- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#5463
Putri kodok is in the town!
"Besok pesawat jam berapa dok?"
to Iren
"Sampai Jogja sekitar jam 4 sore yam"
dari Iren
"Hemm, aku jemput deh besok"
to Iren
"Ehh, ngapain yam? Aku bisa sendiri kok"
dari Iren
Akhirnya my first lady balik juga ke Jogja. Dia gak tau uda segimana kangennya gue sama dia. Rasanya kurang kalo gak ngeliat Iren. Buset dah kenapa jadi melankolis gini gue ya
"Masa tuan putri gak ada yang jemput, mana boleh kayak gitu hehe" canda gue ke Iren
"Kamu gak kerja emang yam?"
"Gampang itu mah, uda kangen pengen ngeliat putri kodok"
"Bweeek, gak ada oleh-oleh ya tapian"
"Iya gpp, yang penting bisa ngeliat kamu aja
"
Eh iya, ngapain gue pasang wajah sok romantis gini, kan Iren juga gak bisa ngeliat gue. Kita kan lagi teleponan.
"Segitu kangennya ya sama aku? Hihi" goda Iren
"Iya kangen bawelannya yang krok.. krook.. krooook" Kata gue menirukan suara kodok
"Nyebelin!!!
"
"
"
Besok..
Sehari lagi..
Kurang dari 24 jam lagi..
Gue bisa ketemu Iren..
Horray!
\\
//
***
"Tut... Tut... Tuuuut.."
Haduh belum mendarat ya pesawatnya Iren. Gue melihat jam tangan. Uda jam 4 sore lebih 10 menit.
"Ting.. Tong.. Ting.. Tong..."
"Atas alasan operasional, pesawat dari Padang tujuan Yogyakarta akan mengalami keterlambatan...."
Hais..
Delay..
Ni pilotnya gak tau apa kalo gue uda kangen banget sama Iren. Pake sengaja lama-lamain pesawatnya terbang lagi. Tidak bisa dimaafkan. Apa coba motifnya?! Pasti pilotnya bujangan deh! Makanya iri ngeliat pasangan muda-mudi seperti gue dan Iren yang hendak melepas rindu tak bertemu selama hampir dua bulan. Dia pasti gak suka kalo ngeliat gue sama Iren entar pelukan karena kangen! Pasti deh
Eh..
Pelukan..
Pelukan...

