- Beranda
- The Lounge
WOW Mahasiswa Ini mendukung Bullying dalam OSPEK Gan !!
...
TS
Kacank87
WOW Mahasiswa Ini mendukung Bullying dalam OSPEK Gan !!
Quote:
Note :
Thread ini bersifat antisipatif.
Tujuannya sebagai pengingat/pembelajaran terutama bagi para panitia OSPEK yg akan menjalankan OSPEK agar tidak terjadi penyimpangan yang berujung merugikan bagi senior dan junior itu sendiri.
Mengingat korban-korban OSPEK sblmnya karena kesalahan atau penyimpangan pd sistem OSPEK yg dibentuk.
#StopBullying
Thread ini bersifat antisipatif.
Tujuannya sebagai pengingat/pembelajaran terutama bagi para panitia OSPEK yg akan menjalankan OSPEK agar tidak terjadi penyimpangan yang berujung merugikan bagi senior dan junior itu sendiri.
Mengingat korban-korban OSPEK sblmnya karena kesalahan atau penyimpangan pd sistem OSPEK yg dibentuk.
#StopBullying
Quote:
Thread2 yang berhubungan dgn Ospek yg bs dijadikan pembelajaran:
Maba ITN 2013 Tewas
Dendam Kesumat Karena OSPEK
[#StopMOSBullying] Mendikbud harus stop bullying dan kekerasan dalam MOS
Maba ITN 2013 Tewas
Dendam Kesumat Karena OSPEK
[#StopMOSBullying] Mendikbud harus stop bullying dan kekerasan dalam MOS

Isi lengkapnya :
Quote:
DI TAMBANG, KAMI SUKSES KARENA OSPEK
Belakangan ini marak beredar postingan dengan hastag #StopBullying, berkaitan dengan akan datangnya masa orientasi Mahasiswa Baru di berbagai kampus di Indonesia.
Sebenarnya letak permasalahan bukan pada penyelenggara ospek nya, tetapi malahan si peserta ospek itu sendiri.
Lah wong belum apa2 tahu gak gimana ospek itu sebenarnya udah kedoktrin sendiri kalo ospek itu serem, mulai dari ngeshare hastag #StopBullying, sampe ketakutan gak mau ikutan.
Dilanjutkan dengan mengintimidasi khalayak ramai bahwa ospek itu hanya menghasilkan mudharat.
Padahal ospek itu sendiri sebenarnya seru bagi orang2 yang menikmati, bahkan menorehkan kenangan khusus pada bagian bully membully.
Lah sekarang gini, kita pikir aja baek2 ya. Penyelenggara ospek adalah mahasiswa yang lulus ujian saringan nasional, yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata. Masa mereka mau menyia-nyiakan karirnya hanya dengan menyakiti atau membunuh adik tingkatnya sendiri?
Mereka juga berpikir seribu kali kalau mau membully adik2 tingkatnya secara kelewatan.
Toh juga seusai ospek pasti ada agenda keakraban dan maaf2an, malahan seusai ospek hubungan senior junior makin erat.
Lah wong ospeknya gak pake kontak fisik ya ngapain dipermasalahin?
Dear junior yang sangat lemah, apakah kalian kira, bullying adalah perusak moral anak bangsa? Yang kalian dengar dari teori para pakar-pakar psikolog dan sosiolog?
Kami para senior lebih tahu banyak dibandingkan para psikolog dan sosiolog itu asal kalian tahu.
Psikolog dan sosiolog hanya teori, sedangkan Kami memegang teguh yang namanya pengalaman.
Justru kebalikan, dengan bullying kami menjadi kuat mental dan fisik. Kami tidak akan jatuh meskipun senior kami dulu menghina kami. Sekedar push up dan sit up tidak akan membunuh kami.
Bukankah Allah menyukai hambaNya yang kuat?
Apakah mental dan fisik kalian sudah kuat, para junior yang lemah?
Think again.
Dear junior yang sangat bodoh, apakah kalian masih mengira bahwa mahasiswa tugasnya hanya mengemban ilmu teoritis?
Inget sama etika? Yang nilainya lebih tinggi dari apapun, bahkan ilmu pengetahuan sekalipun?
Dengan bullying, kami diajarkan cara menghormati orang yang lebih tua, menghormati para penduduk lama, dan menghormati orang yang lebih berpengalaman.
Kami diajarkan untuk tidak pernah melawan kepada senior kami, walaupun senior salah. Kami diajarkan cara yang sopan santun bagaimana cara mengingatkan orang yang salah apalagi dengan yang lebih tua.
Kalian sadar bangsa ini mulai bobrok akibat tidak ada lagi orang yang menghormati orang tua? Zaman sekarang orang kaya dan orang berilmu lebih dihargai daripada orang yang lebih tua.
Menyapa tukang sampah yang usianya lebih tua pake bentak2, giliran menyapa pengusaha muda pake nunduk2.
Dear junior yang tak tahu apa-apa, apakah bagi kalian yang terpenting hanyalah belajar? Apakah penempaan fisik dan mental tidak diperlukan? Apakah etika tidak penting? Karena kalian seorang akademisi?
Jadi dokter percuma kalo badan loyo sakit2an.
Jadi engineer percuma kalo loyo dan gak punya mental.
Jadi guru percuma kalo gak punya mental dan putus asa mendidik anak muridnya.
Jadi peneliti percuma kalo gak punya etika.
Think again.
Junior yang berusaha menghindari ospek hanyalah orang yang lemah, dan tidak punya nyali.
Termasuk yang mencoba mengintimidasi orang orang bahwa ospek itu buruk, bahkan sampai disuruh melawan.
Ya dari nilai kehidupan aja deh. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Yang namanya orang baru ya mesti ikut aturan orang lama. Sama aja kalo kalian main ke desa suku orang pedalaman, masa kalian yang buat peraturan setempat? Kan lucu.
Kita tidak akan tahu dimana kita selanjutnya memijak bumi untuk menjunjung langit. Bersyukurlah kalo pas masuk kuliah bumi yg dipijak masih sedikit bergelombang. Tapi kalau sudah masuk ke kehidupan nyata, bumi yang dipijak bisa aja berduri. Apakah kalian siap untuk menginjak bumi yang berduri? Menginjak yang bergelombang saja belum tentu sanggup.
Dunia nyata pasti berbanding jauh terhadap dunia kampus. Di dunia nyata bahkan lebih kejam daripada sekedar bullying. Makanya seniornya membekali junior untuk dapat menjadi Mahasiswa yang Cerdas, Kuat, Tangguh dan tidak mudah berputus asa, serta memiliki etika yang baik yang berguna untuk kesuksesan di masa depan.
Kami senior hanya ingin kalian mengerti nilai kehidupan, tata krama dan kedisiplinan. Tidak lebih hanya itu.
Makanya jaman dulu kalau orang kuliahan pasti sukses. Lah jaman sekarang, udah gak ada lagi yang gitu2an, disiplin aja udah gak ada lagi mahasiswanya.
Berkaca dengan ospek di tambang, yang pasti lebih ekstrim dari biasanya. Kerjaan kami bukan sembarang kerjaan. Bukan di depan laptop dibawah AC, melainkan di depan debu dan di bawah matahari, bahkan jam kerja kami lebih ekstra.
dituntut jadi pekerja keras, kuat fisik dan mental, plus harus pintar lagi, gimana jadinya kalo anak tambang loyo2, dibentak sedikit sama atasan di lapangan langsung loyo, gampang putus asa. Apalagi gak punya etika dan sopan santun?
Ya habis lah, walaupun lulusan cumlaude sekaipun, IQ nya diatas 200, toeflnya 600 dan lain sebagainya.
Di tambang ya seniornya harus keras. Keras itu tegas, bukan berarti menindas.
Gak taulah ya kalo jurusan lain yang gak butuh kekompakan, kekeluargaan, disiplin dan sopan santun hehe
Mulai sekarang, untuk semua juniorku, berhentilah merengek!
Bagaimana pendapat Agan-agan ?
Flashback kasus2 ospek ditahun-tahun kemarin :
Kasus Fikri Maba ITN yg tewas: http://www.kaskus.co.id/post/5296e53...cb17e35e000104
orang psikolog dan sosiolog
pasti tersinggung jika membaca bgian ini.
Quote:
" Dear junior yang sangat lemah, apakah kalian kira, bullying adalah perusak moral anak bangsa? Yang kalian dengar dari teori para pakar-pakar psikolog dan sosiolog?
