- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#1776
Anastasia
‘Haaaaaaaaakkkhhhhh’
Kejang gw. Tiba tiba pemandangan indah yang gw liat tadi berubah menjadi atap apartemen gw. Terlihat Timur sedang memainkan jarum dan benang di dada kanan gw. Tunggu dulu. JARUM dan BENANG!? Gw langsung membangkitkan badan gw namun gagal karena kepala gw di tahan oleh tangan kiri Timur. Terlihat mukanya yang menyebalkan dan mulutnya yang seang meggigit gulugan benang berwarna bening itu
SRRRTTT
Timur menarik benang di dada kanan gw dengan kencang, terlihat senyuman terukir di sudut mulutnya, sialan, nih orang sengaja. Dia pun mengambil sebuah benda seperti bantal kecil berwarna putih dan menekankannya di luka gw, lalu memerbani hampir seluruh dada kanan gw.
‘ahh gw kira gw bakal mati beneran’
‘ha? mati karena tusukan di situ? Becanda lo’
‘seenggaknya gw kehilangan banyak darah, cukuplah untuk mati’
‘hehe. Pantes biologi lo jeblok, itu mah masalah kecil’ tawa Timur
‘dan sangat bodoh melihat kalau lo mati di tangan anak yang harganya 200000 rubellan’
‘ughhh. Duit gw. Hilang’ keluh Timur
‘alah. Tenang. Tetap gw ganti kok duit lo walaupun anak itu udah kabur kemana tau’
‘kabur?kau ngomong apa? dia ada sedang duduk di sofa ruang tengah’
‘perasaan gw ga enak tiba tiba jadi gw coba kesini ngecek lo’
‘dan bener aja. gw malah ngedapetin dia sedang nekan nekan dada lo yang berlumuran darah’
Mendengar kalau Fia ketangkap basah oleh Timur gw langsung deg degan. Tiba tiba rasa takut menyelimuti gw. Gw reflek memegang kerah leher Timur dan menariknya mendekati muka gw.
‘lo ga ngapa ngapain dia kan Mur?’ tanya gw serius
‘ga. Lebih tepatnya belum. Gw masih mikir siksaan macam apa yang pantes buat dia’
‘gaperlu!’
Gw langsung berusaha berdiri dan mengambil kaos berwarna hitam gw yang sudah basah oleh darah dan air. Gw baru sadar kalau gw sekarang ada di kamar mandi gw. Terlihat banyak bekas darah yang sudah bercampur dengan air. Ugh. Kaki gw maish terasa lemes, namun gw tetap usahakan, gw memegangi tembok, sebagai tumpuan untuk berjalan. Perlahan dan perlahan. Terlihat Fia sedang duduk tegap, sambil menunduk. Gw gak bisa melihat mukanya , karena ketutupan rambut hitamnya. Gw terus berjalan ke arah dia, dan menyeret kursi makan tempat gw ditusuk sebelumnya. Terlihat dia masih memegangi pisau berwarna silver itu. Gw duduk di kursi makan tepat berhadapan dengan Fia. Gw angkat muka dia dan gw sibak poni rambutnya yang panjang itu. Mata gw langsung terbelalak melihat keseluruhan wajah dia. Terlihat mata berwarna hijau bersinar di mata kanannya, dan mata berwarna biru bersinar di mata kirinya, pertama kali gw melihat betapa indahnya Heterochromia itu, sungguh indah ciptaanMu memang.
‘hahaha sepertinya aku masih hidup’
‘dan sudah kubilang bukan? Kau harus kabur?! Kenapa kau masih disini?’ tanya gw
‘apakah masih kurang?apakah kau butuh uang lebih?’ tanya gw
‘....’ diam dia. terlihat dia mengalihkan bola matanya, dia tidak mau menatap mata gw.
