- Beranda
- Stories from the Heart
Yang tidak bisa di tolak dan tidak bisa di paksakan(indigo)
...
TS
silentanonymxxx
Yang tidak bisa di tolak dan tidak bisa di paksakan(indigo)
Hallo agan dan agan wati
Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang SUPRANATURAL yang sampai saya menulis thread ini masih saya alami
Oiya , belum sempat perkenalkan diri , nama Saya Andi , umur 20 tahun dan saya lahir dari keluarga perpaduan antara orang Jawa-Sulawesi tinggi sekitar 170 berat badan 90(bisa di bilang subur) , kulit bisa di bilang sawo gelap hehe , kelahiran tahun 23-10-1994
Oke tanpa basa - basi langsung aja
Kejadian Janggal
Waktu itu kalau gak salah umur saya sekitar 4 tahun dan saya tinggal bersama Pakdhe dan Budhe saya karena kedua orang tua saya banyak dinas luar daerah karena memang tugasnya sebagai abdi negara
"Le kesini sebentar , tak kasih tau" budhe saya manggil saya pada malam hari sekitar jam 12 malam
"Ada apa budhe? Kok manggil tengah malam gini" saya mengucek mata karena saya sudah tidur , FYI saya emang memiliki kebiasaan aneh yaitu susah tidur pada malam hari dan untuk kebanyakan anak seumuran saya pada waktu itu memang tidak wajar kalau balita umur 4 tahun masih bisa terjaga pada jam itu
"Ini le , lihat baik2" kata budhe saya memberikan sebuah bunga warna putih dam harum
"Bunga apa ini budhe?" sambil lihat bunga apa itu dan saya kaget
"Budhe ini kok bunganya ada warna pelangi di dalamnya???" teriak saya yang kaget
"Itu kelebihanmu le" budhe hanya senyum
Saya masih bingung dengan perkataan budhe saya , dan lebih kagetnya lagi saya lihat itu sebentar lalu bunga itu layu dan mingkup dan hilang
Untuk informasi ternyata bunga itu adalah bunga "Wijayakusuma" yang konon mempunyai hal mistik yang tidak bisa di remehkan karena hanya orang tertentu yang bisa melihat warna pelangi yang ada di dalam bunga itu
Bekas luka
Selang satu hari pada sekitar jam 18.30 saya menangis di luar rumah
"Kenapa le??" tanya budhe yang langsung menemui saya di luar rumah
Waktu itu saya cuma bisa menangis gak bisa berkata apa2 dan yang saya ingat budhe saya seperti berbicara tapi saya nggak lihat ada seorang pun
"Matur suwun sampun njagani ponakan kulo"(terima kasih sudah menjaga ponakan saya)
Saya bingung kenapa budhe saya ngomong sendiri , dan kami pun kembali ke dalam rumah
Yang tidak bisa di tolak dan tidak bisa di paksakan
Waktu itu budhe saya dan pakdhe saya mengajak saya untuk bertemu seorang kiayi yang terkenal di daerah rumah budhe dan pakdhe saya tinggali
"Mriki le kalih kulo , wah bagus tenan niki ponakan e panjenengan"(kesini le sama saya , wah ganteng ya ponakannya)
Saya cuman diam lalu entah mengapa lalu saya seperti manja dan di pangku oleh kiyai tersebut , hal itu memang aneh karena saya dulu gak mau namanya dekat2 dengan orang asing tetapi ini saya langsung mau di pangku olehnya
"Iki ponakan e sampun di kekki tameng ten dada ne , kalih separo awakke roso banget"(ini ponakan nta sudah dinberi tameng , dan separuh badannya sangat kuat) kata kiyai tersebut
"Niki nopo mboten nggangu ponakan kulo nggih?"(apa ini tidak akan mengganggu ponakan saya?) kata pakdhe saya kepada kiyai tersebut
"Mboten niki eyang buyute njagani ponakana e njenengan , nek misale ajeng di resikki mangkih malah "Surung ngluntung Dudut Katut" ( tidak , ini kakek buyutnya yang menjaga ponakan anda , kalau misal mau di hilangkan nanti bisa terjadi yang tidak di inginkan) kata kiyai tersebut
FYI arti dari"Surung ngluntung Dudut katut" artinya adalah jika ini di hilangkan maka bukan cuma kelebihan ini yang hilang tetapi bisa ikut menarik nyawanya
Barang koleksi(bukan bagian dari cerita
)
Big thx buat agan newbiecampaign Yang udah mau bantu nulis
Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang SUPRANATURAL yang sampai saya menulis thread ini masih saya alami
