{ Kemana serangannya? jelas-jelas dia melepaskannya barusan } ujar Henri dalam hati yang nampaknya juga sama-sama tidak mengetahui situasinya pada saat ini.
"cari apa pak tua? ada di depanmu!" kata Akbar nampak yakin.

-- Bllluuarr.. --



sebuah sambaran api yang mirip dengan teknik milik Ari keluar secara tiba-tiba dan menghantam tepat di body bagian depan robot lawannya.
kobaran api tersebut pun menjadi awal terbukanya peluang untuk merobohkan robot milik Henri karena berhasil membakar habis semua lapisan dari baju pelindungnya.
"AKBAR!" ucap Henri kesal.
"yang barusan itu apa?" tanya Ari penasaran setelah kekesalan lawannya meluap.

"seperti yang aku bilang bahwa aku bisa memanipulasi semua server.. dari awal aku punya 1 server khusus yang kosong,lalu pada kasus tadi aku memindahkan seranganmu ke server kosong tersebut selagi Henri
sedang siaga untuk mencuri teknikmu,selanjutnya pada saat dia lengah aku memindahkan kembali seranganmu ke server kita saat ini" jelas Akbar sedikit rumit membuat rekan dan lawannya mengerti.
"apa pun itu pokoknya yang barusan itu keren" ujar Ari memuji tindakan temannya.

"bagaimanapun aku ini dulunya mantan anggotamu" kata Akbar yang ditujukan untuk Henri.
"benar.. aku terlalu meremehkanmu" balas Henri masih bisa meredam kekesalannya.

di server yang di tempati Ilham terlihat Blue Moon tanpa baju rompi anti peluruhnya sedang berhadapan dengan robot yang tubuhnya dipenuhi dengan senapan mesin model Gatling Gun.
keduanya sama-sama bertarung dari jarak jauh dengan senapannya masing-masing.
sebuah kondisi dimana fire rate dari Senjata model Sniper tidak sebanding dengan senapan mesin membuat Blue Moon bergonta-ganti tipe senjatanya hanya untuk bisa mengimbangi serangan lawannya.

"punyamu unik sekali.. jenis senjatamu juga banyak" komentar seorang perempuan terdengar dari speaker laptop milik Ilham yang tak lain adalah suara dari lawannya.
"Heh? lawannya perempuan? " ujar Angga yang duduk di dekat meja Ilham.
"...."

-- det det det det... --
-- det det det det... --
-- det det det det... --
-- det det det det... --

serbuan peluru yang dikeluarkan oleh sang lawan pun rupanya tidak sedikit sehingga akhirnya memojokkan Blue Moon sampai tak punya ruang gerak lagi untuk menghindarinya.

-- whooossh --

namun di luar perkiraan musuhnya yang beranggapan bahwa serangan tersebut cukup untuk menyudutkan Ilham justru keliru,sebuah kilatan cahaya berwarna ungu menyala terlihat menghalang derasnya rentetan peluru yang datang dari depan Blue Moon,
Hal tersebut sempat mengejutkan lawannya.
"!!?"
"Wooh keren!" komentar Angga yang sedang menonton pertarungan di server milik Ilham.
"Tak disangka aku melihatnya lagi" ujar sang perempuan mengomentari sebuah cahaya ungu besar yang terbentuk seperti simulasi dari telapak tangan kanan Blue Moon.
"melihatnya lagi katamu?" tanya Ilham santai.

"yah,orang itu bilang teknik semacam ini sama seperti memfokuskan analisa dari otak bagian kiri.. aku juga tidak terlalu paham" jawab sang perempuan.
{ jangan-jangan itu bentuk advanced mode jenis brainware lagi? kalau dibandingkan dengan White Slayer wujud dan fungsinya sangat berbeda,jadi ini perbedaan dari pengolahan otak kanan dan otak kiri. } ujar Angga dalam hati.

"apakah kau bisa membentuk satu telapak tangan lagi seperti itu?" tanya lawannya lagi.
"aku hanya bisa membentuk satu" jawab Ilham sembari mengetikkan kata demi kata di laptopnya.
"Kalau begitu sayang sekali.. kau belum cukup untuk melawan orang itu" tanggap perempuan itu lagi.
"melawan siapa?" tanya Ilham masih dengan santai menggerakkan jari-jemarinya untuk mengetik.