Kami para senior lebih tahu banyak dibandingkan para psikolog dan sosiolog itu asal kalian tahu.
Psikolog dan sosiolog hanya teori, sedangkan Kami memegang teguh yang namanya pengalaman".
Spoiler for spoiler:
Quote:
Pendapat ane Pribadi :
Hmm ..
Ane udh pernah ngerasain jadi Junior dan Senior
Jujur ane memang ga suka di bully maka dari itu ane saat jadi senior enggan membully
bahkan misi ane masuk dalam jajaran panitia Ospek di kampus ane dulu adalah untuk Stop Bullying tp gagal.
Karena kalah voting dgn yg lain.
menurut ane bukan jalan satu2 nya kok . masih banyak jalan menuju puncak gunung.
bukannya ane phobia gan
kalo memang senior ngajak adu otot adu keras kyk preman monggo di luar jgn pke atribut mahasiswa karena mengotori dunia pendidikan 
Haii para Senior yg Jiwa bully nya tinggi serta haus hormat.
sekian opini ane

komentar ngakak :
Spoiler for spoiler:
Quote:
Original Posted By sigobezz►yg masih membela bully sih karena dia masih hidup. coba dulunya pas di bully terus mati. kaga bisa cerita kan 

tolong bantu Rate Gan
ane ingin tahu semua opini masyarakat Indonesia dari berbagai elemen masyarakat

Pro dan kontra :
Spoiler for spoiler:
Quote:
Quote:
Original Posted By jeezcbr►Terus kasus di IT*, Uni*a, STP*, IPD*, STI*, gimana? Sepenuhnya salah maba, gitu?
Karena mental dan fisiknya yang lemah?
Dengan semakin banyaknya kasus kekerasan saat ospek, menunjukkan bahwa ospek membuka peluang besar para seniornya untuk melakukan tindak kriminal, bahkan dalam kasus parah bisa sampe ke sex harassment. Sangat jauh dari tujuan awal ospek, yang katanya "membangun mental" para maba itu.
Mungkin di kampus situ para seniornya nggak akan sampe melakukan penyimpangan, tapi senior di kampus lain gimana? Maba-maba di kampus lain gimana? Kan belum tentu 'sebijak' dan 'sedewasa' situ.
Ospek itu cuma melestarikan budaya feodal, dimana yang muda harus tunduk sama yang tua, terlepas si tua salah atau benar. Memang betul maba jadi bisa lebih tunduk sama senior-seniornya, tau etika dan sopan santun sama orang yang lebih tua, tapi apa efektif kalo dilakukan dalam waktu singkat dan di bawah tekanan? Gak menjamin setelah ospek perilaku-perilaku buruk maba bisa hilang begitu aja.
Masalah keakraban antara senior dan junior juga, bisa tuh dipupuk saat maba mulai melakukan aktivitas di kampus. Apa harus dilakukan ospek dulu baru mahasiswanya bisa akrab? Kan nggak.
Kenangan tersendiri karena ada bullying? Iya, mungkin untuk beberapa orang, tapi untuk maba yang malah jadi trauma, gimana? Mungkin situ akan mengeluarkan statement, "Ya itu sih salah mabanya sendiri, jadi maba kok cemen, mental tempe." Lha maba itu dididik di lingkungan yang berbeda-beda, kondisi fisiknya juga berbeda-beda, masa mau menyalahkan kedua hal yang udah terbentuk dari sononya?
Ini bukan dunia militer. Daripada ospek atau plonco-ploncoan, kenapa gak fokus ke pemberian motivasi, brainstroming, dan character building maba dengan cara yang lebih menyenangkan?
Just my 2 cents.
Karena mental dan fisiknya yang lemah?
Dengan semakin banyaknya kasus kekerasan saat ospek, menunjukkan bahwa ospek membuka peluang besar para seniornya untuk melakukan tindak kriminal, bahkan dalam kasus parah bisa sampe ke sex harassment. Sangat jauh dari tujuan awal ospek, yang katanya "membangun mental" para maba itu.
Mungkin di kampus situ para seniornya nggak akan sampe melakukan penyimpangan, tapi senior di kampus lain gimana? Maba-maba di kampus lain gimana? Kan belum tentu 'sebijak' dan 'sedewasa' situ.
Ospek itu cuma melestarikan budaya feodal, dimana yang muda harus tunduk sama yang tua, terlepas si tua salah atau benar. Memang betul maba jadi bisa lebih tunduk sama senior-seniornya, tau etika dan sopan santun sama orang yang lebih tua, tapi apa efektif kalo dilakukan dalam waktu singkat dan di bawah tekanan? Gak menjamin setelah ospek perilaku-perilaku buruk maba bisa hilang begitu aja.
Masalah keakraban antara senior dan junior juga, bisa tuh dipupuk saat maba mulai melakukan aktivitas di kampus. Apa harus dilakukan ospek dulu baru mahasiswanya bisa akrab? Kan nggak.
Kenangan tersendiri karena ada bullying? Iya, mungkin untuk beberapa orang, tapi untuk maba yang malah jadi trauma, gimana? Mungkin situ akan mengeluarkan statement, "Ya itu sih salah mabanya sendiri, jadi maba kok cemen, mental tempe." Lha maba itu dididik di lingkungan yang berbeda-beda, kondisi fisiknya juga berbeda-beda, masa mau menyalahkan kedua hal yang udah terbentuk dari sononya?
Ini bukan dunia militer. Daripada ospek atau plonco-ploncoan, kenapa gak fokus ke pemberian motivasi, brainstroming, dan character building maba dengan cara yang lebih menyenangkan?
Just my 2 cents.
Quote:
Original Posted By robbyren►Sungguh miris melihat junior2 yg sekarang.. Mereka seperti anak bau kencur yang ketakutan sekali pada MOS..
Padahal klo ditelusuri bullying pada MOS membantu membentuk mental dan kemampuan berpikir junior yg alay.. Ane pernah membullying teman ane dan lihat sekarang dia menjadi orang yang sukses dan berhasil.. Seandainya ane tidak membullying dia mungkin akan lain ceritanya..
Padahal klo ditelusuri bullying pada MOS membantu membentuk mental dan kemampuan berpikir junior yg alay.. Ane pernah membullying teman ane dan lihat sekarang dia menjadi orang yang sukses dan berhasil.. Seandainya ane tidak membullying dia mungkin akan lain ceritanya..
Quote:
Original Posted By chieocean►Ospek untuk mental oke...
Ospek pake acara pukul dan segala macam bentuk kekerasan lebig baik daftar jd TNI....
INGAT PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA BUKAN LEWAT KEKERASAN FISIK (pukul, tendang dsb). <<<----Mo jd petarung UFC ato mau jadi Mahasiswa yg anarkis?
Klo dibilang biar kuat fisik di dunia kerja...itu bull of shit. Gak ada jaminan bisa kuat fisik di dunia kerja klo model ospek sampe melibatkan kegiatan fisik yg melebihi batas ( baca lagi kasus Maba meninggal).
Itu aja...bagi yg LOGIKAnya maen tanpa hati nurani mending diem aja.
Ospek pake acara pukul dan segala macam bentuk kekerasan lebig baik daftar jd TNI....
INGAT PEMBENTUKAN MENTAL MAHASISWA BUKAN LEWAT KEKERASAN FISIK (pukul, tendang dsb). <<<----Mo jd petarung UFC ato mau jadi Mahasiswa yg anarkis?
Klo dibilang biar kuat fisik di dunia kerja...itu bull of shit. Gak ada jaminan bisa kuat fisik di dunia kerja klo model ospek sampe melibatkan kegiatan fisik yg melebihi batas ( baca lagi kasus Maba meninggal).
Itu aja...bagi yg LOGIKAnya maen tanpa hati nurani mending diem aja.
Quote:
Original Posted By gusairi►Ane juga pekerja di tambang, dan sdh 15 tahun lbh kerja di tambang, gak ada tuh ospek2an seperti yang terjadi belakangan ini. Ospek di tambang lebih ke pembinaan mental dan fisik, karena itu bekerja sama dengan TNI dalam pembinaan mentalnya. Sangatlah berbeda dan di salah artikan kalau pembinaan mentalnya di anggap sama. Sudah terbukti Ospek di kalangan pelajar / mahasiswa bahkan membawa korban, pembinaan yang kebablasan. Misal, saya lihat adik2 ospek jaman sekarang diharuskan pakai Topi yang aneh, atau pakai pakaian yang lucu2. Apa yang bisa di dapatkan dari hal itu, tak lebih dari ajang balas dendam karena mereka dulu juga di perlakukan sama, dipermalukan! ya, di permalukan! Ini cuma aja ajang balas dendam yang turun menurun. Saya dukung di hapus saja, di luar negeri yang sama nya Ospek tidak seperti itu.
