- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#1540
Testing 1,2,3 

Spoiler for Testing 1,2,3:
Malam sudah semakin larut, sementara gwa masih sibuk dibalik stang motor, mengendalikan kuda besi ini supaya baik jalannya. Lho, kok kedengerannya kayak lagu jaman gwa masih imut2 kiyut deh
Maklum jalanan yang lagi gwa susuri ini medannya lumayan menantang sob, meliuk-liuk diantara pepohonan pinus yang pada akhirnya didominasi oleh perkebunan teh. Tapi sih untungnya, jalanannya nga rame2 banget kayak jaman sekarang, walaupun emak2 pake matic belom sampe merajai jalanan ini. Dan dulu tuh, kayaknya sesuatu banget deh kalo kita bisa nyampe ke daerah pegunungan ini dengan mengendarai motor.
Semakin mendekati kepuncaknya, gwa ngerasain kayak gerimis2 gitu. Entah emang gerimis beneran atau karena embun udah mulai turun memenuhi daerah itu. Yang pasti emang jarak pandang gwa kedepanpun mulai terbatas dan terpaan angin ke bagian depan badan gwa terasa semakin dingin aja. Terutama wajah gwa, rasa sejuk dan dinginnya mulai nga bersahabat. Tambahan lagi penumpang dibelakang gwa udah nga kedengeran lagi suara apalagi celotehannya, membuat gwa makin nga nyaman ngebawa ini motor dikeheningan malam ini. Padahal kedua tangannya melingkar erat keperut gwa dan tubuhnya menyandar sepenuhnya kedepan, kepunggung gw.
s Tapi tetep aja nga bisa mengusir hawa dingin pegunungan dimalam itu. 
Lama-lama, gwa ngerasain kedua tangan gwa mulai gemeteran, padahal jalanan yang gwa lewatin mulus2 aja, nga geradakan sama sekali. Entah itu dikarenakan hawa dinginnya yang makin mengigit atau karena cacing2 diperut gwa mulai kelaperan atau malah karena sedari tadi gwa nahanin pipis.
Entahlah, pikiran gwa udah nga jernih lagi ketika semua rasa nga enak itu berbaur jadi satu. Yang pasti ketika didepan gwa ada sebuah warung remang2 (maksudnya lampu diwarung itu nyalanya nga terang woi!
), tanpa pikir panjang lagi gwa parkirin motor gwa didepannya. Ketika mau mencoba turun dari motor, gwa ngerasain pelukannya neng semok dibelakang gwa nga mengendur sedikitpun. Bah, berarti dia masih pules dengan tidurnya. #warbyasah! 
Gwa memiringkan badan kebelakang sambil pelan2 ngelepasin pelukannya itu. Sebenernya gwa nga rela sik pelukannya itu musti berakhir begitu aja, tapi apa mau dikata, gwa udah mulai belingsatan nahanin kebelet pipis ini.
Duh, mana pas muka gwa deket2an sama wajahnya, berasa bener ketika helaan napasnya yang hangat itu menyapu muka gwa.
Bener2 nga tega deh gwa ngebanguninnya. 
“Neng... bangun Fel, udah nyampe nih!” panggil gwa sambil guncang2in bahunya perlahan.
“Ngggg.... udah nyampe yaaa?” tanyanya males2an. Lalu mulai ngulet didepan gwa, kayak kucing gitu deh.
“Iyaa, udah nyampe nih kitaa” jawab gwa sambil buru2 turun dari motor dan siap2 kabur nyari wc umum.
“Eeh... kamu mau kemana Ky?”tanyanya sedikit bingung.
“Gwa kebelet pipis niiihhh. Ehiyaa, pesenin gwa mie rebus pake telor ya, jangan lupa bir yaaa” sahut gwa sambil buru2 lari nyari wc umum didekat2 situ.
Gw sempet denger Felisha kayak teriak2 gitu, tapi berhubung gwa udah ribet sama urusan yang satu ini jadinya gwa nga dengerin omongannya itu. Gwa lari2an kayak orang gila nyari tempat yang pantas untuk ngebuang pipis gwa ini. Untung ada mamang2 yang nunjukin wc umum yang posisinya agak menjauh dari deretan warung2 semi permanen yg berderet dipinggir jalan ini. Akhirnya...