‘yaaa. Kalau kau ingin kembali ke ibumu, silahkan, gw tidak akan menghalangi’ ucap gw mengangkat tangan kanan gw ke arah pintu
‘jika kau berubah pikiran dan ingin tinggal disini, pintuku masih terbuka’ ucap gw mengangkat tangan kiri gw ke arah kamar yang sudah gw siapkan untuk dia
Dia tidak menjawab pertanyaan gw, dia masih mengalihkan pandangannya dari gw. Gw menyandarkan tubuh gw di kursi ini, haah, badan gw masih terasa lemas. Gw berpikir, kalau nih anak memutuskan tinggal disini, bukankah itu berarti gw otomatis mengadopsi dia? berarti dalam kata lain gw punya anak dong? Hahaha pikiran gw sudah berhayal kemana mana
‘yap. Jadi kau memutuskan untuk tetap disini?’ tanya gw
‘......y.....ya’ ucap dia pelan
‘oke. Hmm. Ah betapa tidak sopannya gw. Gw belum memperkenalkan diri ke kamu!?’ sadar gw, sambil tepok jidat. Lalu gw perkenalkan diri gw, dia anya diam saja mendengar penjelasan gw, terlihat rambutnya menutupi mata kanannya lagi, pantes gw gak sadar kalo nih anak punya dua warna pupil. Gw lalu mengelap keringat dingin gw karena stress melawan ketakutan gw terhadap jarum saat dijahit Timur tadi.
Gw meyandarkan badan gw, Timur sekarang sedang sibuk menyuci darah gw yang berceceran di lantai, karena itulah keahlian Timur, membersihkan sesuatu tanpa jejak. Sekarang anak bernama Fia ini setuju untuk tinggal dengan gw, keputusan yang benar menurut gw, karena dia hanya bakal berakhir dijual jadi prostitusi dilingkungan tersebut. Sekarang gw malah bingung mau ngomong apaan. Suasana pun menjadi canggung, sampai saat Timur keluar.
‘oy oy Mur! Dia setuju buat tinggal disini! Berarti gw udah punya anak dong!?’ Ucap gw dengan bahasa Indonesia supaya anak itu tidak mengerti. Timur tercengang mendengar perkataan gw, tiba tiba dia langsung berjalan cepat ke arah gw lalu menyambit gw dengan handuk yang dipegangnya.
‘becanda lo!? nih anak gak pantes digedein. Kasih ke gw aja biar jadi bahan percobaan’
‘percobaaan apaan? Lo jangan tiru tiru Dr.Leo deh main coba coba manusia’ tanya gw
‘buat tes ledakan. Gw punya model baru. Mau gw ledakin tuh anak’
‘gile lo yahudi gila’
‘lo juga padang gila. Bokap sama anak sama sama gila ckckck terserah lo lah. Inget 200 rb rubel gw!’
Timur pun membereskan barang barang yang di gunakannya tadi lalu pulang. Ya pulang. Pulang ke kamar yang letaknya tepat dibawah lantai gw. Gw masuk ke kamar gw dan mengambil baju kaos dan celana training buat cewek itu lalu menyuruh dia mandi dan bersih bersih. Gw yang masih sempoyongan karena kekurangan darah memutuskan untuk mengakhiri hari gw dengan istirahat.
***
Akibat luka di dada kanan gw, gw jadi punya alasan untuk tidak masuk kerja, dan juga tidak masuk kuliah, walaupun udah lama gw ga masuk kuliah karena kerja dan males, gw hanya tinggal mengumpulkan tugas yang di tampilkan di web khusus universitasnya.
Gw mendengar suara burung berkicau di luar. Aneh. Ini musim dingin mana ada burung berkeliaran, mungkin burung yang dipelihara orang lain, apapun itu, suara itu sukses membangunkan gw. Ah masih terasa perih menusuk dada kanan gw disetiap kali gw menarik nafas, udah sejak lama gw gak merasakan rasa sakit seperti ini sejak dari zaman gw latihan dulu. Gw masih dalam posisi bersandar di dinding di atas matras kecil gw ini, gw baru inget tadi pagi gw mau sholat dan gak bisa nahan rasa sakit saat mau sujud, jadi gw harus melakukan ibadah dalam posisi duduk. Gw beranjak dari tempat tidur gw dan berjalan keruang tengah yang kecil ini. Terlihat Fia sudah duduk di meja makan dengan dua piring Kasha (semangkuk bubur gandum).