Quote:
Original Posted By RobRon►menurut pengalaman ane, ospek itu cukup membantu buat membantu maba buat lebih disiplin mengikis sisa sisa kekanak kanakan jiwa SMU nya.
dengan catatan tanpa kekerasan fisik
ane dulu ospek ga bawa apa apa cuma bawa diri dan mulai dari jam 5 pagi turun dari kendaraan bisa sampai jam 9 lewat baru sampai di ruangan orientasi, sepanjang jalan kita di bully tanpa kekerasan fisik kalau olah fisik memang ada tp ga parah2 amat seperti jalan jongkok, tiarap, pose aneh dll dll.
dan hasilnya keliatan banget, ane yg td nya culun abis bisa lebih PD sejak ospek.
dan yg terpenting adalah hubungan antara junior senior yg akrab penuh hormat.
beda dgn jaman sekarang yg tanpa ospek, ane tau krn ane jg staff di kampus ane. hubungan junior senior benar2 kacau, tidak ada sopan2 nya junior terhadap orang yg lebih tua, jangan kan terhadap senior, terhadap dosen pun seperti tidak berpendidikan bagaimana cara mereka menghadapi orang yg lebih tua.
mental pun tidak terbentuk, hanya bisa ngedumel tanpa bisa mengambil keputusan. yg pada ospek kami diajarkan cara mengambil keputusan walau agak ekstrim.
ane ospek selama 2 mgg full plus (kampus + fakultas) ditambah 1 Tahun ospek informal (tetap tanpa kekerasan fisik) jd benar2 tau sifat senior dan akhirnya setelah lulus (semua jg ngalamin) berasa banget senior yg duluan lebih mapan pasti selalu bantu kalau kita ada kesulitan terutama di bidang pekerjaan, koneksi dll. karena mereka ngaku kalau kenal kita pas saat ospek saja dan ga pernah ketemu lagi sejak ospek itu. mereka jg sering ngaku kl mereka hanya kenal angkatan kita saat ospek (tanpa tau individu nya) tp tetep bantu.
nah adik2 yg ga di ospek selain susah dibantu krn senior nya jg ga tau siapa mereka, sudah denger kelakuan mental SMA mereka yg ga ilang ilang selama kuliah dan terlebih parah junior jg ngaku ga kenal senior nya (padahal ga beda jauh) jd males arau segan banget buat minta bantuan, malah dalam suasana kerja di fak keilmuan ane dkk yg sering banget saling membutuhkan antar teman sejawat mereka menjelek jelekan senior nya. beda dengan kita yg walau tau adakalanya senior tersebut rada ga bener tp seengganya jgn menjelakan, kalau tidak mau mendukung yah paling tidak di berikan pendapat diplomatis.
intinya, ane jujur blm dapat melihat ospek dapat digantikan dengan kegiatan lain (bukan tidak ada tp belum pernah melihat, bedakan ya gan) dan selama tidak ada kekerasan fisik seperti seperti main tangan atau kaki atau pelecehan lain, ospek masih bisa didapatkan sisis positif nya.
sekedar tambahan cerita, saat waktu ospek selesai jam 6 sore teng, kita yg tadi nya dikerjain habis habisan, tenaga dah abus, vesok harus ospek lagi, setelah jam 6, waktu nya pulang, kita dikumpulkan buat jaga teman teman yg perempuan dan suasana berubah 180 derajat, senior seperti teman, kakak sendiri dan Pelindung dengan batasan sopan santun sesuai umur.
kalau ada senior yg melakukan kekerasan fisik sepertinya senior tersebut yg harus di ospek ulang, kalau perlu dibinasakan saja
dengan catatan tanpa kekerasan fisik
ane dulu ospek ga bawa apa apa cuma bawa diri dan mulai dari jam 5 pagi turun dari kendaraan bisa sampai jam 9 lewat baru sampai di ruangan orientasi, sepanjang jalan kita di bully tanpa kekerasan fisik kalau olah fisik memang ada tp ga parah2 amat seperti jalan jongkok, tiarap, pose aneh dll dll.
dan hasilnya keliatan banget, ane yg td nya culun abis bisa lebih PD sejak ospek.
dan yg terpenting adalah hubungan antara junior senior yg akrab penuh hormat.
beda dgn jaman sekarang yg tanpa ospek, ane tau krn ane jg staff di kampus ane. hubungan junior senior benar2 kacau, tidak ada sopan2 nya junior terhadap orang yg lebih tua, jangan kan terhadap senior, terhadap dosen pun seperti tidak berpendidikan bagaimana cara mereka menghadapi orang yg lebih tua.
mental pun tidak terbentuk, hanya bisa ngedumel tanpa bisa mengambil keputusan. yg pada ospek kami diajarkan cara mengambil keputusan walau agak ekstrim.
ane ospek selama 2 mgg full plus (kampus + fakultas) ditambah 1 Tahun ospek informal (tetap tanpa kekerasan fisik) jd benar2 tau sifat senior dan akhirnya setelah lulus (semua jg ngalamin) berasa banget senior yg duluan lebih mapan pasti selalu bantu kalau kita ada kesulitan terutama di bidang pekerjaan, koneksi dll. karena mereka ngaku kalau kenal kita pas saat ospek saja dan ga pernah ketemu lagi sejak ospek itu. mereka jg sering ngaku kl mereka hanya kenal angkatan kita saat ospek (tanpa tau individu nya) tp tetep bantu.
nah adik2 yg ga di ospek selain susah dibantu krn senior nya jg ga tau siapa mereka, sudah denger kelakuan mental SMA mereka yg ga ilang ilang selama kuliah dan terlebih parah junior jg ngaku ga kenal senior nya (padahal ga beda jauh) jd males arau segan banget buat minta bantuan, malah dalam suasana kerja di fak keilmuan ane dkk yg sering banget saling membutuhkan antar teman sejawat mereka menjelek jelekan senior nya. beda dengan kita yg walau tau adakalanya senior tersebut rada ga bener tp seengganya jgn menjelakan, kalau tidak mau mendukung yah paling tidak di berikan pendapat diplomatis.
intinya, ane jujur blm dapat melihat ospek dapat digantikan dengan kegiatan lain (bukan tidak ada tp belum pernah melihat, bedakan ya gan) dan selama tidak ada kekerasan fisik seperti seperti main tangan atau kaki atau pelecehan lain, ospek masih bisa didapatkan sisis positif nya.
sekedar tambahan cerita, saat waktu ospek selesai jam 6 sore teng, kita yg tadi nya dikerjain habis habisan, tenaga dah abus, vesok harus ospek lagi, setelah jam 6, waktu nya pulang, kita dikumpulkan buat jaga teman teman yg perempuan dan suasana berubah 180 derajat, senior seperti teman, kakak sendiri dan Pelindung dengan batasan sopan santun sesuai umur.
kalau ada senior yg melakukan kekerasan fisik sepertinya senior tersebut yg harus di ospek ulang, kalau perlu dibinasakan saja
Quote:
Original Posted By zhaaoyun►Aneh malah bilang ga usah ada ospek apalagi macem senat atau bem ga butuh juga tujuan utama kuliah kan lulus..
Lagi jg gw rasa manusia punya otak lah yah dia merasa fisik dia lemah dia bs kuatin sendiri dia merasa krg cerdas dia belajar dia berasa mental lemah dia bs belajar jg buat nguatin
Jjr aja gw jg pernah itut ospekan beginian ampir 5x bkn krn mo sok eksis tp krn emng gw sk gunung dan gw rasa gada gunanya toh mana katanya saling kenal saling dekat saling bantu ga ada tuh temen gw bertahun" kuliah ga lulus" gada yg bantu tuh dr senior doi,begt lulus dia blg mnta kesenior lgy pada gada ujung ujungnya mnta sama babe gw lewat gw yg notabene gw kupu-kupu dan bs masuk skrg ud enak di sin*rm*sl*nd th*mr*n
Ga butuh lah yg kek gt kalau gw rasa buat apa buang buang wkt temen gw yg laen ga ikut ikut kyk giitu malah cumlaude ip ampir sentuh empat bgt lulus lgsg masuk c*mb n*ag* ga sampe 2 taun promote ke manager...
