Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#5689
Alter Ego 3
Gue menikmati wajah terkejut kedua wanita didepan gue ini. Apalagi wajah terkejut dari Ratu. Setiap gesture dan gerakan dari mimik wajahnya, gue perhatikan semuanya!

Gerakan bola matanya, gue ikuti kemanapun matanya melirik.

Senyumlah!

Gue ingin melihat senyum pahit dari bibir Ratu.
Kemudian, gue akan tersenyum sinis untuk membalasnya.
Itu pun kalau gue bisa menahan tawa dalam diri gue sendiri.

" emoticon-Smilie "

Akhirnya terukir senyum pahit dari wajah Ratu.
Itu yang gue harapkan.

"Kamu kok gak bilang uda jadian, ni*?" Kata Ratu kepada Iren
" emoticon-EEK! " Iren masih diam karena kaget

*Iren dipanggil uni sama teman-temannya

"Selamat ya" Ratu mengajukan tangan untuk menjabat tangan Iren

Dia berusaha untuk bersikap ramah

Stop being so kind!
Sh*t!


Iren dengan tangannya yang lemas menjabat tangan Ratu.
Gue berteriak dalam kepala gue,
harusnya lo bangga jadian sama gue!

"Lo kapan jadian? Masa kalah emoticon-Ngakak (S) " Kata gue terhadap Ratu

I don't need any kindness,
I'll fvck you off with my rudeness!


"Atau kalian berdua jadian aja, kan cocok tuh emoticon-Big Grin " Tunjuk gue ke arah Imus yang ada disebelah Ratu

" emoticon-Smilie " Ratu kembali tersenyum

" emoticon-Big Grin " Imus nyengir

"Yang satu hot" Kata gue menunjuk Ratu
"Satunya lagi cool" Kata gue kepada Imus sambil menunjukkan gesture merendahkan
"Cocoklah anaknya dispenser" Lanjut gue
" emoticon-Ngakak (S) " Diakhiri oleh gelak tawa dari gue dan diikuti Imus

Teman-teman Iren yang lain juga tersenyum dengan candaan gue barusan.

Ratu masih tetap tersenyum, tapi
dia bangkit berdiri,
membereskan kertas-kertas yang menumpuk dimejanya lalu pergi meninggalkan meja bundar ini.

Running out of patience?
Hahaha
Terimalah kenyataan!

Iren juga ikut berdiri, tapi
dia menatap gue sinis,
tanpa mengucapkan sepatah katapun, dia pergi berlalu dari gue dan mengejar Ratu.

Gue tertawa bahagia dalam hati.
(Ada yang salah dengan gue hari ini)

Imus memindahkan duduknya kearah gue

"Kenapa tu berdua? emoticon-Bingung (S) " Tanya Imus dengan bingung
"Biasalah, gak terima kenyataan" Kata gue
"Kenyataan apaan?" Tanya Imus lagi
"Ratu suka gue, tapi gue jadian sama Iren yang notabene temennya sendiri" Kata gue dengan bangga

"Pede amat lo, cewek secantik Ratu bisa suka elo cuk! emoticon-Ngakak (S) " Ejek Imus
"Buta lo? Cantikan Iren lah" Balas gue
"bodoh" Kata Imus

"Cantikan Ratu atau Iren?" Tanya Imus kepada anak-anak yang ada didepan kita yang merupakan teman-teman seangkatan Ratu dan Iren

"Sama cantiknya sih mas" jawab salah satu dari mereka

" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "

Ha?
Mereka masih disini?
Gue pikir mereka juga cabut setelahnya temannya berdua cabut.
Tapi baguslah, artinya mereka mendengar percakapan antara gue dan Imus barusan.

"Kata gue sih Ratu, lebih bahenol" Kata Imus sambil memperagakan gerakan tangan bentuk biola
"Otak lo selangkangan, ya gitu lah selera lo" kata gue

Sengaja gue menekankan kalimat ini, kalau teman-teman Iren dan Ratu itu cerdas, pasti mengerti maksud gue. Mereka juga tidak jauh bedanya dari Ratu. Mau kekampus atau kondangan? Norak amat.

"plakk" punggung gue dipukul Imus
" emoticon-Kagets "
"Buru balik ke kandang, keburu masuk entar" Ajak Imus

"Kalian kelas apa setelah ini?" Tanya gue ke anak-anak yang ada didepan
"Kelas xxx mas" Jawab salah seorang
"Berarti kelas terakhir hari ini kan? Setelah itu gak ada lagi kan?" Tanya gue
"Iya mas"

"Salam buat Iren ya, bilangin gue tunggu diparkiran pas kelas selesai entar" Kata gue
"Ciyeh, mau pulang bareng ya mas?" canda seseorang
"Yup emoticon-Big Grin " Kata gue

Lumayanlah hemat ongkos sms hehehe

***
Sebenarnya gak pernah terpikirkan kalau gue bisa melakukan ini. Ya memang udah ada perjanjian dengan Iren dulu untuk ngerahasiaan hubungan kita, ketika kita awal-awal jadian kemarin. Mungkin gak pernah gue ceritain, karena emang gue sengaja keep untuk part ini.