Oiya , belum sempat perkenalkan diri , nama Saya Andi , umur 20 tahun dan saya lahir dari keluarga perpaduan antara orang Jawa-Sulawesi tinggi sekitar 170 berat badan 90(bisa di bilang subur) , kulit bisa di bilang sawo gelap hehe , kelahiran tahun 23-10-1994
Oke tanpa basa - basi langsung aja
Kejadian Janggal
Waktu itu kalau gak salah umur saya sekitar 4 tahun dan saya tinggal bersama Pakdhe dan Budhe saya karena kedua orang tua saya banyak dinas luar daerah karena memang tugasnya sebagai abdi negara
"Le kesini sebentar , tak kasih tau" budhe saya manggil saya pada malam hari sekitar jam 12 malam
"Ada apa budhe? Kok manggil tengah malam gini" saya mengucek mata karena saya sudah tidur , FYI saya emang memiliki kebiasaan aneh yaitu susah tidur pada malam hari dan untuk kebanyakan anak seumuran saya pada waktu itu memang tidak wajar kalau balita umur 4 tahun masih bisa terjaga pada jam itu
"Ini le , lihat baik2" kata budhe saya memberikan sebuah bunga warna putih dam harum
"Bunga apa ini budhe?" sambil lihat bunga apa itu dan saya kaget
"Budhe ini kok bunganya ada warna pelangi di dalamnya???" teriak saya yang kaget
"Itu kelebihanmu le" budhe hanya senyum
Saya masih bingung dengan perkataan budhe saya , dan lebih kagetnya lagi saya lihat itu sebentar lalu bunga itu layu dan mingkup dan hilang
Untuk informasi ternyata bunga itu adalah bunga "Wijayakusuma" yang konon mempunyai hal mistik yang tidak bisa di remehkan karena hanya orang tertentu yang bisa melihat warna pelangi yang ada di dalam bunga itu
Bekas luka
Selang satu hari pada sekitar jam 18.30 saya menangis di luar rumah
"Kenapa le??" tanya budhe yang langsung menemui saya di luar rumah
Waktu itu saya cuma bisa menangis gak bisa berkata apa2 dan yang saya ingat budhe saya seperti berbicara tapi saya nggak lihat ada seorang pun
"Matur suwun sampun njagani ponakan kulo"(terima kasih sudah menjaga ponakan saya)
Saya bingung kenapa budhe saya ngomong sendiri , dan kami pun kembali ke dalam rumah
Yang tidak bisa di tolak dan tidak bisa di paksakan
Waktu itu budhe saya dan pakdhe saya mengajak saya untuk bertemu seorang kiayi yang terkenal di daerah rumah budhe dan pakdhe saya tinggali
"Mriki le kalih kulo , wah bagus tenan niki ponakan e panjenengan"(kesini le sama saya , wah ganteng ya ponakannya)
Saya cuman diam lalu entah mengapa lalu saya seperti manja dan di pangku oleh kiyai tersebut , hal itu memang aneh karena saya dulu gak mau namanya dekat2 dengan orang asing tetapi ini saya langsung mau di pangku olehnya
"Iki ponakan e sampun di kekki tameng ten dada ne , kalih separo awakke roso banget"(ini ponakan nta sudah dinberi tameng , dan separuh badannya sangat kuat) kata kiyai tersebut
"Niki nopo mboten nggangu ponakan kulo nggih?"(apa ini tidak akan mengganggu ponakan saya?) kata pakdhe saya kepada kiyai tersebut
"Mboten niki eyang buyute njagani ponakana e njenengan , nek misale ajeng di resikki mangkih malah "Surung ngluntung Dudut Katut" ( tidak , ini kakek buyutnya yang menjaga ponakan anda , kalau misal mau di hilangkan nanti bisa terjadi yang tidak di inginkan) kata kiyai tersebut
FYI arti dari"Surung ngluntung Dudut katut" artinya adalah jika ini di hilangkan maka bukan cuma kelebihan ini yang hilang tetapi bisa ikut menarik nyawanya
Spoiler for index:
Barang koleksi(bukan bagian dari cerita
)Big thx buat agan newbiecampaign Yang udah mau bantu nulis

Diubah oleh silentanonymxxx 13-12-2015 19:24
bijan28 dan 4 lainnya memberi reputasi
3
225.9K
909
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
silentanonymxxx
#292
Aku benar membenci kalian
Sudah hampir 4 hari aku mengurung diri didalam kamar , aku hanya keluar kamar untuk membuat kopi dan membeli rokok
Aku hanya duduk di pojok kamar sambil memandang jendela luar , hanya ada hamparan tanaman padi yang aku lihat , aku sudah tidak punya semangat semenjak kejadian itu
Tok...tok.tok...
