Kaskus

Story

open.mindedAvatar border
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:


Quote:


Quote:
Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
andristyle20Avatar border
vargubo86498Avatar border
nuryadiariAvatar border
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
5.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
open.mindedAvatar border
TS
open.minded
#1678
Below Our Visions
‘ugh’, keluh gw ketika mata baru terbuka dan tersorot oleh lampur ruangan yang sangat gemerlap ini. rupanya gw ketiduran. Gw geleng gelengkan kepala gw berusaha untuk mengumpulkan kesadaran gw, sepertinya badan gw sudah mencapai limit kebugarannya, 2 minggu lamanya gw dan tim aneh gw ini mengerjakan proyek, 2 minggu lamanya jam tidur gw hancur.

‘orang macam apa yang tertidur ditengah tengah surga seperti ini?’

Tampak Recht yang duduk didepan gw meledek gw. Ahh. gw baru ingat. Gw sekarang ada di dalam brothel yang letaknya ada di pinggiran kota Moscow. Brothel adalah tempat pramuriaan kalau di Indonesia, gw akui, ini bukan pengalaman pertama kali gw ke brothel atau tempat pramuriaan, sudah tidak terhitungg berapa kali gw menghampiri tempat maksiat semacam ini di Indonesia dengan Timur dan Ion. Tidak. Tidak pernah sekalipun gw menggunakan jasa wanita malam seperti ini. lalu apa yang gw lakukan kalau bukan untuk menumpahkan nafsu? Hahaha, gw terkekeh mengingat hal ini. disaat orang orang kesini untuk menumpahkan nafsunya, gw dan Ion dipaksa oleh Timur ke Brothel seperti ini untuk membunuh nafsu kami. Ya. membunuh nafsu. Seringnya mata gw melihat hal terendah yang dapat seorang Wanita dan Laki laki lakukan dalam satu kamar, seringnya mata gw melihat tubuh wanita, membuat saraf mesum gw sudah mati, bukan berarti gw impoten, gw cuman ga gampang tertarik dan tergoda sama wanita biasa. Kegiatan seperti ini adalah gagasan gw ke Timur dan Ion, untuk melakukan eksperimen sosial yang biasa dilakukan oleh orang tua kami dulu, bedanya kalau orang tua kami eksperimen sosialnya sudah level atas, ke orang orang politikus sana, sedangkan gw dan Timur dan ion bermain di lingkungan Wanita. Ya. Wanita. Maka terbentuklah sebuah buku tebal berwarna merah tua berjudulkan “Wanita dan Hasrat”. Isinya tentu saja tentang gambaran detail tipe tipe wanita yang sudah kita temui dan bagaimana cara mendapatkannya. Dan jangan tanya siapa yang membuat judul buku itu. Bukan gw.

Terpampang pemandangan yang lazim gw lihat di kehidupan malam seperti ini, wanita bertelanjang dada berkeliaran membawa pesanan vodka, beer, atau champagne. Orang orang yang duduk bareng dan ditemani oleh wanita wanita telanjang di bangku semi bundar itu. Gw akui, disini ceweknya jauh lebih menarik dari di Indonesia, mungkin karena prostitusi itu semi-legal disini, gak dibanding di indonesia, kebanyakan adalah tante tante dengan tubuh tidak terawat. Mungkin karena mayoritas masyarakat Indonesia masih menganggap pramuriaan itu adalah tabu. Tapi apakah benar? Haha sayangnya tidak. Mau seberapa agamisnya Indonesia terlihat dari luar, bisa dibilang generasi muda kita sudah hancur. Gw bisa bilang dari anak SD, SMP, sampe SMA di Indonesia ada pramuriaan. Hmm, mungkin bukan pramuriaan, melainkan disebut pergaulan bebas. Dan Ini yang membuat Indonesia menarik buat gw, karena dibutuhkan usaha lebih untuk menemukan wanita wanita seperti ini di Indonesia.

