Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
864 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.fAvatar border
e.alifiandra.f
#2978
(mereka) Para Syuhada.. #2

Romo Felix.. (seperti) “Judas Iscariot”


Masih terus berjalan sesuai petunjuk si Kakek, dan tak terasa matahari mulai menunjukkan kekuatannya.. Gue udah gak kuat, selain capek, kaki, dan telapaknya semakin keras semakin sakit. Baju compang camping dan sarung koyak basah kuyup perlahan mulai mengering. Kertas dari Mbah Kyai itu masih utuh dan, sesuai amanat Beliau gue bakal menjaganya sampai orang yang dituju.. Sawahan lepas sejak tadi bersama kakek, udah gue lalui, ngitung kira-kira hampir 17 KM jaraknya, sekarang udah masuk sebuah pemukiman. Nemu sebuah warung nasi dan seperti biasanya gue menengadahkan tangan, Minta sedikit rezeki mereka, Alhamdulillah masih dikasih, setelah makan gue tidur bebas dipinggiran jalan, semoga gak ada yang mengganggu..

Sampai siang berlalu, gue dibangunin seseorang karena emperan toko yang buat gue tidur itu mau buat jualan warung Tenda.. Tanpa pikir panjang, disela sakit yang sangat terasa, perlahan kembali berjalan menyisir jalanan, dengan bekal meminta atau mengorek tempat sampah atau metik apaan kek, daun juga jadi enak rasanya.. Hampir 7 jam berjalan, udah mulai maghrib yang membuat Drop, sejak tadi tidur tak satupun gue dapati pesawahan, dan gue harap malam ini gak ada lagi hujan dan pesawahan, jujur gue jadi takut, apalagi Mbah Kyai misterius itu, sejak ketemu Beliau sampai detik ini gue masih mikirin dan terus bertanya siapa sebenernya Beliau? Dan, kekuatan dari mana ataupun tujuannya mau seperti apa? Berhenti dan berpikir..

Tapi, gue rasa percuma kalau berpikir disini, gak akan ketemu.. Jalan lagi, nemu sebuah sungai dan gue mandi seadanya, gak tau tubuh gue, muka dan lainnya bentuknya kayak apa.. Setelah itu, minta-minta dan sampai hampir 3 jam menyisir lagi, ada sebuah Toko Jamu yang sepi pengunjung, dengan tingkah bingung plus pake Bahasa isyarat gue coba ngetok Warung Jamu itu, keluar yang punya, Ibu-ibu sekitar 50 tahun dan menyambut dengan Bahasa Thai, roman mukanya biasa nampak sedikit curiga. Gue langsung bilang “Paper & Pencil” sambil mengisyaratkan.. Sampai hampir 6 kali, ibu itu baru ngerti kalau gue minta 2 barang itu. Sambil bingung juga sih Ibunya, setelah dikasih ke gue,
Quote:

Ibu itu diem disela memegang Kertas dan Pencil yang gue kasih, ngelihatin dari bawah ke atas dan sebaliknya sampai berkali-kali.. Gue terus bilang Bangkok, bangkok dan bangkok.. Lalu, beliau menuliskan..
Quote:

Gue masih bingung, Bangkok udah kejawab arah dan jaraknya. Dan ternyata gue udah di daerah Propinsi Pathum Thani yang dimaksud ini, tapi masih dipinggiran sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Ayutthaya.. Wah, gue langsung nanya lagi soal Lam Luk Ka. Lalu Ibu itu tersenyum, dan menuliskan jaraknya.
Quote:

Ibu itu semakin bengong, apalagi pas gue minta kertas dan pensilnya yang sengaja gue bawa.. Tanpa berkata apapun, beliau semakin bingung, guepun pergi.. Alhamdulillah udah i daerah yang di maksud, terus berjalan kira-kira 1 jam udah gak kuat, dan minta-minta lagi sampai gue nemu selasar didepan toko, udah malam kalau mengira sih paling jam 11an malam, situasi masih sepi ramai lengang biasa kayak daerah di perkotaan Indonesia.. Sambil makan, sambil terus merenungi, mungkin gue diberi kekuatan. Kalau memaksa dipikir lebih jauh lagi, sungguh sangat tidak masuk akal dan seperti mimpi. Pastinya gue udah berjalan sangat jauh dari Propinsi Phetchabun sampai Pathum Thani ini mungkin udah sekitar 350an KM. Ini udah jauh banget kalau gue rasa, herannya gue itu cuma sakit parah dibagian Kaki..