Suara pintu kamarku yang di kunci di ketuk oleh seseorang
“Le , kenapa le? Ada masalah apa? Keluar dong sayang , bicara sama ibuk” kata ibuku
Aku pun tidak menjawab pertanyaan nya
“ini si yuni sama tina nyari kamu” kata ibuk ku lagi
“Ndi..Keluar dong , ini aku sama tina” kata yuni
“Iya ndi , kenapa kamu ngurung diri kayak gini?” kata tina
Aku tidak menggubris omongan nya , aku tetap melihat ke arah luar jendela , seperti orang stress yang tidak mau bicara , sekilas aku melihat bayangan ku yang terpantul dari jendela kamarku
Kelopak mataku sangat hitam sekali , mungkin ini efek aku terlalu berdiam diri di kamar karena kurang mendapat cahay matahari , dan wajahku pucat seperti orang sakit
Lalu aku sudah tidak mendengar suara di balik pintuku , tak terasa malam pun datang dan bulan menunjuka sinarnya yang terang , cahaya nya masuk ke dalam kamarku , dan membuat kamarku terang karena sinar rembulan yang sangat indah , ini membuatku tenang dan nyaman sekali
Lalu tiba-tiba di pinggirku muncul seorang wanita cantik , baunya harum sekali , dia hanya duduk di sampingku sambil tersenyum , aku menoleh sebentar dan tidak menghiraukan nya
“Kamu kenapa?” tanya dia
Aku hanya diam
“Kamu kenapa?” tanya dia lagi
Aku masih diam
“Kamu kenapa?” tanya dia lagi
“Aku nggak takut sama kamu” kata ku pelan , tapi tidak menoleh ke arahnya
“Aku kesini tidak mau mengganggu kamu , aku hanya ingin buat kamu tersenyum” kata dia
“Bagaimana caranya?” kata ku
“Aku bisa membuat Tina dan Yuni jatuh cinta kepadamu” kata dia
“Buat apa? Memangnya setelah mereka mencintaiku , apa bisa aku melupakan kesedihanku ini?” tanya ku
Dia tidak menjawab , lalu keluar suara tangisan , mungkin orang biasa akan langsung lari atau pingsan , dan kemudian dia tertawa seperti menyombongkan dirinya
Seacara perlahan , wujudnya yang cantik lalu berubah menjadi sosok yang menyeramkan
Wajahnya rusak , rambutnya panjang , memakai bajuh putih panjang , kukunya lalu tumbuh sangat panjang
“Pergi , atau aku hancurkan!” kataku pelan
Aku pun beranjak keluar kamar , aku lihat sudah jam 9 malam , tapi Ayah dan Ibuku tidak ada di dalam rumah , mungkin baru keluar ke rumah saudaraku pikirku , aku pun membuat kopi dan langsung masuk kamar , aku meminum nya dan menyalakan rokok
Pikiranku masih sangat kacau , disini aku mulai berpikir , apa aku harus kembali ke dunia hitam lagi? Tapi , jika aku kembali ke dunia hitam lagi apakah aku akan senang dan melupakan kejadian yang 4 hari lalu menimpaku?