‘Ho. Kau bangun pagi ya’ ucap gw menyadarkan dia yang membelakangi gw
‘eh?! I iya. Satu kasha untuk mu’
‘waah tengkyu tengkyu. Ah pas sekali karena perut gw keroncongan’
gw pun duduk dan memakan Kasha yang telah dia buat. Hmm enak! Ada rasa manis tertangkap oleh lidah gw. Hm. madu? Ya madu pasti, karena gak mungkin rasa manis gula itu kaya gini. Gw langsung habiskan satu mangkuk kasha itu. baah kenyang perut gw.
‘jadi Fia, kau masih sekolah?’ dia menggeleng mendengar pertanyaan gw.
‘hmm. Kau umur berapa tahun ini?!’ tanya gw lagi
’13. Tahun ini 14’
‘ha?! kau sudah 14 tahun?! Kau terlihat muda dari usia mu? Kapan kau akan ulang tahun?’
‘ketika tahun berakhir’
‘waah bentar lagi dong. Harusnya kamu ada di tahun ke 13 sekolah mu ya?’ gw mengangguk angguk kayak orang bego. Dari ceritanya dia sudah hampir 2 tahun tidak sekolah, hal yang sangat parah menurut gw mengingat Russia sangat ketat sekali dalam hal pendidikan awal generasi mudanya. Ah gampanglah tahun ajaran baru masih tahun depan ini, sekarang, gw lah yang akan ngajarin dia sebagai guru, baru tahun depan gw bakal nyari jalan pintas untuk memasukan dia ke tingkat nya yang seharusnya di sekolah.
‘jadi sekarang namaku akan selalu kau ingat sbagai orang yang menusukmu ya?’ tanya Fia tiba tiba. Gw pun bingung kenapa dia tiba tiba menanyakan hal seperti itu, sampai gw liat mata dia yang tertuju kepada nama dia yang gw tulis menggunakan darah gw yang tujuannya buat ngasih tau Timur bagaimana gw mati.
‘hmm tadinya itu cuman buat ngasih tau saudara gw aja, hehe, hmmm, ohya! Nama panjangmu! Kau belum memberitahukan nama panjangmu ke gw!’ ingat gw, hal yang sangat krusial namun lupa gw tanya tadi malam.
‘Fia??’
‘Fia. . . . . . saja?’
‘mMm’ angguk dia. kasian aja ni anak. Namanya singkat, padat dan jelas. Kami pun terlarut dalam suasana hening agak lama karena kehabisan bahan bicaraan. Tiba tiba da ide gile terlintas di kepala gw.
‘Fia. . . hmm. . . bagaimana kalau gw memberi kamu nama yang baru?’ ujar gw
‘haa?’ kaget dia
‘itupun kalau kau mau, gw tidak memaksa, kau tahu, nama adalah sebuah doa, jadi... maksud gw.... hmmm... argh... sudah sudah lupakan saja ide gila gw ini!’ ucap gw yang terbelit dalam kebingungan sendiri dalam menjelaskan intensi gw ini.
‘hihihi’ Fia tertawa. Untuk pertama kalinya sejak tadi malam gw bawa kemari dia tertawa. Dia pun menyibak poninya yang selalu menutupi mata kanannya itu, terlihat kedua pupilnya yang berbeda warna itu tambah bersinar karena senyumnya. ‘boleh boleh aku mau! Aku sering di ledek temanku dulu karena namaku hanya punya 3 karakter di daftar siswa hahaha’
Gw gak percaya ide gila yang asal keluar dari mulut gw ini deterima oleh dia. Gawat. Ini pertama kalinya gw namain orang, dan orang pertama yang bakal gw namain itu juga bukan anak gw! Gw jadi bingung, dari dulu gw punya impian kalau gw punya anak, anak itu mau gw namain, Jinn, karena terdegnar keren. Tapi Jinn itu anak laki laki, sedangkan dia anak cewek. Alahmak. Gw berpikir agak lama mempertimbangkan nama yang pantas untuk dia.
‘Fia’ panggil gw ke dia setelah gw berhasil menemukan nama yang bagus.
‘ya?’ saut dia
‘kuberi kau sebuah nama. Anastasia XXX XXX’
‘wah bagus sekali!!! Apa artinya kalau aku boleh tau, kau tidak mendoakan aku yang aneh aneh kan?!’
