- Beranda
- Stories from the Heart
Yang tidak bisa di tolak dan tidak bisa di paksakan(indigo)
...
TS
silentanonymxxx
Yang tidak bisa di tolak dan tidak bisa di paksakan(indigo)
Hallo agan dan agan wati
Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang SUPRANATURAL yang sampai saya menulis thread ini masih saya alami
Oiya , belum sempat perkenalkan diri , nama Saya Andi , umur 20 tahun dan saya lahir dari keluarga perpaduan antara orang Jawa-Sulawesi tinggi sekitar 170 berat badan 90(bisa di bilang subur) , kulit bisa di bilang sawo gelap hehe , kelahiran tahun 23-10-1994
Oke tanpa basa - basi langsung aja
Kejadian Janggal
Waktu itu kalau gak salah umur saya sekitar 4 tahun dan saya tinggal bersama Pakdhe dan Budhe saya karena kedua orang tua saya banyak dinas luar daerah karena memang tugasnya sebagai abdi negara
"Le kesini sebentar , tak kasih tau" budhe saya manggil saya pada malam hari sekitar jam 12 malam
"Ada apa budhe? Kok manggil tengah malam gini" saya mengucek mata karena saya sudah tidur , FYI saya emang memiliki kebiasaan aneh yaitu susah tidur pada malam hari dan untuk kebanyakan anak seumuran saya pada waktu itu memang tidak wajar kalau balita umur 4 tahun masih bisa terjaga pada jam itu
"Ini le , lihat baik2" kata budhe saya memberikan sebuah bunga warna putih dam harum
"Bunga apa ini budhe?" sambil lihat bunga apa itu dan saya kaget
"Budhe ini kok bunganya ada warna pelangi di dalamnya???" teriak saya yang kaget
"Itu kelebihanmu le" budhe hanya senyum
Saya masih bingung dengan perkataan budhe saya , dan lebih kagetnya lagi saya lihat itu sebentar lalu bunga itu layu dan mingkup dan hilang
Untuk informasi ternyata bunga itu adalah bunga "Wijayakusuma" yang konon mempunyai hal mistik yang tidak bisa di remehkan karena hanya orang tertentu yang bisa melihat warna pelangi yang ada di dalam bunga itu
Bekas luka
Selang satu hari pada sekitar jam 18.30 saya menangis di luar rumah
"Kenapa le??" tanya budhe yang langsung menemui saya di luar rumah
Waktu itu saya cuma bisa menangis gak bisa berkata apa2 dan yang saya ingat budhe saya seperti berbicara tapi saya nggak lihat ada seorang pun
"Matur suwun sampun njagani ponakan kulo"(terima kasih sudah menjaga ponakan saya)
Saya bingung kenapa budhe saya ngomong sendiri , dan kami pun kembali ke dalam rumah
Yang tidak bisa di tolak dan tidak bisa di paksakan
Waktu itu budhe saya dan pakdhe saya mengajak saya untuk bertemu seorang kiayi yang terkenal di daerah rumah budhe dan pakdhe saya tinggali
"Mriki le kalih kulo , wah bagus tenan niki ponakan e panjenengan"(kesini le sama saya , wah ganteng ya ponakannya)
Saya cuman diam lalu entah mengapa lalu saya seperti manja dan di pangku oleh kiyai tersebut , hal itu memang aneh karena saya dulu gak mau namanya dekat2 dengan orang asing tetapi ini saya langsung mau di pangku olehnya
"Iki ponakan e sampun di kekki tameng ten dada ne , kalih separo awakke roso banget"(ini ponakan nta sudah dinberi tameng , dan separuh badannya sangat kuat) kata kiyai tersebut
"Niki nopo mboten nggangu ponakan kulo nggih?"(apa ini tidak akan mengganggu ponakan saya?) kata pakdhe saya kepada kiyai tersebut
"Mboten niki eyang buyute njagani ponakana e njenengan , nek misale ajeng di resikki mangkih malah "Surung ngluntung Dudut Katut" ( tidak , ini kakek buyutnya yang menjaga ponakan anda , kalau misal mau di hilangkan nanti bisa terjadi yang tidak di inginkan) kata kiyai tersebut
FYI arti dari"Surung ngluntung Dudut katut" artinya adalah jika ini di hilangkan maka bukan cuma kelebihan ini yang hilang tetapi bisa ikut menarik nyawanya
Barang koleksi(bukan bagian dari cerita
)