Aku pun membaringkan tubuhku di kasur dan mulai terlelap karena terlalu banyak berpikir
SKIP
Hari ini hari pertama aku masuk sekolah di semester dua , setelah aku mengalami depresi di dalam diriku selama 2 minggu pada saat aku berlibur , aku lihat di kaca saat aku merapikan baju sekolah ku , sangat jelas di belakangku kakek-kakek yang memakai sorban putih dan membawa tongkat sedang berdiri di belakang ku dan sedang tersenyum sambil memegang pundakku , aku pun hanya tersenyum
Aku perhatikan lagi kalau kelopak mataku sangat hitam , wajahku terlihat agak pucat
tapi aku menghiraukan nya dan menuju ke teras depan rumah lalu memakai sepatu
“Le , kalau sakit gak usah sekolah dulu” kata ibuku yang baru saja dari dapur
“Enggak kok buk , kurang tidur aja tadi malem” kata ku
“Oh yaudah , kalau ada masalah cerita yo le” kata ibuku
“iya buk , aku nggak ada masalah kok , yaudah buk aku berangkat sekolah dulu”
Aku pun mencium tangan ayah dan ibuku , dan kemudian naik motor lalu berangkat ke sekolah
Sampai sekolah , aku menaruh helm dan jaketku di atas motor , lalu aku berjalan pelan menuju ke kelasku untuk menaruh tas , dan aku mengambil topi karena hari ini hari senin
lalu aku berjalan lagi menuju lapangan , aku lihat masih jam 6.45 , masih sangat sepi sekali disini karena upacara akan di mulai 7.30 , aku pun duduk di selatan lapangan dan seperti dejavu aku melihat diriku yang sedang berlari di lapangan karena hukuman dari kakak osis , disini aku dingatkan lagi dengan seorang wanita , Tina
Disaat aku melamun suara seorang cewek membuatku tersadar
“Ndi” kata tina
Aku hanya menoleh dan kembali menghadap lapangan , aku sudah sangat benci dengan nya
“Ndi , gak kayak gini caranya” kata dia lagi
“Aku minta maaf ndi , maafin aku” lalu aku mendengar suara isak tangis di sampingku
Persetan pikirku , kamu yang udah buat aku membenci kamu sendiri , kali ini aku gak akan termakan lagi oleh suara tangisan nya batinku
Tak lama satu persatu siswa-siswi datang , sudah lumayan ramai , tapi tina masih duduk di sampingku sambil mengusap air matanya yang jatuh , lalu dia berdiri , dan kini dia di depanku sambil menatap mataku , pandangan mata kami pun bertemu , aku pun lalu berdiri lalu berjalan ke depan tanpa menengoknya sedikitpun lalu aku ke barisan kelasku untuk mengikuti upacara
Setelah selesai upacara , aku pun menuju kelas , lalu duduk di tempat favoritku di pojokan belakang kelas
“Eh ndi , mata lo kenapa? Item banget kayak gitu” kata doni yang duduk di depanku
Aku tidak menjawab , aku masih memandang keluar jendela yang ada di dalam kelas
“Aku tau ndi kamu lagi ada masalah sama tin...”
