- Beranda
- Stories from the Heart
Aku pergi sebentar, boleh?
...
TS
201192
Aku pergi sebentar, boleh?

Quote:
INDEX:
SATU : Ve !!!
DUA : Kak Tama
TIGA : Diam
EMPAT : Coklat
LIMA : Break Up Lexa !
ENAM : Boleh Aku Bertanya Sesuatu?
TUJUH : Tadaima
DELAPAN : Gadis Coklat
SEMBILAN : Api Cemburu
SEPULUH : Bad Day
SEBELAS : Terbongkar !!!
DUA BELAS : Revenge
TIGA BELAS : Flashback
EMPAT BELAS : Nyaman
LIMA BELAS : PUTUS
ENAM BELAS : Perkenalan
TUJUH BELAS : Akhirnya
DELAPAN BELAS : Jarak
SEMBILAN BELAS : Mayumi Baskara
DUA PULUH : Suci atau Shinta ?
DUA PULUH SATU : It's Final Choise
DUA PULUH DUA : Itu Nyata
DUA PULUH TIGA : Kecerobohan Mayu
DUA PULUH EMPAT : Terlalu berharap
Quote:
Polling
0 suara
LANJUT ??
Diubah oleh 201192 25-10-2017 22:54
anasabila memberi reputasi
1
89.5K
500
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
201192
#70
TUJUH : TADAIMA
*Jabat Tangan
"Sankyu Oji-san, mudah-mudahan kerja sama kita kali ini berjalan lancar seperti yang sudah-sudah"
"Sama-sama Mayu, saya juga berharap kali ini berjalan lancar"
"Pastinya doong"
"Tumben nak Mayu ga bareng adiknya, Ryu?"
"Sstt...jangan bilang Ryu-Kun kalo Mayu udah di Indonesia om, Mayu mau buat kejutan".
"Ohh..oke oke"
Pandangan Mayu berhenti pada bingkai foto yang terletak di meja kerja.
"Ini keluarga Oji-san?" tunjuk Mayu ke foto itu.
"Iya Mayu, ini Istri saya dan anak tunggal saya, Venus Syafitri"
"Kirei desu , seperti ibunya, Venus Syafitri...nama yang indah, seperti malaikat kecil, dia imut" Belai jari Mayu di sisi foto Venus.
"Oh iya Mayu, Venus ini......"
DRRTT...DRRTTT.....
Hp Mayu bergetar, Mayu melihat notifikasi alarm yang sudah dibuatnya.
"Maaf, saya ada jadwal di tempat lain, saya permisi dulu, terimakasih atas waktunya"
Mayu berdiri dan membungkukkan badannya.
"Sampai bertemu di jadwal yang sudah kita sepakati, salam untuk malaikat kecil yaa"
Mayu beranjak keluar dari ruangan.
***
DING DOOONG..................
Akhirnya berakhir minggu terberat untuk semua murid SMA Garuda Bangsa, minggu UTS yang melelahkan.
"Ra, temenin ke kantin yuk, laper nih" ujar Venus sambil menggamit tangan Tiara.
"Bukannya lo tadi istirahat udah makan baso ya?jangan bilang lo mau makan baso lagi!!"
"Hehehehehehe" Venus cekikikan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Venuuusss, perut lo karet ya?makan lo banyak banget, ati-ati lo gendut nanti ga bisa deketin Kak Tama" goda Tiara.
"Apa sih Ra, siapa juga yang mau godain Kak Tama, lo kan tau di sampingnya selalu ada ibu ratu" sambil Venus mengutip tangannya saat mengucapkan kata ibu ratu.
"Iya juga yah, bahaya Ve..danger...hehehehehe"
"Nah kan kamu tau sendiri, udah ah ayo, laper nii Ra"
***
Tama menghampiri bangku Ryu, sambil menggelengkan kepalanya ia menepuk pundak sahabatnya itu.
"Woii, gila lo....kalo aja ini ga lagi ujian, lo ga akan boleh masuk kelas tadi"
"Hoaaaaamss, ngantuk gue Tam, lo kalo mau ceramah nanti aja yak, gue tidur bentaran, 60 meniiiit aja"
PLETAK
"Apaan sih lo kutu buku, ganggu gue aja". Ryu terbangun dari tidurnya di meja kelas sembari mengelus kepalanya yang baru dijitak Tama.
"Bukan bentar woi 60 menit mah" sergah Tama sambil coba mengguncangkan tubuh Ryu yang kini mulai mengambil posisi tidur kembali.
"Tamaaaa, masih ngantuk gue, tadi pagi alarm rumah gue rusak kayanya, jadi telat gue, please stop, don't bothering me bro, I need a rest".