Nga perlu juga kali gwa ceritain urusan pipis ini. Setelah selesai dengan urusan yang satu itu, gwa balik ke warung nyusulin Felisha yang udah duduk dengan manisnya disalah satu meja dekat jendela. Dari balik jendela itu kita bisa menikmati pemandangan dibawahnya, yaitu kerlap-kerlip lampu dari kota yang ada dikaki gunung tersebut (hmm, apa kabar penganten baru yang tinggal dikota itu ya? ). Sebuah pemandangan yang selalu bikin hati ini adem.
“Kok, teh sih Fel, khan tadi gwa minta bir?” protes gwa demi melihat segelas teh hangat mengepul2 diatas meja.
“Apaan sih mesen bir segala, ini juga hangat kok!” hardiknya sambil menaikan sebelah alis matanya.
“Tapi khan...” gwa pengen protes lebih jauh lagi, tapi cewek didepan gwa udah mendelik matanya.
Gwa keluarin bungkus rokok dari kantong jaket jeans buluk gwa, menyelipkan sebatang ke bibir setelah gwa nyalain. Reseh nih cewek, nga kasihan apa ngeliat gwa udah kedinginan kayak gini.
Mana perut laper pulak, trus pesenan gwa belom juga dateng. Minimal peluk kek gwa, biar angetan dikit.
Pengen rasanya gwa modusin biar dapet pelukan, tapi ngeliat dia udah masang muka galak kek gitu gwa pun kehilangan nyali.
“Lo nga lupa mesenin mie rebus telor ke mamangnya khan Fel?” tanya gwa cemas, takut2 si Felisha kelupaan.
Felisha cuma menganggukkan kepalanya, sementara sepasang matanya diarahkan keluar jendela.
“Lo juga sekalian mesen makanan khan? “ tanya gwa lagi mencoba mencairkan suasana dingin ini.
Felisha cuma geleng2in kepalanya, matanya tetep nga lepas memandang kedepan.
“Jiaaahh, bukannya lo tadi yang ngajak kemari. Udah jauh2 kemari malah nga mesen apa2, trus bengong2 doang lagi” protes gwa sedikit nyolot.
Felisha cuma menatap gwa sekilas lalu kembali lagi pada kesibukannya menikmati hamparan pemandangan yang ada dihadapannya. Lalu sebuah senyumanan tipis tersungging dibibirnya. Aneh lah
Semangkuk mie rebus telor yang panas dengan uapnya yang mengepul-ngepul keluar, mengalihkan kebingungan gwa dari sikap neng semok ini. Perut gwa udah lapar berat dan cacing2nya udah kelojotan dari tadi. Jadi biarlah rasa penasaran gwa ini dialihkan sejenak pada semangkuk mie rebus dihadapan gwa ini.
Lalu gwa mulai ritual isi perut gwa ini. Gwa kalo udah lapar kayak gini bawaannya udah kayak kesurupan, suka lupa sama keadaan sekitar gitu.
Apalagi ini mie yang berkuah, jadi rame banget tuh suara serapat-seruput yang keluar dari mulut gwa. Pokoknya jeblok banget lah table manner gwa kalo lagi lapar.
Dan biasanya Felisha tuh paling sebel kalo ngeliat cara makan gwa yang barbar kayak gini, tapi tumben malem itu dia nga komplen tuh.
“Nyobain dong, kayaknya enak banget sih” pintanya sambil ngeliatin mangkok mie gwa dengan mupeng gitu.
“Mesen aja gih sono, tanggung nih gwa” jawab gwa sekenanya. Bah, ganggu kenikmatan orang aja nih.
“Ish, aku khan cuma pengen nyobain aja” gerundelnya mulai masang muka sangarnya.
“Eh iya, silahkan... silahkan” gwa sorongkan mangkok mie itu kedekatnya. Duh, kebiasaan deh cewek tuh paling hobi gangguin cowoknya makan. Eh, maksudnya temen cowoknya makan.
