Quote:
Original Posted By S E N S O R7►Mau nanya tentang KPR nih gan :
1. Bagaimana cara meminta bank menurunkan bunga KPR kita yang sudah berjalan? apakah ada tips-nya supaya pengajuannya disetujuin?
2. Apa pertimbangan kita menentukan KPR Top Up atau KPR Take Over selain bunga bank dan biaya-biaya administrasinya?
3. Apabila kita jual rumah yang masih dalam proses pembiayaan KPR, apakah pembeli baru akan meneruskan cicilan sesuai promo yang kita dapatkan atau ada analisa lagi dari pihak bank kepada pembeli?
Thanks,
1. hubungi pihak mortgage relation unitnya klo di tempat saya sih gan. kalau di bank lain bisa jadi beda nama divisinya.
2. ga ada sih, biasa orang mau take over itu ya karena mau dapet bunga fixed lagi krn di bank asal sudah masuk masa floating. sama ya top upnya itu skalian misal butuh dana tambahan bkal apaan gt.
3. itu jatuhnya take over jual beli namanya, tentu proses dari awal lagi, tp kali ini yg diproses adl si pembeli kalau memang si pembeli mau take over KPR agan di bank yg sama. kalau si pembeli mau menggunakan bank lain, tentunya dia akan diproses KPR di bank lain tsb.
Quote:
Original Posted By derossi►Misi suhu2 KPR dimari,
Ane mau tanya nih.. KPR ane sudah disetujui (sudah ada SP3K) tapi karena rumah masih dibangun (belum ready stock) jadi masih belum akad.
Nah ane rencana bayar dp ke developer secara cicilan. karena dp ane masih kurang, ane rencana ambil kredit kaya KTA gitu di Bank lain.
Pertanyaanya apakah SP3K ane itu masih berlaku atau tidak berubah plafondnya karena ane ambil kredit lg. atau apakah bank mengecek kembali riwayat kredit ane (BI Checking lagi)..
Makasih suhu.
hmmm...biasanya masa berlaku SPK itu 2 minggu - 1 bulan sih gan. lebih dari 1 bulan butuh pengajuan dispensasi perpanjangan SPK.
Quote:
Original Posted By timun52►Mau nanya gan tentang Appraisal :
1.Biaya rata-rata appraisal sekarang berapa ya gan untuk bank konvensional maupun bank syariah?
2.Apakah kita boleh meminta jasa appraisal terhadap sebuah rumah second yg dijual sebelum mengajukan kpr ke bank dengan tujuan untuk mengetahui harga rumah tersebut berdasarkan hasil appraisal?
3.Proses appraisal bank pada rumah second yang ingin dibeli melalui kpr biasanya tahapannya yang mana dlu gan, kita ngajukan kpr dengan melengkapi semua persyaratan ke bank baru dilakukan appraisal oleh bank atau kita boleh meminta jasa appraisal dulu terhadap rumah yg mau dibeli?
4.Ada rumah second dijual dengan harga Rp.540jt.Setelah dilakukan appraisal oleh bank,ternyata harga hasil appraisal bank Rp.600jt. Dengan adanya perbedaan harga antara harga dari penjual dan harga hasil appraisal tersebut, Apakah pihak penjual berhak mengetahui harga hasil appraisal atau hanya saya sebagai calon pembeli yang berhak mengetahuinya (secara saya yang meminta jasa appraisal) ? Takutnya kalau penjual mengetahui harga appraisal lebih tinggi jangan2 malah dinaikan harga jualnya mengikuti harga hasil appraisal.
5.Untuk 1 rumah second yang dijual diatas.harga hasil appraisal dari masing2 bank kira2 ada perbedaan ga gan?
Thanks.
1. ketentuan normal 2015 sih 1 juta gan, bahkan ada beberapa KJPP yg masang harga lebih tinggi.
