Gak ada yang tau bang Din kemana tiap malam. Menjelang Magrib, dia udah gak dikostan. Dia pasti uda keluar bawa mobilnya. Sudah tiga hari berturut-turut gue perhatiin. Selain itu, dia juga baru pulang menjelang subuh. Entah apa yang dikerjakannya.

Sempat terlintas dibenak gue kalau bang Din ikut balapan mobil? Tapi apa mungkin? Mobilnya kalau gue pacu lebih dari 60 km/jam aja sudah ngomel-ngomel.

"Nanti karburatornya cepat kotor!" teriak bang Din

Aishh.. Mobilnya udah jelas-jelas bukan diesel, jadi ruang bakar gak mungkin bisa kotor, kecuali kalau dia oplos bensin dengan arang. Lagipula mobil seperti punya bang Din juga uda injeksi. Otomatis bahan bakar disaring dulu sebelum dibakar. Ahh bang Din beli mobil itu juga untuk gaya-gayaan. Sudah pasti itu! Tapi gaya didepan siapa? Apa mungkin dia kepincut seorang cewek?

Nah iya! Bisa jadi! Orang seperti bang Din, gue uda hapal kelakuannya. Gengsi diatas segalanya. Mana mau dia jalan sama ceweknya pakai motor megapro yang dia punya. Gue jadi penasaran siapa cewe yang bikin bang Din kepincut. Dalam kepala gue malah membayangkan sosok cewek muda, mungkin masih anak sekolahan? Bang Din yang udah 30an, jalan sama cewe yang bahkan belum 20an..

Brewoknya bang Din.
Oh iya dia uda cukuran..


Hm..
Mukanya bang Din yang..
Me..
Me...sum...


jalan sama wanita muda..
yang masih manja..
masih sok imut..
dengan suara yang dibuat-buat..


sulit..
membayangkannya...


Hemm.. Kenapa ini jadi menarik buat gue..

Gue gak tau tipe cewe selera bang Din. Kira-kira dia doyan yang gimana ya? Kalau gue kan jelas tipe gue yang seperti apa. Iren donk pastinya . Kalau bang Din? Hemm.. Rara..



Tetot!
Sebuah tanda silang besar!
Rara terlalu bagus buat bang Din.
Gak cocok!

Rara cantik, elegan, every woman woman dreams of
Bang Din jorok, ngocol, suka garuk selangkangan..

A big NO!

Dulu kalau kita nongkrong di lounge, cewe yang dideketin bang Din itu kira-kira
Ada banyak, tapi gak ada satupun kemiripan umum antara mereka semua.

Ehh
Kalau dipikir-pikir..
Dengan sikap dan sifat bang Din yang seperti itu..
Yang benar saja??!

Tapi emang benar sih, tipe bang Din itu..
Gue jadi ingat sesuatu yang menjijikkan dari bang Din..
Kata-katanya yang gak masuk akal itu..

"Jek, cuman susu beku yang gak bisa goyang"
" "
"Kalau uda mencair, uda gak enak"
" "

"Liat bajunya cewek waktu jalan"
" "

Sialan!
Diumur yang seperti itu, seharusnya dia mulai memikirkan kebaikan. Bagaimana caranya bersedekah yang banyak dan membuat kebajikan. Tapi.. Apa mau dikata.. bang Din.. ya.. seperti.. itu..

Gue semakin yakin kalau bang Din jalan sama anak sekolahan. Secara yang masih "beku" ya yang masih "muda-muda" #absurb

Kasihan sekali cewe itu. Dia masih muda. Harusnya masih mengenyam pendidikan. Harusnya mengejar mimpi-mimpinya setinggi mungkin. Harusnya menikmati masa mudanya. Tapi harus bertemu dengan bang Din.. yang.. hadeh.. suram

Tapi lebih baik seperti itu, lebih baik mengorbankan satu daun muda agar daun muda yang lainnya selamat. Hai wanita pujaan bang Din, pengorbananmu tidak sia-sia. Kamu akan dikenang sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan generasi muda! Hormat gue untuk mu, sang wanita korban bang Din.

***
"Jek, lu kapan mulai kerja lagi?" Tanya bang Din suatu ketika
"Tanggal 1 bang, berarti lusa lah" jawab gue
"Nah pas kalau gitu! "
" "

Bang Din melempar ke arah gue kunci mobilnya

"Besok gua mau keluar kota, lu tolong antar jemput pacar gua ya" Kata bang Din
" "
"Biasalah Jek, diantar setelah magrib, jemput pas subuh, cocok sama jam kerja lu " Kata bang Din nunjuk ke gue
" "

Anak sekolahan..
Uda kerja malam kayak gue..
Hidup emang berat bung..


Tenang bang!
Cewe lo pasti gue jaga


"Bisa kan? Uang bensin pake duit lu dulu ya, gue lagi krisis nih " Kata bang Din

Gue mengangguk-anggukkan kepala..

"Hemm.."

"LC tempat aku bang?" Tanya gue
"Lah si Rara" Kata bang Din

"Hah?????! " Teriak gue kaget
" " Bang Din ikut-ikutan kaget

"Emang lu gak tau?"