Belum sampai doni selesai bicara aku langsung menarik kerah bajunya
“Gak usah ikut campur urusan orang lain” kata ku lalu melepaskan cengkramanku dari kerahnya dan sedikit mendorongnya
“Lo kalau ada masalah cerita , gua ini sahabat lo , jangan kayak gini lah” kata doni
lalu dia memalingkan tubuhnya dan menghadap ke depan
Guru pun lalu datang dan memulai pelajaran , aku dari tadi tidak mendengarkan , pikiranku seperti kosong , aku ingin tidur tapi rasanya mata ini tidak mengantuk sama sekali , aku hanya mendengarkan ocehan guru tersebut tapi tidak ada sama seklai yang masuk ke dalam otaku
Kemudian bel istirahat pun berbunyi , anak-anak kelas yang memperhatikanku dari tadi mulai merasa aneh , karena tak seperti biasanya aku jadi pendiam seperti ini
mereka juga mengajak ku untuk ke kantin aku hanya menggeleng pelan
lalu kelas pun menjadi sepi karena anak-anak kelasku berjalan ke kantin
Aku pun mengeluarka headset untuk memutar lagu melalui hp yang minggu lalu di belikan orang tua ku , sengaja aku tidak memasang kartu sim card karena malas sekali rasanya
Aku pun mendengarkan lagu yang aku suka , disini aku mulai suka dengan alunan musik jazz yang membuatku tenang
Lalu aku menyandarkan kepalaku di meja dan memejamkan mataku untuk menikmati musik jazz yang ku dengar , lalu aku pun mulai mengantuk karena indahnya instrumen jazz ini
Aku merasakan ada yang mencolek bahuku , aku pun mengangkat kepalaku dan melihat ke samping siapa yang mencolek ku
“Nih” kata doni membawakan segelas kopi
“Thx don” kata ku yang melepas satu headset
“Maaf don , tadi gwe emosi”
“Sante ndi , gua tau lo sedang banyak masalah , inilah gunanya teman” kata doni sambil memegang pundakku
“Gua juga udah pernah ngalamin apa yang lo rasain saat ini ndi , bedanya dulu gua gak ada temen yang nyemangati” tambah doni
“Thx don , udah bikin aku semangat” kata ku
“Kita ini saudara ndi , lu udah aku anggep saudara sendiri , jadi kalau ada apa-apa cerita” kata doni
Aku pun hanya mengangguk dan tersenyum ke doni
“gua ke kantin lagi , belum makan gua , mau nitip gak?” kata doni
“gak don , kopi ini cukup buat ngibur aku” kata ku
Lalu doni pun meninggalkan kelas , aku pun meminum kopi yang di beri doni tadi , karena bosan aku pun berjalan ke luar kelas lalu duduk di luar kelas sambil memegang satu gelas kopi
Aku hanya melamun sampai bel masuk berbunyi , lalu aku pun masuk ke dalam kelas karena guru sudah datang dan ingin memberikan materi
SKIP
Setelah bel pulang sekolah , aku pun masih diam di kelas , aku menunggu agak sepi lalu berjalan menuju parkiran motor untuk mengambil motorku
aku melihat seperti ada coklat yang di balut pita , diatasnya ada tulisan
Masa bodoh , aku pun mengambilnya lalu membuang nya ke tong sampah , aku memakai jaket dan helm , belum sampai keluar sekolah aku melihat mobil tina yang di parkir di depan gerbang sekolah
disana ada Tina dan Yuni , mereka seperti menunggu seseorang , ketika aku melewatinya mereka menunjuk ke arah ku dan cepat-cepat masuk ke dalam mobil
Aku pun menambah kecepatan untuk menghindari mereka , sampai hampir di dekat rumahku mereka masih membuntutiku , padahal aku sudah memacu motorku dengan kecepatan tinggi
disini aku melihat ada sebuah truck besar dan aku punya pikiran menyalipnya dan buru-buru untuk belok masuk ke gang yang aku kenal , lalu aku pun masuk ke gang dan menuju ke arah lain , bukan untuk pulang kerumah , kalau aku pulang kerumah pasti mereka menungguku di depan rumah
Aku pun menuju tempat favoritku dulu untuk menyendiri , di Ratu Boko Prambanan
Sampai disana aku pu n parkir motor dan menuju bukit yang agak menjauh dari keramaian , disin aku hanya duduk-duduk sambil menikmati pemandangan , aku pun berbaring diatas motor dan kemudian mataku mulai mengantuk , aku pun tertidur
Setelah agak lama aku pun bangun , dan melihat jam , ternyata sudah jam 5 sore , aku pun berniat untuk pulang kerumah
Sesampai nya di rumah , aku melihat kedua orang tuaku sedang mengobrol di teras depan rumah
lalu aku melepas sepatu dan mencuci kaki ku di keran depan rumah , lalu aku salim kepada kedua orang tua ku
“Dari mana le?” tanya ayahku
“Dari boko pak , ketiduran tadi disana” kata ku
“Oh iya , tadi Tina sama Yuni nungguin kamu pulang , ada masalah apa emangnya?” kata ibuku
“Gak ada apa-apa kok buk , yaudah aku masuk dulu mau mandi” kata ku
“Iya , habis mandi sholat terus makan , nanti sakit kalau lupa makan” kata ibuku
Aku pun mandi , habis itu sholat , aku sama sekali tidak lapar lalu aku masuk kedalam kamar , aku pun mulai mengantuk dan kemudian aku tertidur
Sudah hampir 4 hari aku mengurung diri didalam kamar , aku hanya keluar kamar untuk membuat kopi dan membeli rokok
Aku hanya duduk di pojok kamar sambil memandang jendela luar , hanya ada hamparan tanaman padi yang aku lihat , aku sudah tidak punya semangat semenjak kejadian itu
Tok...tok.tok...