‘Anastasia artinya adalah terlahir kembali. Sedangkan nama tengah dan keluarga yang sama dengan gw dan saudara gw artinya adalah pemimpin yang maha pengasih. Jadi namamu mempunyai doa bahwa seorang Pemimpin yang maha pengasih telah terlahir kembali’ ucap gw menjelaskan
‘Anastasia... indah sekali! Aah terima kasih!! Jadi kau sudah mengangkatku jadi keluargamu dong!?’ tanya dia
‘ha?’ bingung gw
‘nama belakangku... nama belakang kita sama’
‘ah itu! yap!’
‘hoorayyyy! Nama baru hoorayyy!’ teriak dia senang sambil mengangkat kedua tangannya
Gw hanya tersenyum melihat tingkah lakunya yang kekanak kanakan itu, ya memang dia masih abg sih jadi emang pantes untuk seumuran dia. gw berdiri menuju kulkas dan mengambil sekotak susu dan sebuah gelas. Gw langsung taruh sebuah gelas itu kedepan dia, dan menuangkan susu yang gw pegang.
‘oke. Anastasia. Panjang juga namamu ya. oke. Sia. Mulai sekarang kamu wajib minum susu satu gelas setiap hari’ perintah gw
‘eeehh. Gak! Aku gak suka susu!’
‘h a r u s’
‘gak!!’
‘ANASTASIA!’ ucap gw seperti ibu yang memarahi anaknya. Gw langsung menarik nafas dalam dalam.
‘Kamu gak sadar betapa kurusnya kamu! dan kamu tidak sadar betapa ratanya dadamu! Anak seumurmu seenggaknya udah punya dada wanita. Percaya sama gw. Satu gelas sehari dan badan kamu akan bagus!’ jelas gw
Sia melongo mendengar kata kata gw. Sejenak dia melihat ke arah dadanya yang gw sebut rata itu. muka dia pun memerah lalu dengan diam, dia mulai meminum susu yang gw berikan.
Heh
Liat aja Sia. Kau akan kujadikan wanita sempurna menurut riset yang udah gw dan Timur lakukan sejak dulu! Hahahahahahhahaha.
Kehidupan gw pun dihiasi oleh satu orang baru. Anastasia.
Kejang gw. Tiba tiba pemandangan indah yang gw liat tadi berubah menjadi atap apartemen gw. Terlihat Timur sedang memainkan jarum dan benang di dada kanan gw. Tunggu dulu. JARUM dan BENANG!? Gw langsung membangkitkan badan gw namun gagal karena kepala gw di tahan oleh tangan kiri Timur. Terlihat mukanya yang menyebalkan dan mulutnya yang seang meggigit gulugan benang berwarna bening itu
SRRRTTT
Timur menarik benang di dada kanan gw dengan kencang, terlihat senyuman terukir di sudut mulutnya, sialan, nih orang sengaja. Dia pun mengambil sebuah benda seperti bantal kecil berwarna putih dan menekankannya di luka gw, lalu memerbani hampir seluruh dada kanan gw.
‘ahh gw kira gw bakal mati beneran’
‘ha? mati karena tusukan di situ? Becanda lo’
‘seenggaknya gw kehilangan banyak darah, cukuplah untuk mati’
‘hehe. Pantes biologi lo jeblok, itu mah masalah kecil’ tawa Timur
‘dan sangat bodoh melihat kalau lo mati di tangan anak yang harganya 200000 rubellan’
‘ughhh. Duit gw. Hilang’ keluh Timur
‘alah. Tenang. Tetap gw ganti kok duit lo walaupun anak itu udah kabur kemana tau’
‘kabur?kau ngomong apa? dia ada sedang duduk di sofa ruang tengah’
‘perasaan gw ga enak tiba tiba jadi gw coba kesini ngecek lo’
‘dan bener aja. gw malah ngedapetin dia sedang nekan nekan dada lo yang berlumuran darah’
Mendengar kalau Fia ketangkap basah oleh Timur gw langsung deg degan. Tiba tiba rasa takut menyelimuti gw. Gw reflek memegang kerah leher Timur dan menariknya mendekati muka gw.
‘lo ga ngapa ngapain dia kan Mur?’ tanya gw serius
‘ga. Lebih tepatnya belum. Gw masih mikir siksaan macam apa yang pantes buat dia’
‘gaperlu!’