"seseorang yang aku kenal, ...itu saja" balas perempuan tersebut melanjutkan pertarungannya yang sempat berhenti sejenak.
"orang itu pasti hebat" komentar Ilham setengah tidak peduli.
"jauh di luar perkiraanmu" jawab sang lawan diakhiri tawa kecil.

robot milik si perempuan tersebut nampak meloncat ke arah atas dan kemudian terlihat mengepahkan 2 buah sayap di pundaknya.
{ robotnya bisa terbang? ...tapi apa gunanya menyerang dari ketinggian kalau tembakannya pun bisa ditangkis dengan mudah seperti yang terjadi di awal tadi? } pikir Angga.
"ini bukan lagi jarak yang bisa kau jangkau dengan senjatamu,grafitasi juga akan membatasi kelajuan seranganmu tapi justru menguntungkan bagi seranganku selanjutnya" jelas sang lawan.
"maaf,tapi ini sangat jauh di luar perkiraanmu" balas Ilham mengeksekusi scriptnya.

kembali seperti biasa,sniper milik Blue moon kini berubah menjadi sebuah roket peledak berukuran 3 kali lipat lebih besar dari tubuhnya,sedangkan telapak tangan besar yang sudah siap sedari tadi menjadi satu-satunya hal yang dapat melontarkan benda sebesar itu.
di sisi lain satu robot yang sedang menunggunya di atas hanya diam melihat dari kejauhan.



"wow,kau pemuda yang hebat.. 2 advanced mode sekaligus,pasti sulit" komentar lawannya terdengar layaknya orang yang terkesan.

"cukup sulit kalau kau bergerak kesana-kemari dalam mode itu"
"kalau begitu coba saja dan lihat apakah benda sebesar itu mampu mencapaiku"
"maka dari itu,kau diam saja di tempatmu.. dan istirahatkan tanganmu"

"serangan sebesar itu pasti memberi beban yang berat bagi CPU mu kan? aku bertaruh bahwa kau juga pasti khawatir seranganmu kali ini meleset"
"maka dari itu... diam dan istirahatkan kedua tanganmu" tanggap Ilham mulai melakukan sesuatu.

apapun yang dilakukannya nampaknya telah berhasil membuat lawannya terkejut,senyum tipis terlihat di wajahnya saat mendengar reaksi lawannya.
{ Aku tidak memakai banyak scipt,lagi pula kondisi komputerku pun dalam keadaan prima,tapi.. kenapa parameter pemakaiannya begitu besar? Aneh! } ujar si perempuan dalam hati.
"hei,apa yang sebenarnya kau lakukan?" tanya si perempuan yang dalam kondisi bingungnya nampak tidak ada kemarahan sedikit pun.
"seranganku yang sekarang akan terbagi menjadi 2 bagian,1 bagian ada di komputerku saat ini dan 1 bagian lainnya sudah bersarang di komputermu.
Yang pada saatnya nanti akan saling bertemu dan menjadi 1 bagian utuh yang siap merusak komponen hardwaremu"

"dengan kata lain aku mengeksekusi 1 bagian menggunakan komputerku dan untuk 1 bagiannya aku meminjam komputermu"
"owh,jadi itu alasan kenapa performa komputerku berada di puncak walaupun aku tidak memakainya sedemikian banyak"
"begitulah.. ini bisa dibilang seperti tanaman parasit. Aku memanfaatkan kapasitas hardwaremu untuk mengoptimalkan seranganku,
jadi semakin bagus hardwaremu semakin gila jadinya serangan kali ini"
"kau yakin kalau aku tidak bisa menemukan file milikmu lalu menghapusnya?"

"dalam keadaan normal aku yakin kau punya cukup waktu dan bisa melakukannya dengan benar,tapi script ini dibuat agar memakan semua kapasitas memori dan prosesormu sampai tak tersisa.
Jadi walau sekedar menggerakkan kursor ataupun menulis 1 huruf saja dari keyboardmu saat ini sangat mustahil"
"ya ampun,kau benar.. " komentar sang lawan terdengar konyol. Rupanya ia telah mencoba melakukan perlawanan namun sistemnya sudah overload.
"mungkin kau harus beli harddisk baru setelah ini.. sampai katemu lain waktu" ujar Ilham di akhir perbincangannya lewat panggilan suara.

"tidak terlalu buruk.. berikutnya akan ku pelajari teknikmu ini sebagai referensiku" balas sang perempuan.
kembali ke pertarungan,terlihat robot sang musuh yang melayang di udara pun hanya terdiam saja. Sementara lawannya,yaitu Blue Moon telah mengeksekusi serangan terakhirnya.
sebuah ayunan keras dari energi berbentuk tangan besar milik Blue Moon pun berhasil melontarkan sebuah roket aktif menuju ke arah lawannya yang berada jauh di udara.

-- BLAAARRRR --

ledakan besar berbentuk bulat menyala terang di udara.

"Sial !" umpat Akbar.



dalam dimensi program, Black Hawk milik Akbar tersungkur tepat di depan Golden Knight yang sedang menenteng potongan tangan kanan milik lawannya,yang tidak lain adalah potongan lengan kanan milik Black Hawk.
"mulai sekarang jangan mengganggu pertarunganku lagi!" ujar Henri dibarengi dengan tebasan pedang milik Golden Knight yang ditujukan untuk menghabisi lawan yang tengah tersungkur di hadapannya.

sesaat sebelum serangannya berhasil menyudahi riwayat lawannya,sebuah penyelamatan justru datang dari Ari kali ini.
White Slayer miliknya menangkis sekaligus memukul mudur Golden Knight.