Untung dimeja itu ada disedian bala2, jadinya gwa bisa nganjel perut gwa sambil ngegares tuh makanan.
Dan mie rebus gwa itu sekarang bener2 dikuasai oleh Felisha sekarang. Udah dua kali dia sendokin mie itu masuk kemulutnya, nga ada tanda2 mangkoknya bakal dibalikin ke gwa. Sambil tersenyum sumringah dia malah ngomong “eh, ternyata enak juga ya mie-nya. Kamu kalo masih lapar mending pesen lagi aja, yang ini buat aku aja”
Sambil misuh2 dengan suara tak terdengar gwa samperin mamangnya dan minta dibikinin semangkok lagi. Tega banget ya, belom lagi tuntas gwa ngabisin itu mie udah dibajak aja dengan semena2. Asli, tumben banget Felisha bisa nyebelin gini kelakuannya.
“Lo tuh kalo kelaperan nga usah sok jaim gitu lah didepan gwa” omel gwa coba melampiaskan rasa kesal ini.
“Ish, siapa yang jaim sih?” elaknya sambil tersenyum penuh arti.
“Lah itu, sampe mie gwa lo yang abisin” gwa intip mangkok itu udah tinggal kuahnya aja.
“Abis kamu tuh kalo makan bikin orang jadi pengen gitu sih. Eh, nga tahunya emang enak lho rasanya”
“Halagh, alesan aja ah! Bilang aja laper”
Felisha nga ngejawab. Dia cuma ketawa2 kecil dengan suara kekehannya yang kedengeran menyebalkan di kuping gwa. Lalu dia asyik menyeruputi sisa2 kuah mie rebus tersebut dengan sendoknya. Untung si mamang bisa ekspres nyiapin mie rebusnya lagi, sehingga gwa nga terlalu lama nunggunya. Lagian kalo lagi kentang kek gitu emang nga boleh kelamaan jeda nunggunya. Ahahahahaha
“Mauuuu...” tau2 Felisha udah nyorongin mangkok kosongnya kedeket gwa.
“Wooogghh, kalo laper bilang neng, nga usah sok jaim gitu” protes gwa tapi tetep sambil ngebagi mie yang masih ngebul2 ini.
“Weks, biarin...!” balasnya sambil memiringkan bibirnya.
Maklum jalanan yang lagi gwa susuri ini medannya lumayan menantang sob, meliuk-liuk diantara pepohonan pinus yang pada akhirnya didominasi oleh perkebunan teh. Tapi sih untungnya, jalanannya nga rame2 banget kayak jaman sekarang, walaupun emak2 pake matic belom sampe merajai jalanan ini. Dan dulu tuh, kayaknya sesuatu banget deh kalo kita bisa nyampe ke daerah pegunungan ini dengan mengendarai motor.
Semakin mendekati kepuncaknya, gwa ngerasain kayak gerimis2 gitu. Entah emang gerimis beneran atau karena embun udah mulai turun memenuhi daerah itu. Yang pasti emang jarak pandang gwa kedepanpun mulai terbatas dan terpaan angin ke bagian depan badan gwa terasa semakin dingin aja. Terutama wajah gwa, rasa sejuk dan dinginnya mulai nga bersahabat. Tambahan lagi penumpang dibelakang gwa udah nga kedengeran lagi suara apalagi celotehannya, membuat gwa makin nga nyaman ngebawa ini motor dikeheningan malam ini. Padahal kedua tangannya melingkar erat keperut gwa dan tubuhnya menyandar sepenuhnya kedepan, kepunggung gw.
s Tapi tetep aja nga bisa mengusir hawa dingin pegunungan dimalam itu. 
Lama-lama, gwa ngerasain kedua tangan gwa mulai gemeteran, padahal jalanan yang gwa lewatin mulus2 aja, nga geradakan sama sekali. Entah itu dikarenakan hawa dinginnya yang makin mengigit atau karena cacing2 diperut gwa mulai kelaperan atau malah karena sedari tadi gwa nahanin pipis.
Entahlah, pikiran gwa udah nga jernih lagi ketika semua rasa nga enak itu berbaur jadi satu. Yang pasti ketika didepan gwa ada sebuah warung remang2 (maksudnya lampu diwarung itu nyalanya nga terang woi!