Gw langsung berusaha berdiri dan mengambil kaos berwarna hitam gw yang sudah basah oleh darah dan air. Gw baru sadar kalau gw sekarang ada di kamar mandi gw. Terlihat banyak bekas darah yang sudah bercampur dengan air. Ugh. Kaki gw maish terasa lemes, namun gw tetap usahakan, gw memegangi tembok, sebagai tumpuan untuk berjalan. Perlahan dan perlahan. Terlihat Fia sedang duduk tegap, sambil menunduk. Gw gak bisa melihat mukanya , karena ketutupan rambut hitamnya. Gw terus berjalan ke arah dia, dan menyeret kursi makan tempat gw ditusuk sebelumnya. Terlihat dia masih memegangi pisau berwarna silver itu. Gw duduk di kursi makan tepat berhadapan dengan Fia. Gw angkat muka dia dan gw sibak poni rambutnya yang panjang itu. Mata gw langsung terbelalak melihat keseluruhan wajah dia. Terlihat mata berwarna hijau bersinar di mata kanannya, dan mata berwarna biru bersinar di mata kirinya, pertama kali gw melihat betapa indahnya Heterochromia itu, sungguh indah ciptaanMu memang.
‘hahaha sepertinya aku masih hidup’
‘dan sudah kubilang bukan? Kau harus kabur?! Kenapa kau masih disini?’ tanya gw
‘apakah masih kurang?apakah kau butuh uang lebih?’ tanya gw
‘....’ diam dia. terlihat dia mengalihkan bola matanya, dia tidak mau menatap mata gw.
‘yaaa. Kalau kau ingin kembali ke ibumu, silahkan, gw tidak akan menghalangi’ ucap gw mengangkat tangan kanan gw ke arah pintu
‘jika kau berubah pikiran dan ingin tinggal disini, pintuku masih terbuka’ ucap gw mengangkat tangan kiri gw ke arah kamar yang sudah gw siapkan untuk dia
Dia tidak menjawab pertanyaan gw, dia masih mengalihkan pandangannya dari gw. Gw menyandarkan tubuh gw di kursi ini, haah, badan gw masih terasa lemas. Gw berpikir, kalau nih anak memutuskan tinggal disini, bukankah itu berarti gw otomatis mengadopsi dia? berarti dalam kata lain gw punya anak dong? Hahaha pikiran gw sudah berhayal kemana mana
‘yap. Jadi kau memutuskan untuk tetap disini?’ tanya gw
‘......y.....ya’ ucap dia pelan
‘oke. Hmm. Ah betapa tidak sopannya gw. Gw belum memperkenalkan diri ke kamu!?’ sadar gw, sambil tepok jidat. Lalu gw perkenalkan diri gw, dia anya diam saja mendengar penjelasan gw, terlihat rambutnya menutupi mata kanannya lagi, pantes gw gak sadar kalo nih anak punya dua warna pupil. Gw lalu mengelap keringat dingin gw karena stress melawan ketakutan gw terhadap jarum saat dijahit Timur tadi.
Gw meyandarkan badan gw, Timur sekarang sedang sibuk menyuci darah gw yang berceceran di lantai, karena itulah keahlian Timur, membersihkan sesuatu tanpa jejak. Sekarang anak bernama Fia ini setuju untuk tinggal dengan gw, keputusan yang benar menurut gw, karena dia hanya bakal berakhir dijual jadi prostitusi dilingkungan tersebut. Sekarang gw malah bingung mau ngomong apaan. Suasana pun menjadi canggung, sampai saat Timur keluar.
‘oy oy Mur! Dia setuju buat tinggal disini! Berarti gw udah punya anak dong!?’ Ucap gw dengan bahasa Indonesia supaya anak itu tidak mengerti. Timur tercengang mendengar perkataan gw, tiba tiba dia langsung berjalan cepat ke arah gw lalu menyambit gw dengan handuk yang dipegangnya.
‘becanda lo!? nih anak gak pantes digedein. Kasih ke gw aja biar jadi bahan percobaan’
‘percobaaan apaan? Lo jangan tiru tiru Dr.Leo deh main coba coba manusia’ tanya gw
‘buat tes ledakan. Gw punya model baru. Mau gw ledakin tuh anak’
‘gile lo yahudi gila’
‘lo juga padang gila. Bokap sama anak sama sama gila ckckck terserah lo lah. Inget 200 rb rubel gw!’