Suara pintu kamarku yang di kunci di ketuk oleh seseorang
“Le , kenapa le? Ada masalah apa? Keluar dong sayang , bicara sama ibuk” kata ibuku
Aku pun tidak menjawab pertanyaan nya
“ini si yuni sama tina nyari kamu” kata ibuk ku lagi
“Ndi..Keluar dong , ini aku sama tina” kata yuni
“Iya ndi , kenapa kamu ngurung diri kayak gini?” kata tina
Aku tidak menggubris omongan nya , aku tetap melihat ke arah luar jendela , seperti orang stress yang tidak mau bicara , sekilas aku melihat bayangan ku yang terpantul dari jendela kamarku
Kelopak mataku sangat hitam sekali , mungkin ini efek aku terlalu berdiam diri di kamar karena kurang mendapat cahay matahari , dan wajahku pucat seperti orang sakit
Lalu aku sudah tidak mendengar suara di balik pintuku , tak terasa malam pun datang dan bulan menunjuka sinarnya yang terang , cahaya nya masuk ke dalam kamarku , dan membuat kamarku terang karena sinar rembulan yang sangat indah , ini membuatku tenang dan nyaman sekali
Lalu tiba-tiba di pinggirku muncul seorang wanita cantik , baunya harum sekali , dia hanya duduk di sampingku sambil tersenyum , aku menoleh sebentar dan tidak menghiraukan nya
“Kamu kenapa?” tanya dia
Aku hanya diam
“Kamu kenapa?” tanya dia lagi
Aku masih diam
“Kamu kenapa?” tanya dia lagi
“Aku nggak takut sama kamu” kata ku pelan , tapi tidak menoleh ke arahnya
“Aku kesini tidak mau mengganggu kamu , aku hanya ingin buat kamu tersenyum” kata dia
“Bagaimana caranya?” kata ku
“Aku bisa membuat Tina dan Yuni jatuh cinta kepadamu” kata dia
“Buat apa? Memangnya setelah mereka mencintaiku , apa bisa aku melupakan kesedihanku ini?” tanya ku
Dia tidak menjawab , lalu keluar suara tangisan , mungkin orang biasa akan langsung lari atau pingsan , dan kemudian dia tertawa seperti menyombongkan dirinya
Seacara perlahan , wujudnya yang cantik lalu berubah menjadi sosok yang menyeramkan
Wajahnya rusak , rambutnya panjang , memakai bajuh putih panjang , kukunya lalu tumbuh sangat panjang
“Pergi , atau aku hancurkan!” kataku pelan
Aku pun beranjak keluar kamar , aku lihat sudah jam 9 malam , tapi Ayah dan Ibuku tidak ada di dalam rumah , mungkin baru keluar ke rumah saudaraku pikirku , aku pun membuat kopi dan langsung masuk kamar , aku meminum nya dan menyalakan rokok
Pikiranku masih sangat kacau , disini aku mulai berpikir , apa aku harus kembali ke dunia hitam lagi? Tapi , jika aku kembali ke dunia hitam lagi apakah aku akan senang dan melupakan kejadian yang 4 hari lalu menimpaku?