‘Adi-san....’ ucap mr.Bushido ke gw. Haduh gw sudah melarang dia memanggil gw sebagai bos, dan sekarang dia memanggil gw dengan embel embel san, membuat gw risih, karenan memang gw dan dia lebih tuaan dia 5 tahun.

‘ada apa mr.Bushido? kau terlihat gugup, bukankah wanita nippon lebih gampang diginii?’ ucap gw

‘aku tidak masalah dengan wanita nippon, tapi kalau wanita pirang seperti ini?’ ucap dia gugup yang sedang dipeluk oleh wanita berambut pirang dengan lingerie berwarna hitam. Semenit kemudia akhirnnya mr.Bushido ditarik oleh wanita itu untuk menikmati surga dunianya.

‘hooo tenang saja Di, buat lo, servis keals pertama’ cengir Recht ke gw. Gw pun hanya menghela nafas, kepala gw mulai celingak celingukan mencari Timur. Ahh oh ya gw lupa, dia sudah ditarik sama seorang wanita berambut coklat tadi. Gw tidak akan cemas dengan Timur karena, smaa seperti gw, nafsu mesum dia sudah mati, mungkin dia sedang mengintrogasi wanita yang sekamar dengannya sekarang.

Disaat gw sedang asik celingak celinguk, tanpa sadar sudah ada seorang wanita berambut hitam berdiri di depan gw, berbeda dengan wanita lainnya yang rata rata telanjang dada, wanita ini masih memakai apa yang gw percaya adalah bikini. Gw melihat sosok wanita itu dari ujung kaki sampai pandangan terhenti pada matanya yang berwarna hijau redup. Wanita itu pun tersenyum lalu menarik tangan gw untuk mengikutinya.

Setelah melewati lorong lorong mesum yang bisa terdengar suara desahan ga jelas. Gw pun didorong masuk oleh wanita itu sampai tersungkur ke kasur empuk. Sontak gw langsung melihat keadaan sekitar ruangan ini, dan gw yakin, ruangan ini 3 kali lebih besar dan mewah dari kamar kamar biasa.

‘CKLEK’ suara kunci pintu yang terkunci, tampaknya wanita itu sengaja mengunci pintu kamar ini. Wanita itu pun terdiam sejenak, lalu membalikan badannya kearah gw. Wanita itu senyum dengan senyuman menggodanya, ia berjalan dengan erotis dan berhenti tepat di depan gw. Kali ini dia mulai menarikan tarian erotis sambil menanggalkan satu persatu kain yang menutupi tubuhnya. 30 menit berlalu sekarang tidak ada satu helai benangpun yang menutupi tubuh putihnya itu. Gw berpikir mungkin saat ini lah saat yang pantas untuk orang normal terbakar nafsunya. Dan iya saja, bukan gw saja yang berpikir, terlihat kebingungan menyelimuti muka wanita itu, mungkin dia bingung kenapa gw kagak nafsu nafsu dan menyerang dia selayaknya laki laki lain. Setelah 45 menit berlalu, mungkin wanita itu mulai kesal dan mengambil inisiatif, dia mulai meraba raba gw. Shit. Kuota Dosa gw bisa jebol ini.

‘Stop Stop’ perintah gw. Wanita itu pun berhenti dan berjalan mundur satu langkah dengan muka bingungnya.

‘Ada apa? apakah kurang menggoda untukmu?’

‘duduk sini’ ucap gw, wanita itu pun duduk. Gw beranjak dari tempat tidur ini, dan berjalan ke arah sebah kursi yang terletak dipojokan kamar ini dan menyeretnya sampai tepat kehadapan wanita itu yang duduk di kasur yang gw duduki tadi. gw lepaskan tas selempangan gw dan mengeluarkan sebuha Buku berwarna merah tua, sebuah pulpen, dan sebuah box bekal makan malan yang sudah gw siapin dari kamar gw tadi. Gw buka box bekal gw yang berisi nasi goreng di paha kanan gw dan gw buka buku merah tua yang sudah lama gak gw buka selama 3 tahun ini di paha kiri gw, sedangkan tangan kanan gw memegang sendok makan, tangan kiri gw memegan pulpen untuk menulis. Wanita itu bengong melihat gw.