Timur pun membereskan barang barang yang di gunakannya tadi lalu pulang. Ya pulang. Pulang ke kamar yang letaknya tepat dibawah lantai gw. Gw masuk ke kamar gw dan mengambil baju kaos dan celana training buat cewek itu lalu menyuruh dia mandi dan bersih bersih. Gw yang masih sempoyongan karena kekurangan darah memutuskan untuk mengakhiri hari gw dengan istirahat.
***
Akibat luka di dada kanan gw, gw jadi punya alasan untuk tidak masuk kerja, dan juga tidak masuk kuliah, walaupun udah lama gw ga masuk kuliah karena kerja dan males, gw hanya tinggal mengumpulkan tugas yang di tampilkan di web khusus universitasnya.
Gw mendengar suara burung berkicau di luar. Aneh. Ini musim dingin mana ada burung berkeliaran, mungkin burung yang dipelihara orang lain, apapun itu, suara itu sukses membangunkan gw. Ah masih terasa perih menusuk dada kanan gw disetiap kali gw menarik nafas, udah sejak lama gw gak merasakan rasa sakit seperti ini sejak dari zaman gw latihan dulu. Gw masih dalam posisi bersandar di dinding di atas matras kecil gw ini, gw baru inget tadi pagi gw mau sholat dan gak bisa nahan rasa sakit saat mau sujud, jadi gw harus melakukan ibadah dalam posisi duduk. Gw beranjak dari tempat tidur gw dan berjalan keruang tengah yang kecil ini. Terlihat Fia sudah duduk di meja makan dengan dua piring Kasha (semangkuk bubur gandum).
‘Ho. Kau bangun pagi ya’ ucap gw menyadarkan dia yang membelakangi gw
‘eh?! I iya. Satu kasha untuk mu’
‘waah tengkyu tengkyu. Ah pas sekali karena perut gw keroncongan’
gw pun duduk dan memakan Kasha yang telah dia buat. Hmm enak! Ada rasa manis tertangkap oleh lidah gw. Hm. madu? Ya madu pasti, karena gak mungkin rasa manis gula itu kaya gini. Gw langsung habiskan satu mangkuk kasha itu. baah kenyang perut gw.
‘jadi Fia, kau masih sekolah?’ dia menggeleng mendengar pertanyaan gw.
‘hmm. Kau umur berapa tahun ini?!’ tanya gw lagi
’13. Tahun ini 14’
‘ha?! kau sudah 14 tahun?! Kau terlihat muda dari usia mu? Kapan kau akan ulang tahun?’
‘ketika tahun berakhir’
‘waah bentar lagi dong. Harusnya kamu ada di tahun ke 13 sekolah mu ya?’ gw mengangguk angguk kayak orang bego. Dari ceritanya dia sudah hampir 2 tahun tidak sekolah, hal yang sangat parah menurut gw mengingat Russia sangat ketat sekali dalam hal pendidikan awal generasi mudanya. Ah gampanglah tahun ajaran baru masih tahun depan ini, sekarang, gw lah yang akan ngajarin dia sebagai guru, baru tahun depan gw bakal nyari jalan pintas untuk memasukan dia ke tingkat nya yang seharusnya di sekolah.
‘jadi sekarang namaku akan selalu kau ingat sbagai orang yang menusukmu ya?’ tanya Fia tiba tiba. Gw pun bingung kenapa dia tiba tiba menanyakan hal seperti itu, sampai gw liat mata dia yang tertuju kepada nama dia yang gw tulis menggunakan darah gw yang tujuannya buat ngasih tau Timur bagaimana gw mati.
‘hmm tadinya itu cuman buat ngasih tau saudara gw aja, hehe, hmmm, ohya! Nama panjangmu! Kau belum memberitahukan nama panjangmu ke gw!’ ingat gw, hal yang sangat krusial namun lupa gw tanya tadi malam.
‘Fia??’
‘Fia. . . . . . saja?’