Coba bandingin yg cumalude itu mank pd aktip apa dihal hal kek gt? Pembentukan mental apanya tetep aja diputusin cewe menye menye
Kalau kata om gw yah selama lw masi idup di kota lw masi enak selama lw belom kelilingin utan di sumatra berkilo kilo tanpa alas kaki lw ga usah ngmg deh soal fisik sama mental... Anak kota sok kuat... Dan jjr aja doi skrg pabriknya dimana dimana di kalimantan kalau lagy kumpul bareng doi keluarin duit 100rban ude kyk keluarin duit seribuan... Menurut om gw sih kayak gitu
Menurut babe gw jg ga perlu tuh ospek ospekan juga apalgi pake pake pernak pernik aneh bin tolol yg bikin doi selalu ketawa kalau liat itu pernak pernik... doi jg cerita tuh selama kuliah ga pernah ikut ikut kek gt tipe kupu-kupu doi, doi jg ngmg tuh selama masi tinggal dirumah dan disediain fasilitas utk kuliah ga usah bnyk ikut ikut yg aneh aneh... Pas kerja awalnya doi ngerangkak beudh dari yg namanya dilapangan terus ampe bentuknya kek gembel sampe manjat manjat ujung tower crane dan sekarang udah jadi org penting ditmpt dia kerja (yg ane sebut diatas)
Makanya ane malah males liat ospekan begitu gada gunanya lw susah cari kerja keluarga lw sendiri yg nolong, lw butuh ketenangan hati keluarga lw jg yg nolong, jd buat apa yg kek gt? Pelatihan mental? Pelatihan fisik? GA PERLU PAK DE, lw maw sehat? Fisik bagus? Fitness sono cari yg murah yg gada homonya pasti dikasi ama org tua selama bener, pelatihan mental? Lw kira cukup cuma 3 hari 2 malam? Bertahun tahun coi dan beribu pengalaman mesty lw alaamin baru kebentuk mentalu , coba itu bocah bocah senat tiap ari suru jalan puluhan kilo tanpa alas kaki di hutan dikalimantan sanggup kaga, coba suru panjat tower crane keujungnya cuma dililitin tambang doang dipinggang bs kaga?
First page gan kalau perlu post ini diwall itu orang kalau die temen ente
Lagi jg gw rasa manusia punya otak lah yah dia merasa fisik dia lemah dia bs kuatin sendiri dia merasa krg cerdas dia belajar dia berasa mental lemah dia bs belajar jg buat nguatin
Jjr aja gw jg pernah itut ospekan beginian ampir 5x bkn krn mo sok eksis tp krn emng gw sk gunung dan gw rasa gada gunanya toh mana katanya saling kenal saling dekat saling bantu ga ada tuh temen gw bertahun" kuliah ga lulus" gada yg bantu tuh dr senior doi,begt lulus dia blg mnta kesenior lgy pada gada ujung ujungnya mnta sama babe gw lewat gw yg notabene gw kupu-kupu dan bs masuk skrg ud enak di sin*rm*sl*nd th*mr*n
Ga butuh lah yg kek gt kalau gw rasa buat apa buang buang wkt temen gw yg laen ga ikut ikut kyk giitu malah cumlaude ip ampir sentuh empat bgt lulus lgsg masuk c*mb n*ag* ga sampe 2 taun promote ke manager...
Coba bandingin yg cumalude itu mank pd aktip apa dihal hal kek gt? Pembentukan mental apanya tetep aja diputusin cewe menye menye
Kalau kata om gw yah selama lw masi idup di kota lw masi enak selama lw belom kelilingin utan di sumatra berkilo kilo tanpa alas kaki lw ga usah ngmg deh soal fisik sama mental... Anak kota sok kuat... Dan jjr aja doi skrg pabriknya dimana dimana di kalimantan kalau lagy kumpul bareng doi keluarin duit 100rban ude kyk keluarin duit seribuan... Menurut om gw sih kayak gitu
Menurut babe gw jg ga perlu tuh ospek ospekan juga apalgi pake pake pernak pernik aneh bin tolol yg bikin doi selalu ketawa kalau liat itu pernak pernik... doi jg cerita tuh selama kuliah ga pernah ikut ikut kek gt tipe kupu-kupu doi, doi jg ngmg tuh selama masi tinggal dirumah dan disediain fasilitas utk kuliah ga usah bnyk ikut ikut yg aneh aneh... Pas kerja awalnya doi ngerangkak beudh dari yg namanya dilapangan terus ampe bentuknya kek gembel sampe manjat manjat ujung tower crane dan sekarang udah jadi org penting ditmpt dia kerja (yg ane sebut diatas)
Makanya ane malah males liat ospekan begitu gada gunanya lw susah cari kerja keluarga lw sendiri yg nolong, lw butuh ketenangan hati keluarga lw jg yg nolong, jd buat apa yg kek gt? Pelatihan mental? Pelatihan fisik? GA PERLU PAK DE, lw maw sehat? Fisik bagus? Fitness sono cari yg murah yg gada homonya pasti dikasi ama org tua selama bener, pelatihan mental? Lw kira cukup cuma 3 hari 2 malam? Bertahun tahun coi dan beribu pengalaman mesty lw alaamin baru kebentuk mentalu , coba itu bocah bocah senat tiap ari suru jalan puluhan kilo tanpa alas kaki di hutan dikalimantan sanggup kaga, coba suru panjat tower crane keujungnya cuma dililitin tambang doang dipinggang bs kaga?
First page gan kalau perlu post ini diwall itu orang kalau die temen ente
Lanjutan Page One > Click
Thread Update : 14-Juli-2015:
Quote:
Sepertinya postingan original tggl 10 juli telah di hapus

Quote:
Para Psikolog ikut nimbrug tenyata
bahkan penulis senior di Mizan ikutan



Jgn Lupa


Diubah oleh Kacank87 15-07-2015 05:02
tien212700 memberi reputasi
1
99.1K
Kutip
1.1K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Kacank87
#77
Lanjutan Page One - Pro Dan Kontra
Lanjutan PageONE Part 2 > Click
Quote:
Original Posted By nugh26►Kalo menurut ane ospek perlu sih gan selain meningkatkan mental juga untuk "mempercepat" masa peralihan kita pada saat sma menjadi orang yang lebih disiplin dan bertanggung jawab, tapi ospeknya juga harus berperikemanusiaan
Pada saat ane junior dulu ane ngerasa ospek buat apa sih, bangun pagi, di bentak, suruh bikin alat ospek, tapi gak pernah tuh sampe ada kontak fisik, dan setelah ospek ada kok perubahan kita khususnya buat ane yang mahasiswa rantau jauh dari ortu.
Setelah ane ikut jadi panitia ospek, di kampus ane ada kode etik sendiri buat korlap dkk, sehingga kita gak pernah main fisik, kita bikin metode yang lebih bersahabat, biar lebih dekat antar senior dan junior, tapi jangan lupa di sisipi materi berkarakter agar mereka ttp menghormati yang senior maupun para dosen
Kalo ada yang melawan tinggal kita "terapi" dikit gan tapi sesuai dengan kofe etik yang berlaku, kita gak pernah main fisik, ane kan mahasiswa psikologi ya terapinya alus tapi kena di hati wkwkwk
Pada saat ane junior dulu ane ngerasa ospek buat apa sih, bangun pagi, di bentak, suruh bikin alat ospek, tapi gak pernah tuh sampe ada kontak fisik, dan setelah ospek ada kok perubahan kita khususnya buat ane yang mahasiswa rantau jauh dari ortu.