‘kau lapar? Mau sesuap?’ tanya gw ke wanita itu yang dijawab dengan gelengan dia

‘yang benar? Kau yang rugi kalau begitu’ lanjut gw mulai memakan sesuap nasi goreng bekal ini

‘mmm, jadi.... kapan kita melakukan sex?’ tanya dia

‘sex? Oh kita tidak akan melakukan sex, sebaliknya gw ingin ngobrol dengan kamu’ jawab gw

‘kau bercanda?’

‘nope, jadi pertanyaan pertama, perntanyaan dasar pastinya, siapa namamu?’ tanya gw

‘panda’

‘panda?! Masak namamu pand- oh... gw mengerti. Nama samaran! Ha! gw suka nama samaran’

‘jadi.. sudah berapa lama kamu bekerja dalam indsutri hiburan seperti ini?’

‘fuck you!’

‘baru baru ini sepertinya, hmm 6 bulan sudah sampai?’

‘apa maumu? Kau kesini untuk menikmatiku bukan?’ teriak dia dengan raut muka marah

‘ha! 3 bulan! Kau baru bekerja disini paling lama 3 bulan’ tebak gw smabil mencatat data data ini ke buku berwarna merah tua ini

Ini adalah contoh interogasi yang biasa kita lakukan ke pelaku pelaku yang menjadi bahan observasi eksperimen sosial kami. Tentu saja apa yang gw lakukan tidak sesempurna apa yang Timur lakukan, kalau Timur, dia bisa memeras informasi tanpa membuat subjek nya marah.

Hahh terlihat muka wanita itu yang sudah hitam oleh aura kemarahan gw putuskan untuk tidak bertanya mengenai pekerjaannya lagi. dari ekspresi dan jawabannya saja gw bisa simpulkan, dia berada dalam pekerjaan ini karena terpaksa. Penyebabnya ada banyak. Mungkin dia terjebak dalam kemiskinan, mungkin dia adalah salah satu budak para pemilik brothel disini, dan mungkin dia bekerja disini untuk mendapatkan uang cepat yang harus digunakannya untuk membayar sesuatu.

‘maaf’ ucap gw
‘gw tidak akan melanjutkan pertanyaan seperti ini lagi, tapi kau sudah dibayar dan kau harus menuruti apapun perintah gw’ lanjut gw. Kali ini mata Wanita itu tebelalak seperti ketakutan mendengar kata kata gw tadi, mungkin dia berpikir gw akan melakukan yang ngga ngga kepada dia.
‘tenang saja. Sesi kali ini kau harus mendengar keluh kesahku’ ucap gw

‘haa?’ bingung dia

Gw pun mulai bercaerita tentang pekerjaan gw, dan kehidupan gw di Rusia. Gw ceritakan ke Panda bahwa gw adalah ekspatriat sekaligus mahasiswa. Gw ceritakan unek unek gw tentang pekerjaan gw, bagaimana orang orang meremehkan gw, bagaimana mengesalkannya Yvette sebagai bos. semua gw tuangkan kedia. Gw jelaskan cerita pekerjaan gw dengan bahasa teknik dan akademis yang mungkin sulit dimengerti oleh orang biasa. tapi dia dengan mengejutkannya mengerti bahkan meralat beberapa istilah yang pengucapannya salah gw ucapkan. Gw mendapatkan kesimpulan baru, wanita ini bukan wanita murahan, wanita ini mempunyai bahasa yang luas dan pengetahuan yang bagus. Gw bisa rangkum semua reaksi dia tadi dan kesimpulan gw barusan bahwa dia mungkin adalah salah satu orang yang kurang beruntung yang kesulitan dalam membayar biaya pendidikannya. Lama gw ngobrol gw pun berhenti dan mengakhirinya. Gak enak juga, karena lawan bicara gw tidak memakai busana dari tadi. gw pun menutup box bekal gw, dan buku gw lalu memasukannya kedalam tas. Gw berdiri dari tempat duduk gw.