Aku pun membaringkan tubuhku di kasur dan mulai terlelap karena terlalu banyak berpikir
SKIP
Hari ini hari pertama aku masuk sekolah di semester dua , setelah aku mengalami depresi di dalam diriku selama 2 minggu pada saat aku berlibur , aku lihat di kaca saat aku merapikan baju sekolah ku , sangat jelas di belakangku kakek-kakek yang memakai sorban putih dan membawa tongkat sedang berdiri di belakang ku dan sedang tersenyum sambil memegang pundakku , aku pun hanya tersenyum
Aku perhatikan lagi kalau kelopak mataku sangat hitam , wajahku terlihat agak pucat
tapi aku menghiraukan nya dan menuju ke teras depan rumah lalu memakai sepatu
“Le , kalau sakit gak usah sekolah dulu” kata ibuku yang baru saja dari dapur
“Enggak kok buk , kurang tidur aja tadi malem” kata ku
“Oh yaudah , kalau ada masalah cerita yo le” kata ibuku
“iya buk , aku nggak ada masalah kok , yaudah buk aku berangkat sekolah dulu”
Aku pun mencium tangan ayah dan ibuku , dan kemudian naik motor lalu berangkat ke sekolah
Sampai sekolah , aku menaruh helm dan jaketku di atas motor , lalu aku berjalan pelan menuju ke kelasku untuk menaruh tas , dan aku mengambil topi karena hari ini hari senin
lalu aku berjalan lagi menuju lapangan , aku lihat masih jam 6.45 , masih sangat sepi sekali disini karena upacara akan di mulai 7.30 , aku pun duduk di selatan lapangan dan seperti dejavu aku melihat diriku yang sedang berlari di lapangan karena hukuman dari kakak osis , disini aku dingatkan lagi dengan seorang wanita , Tina
Disaat aku melamun suara seorang cewek membuatku tersadar
“Ndi” kata tina
Aku hanya menoleh dan kembali menghadap lapangan , aku sudah sangat benci dengan nya
“Ndi , gak kayak gini caranya” kata dia lagi
“Aku minta maaf ndi , maafin aku” lalu aku mendengar suara isak tangis di sampingku
Persetan pikirku , kamu yang udah buat aku membenci kamu sendiri , kali ini aku gak akan termakan lagi oleh suara tangisan nya batinku
Tak lama satu persatu siswa-siswi datang , sudah lumayan ramai , tapi tina masih duduk di sampingku sambil mengusap air matanya yang jatuh , lalu dia berdiri , dan kini dia di depanku sambil menatap mataku , pandangan mata kami pun bertemu , aku pun lalu berdiri lalu berjalan ke depan tanpa menengoknya sedikitpun lalu aku ke barisan kelasku untuk mengikuti upacara
Setelah selesai upacara , aku pun menuju kelas , lalu duduk di tempat favoritku di pojokan belakang kelas
“Eh ndi , mata lo kenapa? Item banget kayak gitu” kata doni yang duduk di depanku
Aku tidak menjawab , aku masih memandang keluar jendela yang ada di dalam kelas
“Aku tau ndi kamu lagi ada masalah sama tin...”
Belum sampai doni selesai bicara aku langsung menarik kerah bajunya
“Gak usah ikut campur urusan orang lain” kata ku lalu melepaskan cengkramanku dari kerahnya dan sedikit mendorongnya
“Lo kalau ada masalah cerita , gua ini sahabat lo , jangan kayak gini lah” kata doni
lalu dia memalingkan tubuhnya dan menghadap ke depan
Guru pun lalu datang dan memulai pelajaran , aku dari tadi tidak mendengarkan , pikiranku seperti kosong , aku ingin tidur tapi rasanya mata ini tidak mengantuk sama sekali , aku hanya mendengarkan ocehan guru tersebut tapi tidak ada sama seklai yang masuk ke dalam otaku
Kemudian bel istirahat pun berbunyi , anak-anak kelas yang memperhatikanku dari tadi mulai merasa aneh , karena tak seperti biasanya aku jadi pendiam seperti ini
mereka juga mengajak ku untuk ke kantin aku hanya menggeleng pelan
lalu kelas pun menjadi sepi karena anak-anak kelasku berjalan ke kantin
Aku pun mengeluarka headset untuk memutar lagu melalui hp yang minggu lalu di belikan orang tua ku , sengaja aku tidak memasang kartu sim card karena malas sekali rasanya
