- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#2897
Part 161 - Drop..
Weleh font kaskus jadi lebih enak diliat yak....
hihih...
back to storeh...
Gue menutup telfon dan langsung bergegas mengambil kunci motor gue di deket meja tv. Vira sepertinya melihat gue yang sedang terburu-buru ini ikut menjadi kepo, lalu dia menanyakan kegelisahan gue ini. Gue yang sedang panik hanya bisa menjawab seadanya saja.
Vira langsung bergegas mengambil jaket dan kembali ke gue saat gue sudah berada di teras rumahnya. Lalu vira menutup Pintu dan menguncinya. Setelah Vira naik ke motor kita berdua langsung menuju rumah sakit..
Cuaca saat itu mendung gelap, tanda sepertinya sebentar lagi bakal hujan. Gue seakan tidak memperdulikan mau hujan ataupun tidak yang penting gue harus sampe di Rumah sakit. Untunglah sesampainya disana hujan belum turun. Dengan kondisi yang masi pake baju seragam tadi gue dan Vira masuk ke dalem rumah sakit dan mencari ruangan dimana Tiara berada.
Lorong demi lorong gue lewati , hingga akhirnya gue menemukan Tasya sedang melihat hapenya, ia hendak seperti menelfon seseorang. Gue sama Vira kemudian nyamperin Tasya.
Heh? Kok Tiara gapernah cerita kalo dia punya dokter pribadi gitu? Apa dia nyembunyiin sesuatu kah? Apa jangan jangan dia nyembunyiin sesuatu yang besar dari pengetahuan gue?
Vira pun karena penasaran ia melihat bagian jendela ruangan yang tampak Tiara sedang diperiksa disitu, walaupun tertutup gorden dari dalem tapi masi menyisakan sedikit celah untuk bisa melihat Tiara. Sementara gue masi meminta penjelasan kepada Tasya.
Tak lama kemudian dokter yang berada di dalem ruangannya Tiara dan kami semua diperbolehkan masuk untuk melihat Tiara yang sedang terbaring di atas kasur. Selimut menutupi setengah tubuhnya, lalu masker oksigen menutupi sebagian wajah Tiara. Sungguh melihat view seperti ini gue jadi ngerasa gak tega sama Tiara, Gue ingin bener-bener nemenin dia sampe dia sembuh
Gue mendekat ke Tiara dan memegang tangannya yang lemas ini, gue benar-benar menggenggam tangannya
sambil sesekali mengelus kepalanya. Tasya dan Vira berada di samping gue. Mereka hanya terdiam sambil sesekali mengelus-ngelus bagian tubuhnya Tiara.
Ketika waktu hampir magrib, gue pun keluar dari ruangan dan menuju ke musholla untuk menjalankan solat magrib. Gue berdoa tak henti-hentinya untuk kesembuhan Tiara. Setelah dari musholla gue berjalan kembali ke ruangannya Tiara dan gue lihat disana hanya vira saja yang berada di luar ruangan.
Gue mengantar vira ke parkiran rumah sakit sekaligus ingin mengambil beberapa barang seperti charger hape gue di jok motor gue. Oiya tiba-tiba gue teringat kalo besok kan acara baksos tetap berjalan. Otomatis gue gak bisa ikut dong. Gue harus bilang Vira dulu nih.
Gue pun mengambil charger..dan beberapa barang gue di jok.
Weleh font kaskus jadi lebih enak diliat yak....
hihih...back to storeh...
Quote:
Gue menutup telfon dan langsung bergegas mengambil kunci motor gue di deket meja tv. Vira sepertinya melihat gue yang sedang terburu-buru ini ikut menjadi kepo, lalu dia menanyakan kegelisahan gue ini. Gue yang sedang panik hanya bisa menjawab seadanya saja.
Quote:
Vira langsung bergegas mengambil jaket dan kembali ke gue saat gue sudah berada di teras rumahnya. Lalu vira menutup Pintu dan menguncinya. Setelah Vira naik ke motor kita berdua langsung menuju rumah sakit..
Cuaca saat itu mendung gelap, tanda sepertinya sebentar lagi bakal hujan. Gue seakan tidak memperdulikan mau hujan ataupun tidak yang penting gue harus sampe di Rumah sakit. Untunglah sesampainya disana hujan belum turun. Dengan kondisi yang masi pake baju seragam tadi gue dan Vira masuk ke dalem rumah sakit dan mencari ruangan dimana Tiara berada.
Lorong demi lorong gue lewati , hingga akhirnya gue menemukan Tasya sedang melihat hapenya, ia hendak seperti menelfon seseorang. Gue sama Vira kemudian nyamperin Tasya.
Quote:
Heh? Kok Tiara gapernah cerita kalo dia punya dokter pribadi gitu? Apa dia nyembunyiin sesuatu kah? Apa jangan jangan dia nyembunyiin sesuatu yang besar dari pengetahuan gue?

Vira pun karena penasaran ia melihat bagian jendela ruangan yang tampak Tiara sedang diperiksa disitu, walaupun tertutup gorden dari dalem tapi masi menyisakan sedikit celah untuk bisa melihat Tiara. Sementara gue masi meminta penjelasan kepada Tasya.
Quote:
Tak lama kemudian dokter yang berada di dalem ruangannya Tiara dan kami semua diperbolehkan masuk untuk melihat Tiara yang sedang terbaring di atas kasur. Selimut menutupi setengah tubuhnya, lalu masker oksigen menutupi sebagian wajah Tiara. Sungguh melihat view seperti ini gue jadi ngerasa gak tega sama Tiara, Gue ingin bener-bener nemenin dia sampe dia sembuh

Gue mendekat ke Tiara dan memegang tangannya yang lemas ini, gue benar-benar menggenggam tangannya
sambil sesekali mengelus kepalanya. Tasya dan Vira berada di samping gue. Mereka hanya terdiam sambil sesekali mengelus-ngelus bagian tubuhnya Tiara.Ketika waktu hampir magrib, gue pun keluar dari ruangan dan menuju ke musholla untuk menjalankan solat magrib. Gue berdoa tak henti-hentinya untuk kesembuhan Tiara. Setelah dari musholla gue berjalan kembali ke ruangannya Tiara dan gue lihat disana hanya vira saja yang berada di luar ruangan.
Quote:
Gue mengantar vira ke parkiran rumah sakit sekaligus ingin mengambil beberapa barang seperti charger hape gue di jok motor gue. Oiya tiba-tiba gue teringat kalo besok kan acara baksos tetap berjalan. Otomatis gue gak bisa ikut dong. Gue harus bilang Vira dulu nih.
Quote:
Gue pun mengambil charger..dan beberapa barang gue di jok.
Quote:
Diubah oleh IlyasCool 25-08-2015 20:50
efti108 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw
)
"
... "