Setelah ane ikut jadi panitia ospek, di kampus ane ada kode etik sendiri buat korlap dkk, sehingga kita gak pernah main fisik, kita bikin metode yang lebih bersahabat, biar lebih dekat antar senior dan junior, tapi jangan lupa di sisipi materi berkarakter agar mereka ttp menghormati yang senior maupun para dosen
Kalo ada yang melawan tinggal kita "terapi" dikit gan tapi sesuai dengan kofe etik yang berlaku, kita gak pernah main fisik, ane kan mahasiswa psikologi ya terapinya alus tapi kena di hati wkwkwk
Quote:
Original Posted By blackmoralizm►kan bodoh, ngebully tp masi bicara etika. syukur dulu di kampus ane pas masa orientasi di isi dgn hal2 yg sangat bermanfaat di bandingan orientasi dgn cara bully via bacot atau fisik. alasan nya biar displin, pemikiran nya lbh dewasa ? preeet !! itu cuma sesaat, hanya ketika ospek/mos bullying berlangsung, ntar kelar acara si junior balik lg ke sifat aslinya. gak gampang membuat seseorang menjadi disiplin, atau apapun itu yg di jadikan alasan. perlu pendidikan bertahun tahun, ditanam kan pada dirinya setiap hari agar seseorang menjadi displin dan pola pikirnya menjadi dewasa. so, intinya ane sih sah sah aja diadakan masa orientasi/ospek tp without bullying
Quote:
Original Posted By bumblegood►ane mendukung ospek gan, yang ga ane dukung kalo ada kekerasan atau kontak fisik. kalo ada yg bilang suruh stop ospek liat dulu materi di dalam ospek tersebut. kalo di dalam ospek banyak perpeloncoannya kaya dandan aneh2 itu menurut ane itu udah menyimpang dari tujuan ospek itu sendiri. makanya sekali lagi yang disalahkan itu isinya bukan ospeknya.
ane sendiri kuliah di teknik, ospeknya lumayan keras tapi tuh gaada yang namanya sampe disiksa, paling parah juga di push up. ama bentak2 juga ya ane mah biasa aja, org ane mikirnya kalo sama senior dibentak dikit aja udah cengeng gimana kalo nnt dibentak atasan dikantor.
terus manfaat yg ane rasain setelah di ospek
1. ane lebih kenal sama senior, enak kalo mau ada apa2 minta tolongnya ga terlalu canggung soalnya udah mulai akrab.
2. meningkatkan kekompakan, kebersamaan, dan kekeluargaan di dalam satu angkatan (beda bgt sama yg gaikut ospek, kadang namanya aja ene gatau)
3. kita jadi menghormati yg lebih tua (kenapa ane bilang gini? soalnya pas sma angkatan ane terakhir mengalami ospek dan angkatan ane jadi sopan kalo ke senior ga seenaknya. Nah pas adik kelas ane nih, ke yg lebih tua sangat sangat minim sekali sopan santunnya).
4. ohiya lumayan juga buat jadi bahan obrolan ama temen2 hehe
jadi kalo menurut ane, ospek jangan dihapus, terus ada aja tapi konten2 ospeknya diperbaiki jangan ada bullying sama kontak fisik (kekerasan). kalo ada yang gitumah langsung sikat aja. kalo sekedar bentak2 dikit mah gaapalah itumah hehe. ohiya ane sekarang mau semester 3 udah ga ospek.
ane sendiri kuliah di teknik, ospeknya lumayan keras tapi tuh gaada yang namanya sampe disiksa, paling parah juga di push up. ama bentak2 juga ya ane mah biasa aja, org ane mikirnya kalo sama senior dibentak dikit aja udah cengeng gimana kalo nnt dibentak atasan dikantor.
terus manfaat yg ane rasain setelah di ospek
1. ane lebih kenal sama senior, enak kalo mau ada apa2 minta tolongnya ga terlalu canggung soalnya udah mulai akrab.
2. meningkatkan kekompakan, kebersamaan, dan kekeluargaan di dalam satu angkatan (beda bgt sama yg gaikut ospek, kadang namanya aja ene gatau)
3. kita jadi menghormati yg lebih tua (kenapa ane bilang gini? soalnya pas sma angkatan ane terakhir mengalami ospek dan angkatan ane jadi sopan kalo ke senior ga seenaknya. Nah pas adik kelas ane nih, ke yg lebih tua sangat sangat minim sekali sopan santunnya).
4. ohiya lumayan juga buat jadi bahan obrolan ama temen2 hehe
jadi kalo menurut ane, ospek jangan dihapus, terus ada aja tapi konten2 ospeknya diperbaiki jangan ada bullying sama kontak fisik (kekerasan). kalo ada yang gitumah langsung sikat aja. kalo sekedar bentak2 dikit mah gaapalah itumah hehe. ohiya ane sekarang mau semester 3 udah ga ospek.
Quote:
Original Posted By ikyokebanget►teknik keras boss, kalo lenje mah masuk sekolah make up aja 

Quote:
Original Posted By liksemut►ketika senior bicara membangun mental,
apa mereka pernah terpikirkan kalau mental tiap anak tidak sama ?
apa mereka pernah terpikirkan kalau mental tiap anak tidak sama ?
Quote:
Original Posted By typewriter79►Emang banyak pro dan kontra nya sih gan tentang ospek ini. Kalau dikasih keras yg tua kadang suka kelewatan kalau di kasih lembut justru yg muda suka ngelunjak.
Kalau ane jadi panitia ospek ane mau bikin suatu kondisi dimana kita panitia ospek melanggar sebuah aturan yg kita buat (dalam artian masih tetap dibatas toleransi yg ada). Kita bakal ngeliat bagaimana reaksi junior, apakah mereka akan mengingatkan seniornya secara sopan, atau dengan kurang ajar, atau bahkan mereka mungkin acuh tak acuh. Nah dari situ kita menasehati junior kita untuk tidak takut mengingatkan orang lain jika mereka melakukan tetapi dengan cara yang sopan dan tepat. Lebih bermakna daripada hanya sekedar bentak-bentak tanpa alasan yg jelas bukan?
Atau kondisi lain dimana kita suruh junior kita untuk melakukan sesuatu yang aneh (sekali lagi, dalam artian masih tetap dibatas toleransi) tanpa alasan. Tentu saja junior mau tak mau pasti akan melakukannya bukan. tapi di akhirnya, kita akan menjelaskan kepada mereka kalau kita ini tidak boleh menurut saja. Jangan mau untuk melakukan sesuatu tanpa ada alasan yang jelas.
Atau dengan cara agan agan yang kurang lebih memiliki tujuan yg sama seperti diatas.
(opini pribadi, kalau agan punya cara yg lebih tepat sok atuh dishare)
memang cenderung serba salah bagi junior memang, tapi disini mereka akan belajar banyak hal tentang bagaimana menjalani kehidupan dunia yg akan mereka hadapi.
Jadi menurut ane, ospek tidak harus ditiadakan, tapi lebih ke mengganti isi acara dengan hal yg lebih bersifat mendidik mental dan moral dengan cara yang Tepat.
Kalau ane jadi panitia ospek ane mau bikin suatu kondisi dimana kita panitia ospek melanggar sebuah aturan yg kita buat (dalam artian masih tetap dibatas toleransi yg ada). Kita bakal ngeliat bagaimana reaksi junior, apakah mereka akan mengingatkan seniornya secara sopan, atau dengan kurang ajar, atau bahkan mereka mungkin acuh tak acuh. Nah dari situ kita menasehati junior kita untuk tidak takut mengingatkan orang lain jika mereka melakukan tetapi dengan cara yang sopan dan tepat. Lebih bermakna daripada hanya sekedar bentak-bentak tanpa alasan yg jelas bukan?
Atau kondisi lain dimana kita suruh junior kita untuk melakukan sesuatu yang aneh (sekali lagi, dalam artian masih tetap dibatas toleransi) tanpa alasan. Tentu saja junior mau tak mau pasti akan melakukannya bukan. tapi di akhirnya, kita akan menjelaskan kepada mereka kalau kita ini tidak boleh menurut saja. Jangan mau untuk melakukan sesuatu tanpa ada alasan yang jelas.
Atau dengan cara agan agan yang kurang lebih memiliki tujuan yg sama seperti diatas.
(opini pribadi, kalau agan punya cara yg lebih tepat sok atuh dishare)
memang cenderung serba salah bagi junior memang, tapi disini mereka akan belajar banyak hal tentang bagaimana menjalani kehidupan dunia yg akan mereka hadapi.
Jadi menurut ane, ospek tidak harus ditiadakan, tapi lebih ke mengganti isi acara dengan hal yg lebih bersifat mendidik mental dan moral dengan cara yang Tepat.
Quote:
Original Posted By ryn11►Komen ah klo menurut ane sih tergantung tujuannya senior nya klo buat ngebentuk karakter sama pengen punya suksestor yg baik di himpunan nya biar himpunan nya Makin maju atau setidaknya masih berdiri dikemudian hari Boleh2 aja tp ada batas nya yg bahaya klo misal senior ngospek buat ajang jd sok jagoan dll itu baru yg salah.
