- Beranda
- Stories from the Heart
Cerita Suami Galau & Istri Kepo
...
TS
twinroses
Cerita Suami Galau & Istri Kepo
Assalamualaikum Wr Wb
Penghuni forum SFTH, Sr,, Para Ts, dan tentu saja Momod tercinta, setelah beberapa bulan ikutan galau, termehek mehek, ketawa guling guling akibat baca thread SFTH, saya memutuskan untuk ikutan berbagi kisah hidup saya. Boleh kan? emm boleh donk, kalau gak di bolehin saya tetep nulis kok

WELL,,, Ini adalah kisah nyata yang saya permak sedemikian rupa sehingga menjadi cerita fiksi (bagian saya ganteng, tetep nyata kok
saya berperan sebagai seorang suami (ganteng) yang galau karena belum tuntasnya kisah masa lalu, yang berjuang keras untuk membuktikan keputusan saya menikah bukan lah hal yang salah. Tidak ada peraturan khusus dalam thread ini, Grand rules KASKUS dan SFTH tetep berlaku loh ya.... Kalo kalian mau kepo? kepoin sepuas kalian, karena di sini, di tempat saya tinggal hanya ada dua orang yang mengenal KASKUS ( Saya dan temen saya; orang yang mengenalkan Kaskus pada saya)
Lets Roll.....
Spoiler for Indeks:
Diubah oleh twinroses 21-01-2016 12:57
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
122.9K
480
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
twinroses
#251
Nayla
"New Eta, Tujuh Sumpah. Mau kah kamu menjadikan lagu ini sebagai kenangan kita? Emm... Kamu mau kan menungguku? Yah... Maksudku..." Nayla memberikan satu sisi earphone untuk saya dengarkan
"Aku gak janji. Lagian gogon dan aku ini sama2 cowok Nay. Bukanya sok suci, tapi aku cuman mencoba memposisikan diriku berada di posisinya. Pasti sakit sekali"
"Kamu gak sayang sama aku?" Dia menggenggam tangan kiriku, bersandar di sana
"Justru karena aku sayang sama kamu aku bertindak seperti ini. New Eta? Tujuh Sumpah? Lagu galau gitu.... Aku gak sanggup kalo harus bersumpah Nay, ayolah... Aku baru genap berusia 20 tahun seminggu yang lalu, ini terlalu berat untukku" saya meletakkan tanganku di kepalanya. Mendekapnya dan menghirup dalam2 aroma rambutnya
"Kamu.... Meninggalkanku?" Dia mengangkat kepalanya. Memandangku dengan tatapan sedih, penuh harap
"Ya... Belum... Aku sedang mencoba" saya mencoba menjawab sedatar mungkin.
"Kamu mencoba dekat dengan orang yang baru kamu kenal beberapa hari? Kamu benar2 yakin mau mengakhiri hubungan kita? Dan mencoba mendekati Mbak Riska?" Matanya mulai memerah
"Hubungan? Kamu lupa? Kita gak pernah mengucapkan kata jadian Nay. Kamu terlalu takut untuk itu"
"Tapi kamu tau perasaan aku kan?"
"Ya... Aku tau, sangat tau dan juga tentang perasaanmu ke Gogon. Jangan bohong, kamu memang mencintainya...."
"Kamu gak mau menungguku?"
"Aku... Aku capek Nay.... Tidakkah kamu merasa kamu begitu egois?"
"....." Air matanya mulai menetes, membasahi pipi tembemnya yang sudah memerah sedari tadi. Dia pasti sangat kecewa
"Berjanjilah kamu tidak akan menikah sebelum aku Nay. Please"
"......" Tangisnya pecah. Dia menangis sejadi2nya di pundak saya. Di bawah pohon beringin tua, halaman sekolah depan rumah Nayla. Saksi bisu hubungan gak jelas kami. Dia teman saya, sahabat atau apapun itu.
Okeh, saya ngaku... Saya mencintainya. Sangat
"Dan tolong ijinkan aku, sekali ini saja" saya balik arah, memegang dagunya. Menciumnya dengan lembut. Bukan ciuman yang panas, hanya bibir bertemu bibir.
"Papa banguuuun" istri saya menutup hidung saya "Papa kok senyum2... Hayo pasti mimpiin adegan semalem ya"
"Iya Ma, hehe" mampus, hampir saja kepergok lagi
"Ini udah jam 9 loh Pa ini"
"Loh?"
