Kaskus

Story

cairo.fxAvatar border
TS
cairo.fx
Terima Kasih, Aku kangen kamu Vin
Seperti bus yang baru saja melintas didepan cafe ini. Dia pergi meninggalkan satu terminal ke terminal yang lain. emoticon-Smilie"huhhh..", sedangkan gw masih saja terjebak. Kapan gw akan mulai maju dan ikhlas meninggalkan tempat ini, kondisi ini, cerita ini.

Bus tadi memang pergi namun suatu saat akan kembali ke terminal awal, Seperti harapan gw, yang semoga bisa segera meninggalkan semua ini untuk kembali suatu hari nanti. Untuk mengenang kembali masa-masa indah bersamamu bahkan masa paling menyakitkan yang terjadi diantara kita.

"Sruuuuupp.." seperti kopi pahit kesukaan gw ini. Kopi pahit kesukaan bapak memang seperti warisan bagi gw. Juga kenangan kita Vin. Walaupun berasa pahit, aku juga tak pernah menyesal pernah mengenalmu, menghabiskan hidup dan tumbuh bersamamu. bahkan rasa terima kasih kepadamu, om Bagus, tante Nani tak kan pernah habis. Kalian akan tetap dan selalu menjadi malaikat penolong bagi gw. Terima kasih untuk rasa sayangmu yang bahkan ternyata lebih besar dari yang gw miliki selama ini.

"Vin, buku harianmu ini. Bolehkah aku menceritakan dan membalas perasaanku kepadamu lewat tulisan ini? boleh ya emoticon-Smilie"

Senyummu Vin, tawamu, sungguh sampai detik ini adalah surga tuhan yang sedikit diberkahkan kepadaku.

Agan-agan sekalian, ijinkan gw manusia yang bodoh dan pengecut ini untuk menceritakan sebuah cerita. Yang mungkin bisa sekaligus menjadi jawaban untuk buku harianmu Vin jika kamu juga membacanya. Jika agan-agan sekalian bertanya apakah ini kisah nyata atau hanya karangan saja, gw harap agan sekalian menganggap cerita ini hanyalah fiktif. hanyalah karangan gw yang manusia bodoh ini. Karena gw sendiri juga masih tak bisa mempercayai apakah ini benar-benar terjadi?. Karena kadang, ketika bencana hidup yang menimpa terlalu menyakitkan membuat kita benar-benar terlalu keasakitan untuk menerima semua yang telah terjadi. "apakah ini nyata? Vin, apakah ini benar-benar terjadi? kenapa? kenapa?" selalu, sampai detik ini ketika jari-jari ini terus mengetik. Pertanyaan tersebut terus terngiang,terus menggema seperti suara recorder yang diputar didekat tebing. Gemanya benar-benar terasa pedih.

Seperti sebuah bayangan dibalik kaca. Kita selalu dekat, tapi kita juga jauh. Kita dekat saat saling menatap. Tapi kita jauh karena tak pernah saling menyentuh apalagi memiliki

semoga tulisan gw ini bisa selesai, dan ketika saat itu datang gw telah benar-benar bisa melanjutkan hidup dan berpindah terminal seperti bus tadi emoticon-Smilie semoga.. emoticon-I Love Kaskus (S)


Spoiler for index:
Diubah oleh cairo.fx 27-03-2019 21:04
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
52.3K
343
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
cairo.fxAvatar border
TS
cairo.fx
#178
Part 24
Sempet mlongo gw denger Vina nyanyi. Sampek kunci gitar gw kepleset mulu tapi gw cepet-cepet buat fokus lagi. Biar Vina gak nyadar.

Tapi jujur denger suara Vina nyanyi, gw kayak kesetrum gitu. Suaranya sih gak bagus-bagus amat, cuman dengernya tuh lembut banget.

Quote:


*selesai lagunya*

"wah suara kamu bagus loh vin" puji gw.

"ah biasa aja yo" jawab dia malu-malu.

"ciye pipinya merah.. Haha" goda gw.

"ah apaan sih yo"

"eh bentar vin, gw ambilin minum" kata gw sambil naruh gitar disamping kursi.

"eh gw ikut aja deh yo, ya?" kata dia malah nylonong duluan masuk ke rumah.

Sambil bikin minum didapur gw ngobrol sama dia,

"mau minum apa nih, teh kopi apa sirup? Adanya ini doang." kata gw sambil buka rak gelas.

"emm..teh anget aja deh, gw rebus air nya ya?" lanjut dia lalu masak air.

"buat dua gelas ya yo?" tanya dia lagi.

"iya" bales gw sambil masukin gula ke gelas. Gw bikin kopi buat gw sendiri sama teh buat Vina.