"Bukan alarm rumah lo, kuping lo yang rusak itu"
Lalu terdengar panggilan dari pintu kelas.
"Tamaaa,dipanggil bu Kheila di suruh ke ruang guru sekarang", seorang murid menyampaikan pesan dari gurunya untuk Tama.
"OH, okeoke,thanks ya" Tama pun berdiri dan meninggalkan Ryu yang terlihat mulai terlelap lagi. "Jangan lupa pulang lo" pesan Tama ke Ryu sambil berjalan menuju depan pintu.
"Yauda sana buruan lo, berisik deh"
Sebelum Ryu melanjutkan tidurnya ia melihat sekelebat bayangan yang tak asing lewat depan kelasnya.
"Kuncir rambut itu".
Ryu pun berdiri dan segera menyusul 2 bayangan perempuan yang lewat depan kelasnya.
***
"Pa', basonya dua ya, yang pedes"
"Yah..tinggal 1 porsi neng, abis" ucap pedangan baso itu.
"Yaudah Ve, lo aja, gue mau ngemil aja, lagian perut gue normal, bukan karet kaya lo" balas Tiara langsung.
"Oh, yaudah de pa', 1 aja kalo gitu, yang pedes ya kaya biasa".
"Siap neng......."
"1 lagi ya pak buat saya, samain aja sama mereka berdua" Ujar Ryu yang tiba-tiba ada dibelakang Ve dan Tiara. Sontak kedatangannya yang mendadak muncul membuat Tiara dan Venus kaget.
"Salam kek, apa kek, nongol gajelas kaya jin aja" ketus Venus yang terlanjur lapar+kaget.
"ADUHHH..DUUUHHHH Kaaak, iyaaaa...ampppuuunn" selanjutnya terdengar pekikan kecil Venus yang pipinya dicubit Ryu dari belakang. Dan
"Kenapa aku mesti ngerasa kesetrum gini tiap deket Kak Ryu sih, dan aroma mint cologne nya, astagaaaaa" Venus langsung mengerjapkan matanya dan menghentakkan kakinya ke kaki Ryu.
"AWWWW" Kini gantian Ryu yang terpekik karena kakinya diinjak sekuat tenaga oleh gadis imut yang memunggunginya sekarang.
Ryu terpaksa jongkok untuk memegangi kakinya yang sekarang nyut-nyutan. Sebenarnya bukan karena sepenuhnya injakkan dari Ve, beberapa hari ini memang kaki Ryu sedang bermasalah pasca pertandingan basket, Injakkan kaki Venus mendorong sakit yang hampir hilang itu kembali dan bahkan bertambah nyut-nyutan dari sebelumnya.
"Ehhhh...ehhh....Sakit banget ya kak, maap, abis kakak pake acara nyubit pipi aku segala sih" Venus merasa bersalah karena melihat Ryu yang meringis kesakitan sekarang.
Lalu mereka bertiga duduk bersama di satu meja. Tiara yang sudah memesan jus jeruk meminum sedikit sambil menahan cekikikan dua makhluk didepannya yang sedang berdebat kini.
"Suapin gue"
"Ga mau, malu"
"Ahhhh...awww.." Acting Ryu sambil memegangi kakinya yang tadi diinjak Venus.
"Ehh...ehh..masih sakit ya kak?" tanya Venus iba.
"Lo mesti bayar, gue pesen tadi udah abis basonya, sekarang gue minta lo suapin gue" potong Ryu.
"Iya deh iya....manja" Venus akhirnya luluh dan menyendokkan baso ke mulut Ryu yang sudah menunggunya.
"Aaaaaaam, Eh enak juga ni baso", Ryu yang lantas mengambil sendok dari tangan Venus dan menggeser mangkok itu ke dekatnya.
"Ehhh...Kaaak, itu kan punya aku...siniii..." pinta Venus melihat mangkuk basonya berpindah menuju dekat Ryu.
"Mau?Niiii.......Aaaaaaa, buka mulutnya hayoo" sambil menyodorkan basonya ke dekat mulut Venus.
"Apaan sih kak, aku bisa makan sendiri, siniin baso aku". Venus menutup mulutnya sambali menggelengkan kepalanya.
"Ammmmm" Ryu memakan sendiri baso yang hendak disuapinya ke Venus... "Enaaaaak, lo yakin gamau ni?"Lanjut Ryu.
Venus mulai bimbang, antara malu dan basonya dihabiskan oleh Ryu...
"Ni lagiii..aaaaaaaaaaaaaaaa, ayo buka mulutnya". Sekarang Ryu mendekatkan kembali sendok yang berisi baso ke arah Venus.
Dengan ragu, Venus pun membuka mulutnya, dan memakan baso yang disodorkan Ryu untuknya.
