Ane sengaja tidak memakai slogan "Sepakbola Indonesia yang Lebih Baik",
seperti slogan thread lejen dulu, supaya slogannya lebih spesifik.
Sepakbola Indonesia lebih baik yang bagaimana ? Tentu yang bersih (tanpa pengaturan skor), sehat (keuangan klub2), dan berprestasi (baik klub2 maupun tim nasional)
Quote:
- - PESAN TS - -
Segala sesuatu bisa dibicarakan di sini
seputar PSSI, timnas, dan liga profesional Indonesia.
Sampai (entah sampai kapan) tercapai PSSI, timnas, serta liga pro
yang Bersih, Sehat dan berprestasi bagus (dalam semua jenjang usia).
"Headline" akan berubah seiring tema besar
yang sedang bergolak di PSSI dan sepakbola nasional pada momen tertentu.
Kita mulai saja dari kasus Persebaya 1927,
sebagai headline kali ini.
Tulisan Bung Yesayas Oktovianus di Harian Kompas, 10 Oktober 2013 berikut ini
menggugah ane kembali ke habitat ane sebenarnya. : (maaf bila mengganggu view, sebab ane capture via hape, bukan hasil scanning)
Evan Dimas, Andik Vermansah, dan Taufik
Harian Kompas, 10 Oktober 2013
Spoiler for Bacaannya:
baca juga:
Siapa Persebaya yang Asli?. link
La Nyalla sebut Persebaya 1927 kloningan. link
PSSI Tetap Anggap Persebaya 1927 Bukan Anggotanya. [URL="http://sport.detik..com/sepakbola/read/2013/09/24/180157/2368218/76/pssi-tetap-anggap-persebaya-1927-bukan-anggotanya-tak-sahkan-status-evan-dimas"]link[/URL]
PSSI Tak Akui Status Kapten Timnas U-19. link
AFC akui Persebaya 1927. link
Gugat PSSI, Persebaya 1927 Tempuh Jalur Hukum Perdata & Pidana.link
KRONOLOGIS Persikubar Kutai Barat menjadi Persebaya La Nyalla. link
Gerakan Bonek Untuk Persebaya 1927. link
Menelusuri Jejak Konflik Persebaya. link
Fakta Bakrie di balik "pemusnahan" Persebaya 1927. link
Lihatlah, Persebaya yang bermain di liga mana yang sah di mata FIFA.
Sekaligus membuktikan liga pro yang mana yang sesungguhnya sah di mata FIFA, dan bukan VIVA
Spoiler for ILUSTRASI LAINNYA:
TULISAN MENARIK :
Eksploitasi Bakat Demi Gengsi Sesaat, Sapi Perah itu Bernama Evan Dimas. link
Saran agan mudahdihafal pada PSSI dalam melakukan pembenahan sepakbola Indonesia. link
Surat Terbuka Coach Timo Untuk Tim Transisi. link
Bagaimana BRUNEI DARRUSALAM mengganti asosiasi sepak bola mereka dari BAFA menjadi NFABD. part 1, part 2
Inti dari Thread ini adalah :
Bahwa sepakbola Indonesia pernah berada di masa2 gelap
penuh mafia bergentayangan,
banyak pengaturan skor
selain tentunya penyelewengan APBD.
Masalahnya sekarang, rezim yang menyuburkan perilaku buruk ini
belum pernah mendapat sanksi dan pertanggungjawaban,
namun malah ingin secepatnya kembali memegang PSSI,
dan berharap masyarakat melupakan dosa2 mereka,
dan sikap2 mereka dalam merusak sepakbola bisa mereka ulangi.
Diubah oleh ptambu 31-07-2015 05:51
0
150.3K
Kutip
1.9K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
THE International Federation of Association Football (Fifa) yesterday said that Brunei "can be back in international football in 2012".
On Monday the Asian Football Confederation (AFC) explained that the Sultanate has two alternatives if it wants to remain a part of the global football community, with the second option calling for a new body to officially apply to Fifa and AFC.
The first option called for the Football Association of Brunei Darussalam (Bafa) to be re-registered by local authorities, and the normal course of action would be Fifa in consultation with the AFC would appoint an interim committee which might be at the recommendation of current Brunei football stakeholders.
"Yes (the second option is viable), but as a precision, the application of a new body can come only after the first body has been expelled," said Fifa's Director of member associations Thierry Regenass in an email to The Brunei Times yesterday.
"That means that a new association could only expect to join Fifa and play in international competition after mid 2012," he added.
According to the AFC, the new national association (the Football Federation of Brunei Darussalam) has only sent a letter to Asia's governing body for the sport to announce its formation and intention to apply for membership.
Bafa was suspended by Fifa for government interference in November 2008, and Fifa threatened expulsion if the association is not up and running before the Fifa Congress in South Africa in June.
Bafa was deregistered by the Registrar of Societies (RoS) for not holding annual general meetings (AGM) and submitting annual reports, with RoS records showing that Bafa was able to convene its AGM for only five years from 1980 to 2008.