Hmm, semakin pusing, besok gue pikir lagi apa maksud semua ini.. Saking capeknya, tertidur dengan sendirinya.. Ngomong-ngomong soal tidur, masih standar aja 7 sampai 8 jam, gue udah bener-bener kayak orang gila. Tapi sudahlah, banyak hal yang berputar di otak gue sejak dibantai Cabo-cabo, sampai dibuang, sampai jalan, sampai ketemu Kakek, sampai kesini. Nanti bakalan aku cari pertanyaan dan jawabannya. Apa maksud semua ini, dan yang paling heran kenapa aku masih bisa hidup dan mendapatkan pertolongan, sangat susah di mengerti dan di pahami.. Sampai pagi menjelang siang gue baru bangun tidur dengan sendirinya, kalau gue amati sebuah Toko ini gak dipake, gak ada yang bangunin apalagi mengusir.

Seperti biasa, gue lanjut minta-minta sekedar menyambung hidup, setelah itu mulai berjalan lagi mencari tau daerah Lam Luk Ka.. Bertanya lagi setelah gue dapati orangtua yang lagi asik membersihkan sepeda tuanya.. Dengan kata “Excuse me” si Orangtua itu langsung senyum ramah sambil sedikit curiga.. Gue langsung menulis dan ngasih ke beliau..
Quote:

Hanya mengangguk dan senyum, sambil berkata “Thanks”, gue tinggalin orang yang sedikit cuek juga sih.. Lumayan padat daerahnya, dan gue mulai kebingungan setelah melewati siang. Sampai muter berkali-kali dan Bolak-balik belum juga nemu daerah Lam Luk Ka itu, ini semacam Kabupaten, apa jangan-jangan gue nyasar?, nanya ke orang dengan cara yang sama, mereka semua juga menjawab sama arahnya, dan jaraknya hanya Puluhan KM dari tempat gue duduk ini.. Jadinya karena bingung, nyari puntung rokok akhirnya ngerokok juga emoticon-Big Grin, terus berpikir mencari daerah itu, sampai Gereja yang di maksud.. Tanpa sadar, hari mulai senja, perut lapar, tubuh mulai gak enak lagi. Kaki ini semakin kuat dan semakin Kokoh berdiri.. Do’aku kali ini “Ya Alloh, dimana Lam Luk Ka, aku mohon tunjukkan, itu saja”.

Maghrib berlalu, mulai aneh suasananya karena mulai banyak orang dan ramai. Gue asing sendiri dan menjadi barang tontonan meskipun cepat berlalu, gue cuma bisa duduk aja. Ternyata ada banyak rombongan Monk (biksu) berjalan kaki entah ada ritual apa, banyak juga warga yang modelnya kayak “takbir keliling”, mungkin Ibadah atau adat, seperti pawai.. Dan, kali ini kejadian yang baru gue alami sejak berjalan, gue dikira pengemis pas duduk. Banyak orang ngasih koin atau kertas (uang Baht).. Gak tau ini jumlahnya berapa, mungkin mereka semua Iba atau nganggep gue gembel atau apalah, gue sih udah terserah sama diri sendiri, yang penting Kertas titipan dari Mbah Kyai itutetap terjaga dan sampai..