‘ok gw minta maaf atas pertanyaan gw tadi, dan terima kasih karena telah mendengarkan cerita gw’ ucap gw

‘aku juga minta maaf karena udah teriak ke kamu, padahal kamu adalah customer’ balas dia

‘kau tahu, kau cukup menarik, bagaimana kalau lain kali aku membayarmu untuk mendengarkan lagi?’

‘waaaah? Boleh boleh boleh’ jawab dia semangat

‘dan umm, nyonya Panda, lain kali saat kita ngobrol, tolong pakai pakaianmu’ ucap Gw, membuat nyonya Panda sadar kalau dia telanjang dari tadi, dan membuat dia menutupi tubuhnya dengan selimut kasur dibelakangnya. Terlihat mukanya memerah.

‘dasar! Umm, aku punya pertanyaan untukmu.. mm apakah kamu gay?’ tanya dia

‘ohh sekarang kita sudah sampai ke tahap menanyakan seksualitas kita huh?’

‘tidak, bukan itu maksudku, cuman saja, kau terlihat tidak bernafsu melihatku tadi’ ucapnya malu dengan suara memelan

‘oh itu, lo bisa bilang gw bukan tipe orang yang nafsu melihat tubuh wanita yang gak gw cintai’

‘ohhh’

‘okay, kau bertanya sekarang giliranku, temanku yang membayar tarifmu bilang bahwa kamu adalah paketg khusus malam ini, apa maksudnya itu? tentu kamu jauh lebih cantik dari wanita yang ada disini, tapi apakah hanya itu?’ tanya gw serius. Tampak nyonya Panda tekejut dan gelisah ingin menjawab pertanyaan gw ini.

Dia tersenyum manis ke Gw. ‘kau adalah customer langsung pertamaku’ ucap dia dengan wajah sedih.

‘aku tahu kau bukan wanita yang rendah, kau pasti punya tujuan tertentu, tapi kuingatkan satu hal, prostitusi disini adalah bisnis terselubung yang besar. Hati hati.’ ucap gw memperingati

‘haha perhatian sekali kamu kepada seseorang yang baru kamu ketahui dalam semalam’

‘hmm kau wanita yang menarik nyonya Panda’ ucap gw menyilangkan tas selempang gw dan berjalan keluar kamar

‘tunggu dulu, aku belum tahu siapa namamu’ tanya dia

‘namaku..... Bruce.... Bruce Grayson’ ucap gw lalu terbang, eh keluar dari kamar.

Gw langsung turun ke bawah dan langsung keluar dari tempat maksiat ini. gw menunggu tepat di depan pintu masuk brothel yang sebelahnya digabung dengan sebuah club. Gw berjalan ke arah kiri gw dan memasuki sebuah celah gang kecil antara dua gedung ini. hmm nyonya Panda huh? Ada sesuatu dari dirinya yang membuat ge tertarik. Mungkin karena latar belakang dia yang berusaha untuk sekolah sampai terjun rendah danr ela untuk menjual harga dirinya? Entahlah. Gw keluarkan HP gw dan menyolokkan earphone dan menyetel lagu Hypnotize nya System Of A Down.

Disaat gw sedang bersandar di gang kecil ini tiba ada seseorang yang menarik narik ujung kantong gw, membuat gw membuka mata gw dan mencari cair orang yang menarik kantong celana gw ini, gw pikir copet. Bukan copet yang gw temukan, melainkan anak kecil dengan umur kisaran 13-14 tahun kulitnya putih rambutnya berwarna hitam panjang dan ikal dan poninya yang panjang menutup mata kirinya . Dia mengenakan baju kusam bergambarkan beruang lucu berwarna ungu yang mungkin adalah baju bekas orang lain yang dia dapatkan. Dia menatap mata gw tanpa ekspresi lalu tersenyum, sementara tangan kanannya menarik kerah lehernya yang melar sampai sebagian dada kanannya terlihat.

‘satu malam untuk 1000 rubel’ senyum anak itu






Diubah oleh open.minded 26-07-2015 20:47
sormin180
nuryadiari
junti27
junti27 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.