Ane pernah jd dua2 nya jd junior sama jd senior klo menurut ane sih Oke2 aja tp yaa itu tergantung tujuan si seniornya klo emg ada Caranya si senior salah ya bilang aja salah klo engga benerin pas udh selesai ospeknya klo ane sama angkatan ane sih gtu dlu. Lagian klo menurut ane sih seru2 aja apalagi pas udh pada lulus pasti yg dibahas jaman2 ospeknya dlu, yg dlu pada ketakutan angkatan ane malah jd bahan seru2 an ahaha. Rumus nya ospek kan klo di tempat ane: tragedi + kejadian = komedi
Sori gan kepanjangan malah jd curhat
Oiya ini postingan terpanjang ane selama ngaskus
Ane pernah jd dua2 nya jd junior sama jd senior klo menurut ane sih Oke2 aja tp yaa itu tergantung tujuan si seniornya klo emg ada Caranya si senior salah ya bilang aja salah klo engga benerin pas udh selesai ospeknya klo ane sama angkatan ane sih gtu dlu. Lagian klo menurut ane sih seru2 aja apalagi pas udh pada lulus pasti yg dibahas jaman2 ospeknya dlu, yg dlu pada ketakutan angkatan ane malah jd bahan seru2 an ahaha. Rumus nya ospek kan klo di tempat ane: tragedi + kejadian = komedi
Sori gan kepanjangan malah jd curhat
Oiya ini postingan terpanjang ane selama ngaskus

Quote:
Original Posted By penjajakbarang►Bedain antara ospek di kampus sama pekerjaan di lapangan, jangan terbalik logika-Nya
Apa anak yang sukses ospek di kampus Bakal dapet jaminan kerja? Lalu kerja-Nya Lebih tahan lama di lapangan?
Kalau jawaban-Nya "kadang" "kebanyakan" "ngga selalu" "hampir semua" berarti ga semua
Hidup manusia masing2 berbeda bukan Karena ospek beberapa hari dia bisa sukses, tapi Karena lingkungan sehari2, kemauan, Dan keberuntungan... bersyukur Kalau agan merasa Sudah sukses
tapi biar Pasar yang menilai
Apa anak yang sukses ospek di kampus Bakal dapet jaminan kerja? Lalu kerja-Nya Lebih tahan lama di lapangan?
Kalau jawaban-Nya "kadang" "kebanyakan" "ngga selalu" "hampir semua" berarti ga semua
Hidup manusia masing2 berbeda bukan Karena ospek beberapa hari dia bisa sukses, tapi Karena lingkungan sehari2, kemauan, Dan keberuntungan... bersyukur Kalau agan merasa Sudah sukses
tapi biar Pasar yang menilai
Quote:
Original Posted By alya.namira.akb►ane pernah jadi junior dan pernah jadi senior. di bully itu GAK ENAK. persetan yang bilang ospek/mos itu buat kuatin mental dan fisik. mental jongkok yang masih pake tradisi plonco2an pas ospek/mos. bisa gak kaya salah satu universitas swasta bilangan kemanggisan (B*nus) yang ospek gak ada plonco2an. cuma ke akraban antara senior-junior, ngenalin kampus, ngobrol2 diskusi masalah perkuliahan. buktnya mereka sukses2. ospek/mos bukan alasan orang sukses/ nggak nya
catatan yang udah terlanjur nge bully adek kelasnya. jangan merasa "dia dulu gua bully, liat sekarang udah sukses. kalau gak gua bully dia gabakal disana"
gak ada ngaruh nya sama sekali.
catatan yang udah terlanjur nge bully adek kelasnya. jangan merasa "dia dulu gua bully, liat sekarang udah sukses. kalau gak gua bully dia gabakal disana"
gak ada ngaruh nya sama sekali.
Quote:
Original Posted By burningquestion►ampun dah -_-
tiap tahun ajaran baru pasti heboh yg ginian.
pembentukan mental?
panitia2 udah dapat ilmu cara membentuk mental dan karakter belum? berapa org dari kepanitiaan yg tau tentang ilmu jiwa? psikologi? ilmu pendidikan?
teori pembentukan mental yg mana yg dipakai?
tau yg pembentukan mental dan karakter tu seperti apa?
minimal 1 bulan dikurung diasrama, digembleng dari subuh bangun tidur sampai malam menjelang tidur. ini baru bentuk mental dan karakter.
ini 3 hari, atau 1 minggu ente pressure, dan malam terakhir makrab? sumpah ini menggali kuburan sendiri krn akan membuat maba berpikir "oh, jd yg keras2 kmren tu sandiwara?, skrg keliatan siapa kalian sebenarnya"
jujur, hampir semua kita sewaktu jd maba dulu berfikir panitia keras2 dlm ospek hanya prosedur, bahkan terkesan sandiwara yg dibuat2. lepas dr osppek, mana ada senior2 yg marah ke junior krn telat masuk? mana ada senior yg marah2 ke junior krn pakaian ga rapi selepas ospek?
OSPEK, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. orientasi, cara pandang, tujuan, sikap ke depan, terhadap studi dan pengenalan kampus.
orientasi studi, beri mereka wawasan, pengetahuan, tentang pendidikan di kampus, kenalkan mereka dengan pendidikan kampus. nah disini butuh anggota panitia yg berilmu tinggi, bukan cuma tau hardik2 saja. mereka harus bisa menjelaskan ttg studi yg mereka kuasai.
pengenalan kampus. disini pengenalan ttg lingkungan kampus, struktur2 kampus, organisasi dll.
nah tentu cara2nya berbeda tiap2 kampus, ada yg bawa barang2 unik, aneh2, dll.
ospek utk pengenalan pendidikan dan lingkungan melalui cara2 yg unik, ane setuju.
ospek 3 hari utk pembentukan mental dan karakter? maaf ane ga setuju selama panitia ga diberi ilmu ttg pembentukan karakter dari org yg ahli alias mereka menentukan cara membentuk katakter menurut mereka sendiri sj.
tiap tahun ajaran baru pasti heboh yg ginian.
pembentukan mental?
panitia2 udah dapat ilmu cara membentuk mental dan karakter belum? berapa org dari kepanitiaan yg tau tentang ilmu jiwa? psikologi? ilmu pendidikan?
teori pembentukan mental yg mana yg dipakai?
tau yg pembentukan mental dan karakter tu seperti apa?
minimal 1 bulan dikurung diasrama, digembleng dari subuh bangun tidur sampai malam menjelang tidur. ini baru bentuk mental dan karakter.
ini 3 hari, atau 1 minggu ente pressure, dan malam terakhir makrab? sumpah ini menggali kuburan sendiri krn akan membuat maba berpikir "oh, jd yg keras2 kmren tu sandiwara?, skrg keliatan siapa kalian sebenarnya"
jujur, hampir semua kita sewaktu jd maba dulu berfikir panitia keras2 dlm ospek hanya prosedur, bahkan terkesan sandiwara yg dibuat2. lepas dr osppek, mana ada senior2 yg marah ke junior krn telat masuk? mana ada senior yg marah2 ke junior krn pakaian ga rapi selepas ospek?
OSPEK, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. orientasi, cara pandang, tujuan, sikap ke depan, terhadap studi dan pengenalan kampus.
orientasi studi, beri mereka wawasan, pengetahuan, tentang pendidikan di kampus, kenalkan mereka dengan pendidikan kampus. nah disini butuh anggota panitia yg berilmu tinggi, bukan cuma tau hardik2 saja. mereka harus bisa menjelaskan ttg studi yg mereka kuasai.
pengenalan kampus. disini pengenalan ttg lingkungan kampus, struktur2 kampus, organisasi dll.
nah tentu cara2nya berbeda tiap2 kampus, ada yg bawa barang2 unik, aneh2, dll.
ospek utk pengenalan pendidikan dan lingkungan melalui cara2 yg unik, ane setuju.
ospek 3 hari utk pembentukan mental dan karakter? maaf ane ga setuju selama panitia ga diberi ilmu ttg pembentukan karakter dari org yg ahli alias mereka menentukan cara membentuk katakter menurut mereka sendiri sj.