Cerita dari versi Iren itu seperti ini. Gue fast forward aja ya, daripada gue harus menulis dari point Iren. Ratu emang seneng sama gue. Semacam gimana ya jelasinnya. Pernah gak sih kalian ngerasa ngefans sama kakak kelas gitu? Terutama yang lawan jenis. Semacam itulah kekaguman Ratu kepada gue.

Gue juga gak tau kenapa bisa begitu, padahal gue gak pernah berhubungan sama dia. Paling mentok itu paling waktu gue tembak dia pas makrab angkatan dia. Itu pun cuman karena permainan truth or dare doank. Setelah itu blas gue gak pernah ngomong sama dia. Ketemu juga bisa-bisa aja. Gue sama sekali gak nyapa dia, begitu juga sebaliknya. Waktu valentine emang gue dikasih coklat sama dia. Terus gue jadi asisten dosen salah mata kuliah dia. Tapi gue gak bertanggung jawab langsung sama kelompok dia.

Nah Iren ini temannya Ratu. Karib banget. Ratu suka curhat-curhat sama Iren mengenai gue. Bahkan ketika gue cumam berpapasan sama Ratu pas ditangga, gue mau naik, dia mau turun, itu sampe diceritain Ratu ke Iren. Dia merasa peristiwa seperti itu excited banget buat dia. Gue gak ngerti dan gak percaya ada orang seperti itu. Tapi emang ini kenyataan, gak gue lebih-lebihkan.

Karena setiap hari diceritain soal gue dari Ratu ke Iren, lama kelamaan Iren juga notice tentang gue. Iren pernah bilang gini ke gue.

"Aku gak pernah ngerti kenapa Ratu bisa suka sama kamu yam. Perasaan kamu tuh biasa aja, malah cenderung horor. Gimana gak horor coba? Kantung mata kamu gak pernah gak tebal hitam kalau dikampus. Kamu itu kayak dukun-dukun yang disinetron gitu tau gak"

Asem kan si Iren? emoticon-Nohope

Belum lagi sifat gue yang acuh gak acuh. Kelompok yang gue asisteni diangkatan Iren itu gak ada yang gue kasih nilai A, gue kasih B juga cuman ke 3 orang. Gue kejam dan mereka ngerasa gak adil, tapi gak berani lapor ke dosen yang bersangkutan. Pokoknya imej gue itu ya asisten yang sok tau, banyak maunya, nyebelin, dan bla-bla-bla lain yang jelek-jelek. Padahal maksud dan tujuan gue tidak seperti itu. Sudah pernah gue jelasin di part pas gue jadi asdos.

"Tapi kamu itu unik, aku tuh uda gak respek loh sama kamu setelah kita jogging bareng itu yam. Tapi lama kelamaan malah aku ikutan suka sama kamu. Kamu sih pake acara ngasih mawar pagi-pagi!"

Yup, setelah kejadian itu, Iren mulai suka sama gue. Gue ngerespon doi, tapi doi gak enak sama Ratu. Eh gue malah tembak Iren. Sebenarnya dia waktu itu uda mau nolak, tapi dia bilang gak bisa.

"Ya gimana, namanya hati yam hihi"

Itu yang jadi jawaban Iren atas gue. Dia mengerti konsekuensinya, makanya dia minta gue untuk bersabar. Antara dua pilihan. Pertama, nunggu Ratu jadian sama cowo lain dulu, dengan begitu kan bisa jadi lebih mudah buat Iren dan Ratu. Atau yang kedua adalah Ratu berencana untuk pindah jurusan ditahun ajaran baru ini. Mau gak mau, mereka kan gak komunikasi lagi antara Iren dan Ratu, jadi gak perlu mengecewakan Ratu. Tapi hari ini gue melihat Ratu dikampus, artinya dia gak jadi pindah jurusan lain donk.

Lalu kenapa gue yakin? Coba lihat dari pilihan yang ditawarkan Iren, dalam dirinya, dia gak mau putus sama gue hanya karena Ratu, tapi justru dia memberi gue dua pilihan untuk bersabar. Gue menyanggupinya.

Kecuali untuk hari ini, tapi gue tetap yakin.
Seharusnya ini bukan masalah antara gue dan Iren,
melainkan masalah Ratu seorang diri.

Ini yang muncul dikepala gue setelah menyesal akan apa yang gue lakukan pagi ini.
Bulir-bulir keringat menetes dari dahi dan kepala gue,
Jemari gue menggenggam ponsel tapi gak berani menghubungi Iren...
emoticon-norose
JabLai cOY
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.