Brrrrrr....
Jam 4 sore lebih 15 menit.
Tiap menit yang berlalu, bagaikan satu tahun buat gue. Seorang pemuda, tampan, keren, berkharisma sedang menunggu sendirian dipintu kedatangan bandara Adisucipto. Menunggu kekasihnya dengan setia. Ditemani angin-angin sepoi yang berhembus dibawah langit jingga sore hari.
Gue duduk dipelataran yang berubinkan keramik. Melihat hilir mudik orang-orang yang berlalu lalang. Ada penumpang yang baru saja turun dari pesawatnya. Salah seorang dari mereka disambut oleh pasangannya. Dipeluk. Cipika-Cipiki.
Eh.. Kenapa gue mikirin adegan Rangga dan Cinta yang ada diterminal Soekarno-Hatta Jakarta ya? Mereka kan pelukan juga.. Ciuman juga..
Nih otak kenapa sih. Ada yang gak beres.
Jam 4 sore lebih 30 menit.
Waduh.. Kenapa belum mendarat sih?
"tut.. tut.. tuuuut..."
Ya jelaslah gak ada jawaban kalau gue nelpon hpnya Iren. Wong gue tau sendiri pesawatnya Iren masih delay.
Jam 5 sore kurang 10 menit.
Ini sih bakal telat jemput Rara
"Ra, telat ya jemputnya, aku lagi nunggu pacar ku dibandara soalnya"
to Rara
Ponsel gue bergetar
"Oh gak usah jemput gpp kok, aku berangkat sendiri aja"
dari Rara
"Jangan, ini bentar lagi juga mendarat kok, Maaf ya"
to Rara
"Gpp, kabari aku 30 menit lagi ya, kalau belum mendarat, aku berangkat sendiri aja"
dari Rara
"Oke deh, maaf ya"
to Rara
Kakak ipar gue emang pengertian dah. Jos Gandos
Jam 5 sore.
Akhirnya mendarat juga! Gue segera berdiri didekat pintu keluar agar Iren bisa langsung ngeliat gue. Tidak lupa juga gue sambil mengecek ponsel gue dan menelpon doi untuk ngabarin kalau gue uda didepan.
Tiba-tiba sesosok indah yang sudah gue tunggu-tunggu keluar juga. Jaket jeans biru dongker dengan tas kliping dan gantungan monyetnya yang ikonik.
Gue mengangkat tangan sambil berteriak
"Kodok!"
"
" Iren melihat kearah gue
"
" Gue nyengir
Iren setengah berlari menuju kearah gue.
Gue berdiri menunggu ditempat tadi gue berteriak.
Sambil membuka kedua tangan gue dengan lebar.
Berharap ada pelukan,,
yang juga mendarat di gue
Namun, ternyata pinggang gue dicubit Iren
"
"
"
"
"Kenapa teriak-teriak kodok hah??!
" Jerit Iren tanpa melepas cubitannya
"Sakit.. sakit.. sakiiiit" Gue berteriak kesakitan
"Sebel ih baru juga ketemu, uda bikin bete" Kata Iren melepas cubitannya dan melipat tangannya didepan badannya
"Maaf.. maaf.. Kok lama Iren sayang?
" Goda gue karena melihat mulutnya yang sengaja dimonyongin
"Hihihi
"
Iren beranjak melepas lipatan tangannya dan berpaling kearah gue
"Kangen..." Kata Iren pelan sambil memeluk pinggang gue dan menjatuhkan kepalanya didada gue
"
"
Tangannya mengitari pinggang gue dengan erat.
Ujung jarinya mencengkram dengan erat punggung gue.
Luapan emosi dari Iren....
"Capek?" Tanya gue sambil mengelus-elus pelan rambutnya
Iren hanya mengangguk sambil masih memeluk gue..
"Yuk, balik" Bisik gue
Iren melepas pelukannya dan terlihat rambutnya acak-acakan karena gue elus tadi..
Gue tersenyum..
"Koper mana tuan putri?" Tanya gue sambil celingak celinguk
"Gak bawa
" Kata Iren
to Iren"Sampai Jogja sekitar jam 4 sore yam"
dari Iren"Hemm, aku jemput deh besok"
to Iren"Ehh, ngapain yam? Aku bisa sendiri kok"
dari IrenAkhirnya my first lady balik juga ke Jogja. Dia gak tau uda segimana kangennya gue sama dia. Rasanya kurang kalo gak ngeliat Iren. Buset dah kenapa jadi melankolis gini gue ya

"Masa tuan putri gak ada yang jemput, mana boleh kayak gitu hehe" canda gue ke Iren
"Kamu gak kerja emang yam?"
"Gampang itu mah, uda kangen pengen ngeliat putri kodok"
"Bweeek, gak ada oleh-oleh ya tapian"
"Iya gpp, yang penting bisa ngeliat kamu aja
"Eh iya, ngapain gue pasang wajah sok romantis gini, kan Iren juga gak bisa ngeliat gue. Kita kan lagi teleponan.
"Segitu kangennya ya sama aku? Hihi" goda Iren
"Iya kangen bawelannya yang krok.. krook.. krooook" Kata gue menirukan suara kodok
"Nyebelin!!!
""
"Besok..
Sehari lagi..
Kurang dari 24 jam lagi..
Gue bisa ketemu Iren..
Horray!
\\
//***
"Tut... Tut... Tuuuut.."
Haduh belum mendarat ya pesawatnya Iren. Gue melihat jam tangan. Uda jam 4 sore lebih 10 menit.
"Ting.. Tong.. Ting.. Tong..."
"Atas alasan operasional, pesawat dari Padang tujuan Yogyakarta akan mengalami keterlambatan...."
Hais..
Delay..
Ni pilotnya gak tau apa kalo gue uda kangen banget sama Iren. Pake sengaja lama-lamain pesawatnya terbang lagi. Tidak bisa dimaafkan. Apa coba motifnya?! Pasti pilotnya bujangan deh! Makanya iri ngeliat pasangan muda-mudi seperti gue dan Iren yang hendak melepas rindu tak bertemu selama hampir dua bulan. Dia pasti gak suka kalo ngeliat gue sama Iren entar pelukan karena kangen! Pasti deh

Eh..
Pelukan..
Pelukan...