Big thx buat agan newbiecampaign Yang udah mau bantu nulis
Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang SUPRANATURAL yang sampai saya menulis thread ini masih saya alami
Oiya , belum sempat perkenalkan diri , nama Saya Andi , umur 20 tahun dan saya lahir dari keluarga perpaduan antara orang Jawa-Sulawesi tinggi sekitar 170 berat badan 90(bisa di bilang subur) , kulit bisa di bilang sawo gelap hehe , kelahiran tahun 23-10-1994
Oke tanpa basa - basi langsung aja
Kejadian Janggal
Waktu itu kalau gak salah umur saya sekitar 4 tahun dan saya tinggal bersama Pakdhe dan Budhe saya karena kedua orang tua saya banyak dinas luar daerah karena memang tugasnya sebagai abdi negara
"Le kesini sebentar , tak kasih tau" budhe saya manggil saya pada malam hari sekitar jam 12 malam
"Ada apa budhe? Kok manggil tengah malam gini" saya mengucek mata karena saya sudah tidur , FYI saya emang memiliki kebiasaan aneh yaitu susah tidur pada malam hari dan untuk kebanyakan anak seumuran saya pada waktu itu memang tidak wajar kalau balita umur 4 tahun masih bisa terjaga pada jam itu
"Ini le , lihat baik2" kata budhe saya memberikan sebuah bunga warna putih dam harum
"Bunga apa ini budhe?" sambil lihat bunga apa itu dan saya kaget
"Budhe ini kok bunganya ada warna pelangi di dalamnya???" teriak saya yang kaget
"Itu kelebihanmu le" budhe hanya senyum
Saya masih bingung dengan perkataan budhe saya , dan lebih kagetnya lagi saya lihat itu sebentar lalu bunga itu layu dan mingkup dan hilang
Untuk informasi ternyata bunga itu adalah bunga "Wijayakusuma" yang konon mempunyai hal mistik yang tidak bisa di remehkan karena hanya orang tertentu yang bisa melihat warna pelangi yang ada di dalam bunga itu
Bekas luka
Selang satu hari pada sekitar jam 18.30 saya menangis di luar rumah
"Kenapa le??" tanya budhe yang langsung menemui saya di luar rumah
Waktu itu saya cuma bisa menangis gak bisa berkata apa2 dan yang saya ingat budhe saya seperti berbicara tapi saya nggak lihat ada seorang pun
"Matur suwun sampun njagani ponakan kulo"(terima kasih sudah menjaga ponakan saya)
Saya bingung kenapa budhe saya ngomong sendiri , dan kami pun kembali ke dalam rumah
Yang tidak bisa di tolak dan tidak bisa di paksakan
Waktu itu budhe saya dan pakdhe saya mengajak saya untuk bertemu seorang kiayi yang terkenal di daerah rumah budhe dan pakdhe saya tinggali
"Mriki le kalih kulo , wah bagus tenan niki ponakan e panjenengan"(kesini le sama saya , wah ganteng ya ponakannya)
Saya cuman diam lalu entah mengapa lalu saya seperti manja dan di pangku oleh kiyai tersebut , hal itu memang aneh karena saya dulu gak mau namanya dekat2 dengan orang asing tetapi ini saya langsung mau di pangku olehnya
"Iki ponakan e sampun di kekki tameng ten dada ne , kalih separo awakke roso banget"(ini ponakan nta sudah dinberi tameng , dan separuh badannya sangat kuat) kata kiyai tersebut
"Niki nopo mboten nggangu ponakan kulo nggih?"(apa ini tidak akan mengganggu ponakan saya?) kata pakdhe saya kepada kiyai tersebut
"Mboten niki eyang buyute njagani ponakana e njenengan , nek misale ajeng di resikki mangkih malah "Surung ngluntung Dudut Katut" ( tidak , ini kakek buyutnya yang menjaga ponakan anda , kalau misal mau di hilangkan nanti bisa terjadi yang tidak di inginkan) kata kiyai tersebut
FYI arti dari"Surung ngluntung Dudut katut" artinya adalah jika ini di hilangkan maka bukan cuma kelebihan ini yang hilang tetapi bisa ikut menarik nyawanya
Spoiler for index:
Barang koleksi(bukan bagian dari cerita
)Big thx buat agan newbiecampaign Yang udah mau bantu nulis

Diubah oleh silentanonymxxx 13-12-2015 19:24