2. jd mau appraisal sendiri dl gt ya? sah2 aja kok, tapi ketika nanti mengajukan proses KPR, oleh bank akan diappraisal lagi ya, Bank ga bisa pake hasil appraisal di awal td.
3. kalau saya pribadi sih, sblm sampai proses appraisal, saya lebih suka untuk order BI checking dl sehingga bisa lihat histori kredit agan, setelah itu dari hasil BI checking itu saya hitung2 profil keuangan agan berbanding dgn income agan, masih sesuai ketentuan ga itu. semisal masih masuk ketentuan, ya sudah baru saya tawarkan untuk proses appraisal yg dipararelkan dengan collect dokumen lengkap untuk disubmit skalian ke analis kreditnya.
4. penjual ga wajib tau hasil appraisalnya kok, kalau mau dkasih tau sama agan ya terserah agan itu.
5. ini mksd pertanyaannya gmn ya? mksdnya agan nanya apakah hasil appraisal masing2 bank itu bisa memberikan nilai yg berbeda2? klo iya maka jawabannya tentu bisa berbeda2. kan KJPPnya pun beda2 yg dpakai.
Quote:
Original Posted By wsastro►siang gan, mau curcol & minta pendapatnya
1. ane ngajuin kpr (rmh second, bangunan sudah jadi 100%.,- rumah tsb di perumahan yg nota bene dibeli cash
mr.X & blm pernah ditempati)
2. ane dibantu
marketing Y, udah dpt sppk dari bank
3. dp sudah ane bayar ke pemilik rmh
4. bersamaan dgn proses pengajuan kpr ane,
marketing Z juga menawarkan rmh tsb dan mendapat pembeli yang mau bayar tunai
5. marketing Z memberi deadline ke marketing Y bahwa kamis harus akad dan pencairan dana karena pemilik rumah butuh hari itu.
ane seharusnya kan tinggal akad saja,
nah masalahnya mucul disini...
-karena ane kerja luar kota, ane cuma bisa mbolos hari senin atau jumat saja untuk melakukan akad
sedangkan
marketing Z dan orang yg dipasrahi (mungkin makelar) oleh pemilik rumah ngasih deadline ke
marketing Y bahwa paling lambat kamis harus akad krn
pemilik minta dana cair hari itu jg.
-ane bener2 nga bisa mbolos dua hari berturut turut kemis-jumat krn klo mbolos sehari (kamis saja) tdk memungkinkan untuk balik lagi ke kota tempat kerja ane dan paginya langsung masuk kerja
-marketing ane akhirnya dapat nomor telpon pemilik rumah (krn sebelumnya dia komunikasi hanya dgn si (makelar) dan menanyakan apakah bisa akad hari jumat, dan ternyata pemilik rumah tidak mempermasalahkan akad hari jumat (berbeda dengan keterangan
marketing Z & (
makelar)yg mengharuskan akad hari kamis)
-dan pemilik rumah yg aseli, tdk dapat memutuskan karena dia sudah pasrah/menyerahkan penjualan rmh tsb ke (makelar/orang yg di pasrahi menjualkan)
-istilahnya sekarang ini saya dan marketing Y mendapat tekanan dari marketing Z dan si makelar, bahwa kamis harus akad atau batal dan diberikan ke calon pembeli tunai.
menurut agan2 saya harus gmn, apa memang harus ngalah sama pembeli tunai tsb, karena ane bener2 tdk bisa mbolos dua hari berturut turut (kamis-jumat)
marketing Y dan Z ini marketing properti agent atau marketing bank sih gan? agak bingung saya.
soalnya ada lg si makelar ini, ini makelar agent property jg?
Quote:
Original Posted By derossi►Kalo SP3K nya ane masih draft gitu gmana gan..jadi bilangnya nanti aja pas mau akad baru tanda tangan SP3K, sekalian dokumen lainnya
masih draft itu jadi blum ada fisiknya gt ya gan? baru by omongan aja ato gmn?
lalu problemnya apa ini critanya?