Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#5656
Alter Ego 2
Entah si Dosen cuek doank ato gimana, tapi beliau tidak menyinggung sama sekali soal kata-kata kasar yang gue lontarkan tadi. Padahal gue yakin betul timing ketika gue berteriak tadi berbarengan dengan si Dosen masuk dan tatapan mata kami juga sempat bertemu. Oh bu dosen emoticon-Genit.. Eh salah emoticon, harusnya emoticon-Berduka (S)

Dosen mulai memaparkan materinya. Gue sebagai mahasiswa teladan, tentunya mendengar ceramah dosen dengan sungguh-sungguh. Tapi tidak dengan cecurut yang ada disamping gue.

"Cuk" Tangan gue disenggol oleh Imus
" emoticon-EEK! " Gue melihat ke Imus
"Tuh liatin tuh" Katanya sambil menunjuk ke arah Una menggunakan pulpen
"Hmm" gue melihat ke arah Una

Emang kenapa?
Baru saja gue mau bertanya begitu,

"Wuih rambutnya bro, kayak iklan shampoo" Kata Imus
" emoticon-Nohope "
"Swing... swing... emoticon-Big Grin " Kata Imus menirukan suara efek sambil menggoyangkan kepalanya
" emoticon-Cape d... (S) "

Saat ini, tren rambut wanita itu rambut yang disetrika sampe lurus-lurus gitu. Ngerti kan? Apa sih namanya. Yang lurus dari akar sampai ujung rambut. Jadi kalo misalnya kepala si cewe ini goyang, rambutnya juga bergoyang dengan hebohnya. Anak-anak sih nyebutnya model rambut "perosotan semut". Una terlihat sedang memain-mainkan rambutnya.

Entah karena Una merasa diliatin oleh dua orang, akhirnya dia malah berbalik dan mendapati gue dan Imus sedang memperhatikan dia.

" emoticon-Smilie " Una tersenyum
" emoticon-Big Grin " Imus nyengir
" emoticon-EEK! " Gue buru-buru memalingkan wajah ke arah papan tulis

Saat kuliah sudah selesai dan kita sibuk memasukkan catatan dan alat tulis kedalam tas, Imus tiba-tiba berteriak

"Una!" Jerit Imus
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) " Una melihat kearah Imus dan tentunya kearah gue juga

"Jeki titip salam" Kata Imus sambil menunjuk ke gue
" emoticon-Kagets " Gue kaget
"Salam kangen katanya emoticon-Big Grin " cengir Imus
"Wasy***" gumam gue dengan pelan

Gue tidak sempat melihat ekspresi Una karena dia juga memalingkan wajahnya kembali ke depan

" emoticon-Mad " Gue emosi dengan Imus

"Kau seperti nyanyian dalam hatikuuuu,
yang memanggil rinduku padamuuuu wowowowooooo"
Imus menyanyikan lagu dealova untuk mengejek gue

" emoticon-Nohope "

Una terlihat berjalan melewati kita berdua. Gue melihat ekspresinya sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala.

Setelah semua barang-barang gue beres,

"Ritual bro" kata Imus semangat
"Yaa" Sahut gue

Kita berdua berdiri dari bangku siap untuk menuju kandang untuk ngopi-ngopi dan merokok.
Saat kita melewati pintu kelas setelah beberapa langkah, ternyata disitu terlihat Anton dan Una sedang berdiri hadap-hadapan dan ngobrol. Anton melihat gue berjalan ke arah mereka. Sebenarnya bukan gue mengarah ke mereka, tapi karena ini lorong dan gue harus melewati mereka, jadi mau gak mau ya gue harus liat muka mereka yang memuakkan.

"Jek! Lama gak ketemu, lo apa kabar?" Sapa Anton sambil mengangkat tangannya
"Baik" Jawab gue ketus sambil terus berjalan tanpa memperdulikan mereka
"Yo mas" Sahut Imus
" emoticon-Big Grin " cengir mas Anton

Tapi gue dan Imus tetap saja berjalan melewati mereka, sampai beberapa meter kemudian, Imus bernyanyi lagi

"Ku cemburuuuuu, bila kau dengannyaa...
Ku cemburuuuuhuuuuuu huahahahahaha"
Suara Imus menyanyikan lagu cemburu dari Sandy tapi diakhiri dengan gelak tawa yang gak enakin.

" emoticon-Mad "

Saat dikandang, Imus masih gak henti-hentinya ngejek gue. Saat gue sedang memasak air di teko dan menuangkan bubuk kopi dicangkir.