bijan28 dan 4 lainnya memberi reputasi
3
225.9K
909
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
silentanonymxxx
#111
Pantangan yang di langgar
Di hari selanjutnya pada saat pulang sekolah ada teman sekelas yang ngajak berantem , tapi sudah ku tolak sampai ke tiga kalinya karena aku bukannya takut , tetapi aku tidak mau melanggar pantangan
Tapi jika orang sudah mengucapkan tiga kali , itu yang siap aku lawan karena itu memang sebuah pendirian dari kecil
"Berani nggak kamu?!!!" kata dia sambil berteriak
"Samping sekolah ayo" jawab ku
lalu kami pun berjalan ke samping sekolah dan disana dia sudah siap" untuk memukulku dan dia memukulku sampai berkali-kali tapi aku hanya diam , takut kalau emosi pasti ada yang ikut campur dan itu sudah sering terjadi di saat aku sedang emosi
Lalu karena aku terpancing emosi , aku seakaan tidak sadar dan langsung saja aku memukulinya tanpa ampun
"udah cukup !!! kamu mau bunuh anak orang?" kata ririn
dia ternyata melihat aku sedang memukuli lawanku
seakan aku tidak menggubris tetap saja melayangkan pukulan telak ke arahnya sampai dia terjatuh dengan keadaan badanya lebam-lebam , giginya patah 2 dan bibirnya berdarah
tanpa sadar aku mengambil batu besar untuk menghantam kepalanya , lalu seperti ada sebuah bisikan dari seseorang yang menyadarkanku
"ndii....sadar ndi...sadar" suara pelan yang aku kenal
disitu aku sadar kalau ada yang menggerakanku , lalu aku langsung sadar dan membuang sebuah batu besar yang akan ku gunakan untuk menghantam kepala lawanku
"apa...apa yang terjadi ini?" kataku yang berbicara pada lawanku
"ndii..maaf aku membuat kamu marah" jawab adit
adit ini adalah nama lawanku , dia orang yang semena-mena dan dia sangat sombong karena dia di sekolah memang orang berada dan hidupnya di penuhi dengan kemewahan
"Loh kamu kenapa kok bisa gini...."jawabku sambil menarik tangannya untuk membantu bangun
Lalu dia menceritakan semua kejadian sampai dia bisa berkelahi dengan ku
"Maaf dit , aku nggak sadar" jawabku lesu
"enggak ndi , kamu nggak salah , aku yang membuatmu emosi" jawab si adit
lalu dia berpamitan , aku sudah mau mengantarkan dan menjelaskan kepada orang tuanya tetapi dia nggak mau karena dia mengaku salah
sesudah kejadian itu , aku berjalan menuju warung di belakang sekolah dan membeli minuman dan rokok
memang aku sudah merokok di awal kelas dua karena bukan ajakan orang lain atau temanku tapi karena aku ingin mencoba nya sendiri
tiba-tiba ririn datang dan langsung menamparku....plaaaaaak
"MAU JADI JAGOAN KAMU HAH???!!!!" teriak ririn ke arahku
"...." aku hanya diam
"Jawab !!! mau jadi jagoan?? dengan kamu berantem kayak gitu???" matanya mulai berkaca-kaca seperti ingin menangis
"...." aku masih diam
"Kamu jangan kayak gini , aku khawatir sama kamu , kamu tadi berantem aku tau kalau itu bukan kamu" jawabnya dia lagi
"Maaf..." kataku
Lalu dia menghampiriku dan duduk di sebelahku
"Kalau kamu sayang sama aku , jangan pernah berantem kayak tadi lagi , aku nggak suka !" katanya
"Maksudnya?" jawabku yang bingung
"Aku suka sama kamu ndi" kata dia lagi
aku nggak bisa berkata apa-apa karena memang kebiasaanku kalau aku di dekat dengan cewek seperti aku mati kutu atau salah tingkah
"Eh...mmau makan apa? atau minum?" jawabku yang salah tingkah dan coba ingin mengalihkan pembicaraan
"Jawab dulu andiiiii!!!" kata dia yang cemberut
"Em..gmana ya...eh iya tadi mau makan apa ya? minumnya apa aku lupa" jawabku yang gugup dan melontarkan pertanyaan yang sama seperti tadi
"hahaha kamu lucu ndi kalau gugup , tadi kan kamu udah tanya haha" jawabnya yang sambil tertawa
"yaa... beginilah hehe aku suka gugup kalau bicara sama cewek