Despite the hesitancy by local authorities to reinstate Bafa, Regenass who made at least three trips to the country to resolve the matter last year said that resurrecting the dissolved association would be the Sultanate's best bet.
"In a nutshell, the first option is by far clearly the best for a quick resumption of football in Brunei," he said.
"The nomination of members of the interim committee would be made after consulting the current Brunei football stakeholders," he added.
The issue was the main talking point of the AFC Executive Committee meeting in Kuala Lumpur last Friday, where it was revealed that Asian officials will make a last-ditch appeal to Brunei authorities to prevent the banishment.
It isn't only Regenass that has been in town to reach an agreement with the local authorities, with AFC's big bosses also making the time to look into the matter.
"The AFC discussed that it will write a letter to Fifa to persuade the world body to postpone the decision to expel Brunei and give them more time to find out exactly what is happening and how to find a solution," explained AFC's Director of Media and Communications Sean Tohidi on Monday.
"Extend until when? I cannot tell, just not in June. I think (AFC president Mohammed) Bin Hammam himself spoke to officials.
"AFC vice-president His Royal Highness Tengku Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah has also personally spoke to officials and try to understand the situation," he added.
The Brunei Times
Spoiler for warning google translate:
THE Federasi Internasional Asosiasi Sepakbola (FIFA) kemarin mengatakan bahwa Brunei "bisa kembali sepak bola internasional pada tahun 2012".
Pada hari Senin Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menjelaskan bahwa Kesultanan memiliki dua alternatif jika ingin tetap menjadi bagian dari komunitas sepakbola global, dengan pilihan kedua menyerukan sebuah badan baru secara resmi berlaku untuk FIFA dan AFC.
Opsi pertama menyerukan Asosiasi Sepakbola Brunei Darussalam (Bafa) akan kembali terdaftar oleh otoritas lokal, dan normal tindakan akan FIFA berkonsultasi dengan AFC akan menunjuk komite interim yang mungkin pada rekomendasi dari saat Brunei stakeholder sepakbola.
"Ya (opsi kedua adalah layak), tetapi sebagai presisi, penerapan tubuh baru bisa datang hanya setelah tubuh pertama telah diusir," kata Direktur FIFA asosiasi anggota Thierry Regenass di email ke The Brunei Times kemarin.
"Itu berarti bahwa hubungan baru hanya bisa berharap untuk bergabung FIFA dan bermain di kompetisi internasional setelah pertengahan 2012," tambahnya.
Menurut AFC, asosiasi nasional baru (Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam) hanya mengirim surat kepada badan Asia untuk olahraga mengumumkan pembentukannya dan niat untuk mengajukan permohonan keanggotaan.
Bafa diskors oleh FIFA untuk campur tangan pemerintah pada bulan November 2008, dan FIFA mengancam pengusiran jika asosiasi tidak dan berjalan sebelum Kongres FIFA di Afrika Selatan pada bulan Juni.
Bafa itu deregistrasi oleh Registrar of Societies (ROS) untuk tidak mengadakan pertemuan umum tahunan (RUPST) dan menyerahkan laporan tahunan, dengan catatan ROS menunjukkan bahwa Bafa mampu mengadakan RUPS untuk hanya lima tahun 1980-2008.
Meskipun keraguan oleh otoritas lokal untuk mengembalikan Bafa, Regenass yang membuat setidaknya tiga perjalanan ke negara itu untuk menyelesaikan masalah ini tahun lalu mengatakan bahwa membangkitkan asosiasi terlarut akan menjadi Kesultanan taruhan terbaik.
"Singkatnya, pilihan pertama adalah jauh jelas yang terbaik untuk dimulainya kembali cepat sepak bola di Brunei," katanya.
"Pencalonan anggota komite interim akan dilakukan setelah berkonsultasi dengan stakeholder sepakbola Brunei saat ini," tambahnya.
Masalah ini adalah pembicaraan utama pertemuan Komite Eksekutif AFC di Kuala Lumpur Jumat lalu, di mana ia mengungkapkan bahwa para pejabat Asia akan membuat daya tarik terakhir untuk otoritas Brunei untuk mencegah pembuangan tersebut.
Hal ini tidak hanya Regenass yang telah di kota mencapai kesepakatan dengan pemerintah daerah, dengan bos besar AFC juga membuat waktu untuk melihat ke dalam masalah.
"AFC dibahas bahwa itu akan menulis surat kepada FIFA untuk membujuk badan dunia untuk menunda keputusan untuk mengusir Brunei dan memberi mereka lebih banyak waktu untuk mencari tahu apa yang terjadi dan bagaimana menemukan solusi," jelas Direktur AFC Media dan Komunikasi Sean Tohidi Senin.
"Memperpanjang sampai kapan? Saya tidak tahu, hanya saja tidak pada bulan Juni. Saya pikir (Presiden AFC Mohammed) Bin Hammam sendiri berbicara kepada pejabat.