Quote:
Original Posted By manutsu►pengalaman ane nih waktu ospek.
waktu itu semua peserta ospek dikumpulin di aula.. dengerin semacam motivasi gitu..
nah lagi asik2nya dengerin tau2 dr belakang ane ditarik.. ada 4 org maba termasuk ane.dibawalah kita didalem ruangan lain.. dan disana udah nungguin para senior .
kita disuruh baris trus tiba2 sang pendekar (senior) ngamuk2 nendang2 kursi gitu
kita dibentakin didepan muka,di kata2in kata kotor dan ditantang berantem juga sampe didorong2,padahal kita diem aja tp ditantang berantem
stiap kita diberi pertanyaan trus kita jawab dgn suara agak keras dikit dikira ngajak berantem..
udah gitu mulutnya bau Alkohol
menurut ane gak perlu lah ospek atau semacamnya pake cara2 begitu.. kalo mau membina mental atau apapun itu masih ada cara yg lebih santun .
kecuali kalo jurusan yg dilapangan kerja kelak memang harus memiliki mental dan fisik kuat.. contohnya dunia pertambangan dan sejenisnya. dgn catatan tanpa ada kekerasan fisik dan verbal.. kecuali kalo militer ye..
waktu itu semua peserta ospek dikumpulin di aula.. dengerin semacam motivasi gitu..
nah lagi asik2nya dengerin tau2 dr belakang ane ditarik.. ada 4 org maba termasuk ane.dibawalah kita didalem ruangan lain.. dan disana udah nungguin para senior .
kita disuruh baris trus tiba2 sang pendekar (senior) ngamuk2 nendang2 kursi gitu
kita dibentakin didepan muka,di kata2in kata kotor dan ditantang berantem juga sampe didorong2,padahal kita diem aja tp ditantang berantem

stiap kita diberi pertanyaan trus kita jawab dgn suara agak keras dikit dikira ngajak berantem..
udah gitu mulutnya bau Alkohol

menurut ane gak perlu lah ospek atau semacamnya pake cara2 begitu.. kalo mau membina mental atau apapun itu masih ada cara yg lebih santun .
kecuali kalo jurusan yg dilapangan kerja kelak memang harus memiliki mental dan fisik kuat.. contohnya dunia pertambangan dan sejenisnya. dgn catatan tanpa ada kekerasan fisik dan verbal.. kecuali kalo militer ye..
Quote:
Original Posted By chillwithphills►First of all, gue bukan siapa-siapa dan gue GAK SETUJU garis keras sama yang namanya MOS.
1. "Biar sopan sama kakak kelas."
Please. Sopan itu ke guru, kepala sekolah, staff kampus/sekolah. Bukan sama orang yang cuman setahun sampe empat tahun lebih tua daripada kita. Lo semua siapa? Sama-sama mahasiswa/i, sama-sama siswa. Gak usah belagak jadi orang yang perlu dihormati lah. Buat apa sih dihormatin segala? Sama-sama masih anak, sama-sama masih bau kencur, sama-sama belom bisa kerja dan gak banyak pengalaman. Ngotak dikit. Apa bedanya senior sama junior juga? Cuman beda umur doang. Ah elah.
2. "Biar masa-masa alay SMA ilang."
Apaan sih. Orang, gimana pun, bakalan belajar buat jadi dewasa, cepat atau lambat. Gak usah bikin alasan "menghilangkan masa-masa alay SMA" sebagai acuan buat MOS. Kayak lo masa alay SMA-nya udah ilang aja.
3. "Psikolog dan sosiolog hanya teori, sedangkan Kami memegang teguh yang namanya pengalaman."
Heh, psikolog emang lo pikir gak belajar dulu? Gak PKL? Gak magang? Gak kerja ngurusin anak-anak yang mentalnya baik? Gue sebagai anak yang bercita-cita jadi psikolog ngerasa terhina dengan otak sempit kalian semua yang pro bullying di MOS loh ya. Coba belajar psikologi, masuk fakultas psikologi, baru ngebacot. Emang lo kuliah apa sih? FK? Engineering? Hukum? HI? Enak banget ngomong kayak gitu. Ler.
4. "Biar kenal sama senior."
Buat apa? B U A T A P A ? Beside nanti kalo lo kerja, lo ada connection dari orang lain. Buat apa sih lo dikenal junior? Oh, wow, biar dikira keren? Iya? Duh, keren banget ya.
5. "Jangan berani sama senior padahal senior salah."
baik! HAHAHA. Maksud lo apa nih? Kalo senior salah kita biarin aja? Maksudnya apa nih? Berasa raja? Presiden? Kenapa gak sekalian jadi presiden aja, Kak, biar bisa ngelakuin apa aja?
Apapun alasannya, bullying di MOS itu salah. Gue, sebagai senior dan PERNAH jadi junior, gak setuju sama siapa pun di sini yang pro. Belajar gih daripada ngurusin junior lo. Thank you.
1. "Biar sopan sama kakak kelas."
Please. Sopan itu ke guru, kepala sekolah, staff kampus/sekolah. Bukan sama orang yang cuman setahun sampe empat tahun lebih tua daripada kita. Lo semua siapa? Sama-sama mahasiswa/i, sama-sama siswa. Gak usah belagak jadi orang yang perlu dihormati lah. Buat apa sih dihormatin segala? Sama-sama masih anak, sama-sama masih bau kencur, sama-sama belom bisa kerja dan gak banyak pengalaman. Ngotak dikit. Apa bedanya senior sama junior juga? Cuman beda umur doang. Ah elah.
2. "Biar masa-masa alay SMA ilang."
Apaan sih. Orang, gimana pun, bakalan belajar buat jadi dewasa, cepat atau lambat. Gak usah bikin alasan "menghilangkan masa-masa alay SMA" sebagai acuan buat MOS. Kayak lo masa alay SMA-nya udah ilang aja.
3. "Psikolog dan sosiolog hanya teori, sedangkan Kami memegang teguh yang namanya pengalaman."
Heh, psikolog emang lo pikir gak belajar dulu? Gak PKL? Gak magang? Gak kerja ngurusin anak-anak yang mentalnya baik? Gue sebagai anak yang bercita-cita jadi psikolog ngerasa terhina dengan otak sempit kalian semua yang pro bullying di MOS loh ya. Coba belajar psikologi, masuk fakultas psikologi, baru ngebacot. Emang lo kuliah apa sih? FK? Engineering? Hukum? HI? Enak banget ngomong kayak gitu. Ler.
4. "Biar kenal sama senior."
Buat apa? B U A T A P A ? Beside nanti kalo lo kerja, lo ada connection dari orang lain. Buat apa sih lo dikenal junior? Oh, wow, biar dikira keren? Iya? Duh, keren banget ya.
5. "Jangan berani sama senior padahal senior salah."
baik! HAHAHA. Maksud lo apa nih? Kalo senior salah kita biarin aja? Maksudnya apa nih? Berasa raja? Presiden? Kenapa gak sekalian jadi presiden aja, Kak, biar bisa ngelakuin apa aja?

Apapun alasannya, bullying di MOS itu salah. Gue, sebagai senior dan PERNAH jadi junior, gak setuju sama siapa pun di sini yang pro. Belajar gih daripada ngurusin junior lo. Thank you.
Quote:
Original Posted By sinusoid►Ganti pake pendidikan karakter gan.kalo untuk membentuk sifat yg tegas dan tahan banting,mending ikut pelatihan denjaka sekalian.krn apabila model ospek yg dibentak2 tentunya punya dampak psikologis thdp individu,sdgkn psikologis tiap individu berbeda beda.jd jgn dipukul rata model ospek yg bullying krn toh ga tiap orang bakal jd tahan banting dgn adanya bullying tsb ke depannya,yg ada mlh depresi tuh bocah
.kalo orang yg well educated,pastinya ga pake kekerasan
.kalo orang yg well educated,pastinya ga pake kekerasanQuote:
Original Posted By noormuhammad93►Menurut ane sih ospek itu seharusnya pengenalan suatu kampus buat maba apa aja yg ada di kampus ntuh ,,apa aja fasilitas yg dimiliki sma kampus dari situ kan bisa dijalin keakraban antara senior sama junior ,,,,,,otomatis kn peserta maba lebih kenal lingkungan kampus sma seniornya ,,,,
Ga perlu lh ospek yg sekrng" pake atribut yg aneh" pake ngebentak main pukul lah apalagi sampe si maba tewas ,,,,kalo sdh kejadian ga mau tanggung jwb yg disalahin junior dibilang mental tempe atau apalah itu sih bullshit ,,,,,, ospek skg kebanyakan jadi ajanh balas dendam sma senior ,yg katanya buat mendidik sma ngebentuk mental itu bullshit yg ngomong kya gitu otak udang ,,,,,
Jujur sih liat kelakuan senior yg seenak jidat cwo or cwe pengen ane bakar
Ga perlu lh ospek yg sekrng" pake atribut yg aneh" pake ngebentak main pukul lah apalagi sampe si maba tewas ,,,,kalo sdh kejadian ga mau tanggung jwb yg disalahin junior dibilang mental tempe atau apalah itu sih bullshit ,,,,,, ospek skg kebanyakan jadi ajanh balas dendam sma senior ,yg katanya buat mendidik sma ngebentuk mental itu bullshit yg ngomong kya gitu otak udang ,,,,,
Jujur sih liat kelakuan senior yg seenak jidat cwo or cwe pengen ane bakar
Quote:
Original Posted By exceras►masalah ospek lagi
ane dasarnya ga setuju sama ospek gampang banget jadi bully fisik-mental
tapi ospek yang bagus ane perna liat di salah satu universitas swasta. ospeknya kolaborasi dosen-mahasiswa angkatan atas yang pinter-pinter.