"Lo mau gak?" Tanya gue menawarkan kopi
"Mau lah jek" Kata Imus

Lalu,

"Hadeeeh, dulu kopi dibeliin, sekarang buat sendiri, nasib dah jadi mantan emoticon-Ngakak (S) " Kata Imus
"Anj*ng" teriak gue

"Huakakakaka" Imus lanjut tertawa
"Bikin sendiri lo, males gue bikinin emoticon-Mad " Kata gue mendorong cangkir kopi Imus

"Yeee, sensi, kenapa bro? Mantan uda punya pacar tapi kitanya masih sendiri ya? Huahahahaha" Cela Imus ke gue
" emoticon-Kagets "

Eh enak aja dia bilang gitu!

"Kata siapa gue jomblo, gue uda punya cewe kalee" Kata gue
"Siapa coba?" Tanya Imus meremehkan
"Iren" Jawab gue pelan
"Yang anak angkatan bawah itu? Yang mirip artis itu?" Tanya Imus

"Yoi emoticon-thumbsup " Jawab gue dengan sombong
"Halah, ngawur. Jomblo mah jomblo aja Jek, gak usah ngarang cerita huakakaka" kata Imus
"Gak percaya, yaudah, gue gak urus juga" kata gue mengacuhkan
"Bilang aja gak punya Jek, pake sok segala, buktiin lah kalo ada.." Tantang Imus

"Okeh! Ikut gue ke kantin" Gue kepancing

Iren kalau jam istirahat begini pasti dikantin, karena doi gak sarapan pas dikost. Tapi yang jadi masalah buat gue adalah, dulu gue uda pernah ngomong sama Iren. Hubungan gue sama dia gak perlu diketahui orang banyak. Cukup orang-orang terdekat kita aja. Ya udah bisa ditebak lah ya, Iren gak mau persahabatan dia dengan Ratu itu retak karena gue jadian sama Iren. Iren uda konfirmasi ke gue kalo emang bener Ratu itu suka sama gue.

Gue sendiri mengiyakan hal ini. Karena menurut gue juga ngapain harus pamer, berdua-duaan dikampus seperti Anton sama Una. Murahan banget. Emang lo bisa ngapain aja kalo pacaran dikampus? Gak penting. Lagian gue ngertilah posisi Iren itu gimana, karena gue sendiri pernah diposisi Iren. Walaupun dengan jalan cerita yang berbeda.

Tapi untuk hari ini, gue kalap, gue khilaf. Kepancing emosi sama si Imus.

Gue dan Imus turun ke kantin sambil Imus tetep mencela gue ngomong kalo gue cuman ngibul. Setelah sampai dilantai 1,

"Tuh Iren emoticon-Big Grin " Kata Imus sambil menunjuk ke arah meja di selatsar
" emoticon-EEK! " Gue melihat kearah yang ditunjuk oleh Imus

Yup, ada meja bundar gede. Disitu ada Iren, disebelahnya ada Ratu dan beberapa temen lainnya dengan jumlah total lima orang. Gue dan Imus berjalan ke arah itu. Bodoh amat kalau ada Ratu dan teman-temannya. Gue gak peduli!

Saat gue berjalan ke arah meja tersebut, Iren secara tidak sengaja menoleh kebelakang dan melihat ke gue, tapi ekspresinya biasa aja dan kembali menoleh ke depan

Hm.. Sorry...

Gue menepuk bahu Iren

"Sayang..." kata gue setelahnya sambil duduk disebelah Iren
" emoticon-Kagets " Tampak semua mata dimeja itu melihat kearah gue dan Imus

Imus malah berjalan ke arah tempat duduk disebelah Ratu yang kosong, padahal tempat disebelah gue juga kosong. Kampret ni anak emoticon-Nohope

"Temen ku gak percaya kalo aku sama kamu uda jadian" Kata gue ke Iren sambil menunjuk ke arah Imus
" emoticon-Big Grin " Imus malah nyengir

Entah setan apa yang merasuki gue hari ini, gue yang biasanya tidak akan mungkin melakukan hal memalukan seperti ini.

Gue melihat bergantian tatapan mata Iren dan Ratu. Keduanya tampak kaget. Sialnya, gue malah senang dengan tatapan mata seperti itu. Apalagi tatapan mata Ratu. Gue sangat menyukai tatapan mata dan ekspresi yang tersirat dari wajahnya saat itu. Darah dalam daging gue memang mendidih. Gue merasa jahat saat itu. Tapi gue senang. Senang dengan peran yang seperti ini. Ada gambaran gue yang sedang tersenyum sinis didalam hati gue...
Diubah oleh pujangga1000 13-08-2015 03:37
JabLai cOY
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.