Aku pun mendengarkan lagu yang aku suka , disini aku mulai suka dengan alunan musik jazz yang membuatku tenang
Lalu aku menyandarkan kepalaku di meja dan memejamkan mataku untuk menikmati musik jazz yang ku dengar , lalu aku pun mulai mengantuk karena indahnya instrumen jazz ini
Aku merasakan ada yang mencolek bahuku , aku pun mengangkat kepalaku dan melihat ke samping siapa yang mencolek ku
“Nih” kata doni membawakan segelas kopi
“Thx don” kata ku yang melepas satu headset
“Maaf don , tadi gwe emosi”
“Sante ndi , gua tau lo sedang banyak masalah , inilah gunanya teman” kata doni sambil memegang pundakku
“Gua juga udah pernah ngalamin apa yang lo rasain saat ini ndi , bedanya dulu gua gak ada temen yang nyemangati” tambah doni
“Thx don , udah bikin aku semangat” kata ku
“Kita ini saudara ndi , lu udah aku anggep saudara sendiri , jadi kalau ada apa-apa cerita” kata doni
Aku pun hanya mengangguk dan tersenyum ke doni
“gua ke kantin lagi , belum makan gua , mau nitip gak?” kata doni
“gak don , kopi ini cukup buat ngibur aku” kata ku
Lalu doni pun meninggalkan kelas , aku pun meminum kopi yang di beri doni tadi , karena bosan aku pun berjalan ke luar kelas lalu duduk di luar kelas sambil memegang satu gelas kopi
Aku hanya melamun sampai bel masuk berbunyi , lalu aku pun masuk ke dalam kelas karena guru sudah datang dan ingin memberikan materi
SKIP
Setelah bel pulang sekolah , aku pun masih diam di kelas , aku menunggu agak sepi lalu berjalan menuju parkiran motor untuk mengambil motorku
aku melihat seperti ada coklat yang di balut pita , diatasnya ada tulisan
Aku minta maaf ya ndi
Tina
Tina
Masa bodoh , aku pun mengambilnya lalu membuang nya ke tong sampah , aku memakai jaket dan helm , belum sampai keluar sekolah aku melihat mobil tina yang di parkir di depan gerbang sekolah
disana ada Tina dan Yuni , mereka seperti menunggu seseorang , ketika aku melewatinya mereka menunjuk ke arah ku dan cepat-cepat masuk ke dalam mobil
Aku pun menambah kecepatan untuk menghindari mereka , sampai hampir di dekat rumahku mereka masih membuntutiku , padahal aku sudah memacu motorku dengan kecepatan tinggi
disini aku melihat ada sebuah truck besar dan aku punya pikiran menyalipnya dan buru-buru untuk belok masuk ke gang yang aku kenal , lalu aku pun masuk ke gang dan menuju ke arah lain , bukan untuk pulang kerumah , kalau aku pulang kerumah pasti mereka menungguku di depan rumah
Aku pun menuju tempat favoritku dulu untuk menyendiri , di Ratu Boko Prambanan
Sampai disana aku pu n parkir motor dan menuju bukit yang agak menjauh dari keramaian , disin aku hanya duduk-duduk sambil menikmati pemandangan , aku pun berbaring diatas motor dan kemudian mataku mulai mengantuk , aku pun tertidur
Setelah agak lama aku pun bangun , dan melihat jam , ternyata sudah jam 5 sore , aku pun berniat untuk pulang kerumah
Sesampai nya di rumah , aku melihat kedua orang tuaku sedang mengobrol di teras depan rumah
lalu aku melepas sepatu dan mencuci kaki ku di keran depan rumah , lalu aku salim kepada kedua orang tua ku
“Dari mana le?” tanya ayahku
“Dari boko pak , ketiduran tadi disana” kata ku
“Oh iya , tadi Tina sama Yuni nungguin kamu pulang , ada masalah apa emangnya?” kata ibuku
“Gak ada apa-apa kok buk , yaudah aku masuk dulu mau mandi” kata ku
“Iya , habis mandi sholat terus makan , nanti sakit kalau lupa makan” kata ibuku
Aku pun mandi , habis itu sholat , aku sama sekali tidak lapar lalu aku masuk kedalam kamar , aku pun mulai mengantuk dan kemudian aku tertidur
danjau memberi reputasi
1