" jawabku yang malu-malu
"kalau kamu sayang aku , kamu jangan berantem kayak tadi lagi ya" jawabnya lagi sambil menatapku
"iya rin" lalu aku berpaling dan mengambil batang rokok lalu aku hisap dalam-dalam
lega sekali seperti semua beban yang ada di pikiranku seaakan hilang
"yaudah yuk pulang" kata dia
"yaudah , aku pulang dulu ya" sembari aku berjalan sendiri menuju motor yang ku titipkan sebelah warung
"kamu mau ninggalin aku sendirian nih ceritanya -_-" kata dia yang sambil menarik perutku
"aduuuuuhhhh. sakiiiittt , bilang lah kalau suruh nganterin pulang" jawabku sambil memegang perut
"hehe , aku malu mau bilang" jawabnya yang malu-malu
"apa susahnya -_- , sakit ini perut " jawabku
"udah ayo pulang , takut kesorean" jawab dia
dijalan aku hanya sedikit ngobrol ringan tanpa membahas soal berantem tadi , takutnya kalau dia menceramahi aku lagi
aku paling males kalau ada orang apa lagi cewek yang terlalu banyak menceramahi orang alias Cerewet haha
sesampainya di rumah ririn , aku di suruh untuk mampir tapi aku menolaknya dengan halus masalahnya aku terasa sangat capek lalu aku pulang kerumah dan langsung tidur, dan saat tidur aku mimpi di datangi oleh seorang kakek-kakek ber sorban putih dan membawa tongkat kayu
"Jangan lagi kamu melanggar pantangan , ingat apa yang di katakan kiyai itu apa lagi kamu tidak boleh menggunakan tangan kirimu" kata kakek-kakek itu
"Anda siapa?" jawabku yang bingung
"aku yang menjagamu sejak kecil" jawabnya sambil tersenyum
lalu aku pun bangun , dan mengingat-ingat apa yang terjadi pada saat tadi berantem
dan benar , seingatku pada saat aku memukul kepalanya dan giginya patah dua itu aku memukulnya dengan tangan kiri dan aku pun sadar apa yang di katakan oleh kakek-kakek yang menemuiku dalam mimpi tadi
disini aku berjanji untuk tidak lagi berantem apa lagi menggunakan tangan bagian kiri
Di hari selanjutnya pada saat pulang sekolah ada teman sekelas yang ngajak berantem , tapi sudah ku tolak sampai ke tiga kalinya karena aku bukannya takut , tetapi aku tidak mau melanggar pantangan
Tapi jika orang sudah mengucapkan tiga kali , itu yang siap aku lawan karena itu memang sebuah pendirian dari kecil
"Berani nggak kamu?!!!" kata dia sambil berteriak
"Samping sekolah ayo" jawab ku
lalu kami pun berjalan ke samping sekolah dan disana dia sudah siap" untuk memukulku dan dia memukulku sampai berkali-kali tapi aku hanya diam , takut kalau emosi pasti ada yang ikut campur dan itu sudah sering terjadi di saat aku sedang emosi
Lalu karena aku terpancing emosi , aku seakaan tidak sadar dan langsung saja aku memukulinya tanpa ampun
"udah cukup !!! kamu mau bunuh anak orang?" kata ririn
dia ternyata melihat aku sedang memukuli lawanku
seakan aku tidak menggubris tetap saja melayangkan pukulan telak ke arahnya sampai dia terjatuh dengan keadaan badanya lebam-lebam , giginya patah 2 dan bibirnya berdarah
tanpa sadar aku mengambil batu besar untuk menghantam kepalanya , lalu seperti ada sebuah bisikan dari seseorang yang menyadarkanku
"ndii....sadar ndi...sadar" suara pelan yang aku kenal
disitu aku sadar kalau ada yang menggerakanku , lalu aku langsung sadar dan membuang sebuah batu besar yang akan ku gunakan untuk menghantam kepala lawanku
"apa...apa yang terjadi ini?" kataku yang berbicara pada lawanku
"ndii..maaf aku membuat kamu marah" jawab adit
adit ini adalah nama lawanku , dia orang yang semena-mena dan dia sangat sombong karena dia di sekolah memang orang berada dan hidupnya di penuhi dengan kemewahan
"Loh kamu kenapa kok bisa gini...."jawabku sambil menarik tangannya untuk membantu bangun
Lalu dia menceritakan semua kejadian sampai dia bisa berkelahi dengan ku