"eh lo bikin kopi buat kakung?" kata Vina mendekat.

"ah enggak buat gw sendiri ini, bapak paling juga udah ngopi diwarung depan." jawab gw sambil ngaduk minuman. Vina cuman liatin.

"udah nih ayo kedepan lagi" ajak gw.

"sini biar gw bantuin yo" dia ambil cangkir tehnya, sedang gw bawa cangkir kopi sama cemilan.

Kira duduk-duduk lagi didepan.

"eh kok lo masih kecil suka kopi sih" buka dia sambil liatin kopi gw.

"gapapa lagi, ini ketularan bapak abisnya suka minta kopi bapak jadi gw ikutan suka kopi deh."

"ohh..emang enak yo?" tanya dia penasaran.

"ya tergantung yang minum vin." jawab gw sambil minum tuh kopi.

"minta dong yo, gw pengen nyoba" tanya dia sambil dorong mukanya.

"ini kopi pahit lo vin, kalo mau gw buatin yang manis aja" jawab gw.

"udah gapapa km aja doyan kok, sini mintak" kata dia lalu minum kopi gw.

"brurrrr.." dia semburin tuh kopi. "yek apaan yo kok pahit banget. Ini mah jamu" lanjut Vina sambil nyembur2 gitu.

"hahaha.." gw cuman ketawa.

"sini cemilannya duh mulut gw jadi pahit gini gara-gara elo" lanjut dia sambil ngrampas toples cemilan ditangkap gw.

"yah kan tadi gw udah bilang itu kopi pahit kali vin" jawab gw lalu ambil gitar lagi.

Gw coba mainin gitar. Gw petik pelan senarnya. Sambil diam gw merasakan suasana ini. Duduk berdua sama Vina, minum kopi pahit dan setoples cemilan. Benar-benar suasana hangat di malam yang dingin.

Quote:


"kok lo suka kopi pahit gitu yo?" tanya dia lagi sambil ngemil.

"gatau vin, walaupun pahit gw ngerasa tenang aja walaupun cuma minum kopi. Karena kadang pas gw lagi nyaman-nyamannya nikmatin kopi pahit gini gw jadi mikir, sebenarnya yang pahit gak selalu berasa buruk kok. Karena setelah ngerasain pahit kita jadi kenal sama yang manis-manis. Seperti kopi yang pahit ini, entah dulunya hidup gw lebih pahit mungkin dari kopi ini jadi gw seneng aja hahaha" jawab gw.

"omongan lo tua banget yo.. Hahaha" bales vina sambil ketawa.

"eh rio, besok lusa kan tanggal merah tuh. Kita maen yuk. Suntuk dirumah terus." lanjut Vina lagi sambil makan cemilannya. Gw masih menikmati petikan pelan gitar gw.

"lusa ya? Boleh deh" jawab gw singkat. "tapi kok tumben ngajakin gw main vin?" lanjut gw.

"iya yo abis papah udah janji hari itu mau pulang trus ngajak aku jalan, eh malah gajadi. Kan gak asik" gerutu dia.

"oh om bagus ini masih masih diluar kota lagi ya?" lanjut gw masih menikmati suasana tenang itu sambil sesekali meminum kopi didepan gw.

"yah gitu yo, akhir-akhir jadi makin jarang dirumah. Benci gw sama papah" jawab dia cemberut sok marah gitu.

"Hahaha Vina..vina kamu lucu juga ya, udah lucu, suaranya enak, cantik lagi" kata gw. "ehh..gw kelepasan" batin gw. Gw gak sadar barusan muji si Vina kaya tadi.

"Hahaha apaan sih yo" kata dia sambil mukul lengan gw.

Gw yang malu tadi kelepasan muji dia cuman bisa diem berlagak cuek sambil tetep mainin gitar.

"eh beneran loh lusa kita jalan ya" buka dia lagi.

"iya iya bawel, eh vin gw udah punya hp nih. Minta nomer hp lo dong. Sekalian besok kalo mau jalan biar gampang janjiannya" jawab gw masih malu-malu. Lalu ngeluarin hp nokiyem jadul yang jaman itu mungkin termasuk hits kali ya.

"ciye hape baru..haha" Vina malah ketawa. "iya mana hp mu, gw misscallin ke nomor gw.

Gw kasih hp ke dia."Tat..tit..tut.." Dia ngetik nomornya lalu beberapa saat hp Vina didalam celananya bunyi.

"nih udah, disimpen loh. Awas kalo ke hapus..hahaha" kata dia sambil senyum sinis lalu ketawa.

Quote:
emoticon-Smilieemoticon-rose
Diubah oleh cairo.fx 18-08-2015 20:06
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.