"Nah gitu kan enak" Ujar Ryu.... Pipi Venus merona dengan tingkah Ryu sekarang. Kalau memang dia merasa terganggu seharunya ia menolaj untuk menyuapi ataupun disuapi Ryu, ia bisa saja pergi dari tempat itu, tapi kenapa ia menuruti dan malah menikmati perlakuan jahil Ryu terhadap dirinya?
"Aku ini kenapa?" ujar Venus dalam hati.
Tanpa mereka sadari ada sebuah seingai senyuman yang memperhatikan mereka tidak jauh. "Oh, Jadi dia", si pemilik seringai senyuman itu lalu pergi dari tempatnya sebelum kedatangannya disadari oleh mereka.
.
"Sankyu Oji-san, mudah-mudahan kerja sama kita kali ini berjalan lancar seperti yang sudah-sudah"
"Sama-sama Mayu, saya juga berharap kali ini berjalan lancar"
"Pastinya doong"
"Tumben nak Mayu ga bareng adiknya, Ryu?"
"Sstt...jangan bilang Ryu-Kun kalo Mayu udah di Indonesia om, Mayu mau buat kejutan".
"Ohh..oke oke"
Pandangan Mayu berhenti pada bingkai foto yang terletak di meja kerja.
"Ini keluarga Oji-san?" tunjuk Mayu ke foto itu.
"Iya Mayu, ini Istri saya dan anak tunggal saya, Venus Syafitri"
"Kirei desu , seperti ibunya, Venus Syafitri...nama yang indah, seperti malaikat kecil, dia imut" Belai jari Mayu di sisi foto Venus.
"Oh iya Mayu, Venus ini......"
DRRTT...DRRTTT.....
Hp Mayu bergetar, Mayu melihat notifikasi alarm yang sudah dibuatnya.
"Maaf, saya ada jadwal di tempat lain, saya permisi dulu, terimakasih atas waktunya"
Mayu berdiri dan membungkukkan badannya.
"Sampai bertemu di jadwal yang sudah kita sepakati, salam untuk malaikat kecil yaa"
Mayu beranjak keluar dari ruangan.
***
DING DOOONG..................
Akhirnya berakhir minggu terberat untuk semua murid SMA Garuda Bangsa, minggu UTS yang melelahkan.
"Ra, temenin ke kantin yuk, laper nih" ujar Venus sambil menggamit tangan Tiara.
"Bukannya lo tadi istirahat udah makan baso ya?jangan bilang lo mau makan baso lagi!!"
"Hehehehehehe" Venus cekikikan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Venuuusss, perut lo karet ya?makan lo banyak banget, ati-ati lo gendut nanti ga bisa deketin Kak Tama" goda Tiara.
"Apa sih Ra, siapa juga yang mau godain Kak Tama, lo kan tau di sampingnya selalu ada ibu ratu" sambil Venus mengutip tangannya saat mengucapkan kata ibu ratu.
"Iya juga yah, bahaya Ve..danger...hehehehehe"
"Nah kan kamu tau sendiri, udah ah ayo, laper nii Ra"
***
Tama menghampiri bangku Ryu, sambil menggelengkan kepalanya ia menepuk pundak sahabatnya itu.
"Woii, gila lo....kalo aja ini ga lagi ujian, lo ga akan boleh masuk kelas tadi"
"Hoaaaaamss, ngantuk gue Tam, lo kalo mau ceramah nanti aja yak, gue tidur bentaran, 60 meniiiit aja"
PLETAK
"Apaan sih lo kutu buku, ganggu gue aja". Ryu terbangun dari tidurnya di meja kelas sembari mengelus kepalanya yang baru dijitak Tama.
"Bukan bentar woi 60 menit mah" sergah Tama sambil coba mengguncangkan tubuh Ryu yang kini mulai mengambil posisi tidur kembali.
"Tamaaaa, masih ngantuk gue, tadi pagi alarm rumah gue rusak kayanya, jadi telat gue, please stop, don't bothering me bro, I need a rest".
"Bukan alarm rumah lo, kuping lo yang rusak itu"
Lalu terdengar panggilan dari pintu kelas.
"Tamaaa,dipanggil bu Kheila di suruh ke ruang guru sekarang", seorang murid menyampaikan pesan dari gurunya untuk Tama.
"OH, okeoke,thanks ya" Tama pun berdiri dan meninggalkan Ryu yang terlihat mulai terlelap lagi. "Jangan lupa pulang lo" pesan Tama ke Ryu sambil berjalan menuju depan pintu.
"Yauda sana buruan lo, berisik deh"
Sebelum Ryu melanjutkan tidurnya ia melihat sekelebat bayangan yang tak asing lewat depan kelasnya.
"Kuncir rambut itu".
