat gue merasa antara semakin nyaman untuk tidur dan risih karena belaian itu terus menerus dilakukan. Akhirnya gue mencoba untuk membuka mata dan gue lihat tangan Tiaralah sedang berada di atas kepala gue sambil membelai pelan rambut gue. Gue lihat dari kedua matanya telah terbuka. Gue lihat tak lama kemudian Matanya terlihat berkaca-kaca.
Quote:
Berlanjut
efti108 dan 6 lainnya memberi reputasi
7

(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw
)
.. Jadi kalian kenal? "
Aku sayang kamu yas..." Tiara terlihat senyum kepada gue..