Kaskus

Story

bukanpemainbaruAvatar border
TS
bukanpemainbaru
I SWEAR THIS TIME I MEAN IT
I SWEAR THIS TIME I MEAN IT

Oke, sebelum gue mulai, gue mau minta izin kepada Moderator dan para pembaca setia forum SFTH untuk menceritakan kisah gue

Berbekal pengalaman dari membaca banyak novel novel terkenal dan kisah kisah yang sangat inspiratif dari para kaskuser seperti "Have I Told You Lately That I Love You" karya bang Nanda, "Sepasang Kaos Kaki Hitam" milik om Ari, "You Are My Happiness" cerita mas Baskoro, serta cerita lainya yang melecut nyali gue untuk membagi kisah gue.

Gue ingin mengutarakan sebuah kisah yang ada di ingatan gue, sebuah cerita cinta masa lalu gue yang membuat gue bisa berada disini dan selalu membuat gue bersyukur karena Tuhan telah memilih gue untuk mengalaminya

Nama tokoh disini gue samarkan dengan alasan menjaga privasi masing masing. Jika ada kesamaan alur cerita, nama tokoh, dan tempat gue minta maaf. Selamat membaca emoticon-Smilie


Quote:
Diubah oleh bukanpemainbaru 11-08-2015 21:00
anasabilaAvatar border
junti27Avatar border
junti27 dan anasabila memberi reputasi
3
86.4K
488
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
bukanpemainbaruAvatar border
TS
bukanpemainbaru
#119
PART 15
Gue takut, gue nunduk. Tatapan Ara barusan seakan ingin ngebunuh gue saat itu juga ditempat. Ini cewek cantik tapi kok sadis amat kayanya, tapi gue tau kepedean gue emang kelewatan, apalagi sama Ara.

Gue cuma bisa melihat ke bawah, ngelihat badanya. Bukanya bermaksud ngeres lagi tapi gue gak berani ngeliat muka marah dia, ya walaupun badan Ara lumayan sih emoticon-Hammer (S). Tapi saat gue liat tanganya, kok tanganya ilang satu ya

CEEEEEEEEEKKKKKKIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT

Pinggang gue dicubit dan dipelintir. Gue nahan njerit. Gue meringis nahan sakit

Quote:


Ara menjawab pertanyaan gue dengan sebuah tusukan pensil yang habis diraut, dan mendarat tepat di pinggang kanan gue. Pinggang gue sakit rasanya, mbok ya dicubit mesra aja, bukan di pinggang tapi agak nengah gitu, kan enak (?)

Karena Ara yang sepertinya jutek sama gue, dan Bu Dinda cantik yang lagi menyita hp gue masih saja menerangkan. Gue gak ada yang bisa diajak ngobrol dan terpaksa mendengarkan materi dari Bu Dinda, yang kebanyakan masih membahas apa saja yang akan dipelajari dan dibutuhkan di kelas 1 SMA ini dan beberapa wejangan,sesekali nama gue disebut sebagai contoh buruk

Setelah beberapa jam pelajaran, gue masih memperhatikan dengan sedikit ngantuk. Bel tanda ganti pelajaran ke materi pelajaran lain berbunyi, dan Bu Dinda meninggalkan kelas gue. Sebelum meninggalkan ruangan Bu Dinda meminta gue untuk mengambil hp nokiyem kesayangan gue di meja guru sepulang sekolah nanti. Gue hanya mengangguk mengiyakan.

Gue melirik ke arah Ara yang sepertinya masih bete sama gue. Dia masih sibuk mencatat di binder berwarna abu-abu miliknya. Entah apa yang dia catat, tapi kalo sedang jutek begini, dia malah tambah cantik. Karena saking terlenanya gue tertidur.

Setelah beberapa saat gue tertidur, gue membuka mata gue. Semua murid sudah hampir semua pulang, begitu juga Ara. Sepertinya emang Ara bener bener bete sama gue. Gue mengambil tas dan bersiap melakukan tujuan utama gue. Mencari Mutia lagi. Tapi sebelum gue mencari Mutia, gue inget satu hal. HP gue masih disita Bu Dinda

Jujur, mencari Mutia dan minta kontaknya itu penting, tapi hp gue juga gak kalah penting, kalo emak gue nelepon dan yang ngangkat Bu Dinda kan bisa berabe urusanya. Gak dapet uang saku lah gue, uang saku yang merupakan satu-satunya alasan kuat kenapa gue sekolah

Gue jalan dari kelas menuju ruang guru gue yang jaraknya cukup dekat dengan kelas gue. Gue masuk ke ruang guru dan mencari Bu Dinda. Beliau sedang duduk di meja paling belakang, bersiap siap untung pulang sambil memasukan laptop ke tas laptopnya. Gue pun menghampiri Bu Dinda

Quote:


Gue pun langsung mengerjakan data murid yang dimaksud Bu Dinda, tapi ternyata, data 1 murid saja sampai 2 halaman, sedangkan kelas gue berisi 26 siswa. Well, otot jari gue bakal kebentuk nih

Selama gue mengerjakan, Bu Dinda masih ada di samping gue sambil meminum teh kesukaanya. Dia menceramahi gue berbagai hal, karena Bu Dinda tau gue anak cupu yang bandel, gue diceramahi agar gue gak bandel lagi. Dan saat gue menikmati nasehat dari Bu Dinda tiba tiba ada suara di belakang gue

Quote:

0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.