"Maaf dit , aku nggak sadar" jawabku lesu
"enggak ndi , kamu nggak salah , aku yang membuatmu emosi" jawab si adit
lalu dia berpamitan , aku sudah mau mengantarkan dan menjelaskan kepada orang tuanya tetapi dia nggak mau karena dia mengaku salah
sesudah kejadian itu , aku berjalan menuju warung di belakang sekolah dan membeli minuman dan rokok
memang aku sudah merokok di awal kelas dua karena bukan ajakan orang lain atau temanku tapi karena aku ingin mencoba nya sendiri
tiba-tiba ririn datang dan langsung menamparku....plaaaaaak
"MAU JADI JAGOAN KAMU HAH???!!!!" teriak ririn ke arahku
"...." aku hanya diam
"Jawab !!! mau jadi jagoan?? dengan kamu berantem kayak gitu???" matanya mulai berkaca-kaca seperti ingin menangis
"...." aku masih diam
"Kamu jangan kayak gini , aku khawatir sama kamu , kamu tadi berantem aku tau kalau itu bukan kamu" jawabnya dia lagi
"Maaf..." kataku
Lalu dia menghampiriku dan duduk di sebelahku
"Kalau kamu sayang sama aku , jangan pernah berantem kayak tadi lagi , aku nggak suka !" katanya
"Maksudnya?" jawabku yang bingung
"Aku suka sama kamu ndi" kata dia lagi
aku nggak bisa berkata apa-apa karena memang kebiasaanku kalau aku di dekat dengan cewek seperti aku mati kutu atau salah tingkah
"Eh...mmau makan apa? atau minum?" jawabku yang salah tingkah dan coba ingin mengalihkan pembicaraan
"Jawab dulu andiiiii!!!" kata dia yang cemberut
"Em..gmana ya...eh iya tadi mau makan apa ya? minumnya apa aku lupa" jawabku yang gugup dan melontarkan pertanyaan yang sama seperti tadi
"hahaha kamu lucu ndi kalau gugup , tadi kan kamu udah tanya haha" jawabnya yang sambil tertawa
"yaa... beginilah hehe aku suka gugup kalau bicara sama cewek
" jawabku yang malu-malu"kalau kamu sayang aku , kamu jangan berantem kayak tadi lagi ya" jawabnya lagi sambil menatapku
"iya rin" lalu aku berpaling dan mengambil batang rokok lalu aku hisap dalam-dalam
lega sekali seperti semua beban yang ada di pikiranku seaakan hilang
"yaudah yuk pulang" kata dia
"yaudah , aku pulang dulu ya" sembari aku berjalan sendiri menuju motor yang ku titipkan sebelah warung
"kamu mau ninggalin aku sendirian nih ceritanya -_-" kata dia yang sambil menarik perutku
"aduuuuuhhhh. sakiiiittt , bilang lah kalau suruh nganterin pulang" jawabku sambil memegang perut
"hehe , aku malu mau bilang" jawabnya yang malu-malu
"apa susahnya -_- , sakit ini perut " jawabku
"udah ayo pulang , takut kesorean" jawab dia
dijalan aku hanya sedikit ngobrol ringan tanpa membahas soal berantem tadi , takutnya kalau dia menceramahi aku lagi
aku paling males kalau ada orang apa lagi cewek yang terlalu banyak menceramahi orang alias Cerewet haha
sesampainya di rumah ririn , aku di suruh untuk mampir tapi aku menolaknya dengan halus masalahnya aku terasa sangat capek lalu aku pulang kerumah dan langsung tidur, dan saat tidur aku mimpi di datangi oleh seorang kakek-kakek ber sorban putih dan membawa tongkat kayu
"Jangan lagi kamu melanggar pantangan , ingat apa yang di katakan kiyai itu apa lagi kamu tidak boleh menggunakan tangan kirimu" kata kakek-kakek itu
"Anda siapa?" jawabku yang bingung
"aku yang menjagamu sejak kecil" jawabnya sambil tersenyum
lalu aku pun bangun , dan mengingat-ingat apa yang terjadi pada saat tadi berantem
dan benar , seingatku pada saat aku memukul kepalanya dan giginya patah dua itu aku memukulnya dengan tangan kiri dan aku pun sadar apa yang di katakan oleh kakek-kakek yang menemuiku dalam mimpi tadi
disini aku berjanji untuk tidak lagi berantem apa lagi menggunakan tangan bagian kiri
Diubah oleh silentanonymxxx 30-07-2015 17:17
anwaranwar93 dan 2 lainnya memberi reputasi
3