Kaskus

Story

bukanpemainbaruAvatar border
TS
bukanpemainbaru
I SWEAR THIS TIME I MEAN IT
I SWEAR THIS TIME I MEAN IT

Oke, sebelum gue mulai, gue mau minta izin kepada Moderator dan para pembaca setia forum SFTH untuk menceritakan kisah gue

Berbekal pengalaman dari membaca banyak novel novel terkenal dan kisah kisah yang sangat inspiratif dari para kaskuser seperti "Have I Told You Lately That I Love You" karya bang Nanda, "Sepasang Kaos Kaki Hitam" milik om Ari, "You Are My Happiness" cerita mas Baskoro, serta cerita lainya yang melecut nyali gue untuk membagi kisah gue.

Gue ingin mengutarakan sebuah kisah yang ada di ingatan gue, sebuah cerita cinta masa lalu gue yang membuat gue bisa berada disini dan selalu membuat gue bersyukur karena Tuhan telah memilih gue untuk mengalaminya

Nama tokoh disini gue samarkan dengan alasan menjaga privasi masing masing. Jika ada kesamaan alur cerita, nama tokoh, dan tempat gue minta maaf. Selamat membaca emoticon-Smilie


Quote:
Diubah oleh bukanpemainbaru 11-08-2015 21:00
anasabilaAvatar border
junti27Avatar border
junti27 dan anasabila memberi reputasi
3
86.4K
488
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
bukanpemainbaruAvatar border
TS
bukanpemainbaru
#310
PART 27
Kini, malaikat tanpa sayap itu terkapar dipunggung gue. Otomatis gue memusatkan kekuatan di punggung gue agar bisa menopang Mutia yang memang badanya sedikit berisi. Entah gue harus bahagia atau khawatir. Orang yang gue suka malah jatuh karena gue. Saking bersalahnya, gue gak merasakan kedua benda empuk itu di punggung gue emoticon-Frown

Nafasnya terengah-engah, antara dia menahan sakit atau dia memang sudah sangat lelah karena memboncengi gue dan berjalan terlalu jauh
Gue merasa sangat bersalah

Quote:


Setelah Mutia bilang kalo dia kemungkinan darah rendah. Gue langsung inget kalo orang yang darah rendah emang gak boleh telat makan, soalnya umi gue juga darah rendah, dan biasanya langsung normal setelah makan kambing
Gue kalungkan tangan Mutia ke leher gue, gue suruh dia untuk memegang erat. Tangan kanan gue memegang Mutia dari belakang (gak tau deh apa yang gue pegang saat itu, pokoknya empuk lah emoticon-Hammer) sedangkan tangan kiri gue menuntun sepeda gue

Quote:


Mutia tetap ngeyel supaya mencari si Tama lagi, tapi gue tetep kekeh, gue gak mau cewek lain susah karena gue. Meskipun Mutia meminta, gue gak mengiyakanya.

Sudah beberapa menit gue berjalan sambil menggendong Mutia, jarak ruko dengan tempat gue memang dekat, hanya 100 meter, tapi karena harus menggendong sepeda dan membawa Mutia, jadi terasa lama. Dan entah kenapa pada saat itu semua rumah tertutup dan gak ada orang diluar.

Ada anak anak kecil yang masih bermain diluar rumah, tapi saat gue minta tolong, mereka malah merespon dengan
Quote:


Gak membantu sama sekali.
Bahkan Mutia hanya tertawa melihat gue dikerjain anak anak kecil. Masa bodohlah dengan anak anak laknat itu, gue deketin maksud hati ingin nanya baik-baik, mereka malah kabur. Akhirnya gue tetap membawa Mutia ke ruko yang mulai terlihat.

Hampir gue sampai di ruko, dari kejauhan gue lihat ada seorang anak kecil telanjang kaki berlari ke arah gue

Quote:


Tama dengan piyama bergambar tokoh strawberry shortcake lari menuju ke arah gue dan Mutia. Dia gak tampak seperti anak yang habis diculik atau hilang satu jam, justru pipinya malah bertambah gemuk.

Quote:


Hah... Pacar gue? Kenapa adik gue bilang dia habis dengan pacar gue? Dan kenapa adik gue tau istilah selingkuh? Sinetron memang sudah jadi racun
Mendengar kata-kata Tama, Mutia melepaskan tanganya dari gendongan gue. Dia berjalan dengan masih gemetaran sedikit mendekat ke adik gue

Quote:


Gue langsung melihat ke arah cewek yang sedang berjalan dari ruko menuju ke arah kira berdiri. Dan orang itu adalah...

Quote:


Ya, gue memang belum ngasih tau Tama kalo gue udah gak dengan Tika lagi. Bahkan bokap nyokap gue taunya juga gue masih dengan Tika, tapi sedang marahan. Jujur gue males memberitahu kalo gue sudah putus atau baru jadian dengan siapapun itu. Boro-boro ngasih tau temen, keluarga saja enggak.
Menurut gue lebih baik langsung bawa orang yang bersangkutan main ke rumah dan langsung kenalan, daripada memberitahu tapi gak ada buktinya

Setelah gue berterimakasih pada Tika, gue menjelaskan apa yang terjadi. Tika paham dan malah mengajak gue, Mutia dan Tama untuk makan. Dia kebetulan juga sedang membeli tongseng kambing di sebuah rumah makan serba kambing di ruko itu. Awalnya Mutia menolak untuk makan bareng, tapi setelah gue paksa, akhirnya Mutia mau ikut

Tapi, gue sadar sesuatu. 2 cewek yang gak saling kenal di satu meja, akankah gak apa-apa? Bahkan gue belum lihat Tika dan Mutia saling memperkenalkan diri.

Pertanda baik kah?
Diubah oleh bukanpemainbaru 07-08-2015 10:14
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.