Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#5170
Mobil baru bang Dino 1
Masa kerja praktek sudah selesai!
\emoticon-Big Grin/

Gue memutuskan untuk balik kampung. Gak terasa uda dua tahun gue gak balik. Hmm.. Jujur ya.. Gue gak pernah ngerasa kangen akan kampung halaman sendiri. Mungkin entar pada nanya, apa gue gak kangen keluarga gue? Apa gue gak kangen teman-teman SMA gue? Apa gue gak kangen suasana kampung halaman? Secara ditempat itu gue lahir dan tumbuh selama 17 tahun.

Dari yang terakhir dulu ya. Suasana kampung halaman. Gue rasa, selama lu masih hidup di Indonesia. Mau dimana pun tempatnya. Kesan Indonesia itu gak akan hilang. Jadi apa yang harus dikangenin? Makanannya? Dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, semua ada pecel. Telur diceplok dan tempe digoreng, terus dicobek bareng sambal bawang. Rasanya sama. Tetap enak. Es teh manis yang diseruput di Banda Aceh sama di Surabaya juga sama. Tidak ada bedanya. Kecuali rasa kopi, kalo lu pada peka, kopi yang diseduh didaerah dekat pantai dengan daerah pegunungan itu beda. Sains bisa menjelaskannya emoticon-Peace

Teman-teman SMA. Gak juga. Gue bahkan gak akrab dengan mereka. Gue murid pindahan ketik tingkat pertama. Tingkat kedua, gue pisah sama teman-teman gue ditingkat pertama karena penjurusan. Tingkat ketiga, gue lagi-lagi harus dipindahin kelasnya. Jadi gak ada yang benar-benar akrab. Ya cuman seru-seruan pas perpisahan. Tapi gue sendiri bingung apa yang mau dirayakan dari perpisahan. Lagipula uda gue bilang kan sebelumnya, anak-anak sekolahan gue orang hedon semua. Rata-rata mereka juga pindah kuliah ke luar negeri. Bangga-banggain diri karena lulusan dari luar, tapi secara peringkat universitas, gak lebih baik dari Gadjah Metong emoticon-Ngakak (S)

Nah, alasan gue balik kali ini lebih karena keluarga. Atau lebih tepatnya karena gue pengen ngeliat anak paman gue yang baru lahir. Pengen aja nengokin. Kalo dari hitung-hitungan keluarga nih ya. Lucu aja gitu loh, gue diumur yang hampir 20 gini baru punya adik sepupu. Secara teman-teman gue dulu malah mandi bareng sama sepupu mereka. Kasarnya, onderdilnya uda saling ngeliat dari kecil walaupun cewek atau cowok. Sedangkan gue? Masa gue mandi bareng anak paman gue yang notabene cewek? Pedofil donk? emoticon-Nohope

***
"Jek, lu jadi balik gak entar sore?" emoticon-phone
"Jadi bang, ini lagi transit di Jakarta" emoticon-phone
"Pesawat jam berapa lu?" emoticon-phone
"Jam 3" emoticon-phone

"Baru jam 11, lu mau ngapain dibandara?" emoticon-phone
"Ya nunggu lah bang" emoticon-phone
"Mending lu cari taxi.." emoticon-phone
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "

"Suruh antarin ke panti pijat, sekalian ganti oli lah kau" emoticon-phone
" emoticon-Nohope "
" emoticon-Ngakak (S): "

"Yauda nanti gua jemput jam 4an kan?" emoticon-phone
"Gak usah bang, aku naik kopaja aja entar" emoticon-phone
"Repot lah lu bawa barang gitu" emoticon-phone
"Gak banyak kok bawaan ku" emoticon-phone

"Entar lu telpon aja kalau uda sampai, gua jemput" emoticon-phone
"Terserah lah bang" emoticon-phone

Ni orang tua entah kesambet setan apa. Sejak beberapa hari yang lalu, bang Din nelpon gue. Nanyain gue kapan balik. Gue bilang kalo gue lagi dikampung. Eh malah disuru cepat pulang katanya. Pas ditanyain kenapa, katanya kamar gue uda mau dikosongin karena gue belum bayar uang kostan. emoticon-Hammer

Astaga! Padahal gue cuman telat beberapa hari. Keterlaluan emang ibu kostan gue. Perhitungan banget. Kemarin gue emang bayar sebulan karena gue bakal cabut untuk kerja praktek. Lagian kemarin gue gak rencanain buat balik kampung. Eh katanya pintu kamar gue mau didobrak paksa kalo gue gak balik nyelamatin kamar gue.

Setelah seru-serunya bang din menjelaskan apa yang akan dilakukan ibu kostan sekiranya gue telat bayar kostan, diakhir dia ngomong kalo uang kamar gue uda ditalangin sama dia. Kampret, terus ngapain dia heboh ngabarin gue kalo gitu.. emoticon-Nohope

Sekitar setengah tiga sore, bang Din nelpon lagi

"Jek, lu uda naik ke pesawat belum?" emoticon-phone
"Uda bang" emoticon-phone
"Terus kok lu angkat telpon gua?" emoticon-phone
"Ya berarti belum bang" emoticon-phone

"Kampret, gua bakar lu hidup-hidup emoticon-Mad " emoticon-phone
" emoticon-Ngakak (S) "
"Gak delay kan pesawatnya?" emoticon-phone
"Kayaknya sih ngak bang" emoticon-phone

"Pokoknya lu kabari lah nanti ya, biar langsung ke bandara gua" emoticon-phone
"Iya..iya.. emoticon-Nohope " emoticon-phone

Heran gue, ngebet banget bang Din nanyain gue uda dipesawat atau belum. Kan harusnya gue yang ngebet buat balik ke Jogja. Secara gue bisa ketemu Iren gue yang unyu-unyu lagi emoticon-Embarrassment

Kangennya gue ke doi uda gak bisa diobatin lagi walaupun mendengar suaranya via telepon.
Gue uda gak bisa.
Gue uda gak sanggup.
Gue uda gak tahan akan semua ini.
Gue gak tau harus gimana lagi.
Gue lebay emoticon-Peace

Akhirnya pesawat gue terbang juga ke angkasa.
Membawa raga gue yang sedang membendung rindu.
Untuk menemui sang pujaan hati.
Guna mengobati sakit kangen yang mengerogoti jiwa gue.
Kayaknya gue kebanyakan baca novel Ilana Tan emoticon-Shutup

Ealah gue lupa ngabarin bang Din.
Entar yang ada malah gue diomelin orang tua lagi dah.
emoticon-Takut (S)

Setelah mendarat, gue hidupkan hp gue. Sebuah panggilan langsung masuk.

"Halo" emoticon-phone
"Kampret, kenapa gak kau kabarin kalo uda dipesawat! emoticon-Mad " emoticon-phone
" emoticon-Kagets "

"Pesawat lu uda mendarat belum?" emoticon-phone
"Belum bang" emoticon-phone
"Lah kok kau angkat telepon? Kau belum terbang?" emoticon-phone
"Uda nyampe kok bang" emoticon-phone

"Cepat kau keluar! Mau ku bakar kau!!! emoticon-Bata (S) " emoticon-phone
" emoticon-Ngakak (S) "

Gue langsung keluar, secara gue gak punya bagasi karena gue cuman bawa tas travel kecil doank. Pakaian gue dari kerja praktek kemarin, semua gue tinggal dirumah.

Celingak-celinguk gue melihat kesana kemari mencari sosok bang Din.
Tiba-tiba ada sebuah tangan yang diangkat dan keliatannya memanggil gue. Ketika gue liat..

" emoticon-EEK! "

Gue kaget sendiri. Bang Din. Sejak kapan dia cukuran? Brewok dimukanya uda dicukur bersih semua. Dia jadi keliatan lebih muda beberapa tahun.

"Kenapa gak kau telpon kalo uda dipesawat?!" Kepala gue ditoyor bang Din
"Lupa bang hehe emoticon-Big Grin "

emoticon-Belo

Gue melihat lebih dekat wajah bang Din tanpa rambut-rambut rimba yang selama ini menutupi wajahnya. Ternyata kalo diliat-liat. Ternyata bang Din keliatan lebih "nakal" tanpa brewok emoticon-Hammer

"Sejak kapan kau cukuran bang?" Tanya gue
"Sejak kamar lu mau dibuka paksa sama ibu kost" jawab bang Din
" emoticon-Kagets "

"Eh serius bang" kata gue kaget
"Bercanda lah" Kata bang Din
" emoticon-Nohope "

"Bagi rokok lah bang" Kata gue

Bang Din membuka bungkus rokoknya dan memberikan sebatang untuk gue.
Gue bakar.

"Sambil jalan aja ke parkiran" Kata bang Din
"Yoo emoticon-thumbsup "

Sambil menghisap dalam-dalam asap tembakau yang gue bakar dan sambil ngobrol ringan dengan bang Din, tidak terasa gue malah dibawa ke parkiran mobil.

"Eh emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "

"Kau minjam mobil bang Artur bang?" Tanya gue
"Kagak" Jawab bang Din singkat
"Terus ngapain kita kesini, parkiran motor kan didepan tadi" Kata gue
"Ya nyari mobil lah" Kata bang Din

"Punya siapa? emoticon-Confused "
"Gua"

" emoticon-Kagets "

Benar saja. Sebuah sedan hitam dibuka oleh bang Din dengan kunci yang digenggamnya. Gue terpukau melihat bang Din. Aslinya lebih terpukau dengan mobil yang dibelinya. Ngapain dia beli mobil coba? Ni orang ada-ada aja!

Gue buka pintu yang ada disebelah kemudi. Melempar tas ke belakang dan masuk kedalam.

Kepala gue ditoyor bang Din lagi emoticon-Hammer

"Kau ngerokok diluar dulu baru masuk, nanti bau rokok didalam!" perintah bang Din
" emoticon-Frown "

Gue mengelilingi mobil bang Din dari depan ke belakang. Cakep.
Sepertinya baru dicuci ni mobil. Masih keliatan polesannya.

"Kau ngapain sih beli mobil bang?" Teriak gue dari luar
"Keren gak? emoticon-Big Grin " kata bang Din dengan bangga
Diubah oleh pujangga1000 07-07-2015 01:10
JabLai cOY
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.