Ryu pun berdiri dan segera menyusul 2 bayangan perempuan yang lewat depan kelasnya.
***
"Pa', basonya dua ya, yang pedes"
"Yah..tinggal 1 porsi neng, abis" ucap pedangan baso itu.
"Yaudah Ve, lo aja, gue mau ngemil aja, lagian perut gue normal, bukan karet kaya lo" balas Tiara langsung.
"Oh, yaudah de pa', 1 aja kalo gitu, yang pedes ya kaya biasa".
"Siap neng......."
"1 lagi ya pak buat saya, samain aja sama mereka berdua" Ujar Ryu yang tiba-tiba ada dibelakang Ve dan Tiara. Sontak kedatangannya yang mendadak muncul membuat Tiara dan Venus kaget.
"Salam kek, apa kek, nongol gajelas kaya jin aja" ketus Venus yang terlanjur lapar+kaget.
"ADUHHH..DUUUHHHH Kaaak, iyaaaa...ampppuuunn" selanjutnya terdengar pekikan kecil Venus yang pipinya dicubit Ryu dari belakang. Dan
"Kenapa aku mesti ngerasa kesetrum gini tiap deket Kak Ryu sih, dan aroma mint cologne nya, astagaaaaa" Venus langsung mengerjapkan matanya dan menghentakkan kakinya ke kaki Ryu.
"AWWWW" Kini gantian Ryu yang terpekik karena kakinya diinjak sekuat tenaga oleh gadis imut yang memunggunginya sekarang.
Ryu terpaksa jongkok untuk memegangi kakinya yang sekarang nyut-nyutan. Sebenarnya bukan karena sepenuhnya injakkan dari Ve, beberapa hari ini memang kaki Ryu sedang bermasalah pasca pertandingan basket, Injakkan kaki Venus mendorong sakit yang hampir hilang itu kembali dan bahkan bertambah nyut-nyutan dari sebelumnya.
"Ehhhh...ehhh....Sakit banget ya kak, maap, abis kakak pake acara nyubit pipi aku segala sih" Venus merasa bersalah karena melihat Ryu yang meringis kesakitan sekarang.
Lalu mereka bertiga duduk bersama di satu meja. Tiara yang sudah memesan jus jeruk meminum sedikit sambil menahan cekikikan dua makhluk didepannya yang sedang berdebat kini.
"Suapin gue"
"Ga mau, malu"
"Ahhhh...awww.." Acting Ryu sambil memegangi kakinya yang tadi diinjak Venus.
"Ehh...ehh..masih sakit ya kak?" tanya Venus iba.
"Lo mesti bayar, gue pesen tadi udah abis basonya, sekarang gue minta lo suapin gue" potong Ryu.
"Iya deh iya....manja" Venus akhirnya luluh dan menyendokkan baso ke mulut Ryu yang sudah menunggunya.
"Aaaaaaam, Eh enak juga ni baso", Ryu yang lantas mengambil sendok dari tangan Venus dan menggeser mangkok itu ke dekatnya.
"Ehhh...Kaaak, itu kan punya aku...siniii..." pinta Venus melihat mangkuk basonya berpindah menuju dekat Ryu.
"Mau?Niiii.......Aaaaaaa, buka mulutnya hayoo" sambil menyodorkan basonya ke dekat mulut Venus.
"Apaan sih kak, aku bisa makan sendiri, siniin baso aku". Venus menutup mulutnya sambali menggelengkan kepalanya.
"Ammmmm" Ryu memakan sendiri baso yang hendak disuapinya ke Venus... "Enaaaaak, lo yakin gamau ni?"Lanjut Ryu.
Venus mulai bimbang, antara malu dan basonya dihabiskan oleh Ryu...
"Ni lagiii..aaaaaaaaaaaaaaaa, ayo buka mulutnya". Sekarang Ryu mendekatkan kembali sendok yang berisi baso ke arah Venus.
Dengan ragu, Venus pun membuka mulutnya, dan memakan baso yang disodorkan Ryu untuknya.
"Nah gitu kan enak" Ujar Ryu.... Pipi Venus merona dengan tingkah Ryu sekarang. Kalau memang dia merasa terganggu seharunya ia menolaj untuk menyuapi ataupun disuapi Ryu, ia bisa saja pergi dari tempat itu, tapi kenapa ia menuruti dan malah menikmati perlakuan jahil Ryu terhadap dirinya?
"Aku ini kenapa?" ujar Venus dalam hati.
Tanpa mereka sadari ada sebuah seingai senyuman yang memperhatikan mereka tidak jauh. "Oh, Jadi dia", si pemilik seringai senyuman itu lalu pergi dari tempatnya sebelum kedatangannya disadari oleh mereka.
.
0