ospeknya jadi versi mini kuliah. maba wajib dateng tepat waktu sesuai jadwal ospek yang dibikin mirip jadwal kuliah nanti
isi ospek bener-bener mirip kegiatan kuliah dan pengenalan kampus, program studi dan hal laen yang berhubungan sama kuliah nanti
ada kuis abis kuliah singkat selama ospek dan bahkan dikasi tugas kuliah misal hari ini tapi dikumpul besok tapi tugasnya memang bisa diberesin dalem sehari dan berhubungan sama materi kuliah nanti
kalo ada maba yang telat jadwal atau tugasnya ga beres pasti kena omel dosen atau mahasiswa atas. hebatnya ga ada kata-kata kebon binatang atau penghinaan selama omelan baik dari dosen atau mahasiswa
ospek yang kek gitu yang ane suka
sayang pas ane kuliah ospeknya bully
untungnya salah satu senior tukang bully pas ospek ane kena depak kampus gara-gara ketauan pake narkoba. makan dah tuh dewasa gara-gara bully
sialnya ga ketemu ane pas dia mo didepak dari kampus, kalo ga ane teriakin semua bully dia selama ospek ane dulu
kalopun ada yang masih mau ospek dengan bully pake alesan biar kuat fisik mental, siap di dunia kerja yang keras, biar dewasa dll silakan aja
tapi mohon tanggung jawab kalo terjadi sesuatu pada mabanya. kalo terjadi sesuatu yang buruk sama maba gara-gara ospek anda, tolong berdiri paling depan akui dan siap tanggung jawab perbuatan bully anda ke maba tersebut
jangan cuma berani ngata-ngatain mabanya cupu, lemah fisik dan mental atau ngumpet di balik kampus atau orang tua masing-masing begitu ada maba anda yang kenapa kenapa setelah anda bully di ospek.
anda dewasa dan jantan kan pas bully maba?
jangan jadi dewasa bin jantan pas lagi bully tapi jadi kek banci dikejar polisi pas diminta tanggung jawab setelah anda bully
ane dasarnya ga setuju sama ospek gampang banget jadi bully fisik-mental
tapi ospek yang bagus ane perna liat di salah satu universitas swasta. ospeknya kolaborasi dosen-mahasiswa angkatan atas yang pinter-pinter.
ospeknya jadi versi mini kuliah. maba wajib dateng tepat waktu sesuai jadwal ospek yang dibikin mirip jadwal kuliah nanti
isi ospek bener-bener mirip kegiatan kuliah dan pengenalan kampus, program studi dan hal laen yang berhubungan sama kuliah nanti
ada kuis abis kuliah singkat selama ospek dan bahkan dikasi tugas kuliah misal hari ini tapi dikumpul besok tapi tugasnya memang bisa diberesin dalem sehari dan berhubungan sama materi kuliah nanti
kalo ada maba yang telat jadwal atau tugasnya ga beres pasti kena omel dosen atau mahasiswa atas. hebatnya ga ada kata-kata kebon binatang atau penghinaan selama omelan baik dari dosen atau mahasiswa
ospek yang kek gitu yang ane suka
sayang pas ane kuliah ospeknya bully
untungnya salah satu senior tukang bully pas ospek ane kena depak kampus gara-gara ketauan pake narkoba. makan dah tuh dewasa gara-gara bully
sialnya ga ketemu ane pas dia mo didepak dari kampus, kalo ga ane teriakin semua bully dia selama ospek ane dulu
kalopun ada yang masih mau ospek dengan bully pake alesan biar kuat fisik mental, siap di dunia kerja yang keras, biar dewasa dll silakan aja
tapi mohon tanggung jawab kalo terjadi sesuatu pada mabanya. kalo terjadi sesuatu yang buruk sama maba gara-gara ospek anda, tolong berdiri paling depan akui dan siap tanggung jawab perbuatan bully anda ke maba tersebut
jangan cuma berani ngata-ngatain mabanya cupu, lemah fisik dan mental atau ngumpet di balik kampus atau orang tua masing-masing begitu ada maba anda yang kenapa kenapa setelah anda bully di ospek.
anda dewasa dan jantan kan pas bully maba?
jangan jadi dewasa bin jantan pas lagi bully tapi jadi kek banci dikejar polisi pas diminta tanggung jawab setelah anda bully
Quote:
Original Posted By a112aditya►Kayanya kalo diperhatiin, kasus ini emang layak dapet perhatian ane.
(kok kaya orang penting. halah)
Jujur gan, pas ane menjabat sebagai ketua osis tahun 2007, alhamdulillah ane berhasil memberikan ospek yang sehat.
Itu semua berkat googling juga sih. Dan satu lagi aspek penting. Temen2 ane yang pada sehat akal semua.
Mereka dukung ide ane tentang ospek tanpa bullying.
Konsepnya antara lain memperkenalkan para calon murid baru dengan lingkungan sekolah barunya.
Lalu memberikan tugas yang dirasa mampu menumbuh kembangkan kreatifitas mereka.
Ada pun saat ada terjadinya pelanggaran, bukan bullying yang mereka terima. Namun sanksi yang juga meminta mereka untuk menggunakan kecerdasan mereka.
Okelah, ane belum merasakan ospek di tingkat perguruan tinggi dikarenakan ane ikut UT. Tapi ane merasakan juga namanya pembinaan mental dan fisik sebelum masuk di perusahaan tempat ane nguli sekarang. Semuanya bersih dari tindak kekerasan fisik. Dan itu tidak menimbulkan efek negeatif seperti yang ane baca di atas seandainya ane kaga kena "Bully berkedok Ospek".
Ane perantauan, dan ane tahu ane harus ngejaga kelakuan ane di tanah orang. Apalagi ane udah diwanti2 sama emak ane. Ane di tanah orang dayak btw. Gila aja kalo ane macem di sini.
Ane sepenuh hati gak dukung namanya bullying. Nih buat ts
(kok kaya orang penting. halah)Jujur gan, pas ane menjabat sebagai ketua osis tahun 2007, alhamdulillah ane berhasil memberikan ospek yang sehat.
Itu semua berkat googling juga sih. Dan satu lagi aspek penting. Temen2 ane yang pada sehat akal semua.
Mereka dukung ide ane tentang ospek tanpa bullying.
Konsepnya antara lain memperkenalkan para calon murid baru dengan lingkungan sekolah barunya.
Lalu memberikan tugas yang dirasa mampu menumbuh kembangkan kreatifitas mereka.
Ada pun saat ada terjadinya pelanggaran, bukan bullying yang mereka terima. Namun sanksi yang juga meminta mereka untuk menggunakan kecerdasan mereka.
Okelah, ane belum merasakan ospek di tingkat perguruan tinggi dikarenakan ane ikut UT. Tapi ane merasakan juga namanya pembinaan mental dan fisik sebelum masuk di perusahaan tempat ane nguli sekarang. Semuanya bersih dari tindak kekerasan fisik. Dan itu tidak menimbulkan efek negeatif seperti yang ane baca di atas seandainya ane kaga kena "Bully berkedok Ospek".
Ane perantauan, dan ane tahu ane harus ngejaga kelakuan ane di tanah orang. Apalagi ane udah diwanti2 sama emak ane. Ane di tanah orang dayak btw. Gila aja kalo ane macem di sini.
Ane sepenuh hati gak dukung namanya bullying. Nih buat ts
Lanjutan PageONE Part 2 > Click
Diubah oleh Kacank87 14-07-2015 12:14
0
Kutip
Balas