), tanpa pikir panjang lagi gwa parkirin motor gwa didepannya. Ketika mau mencoba turun dari motor, gwa ngerasain pelukannya neng semok dibelakang gwa nga mengendur sedikitpun. Bah, berarti dia masih pules dengan tidurnya. #warbyasah! 
Gwa memiringkan badan kebelakang sambil pelan2 ngelepasin pelukannya itu. Sebenernya gwa nga rela sik pelukannya itu musti berakhir begitu aja, tapi apa mau dikata, gwa udah mulai belingsatan nahanin kebelet pipis ini.
Duh, mana pas muka gwa deket2an sama wajahnya, berasa bener ketika helaan napasnya yang hangat itu menyapu muka gwa.
Bener2 nga tega deh gwa ngebanguninnya. 
“Neng... bangun Fel, udah nyampe nih!” panggil gwa sambil guncang2in bahunya perlahan.
“Ngggg.... udah nyampe yaaa?” tanyanya males2an. Lalu mulai ngulet didepan gwa, kayak kucing gitu deh.

“Iyaa, udah nyampe nih kitaa” jawab gwa sambil buru2 turun dari motor dan siap2 kabur nyari wc umum.

“Eeh... kamu mau kemana Ky?”tanyanya sedikit bingung.
“Gwa kebelet pipis niiihhh. Ehiyaa, pesenin gwa mie rebus pake telor ya, jangan lupa bir yaaa” sahut gwa sambil buru2 lari nyari wc umum didekat2 situ.
Gw sempet denger Felisha kayak teriak2 gitu, tapi berhubung gwa udah ribet sama urusan yang satu ini jadinya gwa nga dengerin omongannya itu. Gwa lari2an kayak orang gila nyari tempat yang pantas untuk ngebuang pipis gwa ini. Untung ada mamang2 yang nunjukin wc umum yang posisinya agak menjauh dari deretan warung2 semi permanen yg berderet dipinggir jalan ini. Akhirnya...

Nga perlu juga kali gwa ceritain urusan pipis ini. Setelah selesai dengan urusan yang satu itu, gwa balik ke warung nyusulin Felisha yang udah duduk dengan manisnya disalah satu meja dekat jendela. Dari balik jendela itu kita bisa menikmati pemandangan dibawahnya, yaitu kerlap-kerlip lampu dari kota yang ada dikaki gunung tersebut (hmm, apa kabar penganten baru yang tinggal dikota itu ya? ). Sebuah pemandangan yang selalu bikin hati ini adem.
“Kok, teh sih Fel, khan tadi gwa minta bir?” protes gwa demi melihat segelas teh hangat mengepul2 diatas meja.
“Apaan sih mesen bir segala, ini juga hangat kok!” hardiknya sambil menaikan sebelah alis matanya.
“Tapi khan...” gwa pengen protes lebih jauh lagi, tapi cewek didepan gwa udah mendelik matanya.

Gwa keluarin bungkus rokok dari kantong jaket jeans buluk gwa, menyelipkan sebatang ke bibir setelah gwa nyalain. Reseh nih cewek, nga kasihan apa ngeliat gwa udah kedinginan kayak gini.
Mana perut laper pulak, trus pesenan gwa belom juga dateng. Minimal peluk kek gwa, biar angetan dikit.
Pengen rasanya gwa modusin biar dapet pelukan, tapi ngeliat dia udah masang muka galak kek gitu gwa pun kehilangan nyali.“Lo nga lupa mesenin mie rebus telor ke mamangnya khan Fel?” tanya gwa cemas, takut2 si Felisha kelupaan.
Felisha cuma menganggukkan kepalanya, sementara sepasang matanya diarahkan keluar jendela.
“Lo juga sekalian mesen makanan khan? “ tanya gwa lagi mencoba mencairkan suasana dingin ini.
Felisha cuma geleng2in kepalanya, matanya tetep nga lepas memandang kedepan.
“Jiaaahh, bukannya lo tadi yang ngajak kemari. Udah jauh2 kemari malah nga mesen apa2, trus bengong2 doang lagi” protes gwa sedikit nyolot.