Semakin malam lagi, jadi berhenti lama disini, mulai sepi, orang-orang ninggalin tempat ini, gue mulai menghitung uang uang yang mereka kasih.. Setelah tekumpul hampir ada 26 lembar yang bermacam nilainya, koinnya hampir 60an butir.. Gak pake lama, langsung mencari tempat makan, gue serahin semua uang itu ke Salah satu pedagang Nasi Sayur mirip “Kluban (di jawa)”, dan gue inta sebungkus Rokok, plus beberapa botol Air mineral, si Ibu warung itu hanya minta Koinnya, kertas Baht dikasih ke gue semua. Sekali lagi, Alhamdulillah ada rezeki yang datangnya entah darimana.. Hampir saja lupa, gue nanya lagi soal Lam Luk Ka, dan di kasih tau,
Quote:

Guepun berjalan sesuai arahan, padahal udah mulai malam dan di warung tadi udah jam 10an, gue sejenak berhenti ngelihat warung tadi mulai tutup, sampai selesai gue lanjut berjalan. Dan, semakin bingung, karena ternyata gue cuma muter-muter linglung gak jelas. Nemu sebuah Wihara lagi, udah jam setengah 1 dini hari, mulai capek lagi, gue menyisir beberapa KM, dan lingkungan mulai sepi karena mungkin dipinggiran Kota, gue dapati sebuah Sekolah, papan namanya huruf Thai, tapi dibawahnya ada versi English, dan disitu tertulis Lam Luk Ka.. Gue amati sekali lagi, sampai sekali lagi dan memang benar ini daerah yang di maksud. Petanyaannya, kemana lagi arahnya untuk menuju Gereja itu.. Dikertas ini gak ada tulisan nama Gerejanya. Hanya Gereja, dan nama orang yang dimaksud “F.Felix. A“

Terus berputar mencari jala, kalau bahasa jawanya itu “ngubek-ubek”.. Sampai beberapa jam dan lapar lagi, capek lagi, kali ini gue nyerah dulu, karena udah malam banget. Nemu tempat beristirahat, dan mata tertuju ke sebuah benda, semacam komputer umum kayak Router Internet, pikiran gue tergoda untuk mencurinya, tapi semua itu sirna karena gue inget ini bukan waktunya main-main.. Waktunya mencari jalan untuk pulang, sesuai amanat Kakek Tua itu, ya Alloh jauhkan aku dari godaan-godaan itu, ngomong soal godaan sebenernya gak cuma ini, sejak gue dapet Baht itu, banyak pula perempuan nakal dipinggir jalan yang mangkal, bisa saja kan kalau gue make mereka, tapi alhamdulillah gue masih ingat suatu tujuan utama ini.. Tanpa sadar disela tergeletak, guepun tertidur..

Menjelang pagi, suara riyuh kendaraan bermotor bangunin gue yang lagi enak tidur.. Hampir 1 jam gue termenung menikmati pagi disini. Sampai akhirnya gue beraniin beranjak, menelusuri kembali apa yang seharusnya gue tempuh.. Sisa uang Baht itu langsung gue pake buat makan dan sekedar membersihkan tubuh lusuh di WC umum, sampai terik matahari di tengah-tengah, mungkin hampir se-antero Lam Luk Ka udah gue telusuri tapi belum juga nemuin yang namanya bangunan Gereja. Gue sisir lagi, sampai penghujung sore, guepun belum nemu dimana Gereja itu.. Uang Baht udah habis, karena baru saja yang terakhir gue belikan Rokok dan Air mineral, soal makan nanti bisa andalan Minta.. Maghrib menjelang, suara merdu dari Wihara yang persis di depan gue..

Mulai gue sisir dengan jalan yang berbeda, sampai muter lagi, nanya ke orang sejak pagi tadi mereka semua menunjukkan arah Gereja yang ada 2.. Tapi sesuai arahan semua itu belum juga ketemu, hampir saja putus asa. Gue masih berjalan, dan nemu beberapa orangtua yang lagi asik bermain ditempat seperti Gardu Siskamling, gue udah sedikit Rapi, meski tanpa alas kaki. Gue sodorkan kertas beserta tulisan
Quote:

Mereka yang berjumlah 3 itu bingung, tapi salah satu dari mereka menuliskan..
Quote:

Gue bingung gereja yang mana, selatan atau barat. Akhirnya gue tetap mencari tahu dimana yang selatan dan yang barat berada.. Yang tau itu menuliskan arahnya, dan sedikit mikir.. Udahlah gue jelas pasrah dengan mereka, semoga saja tepat..


.
.
.

0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.