‘mMm’ angguk dia. kasian aja ni anak. Namanya singkat, padat dan jelas. Kami pun terlarut dalam suasana hening agak lama karena kehabisan bahan bicaraan. Tiba tiba da ide gile terlintas di kepala gw.
‘Fia. . . hmm. . . bagaimana kalau gw memberi kamu nama yang baru?’ ujar gw
‘haa?’ kaget dia
‘itupun kalau kau mau, gw tidak memaksa, kau tahu, nama adalah sebuah doa, jadi... maksud gw.... hmmm... argh... sudah sudah lupakan saja ide gila gw ini!’ ucap gw yang terbelit dalam kebingungan sendiri dalam menjelaskan intensi gw ini.
‘hihihi’ Fia tertawa. Untuk pertama kalinya sejak tadi malam gw bawa kemari dia tertawa. Dia pun menyibak poninya yang selalu menutupi mata kanannya itu, terlihat kedua pupilnya yang berbeda warna itu tambah bersinar karena senyumnya. ‘boleh boleh aku mau! Aku sering di ledek temanku dulu karena namaku hanya punya 3 karakter di daftar siswa hahaha’
Gw gak percaya ide gila yang asal keluar dari mulut gw ini deterima oleh dia. Gawat. Ini pertama kalinya gw namain orang, dan orang pertama yang bakal gw namain itu juga bukan anak gw! Gw jadi bingung, dari dulu gw punya impian kalau gw punya anak, anak itu mau gw namain, Jinn, karena terdegnar keren. Tapi Jinn itu anak laki laki, sedangkan dia anak cewek. Alahmak. Gw berpikir agak lama mempertimbangkan nama yang pantas untuk dia.
‘Fia’ panggil gw ke dia setelah gw berhasil menemukan nama yang bagus.
‘ya?’ saut dia
‘kuberi kau sebuah nama. Anastasia XXX XXX’
‘wah bagus sekali!!! Apa artinya kalau aku boleh tau, kau tidak mendoakan aku yang aneh aneh kan?!’
‘Anastasia artinya adalah terlahir kembali. Sedangkan nama tengah dan keluarga yang sama dengan gw dan saudara gw artinya adalah pemimpin yang maha pengasih. Jadi namamu mempunyai doa bahwa seorang Pemimpin yang maha pengasih telah terlahir kembali’ ucap gw menjelaskan
‘Anastasia... indah sekali! Aah terima kasih!! Jadi kau sudah mengangkatku jadi keluargamu dong!?’ tanya dia
‘ha?’ bingung gw
‘nama belakangku... nama belakang kita sama’
‘ah itu! yap!’
‘hoorayyyy! Nama baru hoorayyy!’ teriak dia senang sambil mengangkat kedua tangannya
Gw hanya tersenyum melihat tingkah lakunya yang kekanak kanakan itu, ya memang dia masih abg sih jadi emang pantes untuk seumuran dia. gw berdiri menuju kulkas dan mengambil sekotak susu dan sebuah gelas. Gw langsung taruh sebuah gelas itu kedepan dia, dan menuangkan susu yang gw pegang.
‘oke. Anastasia. Panjang juga namamu ya. oke. Sia. Mulai sekarang kamu wajib minum susu satu gelas setiap hari’ perintah gw
‘eeehh. Gak! Aku gak suka susu!’
‘h a r u s’
‘gak!!’
‘ANASTASIA!’ ucap gw seperti ibu yang memarahi anaknya. Gw langsung menarik nafas dalam dalam.
‘Kamu gak sadar betapa kurusnya kamu! dan kamu tidak sadar betapa ratanya dadamu! Anak seumurmu seenggaknya udah punya dada wanita. Percaya sama gw. Satu gelas sehari dan badan kamu akan bagus!’ jelas gw
Sia melongo mendengar kata kata gw. Sejenak dia melihat ke arah dadanya yang gw sebut rata itu. muka dia pun memerah lalu dengan diam, dia mulai meminum susu yang gw berikan.
Heh
Liat aja Sia. Kau akan kujadikan wanita sempurna menurut riset yang udah gw dan Timur lakukan sejak dulu! Hahahahahahhahaha.
Kehidupan gw pun dihiasi oleh satu orang baru. Anastasia.
nuryadiari dan 19 lainnya memberi reputasi
20
