Kaskus

Story

natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.

Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.


I Am (NOT) Your Sister

Big thanks to quatzlcoatlfor cover emoticon-Smilie

Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 23:32
imamarbaiAvatar border
pulaukapokAvatar border
itkgidAvatar border
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9
464K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
#1045
F Part 39
Dipikir-pikir tindakan gue gampar Reza itu keterlaluan juga ya. Gue jadi gak enak sama dia, dia gak salah apa-apa, guenya aja yang baper keinget masa lalu.
Jadi, gue putuskan pagi ini untuk berangkat pagi-pagi sekali demi bertemu Reza sebelum kelas dimulai dan gue mau minta maaf ke dia.

Pagi sekali sekitar jam setengah 7an gue nangkring di pos satpam bareng om Iwan yang sedang ngopi.
“Neng MU lawan Chelsea menang siapa nanti malam?” Kata om Iwan.
“MU” Jawab gue sambil mengamati anak-anak yang sedang masuk lewat gerbang belakang.
“Yakin Neng?”
“100% Om.”
“Om pegang Chelsea.”
“Eh.. ntar ya om, aku pergi dulu.” Gue melihat Reza masuk dengan motornya.
“Kalau MU kalah gimana?” Tanya om Iwan.
“Yaudahlah ya, ntar aku kasih ceban.” Gue buru-buru.

Gue pun langsung menghampiri Reza yang baru beres memakirkan motornya.

“Hey Za.”
“Eh.. kak Fe..” Kata dia
“Za.. gue mau minta maaf soal kemarin, gak seharusnya gue nampar lu.”
“Gpp kok kak. Santai aja.”
“Gak Za gak enak, harusnya gue gak usah ikut campur ursan lo juga sih.” Kata gue.
“Gpp kak..”
“Yauda ya gue duluan Za..”
“Oke…”

***
Sudah seminggu ini gue sering minum susu cokelat sebelum tidur. Tapi gue suka susu yang dingin, jadi gue sering pakai air es untuk nyeduh susunya. Pas mau masuk ke kamar gue lihat si Ani sedang menghadap kamar gue. Ada apa ya..?

“Napa lu diam di depan pintu kamar gue.”
“Eh.. kakak, tadinya aku mau ke kamar kakak.”
“Ada apa?”
“Aku nolak Reza.”
“Hah????” Gue terkejut untung saga gue gak menjatuhkan gelas susu ini.
“Iya kak, aku tau kok maksud kakak sebelum-sebelumnya.”
“Oh yaudah.. Awas gue mau masuk kamar.” Kata gue pura-pura cuek.
“Oke.. kak.”
“…..”

Setelah cuci muka di kamar gue duduk di kursi meja belajar. Jadi bingung, kasihan ama Reza gara-gara gue dia jadi gak berhasil dapetin Ani. Payahlah gue, gue jadi merasa bersalah gini.

***

Keesokan harinya gue lihat di running text di tv kalau MU kalah 4-5 lawan Chelsea, sial gue kalah taruhan ini mah sama om Iwan. Alhasil, gue masuk ke sekolah lewat gerbang depan demi menghindari om Iwan.

Pas di kelas udah dua guru gak masuk, aseli bosen bener di kelas, tadinya gue mau keluarin Hp cina gue buat nonton tv di kelas, tapi gue urungkan itu karena malu. Hehehe.
Alhasil gue pengen pulang, gak betah banget kalau gak ada guru di kelas.
Akhirnya setelah berpikir panjang gue punya ide. Gue pun segera pergi keluar dan menuju kelas Ani.

“Permisi Bu, mau ke Ani.” Ijin gue ke guru yang sedang mengajar di kelas Ani.
“Ya silahkan.. Ani ada yang nyari..” Kata gurunya.
Si Ani pun segera keluar menghampiri gue.
“Ada apa kak?” Tanya dia.
“Ikut gue sini.” Gue pun menarik tangannya dan pergi sejauh mungkin dari kelasnya.
“Pulang yuk.”
“Pulang?” Kata dia.
“Iya,..”
“Caranya gimana..”
“Bilang ke guru mau nganter kakak check up ke dokter, udah ada janji ama dokternya.”
“Sekarang cepet ambil tas lu di kelas dan bilang ke ibu gurunya, ibu itu pasti percaya, nanti gue jemput lagi ke kelas. Gue sekarang mau ambil surat ijinya dulu di depan.”
“Oke kak..”
Gue pun cepat-cepat pergi ke loby di depan dan syukurlah yang jaga loby hari ini adalah Bu Rina, wali kelas gue pas gue kelas 2.
“Halo..Bu..” Sapa gue.
“Halo Felisha.. ada apa?”
“Ibu aku mau minta surat ijin pulang, adek aku sakit, mau aku anter pulang.” Kata gue.
“Kamu punya Ade?”
“Iya, bu di kelas X-8.”
“Euleuh-euleuh, cepet atuh ya bawa pulang ke rumah, takutnya kenapa-napa.”
“Iya.. Bu.”

Gue pun segera mengisi surat ijinnya dan mengambilnya buat bukti ke kelas.

“Ibu aku ambil dua ya suratnya.”
“Iya.. Felisha.”

Untung saja bu Rina gampang di tipu. Gue pun segera pergi ke kelas gue lagi untuk ambil tas gue. Pas gue ambil tas dan berjalan keluar kelas, teman-teman gue liatin gue, tapi gue acuh aja cuek. Gue segera ke kelas Ani buat jemput dia. Pas di depan kelas Ani, gue pura-pura berakting kayak orang yang lemas mau sakit pas manggil lagi ibunya. Si Ani pun keluar sambil bawa tasnya.

“Sukses Ni?”
“Iya.,, ka.”

Gue dan Ani pun langsung pergi ke gerbang belakang, karena kalau pulang harus lewat gerbang belakang.

“Eh..-eh mau kemana ini?” Tanya om Iwan.
“Ini Ani sakit nih om, mau nganter Ani pulang.”
“Aku sa…” Ani melihat ke arah gue kebingungan. Gue segera menyenggol-nyenggol badan Ani.
“Udahlah ya om ini suratnya… dan bentar ini ceban..”
“Ceban buat apa?”
“Kan MU semalem kalah..”
“Aduh om gak nonton, gak inget. Hehehe.”
“Ah.. gimana sih…”
“Yauda bntar om ambil kunci gerbangnya dulu.. Ani cepet sembuh ya..” Kata om Iwan.
Ani diam saja sepertinya kebingungan.
Setelah gerbangnya dibuka, gue dan Ani pun sukses buat pulang lebih awal hari itu setelah mengelabui orang-orang di sekolah. Akhirnya gue bisa males-malesan di rumah.
itkgid
itkgid memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.