Felisha cuma menatap gwa sekilas lalu kembali lagi pada kesibukannya menikmati hamparan pemandangan yang ada dihadapannya. Lalu sebuah senyumanan tipis tersungging dibibirnya. Aneh lah

Semangkuk mie rebus telor yang panas dengan uapnya yang mengepul-ngepul keluar, mengalihkan kebingungan gwa dari sikap neng semok ini. Perut gwa udah lapar berat dan cacing2nya udah kelojotan dari tadi. Jadi biarlah rasa penasaran gwa ini dialihkan sejenak pada semangkuk mie rebus dihadapan gwa ini.
Lalu gwa mulai ritual isi perut gwa ini. Gwa kalo udah lapar kayak gini bawaannya udah kayak kesurupan, suka lupa sama keadaan sekitar gitu.
Apalagi ini mie yang berkuah, jadi rame banget tuh suara serapat-seruput yang keluar dari mulut gwa. Pokoknya jeblok banget lah table manner gwa kalo lagi lapar.
Dan biasanya Felisha tuh paling sebel kalo ngeliat cara makan gwa yang barbar kayak gini, tapi tumben malem itu dia nga komplen tuh.“Nyobain dong, kayaknya enak banget sih” pintanya sambil ngeliatin mangkok mie gwa dengan mupeng gitu.
“Mesen aja gih sono, tanggung nih gwa” jawab gwa sekenanya. Bah, ganggu kenikmatan orang aja nih.
“Ish, aku khan cuma pengen nyobain aja” gerundelnya mulai masang muka sangarnya.
“Eh iya, silahkan... silahkan” gwa sorongkan mangkok mie itu kedekatnya. Duh, kebiasaan deh cewek tuh paling hobi gangguin cowoknya makan. Eh, maksudnya temen cowoknya makan.
Untung dimeja itu ada disedian bala2, jadinya gwa bisa nganjel perut gwa sambil ngegares tuh makanan.Dan mie rebus gwa itu sekarang bener2 dikuasai oleh Felisha sekarang. Udah dua kali dia sendokin mie itu masuk kemulutnya, nga ada tanda2 mangkoknya bakal dibalikin ke gwa. Sambil tersenyum sumringah dia malah ngomong “eh, ternyata enak juga ya mie-nya. Kamu kalo masih lapar mending pesen lagi aja, yang ini buat aku aja”

Sambil misuh2 dengan suara tak terdengar gwa samperin mamangnya dan minta dibikinin semangkok lagi. Tega banget ya, belom lagi tuntas gwa ngabisin itu mie udah dibajak aja dengan semena2. Asli, tumben banget Felisha bisa nyebelin gini kelakuannya.
“Lo tuh kalo kelaperan nga usah sok jaim gitu lah didepan gwa” omel gwa coba melampiaskan rasa kesal ini.
“Ish, siapa yang jaim sih?” elaknya sambil tersenyum penuh arti.
“Lah itu, sampe mie gwa lo yang abisin” gwa intip mangkok itu udah tinggal kuahnya aja.
“Abis kamu tuh kalo makan bikin orang jadi pengen gitu sih. Eh, nga tahunya emang enak lho rasanya”
“Halagh, alesan aja ah! Bilang aja laper”
Felisha nga ngejawab. Dia cuma ketawa2 kecil dengan suara kekehannya yang kedengeran menyebalkan di kuping gwa. Lalu dia asyik menyeruputi sisa2 kuah mie rebus tersebut dengan sendoknya. Untung si mamang bisa ekspres nyiapin mie rebusnya lagi, sehingga gwa nga terlalu lama nunggunya. Lagian kalo lagi kentang kek gitu emang nga boleh kelamaan jeda nunggunya. Ahahahahaha
“Mauuuu...” tau2 Felisha udah nyorongin mangkok kosongnya kedeket gwa.
“Wooogghh, kalo laper bilang neng, nga usah sok jaim gitu” protes gwa tapi tetep sambil ngebagi mie yang masih ngebul2 ini.
“Weks, biarin...!” balasnya sambil memiringkan bibirnya.
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas