- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#5124
Makan hati 3
"Hehe, selain uda pinter ngelawak, sekarang pinter mengalihkan pembicaraan juga ya Jek?" Kata Widya
"
"
"Udah ah, jangan ngebahas dia lagi
" Lanjut Widya
" kagets: "
"
" Widya nyengir
"Hemmm"
"
"
"Kalian putus baik-baik, kenapa harus saling menjauh?" Tanya gue
"
"
Diam..
sejenak..
"Gak baik-baik juga sih..." Nada bicara Widya mulai berubah
"Terus?"
"Aku ceritain ke kamu ya, aku mau minta pendapat kamu.." Kata Widya
"
"
"Kamu tau kan aku sama dia beda agama?"
Gue mengangguk atas pertanyaan Widya barusan
"Kalo kamu jadi Wawan, kira-kira kamu gimana?" Tanya Widya
"Hemmm..."
Gue berpikir sejenak. Apa yang harus gue jawab? Sepertinya gue harus memilih kata-kata yang tepat untuk pertanyaan barusan. Terlalu sensitif. Gue tidak tahu bagaimana cara Widya berpikir dan memandang hal-hal seperti ini.
"Gimana?" Widya menaikkan alisnya
"Aku gak pikirin hal-hal bodoh seperti itu" Kata gue
"
"
Widya kaget mendengar jawaban gue barusan.
Sebelum dia berprasangka tidak-tidak terhadap gue, lebih baik gue menjelaskan arti kalimat gue barusan..
"Sebelum jadian, kamu uda tau kalian beda agama, tapi kalian tetep jadian.."
"Kalo dari awal sudah tahu hal-hal seperti ini bisa jadi masalah, ngapain kalian teruskan??"
"Seharusnya kalian tau gimana caranya hal itu tidak jadi masalah makanya kalian teruskan.."
"
" Widya memperhatikan gue
"
" gue nyengir
"Gak mau curhat lagi.. aku malah dikatain bodoh sama jeki
" Kata Widya
"Ehhh
"
"Bukan.. Bukan.." Kata gue sambil mengayunkan tangan
"Gak maksud kayak gitu" Lanjut gue
"Cowok itu emang gitu ya, gak mau usaha" Kata Widya dengan kecewa
"
"
"Maksudnya?" Tanya gue
"Kamu bahkan lebih parah, ibaratnya sebelum perang, kamu uda nyerah" Kata Widya
Sebelum perang? Nyerah? Parah?
Sebenarnya dalam hati gue, gue ingin mengatakan untuk apa mempermasalah hal-hal seperti itu. Masalah sesungguhnya adalah ketika nanti hubungan itu menjadi serius. Ketika buah hati telah lahir. Bagaimana membangun sebuah keluarga bahagia dan membesarkan anak-anak. Itu masalah sesungguhnya. Bukannya saling berteriak, "Kamu beda dengan aku! Kita tidak akan bersatu!" Cetek
Just my opinion. Tapi pemikiran ini tidak akan pernah diterima masyarakat. Yang ada malah gue yang diteriakin balik. Hahaha..
"Udahlah lupain aja hehe" Kata Widya
"Kamu tuh, tadi ditanyain kenapa kacangin aku dulu, malah jadinya aku yang curhat, eh malah dikatain bego lagi" Lanjut Widya
"
"
Padahal..
Padahal..
Tadi cuman salah satu akal-akalan gue supaya Widya gak lanjut nanyain soal yang dulu-dulu..
Gue sengaja melempar pertanyaan soal kenapa doi begitu mudah menceritakan putus dengan Wawan..

"yauda balik yuk, uda jam segini" Ajak Widya
Gue dan Widya bangkit berdiri dari kursi dan membayar pesanan kami masing-masing.
***
"Besok jangan lupa ya, temenin beli tiket di stasiun Jek" Kata Widya
"
"
Gue masuk ke kamar, gue melihat teman sekamar gue malah uda molor. Ni bocah padahal uda dibungkusin makanan, dia malah uda pergi ke alam mimpi.
Tapi kata-kata Widya tadi kembali terniang-niang dikepala gue.
"..Cowok itu emang gitu ya, gak mau usaha.."
"..gak mau usaha.."
"..usaha.."
Ahh.. Ternyata akar permasalahannya seperti ini.
Indeed..
Tapi mau gimana lagi..
Gue hanya bisa berharap semoga kedua teman gue ini bisa mendapatkan apa yang diharapkan..
Hehe..
"
""Udah ah, jangan ngebahas dia lagi
" Lanjut Widya" kagets: "
"
" Widya nyengir"Hemmm"
"
""Kalian putus baik-baik, kenapa harus saling menjauh?" Tanya gue
"
"Diam..
sejenak..
"Gak baik-baik juga sih..." Nada bicara Widya mulai berubah
"Terus?"
"Aku ceritain ke kamu ya, aku mau minta pendapat kamu.." Kata Widya
"
""Kamu tau kan aku sama dia beda agama?"
Gue mengangguk atas pertanyaan Widya barusan
"Kalo kamu jadi Wawan, kira-kira kamu gimana?" Tanya Widya
"Hemmm..."
Gue berpikir sejenak. Apa yang harus gue jawab? Sepertinya gue harus memilih kata-kata yang tepat untuk pertanyaan barusan. Terlalu sensitif. Gue tidak tahu bagaimana cara Widya berpikir dan memandang hal-hal seperti ini.
"Gimana?" Widya menaikkan alisnya
"Aku gak pikirin hal-hal bodoh seperti itu" Kata gue
"
"Widya kaget mendengar jawaban gue barusan.
Sebelum dia berprasangka tidak-tidak terhadap gue, lebih baik gue menjelaskan arti kalimat gue barusan..
"Sebelum jadian, kamu uda tau kalian beda agama, tapi kalian tetep jadian.."
"Kalo dari awal sudah tahu hal-hal seperti ini bisa jadi masalah, ngapain kalian teruskan??"
"Seharusnya kalian tau gimana caranya hal itu tidak jadi masalah makanya kalian teruskan.."
"
" Widya memperhatikan gue"
" gue nyengir"Gak mau curhat lagi.. aku malah dikatain bodoh sama jeki
" Kata Widya"Ehhh
""Bukan.. Bukan.." Kata gue sambil mengayunkan tangan
"Gak maksud kayak gitu" Lanjut gue
"Cowok itu emang gitu ya, gak mau usaha" Kata Widya dengan kecewa
"
""Maksudnya?" Tanya gue
"Kamu bahkan lebih parah, ibaratnya sebelum perang, kamu uda nyerah" Kata Widya
Sebelum perang? Nyerah? Parah?
Sebenarnya dalam hati gue, gue ingin mengatakan untuk apa mempermasalah hal-hal seperti itu. Masalah sesungguhnya adalah ketika nanti hubungan itu menjadi serius. Ketika buah hati telah lahir. Bagaimana membangun sebuah keluarga bahagia dan membesarkan anak-anak. Itu masalah sesungguhnya. Bukannya saling berteriak, "Kamu beda dengan aku! Kita tidak akan bersatu!" Cetek

Just my opinion. Tapi pemikiran ini tidak akan pernah diterima masyarakat. Yang ada malah gue yang diteriakin balik. Hahaha..
"Udahlah lupain aja hehe" Kata Widya
"Kamu tuh, tadi ditanyain kenapa kacangin aku dulu, malah jadinya aku yang curhat, eh malah dikatain bego lagi" Lanjut Widya
"
"Padahal..
Padahal..
Tadi cuman salah satu akal-akalan gue supaya Widya gak lanjut nanyain soal yang dulu-dulu..
Gue sengaja melempar pertanyaan soal kenapa doi begitu mudah menceritakan putus dengan Wawan..

"yauda balik yuk, uda jam segini" Ajak Widya
Gue dan Widya bangkit berdiri dari kursi dan membayar pesanan kami masing-masing.
***
"Besok jangan lupa ya, temenin beli tiket di stasiun Jek" Kata Widya
"
"Gue masuk ke kamar, gue melihat teman sekamar gue malah uda molor. Ni bocah padahal uda dibungkusin makanan, dia malah uda pergi ke alam mimpi.
Tapi kata-kata Widya tadi kembali terniang-niang dikepala gue.
"..Cowok itu emang gitu ya, gak mau usaha.."
"..gak mau usaha.."
"..usaha.."
Ahh.. Ternyata akar permasalahannya seperti ini.
Indeed..
Tapi mau gimana lagi..
Gue hanya bisa berharap semoga kedua teman gue ini bisa mendapatkan apa yang diharapkan..
Hehe..
Diubah oleh pujangga1000 04-07-2015 01:19
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