"AFC wakil presiden Mulia Tengku Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah juga secara pribadi berbicara dengan para pejabat dan mencoba untuk memahami situasi," tambahnya.
EDITORIAL: Brunei football back on track
Asia News Network – Tue, Jun 7, 2011
Bandar Seri Begawan (The Brunei Times/ANN) - Brunei is back in the game. And it's largely thanks to His Royal Highness Prince Hj Sufri Bolkiah, the president of the Brunei Darussalam National Olympic Council, who acted as chairman of the normalisation committee tasked with getting the country's football association back on track.
The Prince and his team started the ball rolling in early April after a meeting with Fifa Emergency Committee. And to avoid confusion they renamed the association from the Football Association of Brunei Darussalam (Bafa) to the National Football Association of Brunei Darussalam (NFABD).
The process culminated with the best news for Brunei football in 20 months Fifa lifting the ban on the Sultanate on May 30. It also confirmed that Brunei is being restored with full member privileges.
This means Brunei will be able to play at the international stage and will also be eligible once again for Fifa's Financial Assistance Programme and Goal Project. Fifa members receive an annual FAP boon of US$250,000 plus bonuses. The Goal Project, meanwhile, is a tailor-made development and assistance programme for member countries.
The NFABD Monday (June 6) welcomed its new leaders with Dato Paduka Hj Abd Rahman Hj Mohiddin chosen as president while the Prince was made honorary president.
The next step is to appoint a secretary-general and working committee who will oversee the daily running of NFABD.
This is where perhaps the FFBD people could step in. Set up after Bafa's deregistration from the RoS which subsequently led to its suspension by Fifa, the Football Federation of Brunei Darussalam since its inception in January 2009 has proven worthy of holding the responsibility entrusted onto it. The FFBD though not recognised internationally has successfully run the various national leagues. More importantly is its emphasis on grassroots football.
Having proven that they have the skills and logistics to run the leagues and run them well, too the FFBD people should be roped in to help the NFABD. We should heed that saying: never change a winning horse!
Spoiler for warning google translate:
Bandar Seri Begawan (The Brunei Times / ANN) - Brunei kembali dalam permainan. Dan itu sebagian besar berkat Mulia Pangeran Hj Sufri Bolkiah, Presiden Dewan Olimpiade Nasional Darussalam Brunei, yang bertindak sebagai ketua komite normalisasi bertugas mendapatkan asosiasi sepak bola negara itu kembali ke jalur.
Pangeran dan timnya mulai bola menggelinding pada awal April setelah pertemuan dengan Komite Darurat FIFA. Dan untuk menghindari kebingungan mereka berganti nama asosiasi dari Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam (Bafa) ke Asosiasi Sepakbola Nasional Brunei Darussalam (NFABD).
Proses ini mencapai puncaknya dengan berita terbaik untuk sepak bola Brunei dalam 20 bulan FIFA mengangkat larangan Kesultanan pada 30 Mei itu juga menegaskan bahwa Brunei sedang dipulihkan dengan hak penuh anggota.
Ini berarti Brunei akan dapat bermain di panggung internasional dan juga akan memenuhi syarat lagi untuk Program Bantuan Keuangan dan Goal Project FIFA. Anggota FIFA menerima FAP anugerah tahunan sebesar US $ 250.000 ditambah bonus. Goal Project, sementara itu, merupakan pengembangan dan bantuan Program yang dibuat khusus untuk negara-negara anggota.
The NFABD Senin (6 Juni) menyambut pemimpin baru dengan Dato Paduka Hj Abd Rahman Hj Mohiddin terpilih sebagai presiden sementara Pangeran dibuat presiden kehormatan.
Langkah berikutnya adalah untuk menunjuk sebuah komite Sekjen dan bekerja yang akan mengawasi jalannya harian NFABD.
Di sinilah mungkin orang FFBD bisa melangkah di. Mengatur setelah deregistrasi Bafa ini dari Ros yang kemudian menyebabkan suspensi dengan FIFA, Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam sejak awal bulan Januari 2009 telah terbukti layak memegang tanggung jawab yang dipercayakan ke atasnya . The FFBD meskipun tidak diakui secara internasional telah berhasil menjalankan berbagai liga nasional. Lebih penting adalah penekanan pada akar rumput sepak bola.
Setelah membuktikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan logistik untuk menjalankan liga dan menjalankannya dengan baik, juga orang-orang FFBD harus bertali untuk membantu NFABD. Kita harus memperhatikan bahwa mengatakan: tidak pernah mengubah kuda pemenang!
tolong bagi yg ngarti bahasa Inggris jangan baca google translatenya,
tapi baca semua kata demi kata .... dan bagi yg bisa simpulkan silahkan disimpulkan
biar bisa untuk dipelajari bareng
terimakasih
masih ada lanjutannya .......tapi itu dulu utk hari ini-----------------------------
biar otak ente2 para pendukung pssi kagak meleduk