Brrrrrr....
Jam 4 sore lebih 15 menit.
Tiap menit yang berlalu, bagaikan satu tahun buat gue. Seorang pemuda, tampan, keren, berkharisma sedang menunggu sendirian dipintu kedatangan bandara Adisucipto. Menunggu kekasihnya dengan setia. Ditemani angin-angin sepoi yang berhembus dibawah langit jingga sore hari.
Gue duduk dipelataran yang berubinkan keramik. Melihat hilir mudik orang-orang yang berlalu lalang. Ada penumpang yang baru saja turun dari pesawatnya. Salah seorang dari mereka disambut oleh pasangannya. Dipeluk. Cipika-Cipiki.
Eh.. Kenapa gue mikirin adegan Rangga dan Cinta yang ada diterminal Soekarno-Hatta Jakarta ya? Mereka kan pelukan juga.. Ciuman juga..

Nih otak kenapa sih. Ada yang gak beres.

Jam 4 sore lebih 30 menit.
Waduh.. Kenapa belum mendarat sih?
"tut.. tut.. tuuuut..."
Ya jelaslah gak ada jawaban kalau gue nelpon hpnya Iren. Wong gue tau sendiri pesawatnya Iren masih delay.
Jam 5 sore kurang 10 menit.
Ini sih bakal telat jemput Rara

"Ra, telat ya jemputnya, aku lagi nunggu pacar ku dibandara soalnya"
to RaraPonsel gue bergetar
"Oh gak usah jemput gpp kok, aku berangkat sendiri aja"
dari Rara"Jangan, ini bentar lagi juga mendarat kok, Maaf ya"
to Rara"Gpp, kabari aku 30 menit lagi ya, kalau belum mendarat, aku berangkat sendiri aja"
dari Rara"Oke deh, maaf ya"
to RaraKakak ipar gue emang pengertian dah. Jos Gandos

Jam 5 sore.
Akhirnya mendarat juga! Gue segera berdiri didekat pintu keluar agar Iren bisa langsung ngeliat gue. Tidak lupa juga gue sambil mengecek ponsel gue dan menelpon doi untuk ngabarin kalau gue uda didepan.
Tiba-tiba sesosok indah yang sudah gue tunggu-tunggu keluar juga. Jaket jeans biru dongker dengan tas kliping dan gantungan monyetnya yang ikonik.
Gue mengangkat tangan sambil berteriak
"Kodok!"
"
" Iren melihat kearah gue"
" Gue nyengirIren setengah berlari menuju kearah gue.
Gue berdiri menunggu ditempat tadi gue berteriak.
Sambil membuka kedua tangan gue dengan lebar.
Berharap ada pelukan,,
yang juga mendarat di gue

Namun, ternyata pinggang gue dicubit Iren
"
""
""Kenapa teriak-teriak kodok hah??!
" Jerit Iren tanpa melepas cubitannya"Sakit.. sakit.. sakiiiit" Gue berteriak kesakitan
"Sebel ih baru juga ketemu, uda bikin bete" Kata Iren melepas cubitannya dan melipat tangannya didepan badannya
"Maaf.. maaf.. Kok lama Iren sayang?
" Goda gue karena melihat mulutnya yang sengaja dimonyongin"Hihihi
" Iren beranjak melepas lipatan tangannya dan berpaling kearah gue
"Kangen..." Kata Iren pelan sambil memeluk pinggang gue dan menjatuhkan kepalanya didada gue
"
"Tangannya mengitari pinggang gue dengan erat.
Ujung jarinya mencengkram dengan erat punggung gue.
Luapan emosi dari Iren....
"Capek?" Tanya gue sambil mengelus-elus pelan rambutnya
Iren hanya mengangguk sambil masih memeluk gue..
"Yuk, balik" Bisik gue
Iren melepas pelukannya dan terlihat rambutnya acak-acakan karena gue elus tadi..
Gue tersenyum..
"Koper mana tuan putri?" Tanya gue sambil celingak celinguk
"Gak bawa
" Kata IrenDiubah oleh pujangga1000 02-08-2015 04:39
jenggalasunyi dan 6 lainnya memberi reputasi
5