"Papa asli kek kebo kalo bubuk"
"Tau nih Ma, biasanya juga gak pernah bangun kesiangan kan"
"Pasti gara2 semalem ya?" Istri saya mencubit pangkal paha saya
"Yah, mungkin"
"Mau lagi?" Dia membuka mini dressnya. Loh... Blom makek cd?
"Plis Ma, punggung Papa rasanya udah ada mlenceng semua ini"
"Yah Papa" ebuset.... Mau bikin adek saya mati muda ini
"Lah Mama masih mau lanjut?"
"Papa masih kuat?"
:
"Coba deh bentar"
"Gak bisa ini Pa, dedek nya gak mau bangun"
sambil menggoyangkan adek saya yang masih saja lemes. Padahal dia udah siap2 di atas tadi 
"Nah brarti gak usah Ma"
"Yah... Papa php ih!"
kemudian mencubit kepala adek saya. Luar biasa 
"Mama udah sarapan?"
"Blom Pa, hehe kan nunggu Papa bangun"
"Astaga...."
"Papa masih kuat buat berjalan ke dapur kan?"
"Gak tau nih Ma, bentar" saya bangun. Dengkul saya gemeteran. Ebuset....
"Wakakakakakak.... Papa payah"
"Kok?"
"Udah Papa bubuk lagi ajah" menarik saya kembali ke ranjang. "biar mama yang masak"
"Gak ah Ma, papa ajah" bisa2 keracunan trasi saya kalo doi yang masak. Kalian tau kenapa kan?
"Mama ajah Pa, mama udah baca resep tadi"
"mau bikin setik"
"Steak?"
"Iyah Pa, setik"
"Steak!"
"Sembarang dah"
"Emang ada daging Ma?"
"Ada tuh di friser"
"Freezer!"
"Ah Papa, tidur ajah lagi, mama mau masak bentar" dia pergi ke dapur, saya kembali tidur.
"Enak gak Pa?"
"Enak kok Ma" saya mengambil sesuap lagi "tapi rasanya ada yang aneh" yeah.... Kalian benar
"trasi?"
"Hehe"
"Love will find the way" Entah kalimat itu saya dengar dari mana, yang jelas kalimat itu benar. Tak diragukan lagi.
Dulu, beberapa tahun lalu. Saya menjalin hubungan dengan Riska hanya sebagai pelarian, pelampiasan semacam itu lah. Adalah Nayla yang menyelamatkan saya dari Widya (siapa tuh?) Kemudian dia menjatuhkan saya lagi dan sampailah saya kepada Riska (sumpah ini cewek embahnya buaya, maafkan saya istriku, itu dulu loh) dari sini lah saya mulai belajar mendua, meniga dan seterusnya
mulai dari Deby dan Fitria (waduh) kemudian Dewi (wtf) disusul Alya dan Amelia. Ayu, Rossy dan Vanny menyusul kemudian.... Maafkan Baim ya Tuhan
Saya tersesat di antara nama2 itu. Benar2 tersesat. Akhirnya saya putuskan buat memilih Riska. Hanya berbekal sebuah kalimat "love will find the way" and as u can see... I am tottaly in love with her now. Yah meskipun dia tukang kentut atau reseknya minta ampun dan saya masih sering mimpi aneh2. Toh pada akhirnya dia istri saya dan saya adalah suaminya.
Sekali lagi....
Love will find the way.... No matter how far you have fall, she will find you... Definetly
God... I'm in love
"Aku gak janji. Lagian gogon dan aku ini sama2 cowok Nay. Bukanya sok suci, tapi aku cuman mencoba memposisikan diriku berada di posisinya. Pasti sakit sekali"
"Kamu gak sayang sama aku?" Dia menggenggam tangan kiriku, bersandar di sana
"Justru karena aku sayang sama kamu aku bertindak seperti ini. New Eta? Tujuh Sumpah? Lagu galau gitu.... Aku gak sanggup kalo harus bersumpah Nay, ayolah... Aku baru genap berusia 20 tahun seminggu yang lalu, ini terlalu berat untukku" saya meletakkan tanganku di kepalanya. Mendekapnya dan menghirup dalam2 aroma rambutnya
"Kamu.... Meninggalkanku?" Dia mengangkat kepalanya. Memandangku dengan tatapan sedih, penuh harap
"Ya... Belum... Aku sedang mencoba" saya mencoba menjawab sedatar mungkin.
"Kamu mencoba dekat dengan orang yang baru kamu kenal beberapa hari? Kamu benar2 yakin mau mengakhiri hubungan kita? Dan mencoba mendekati Mbak Riska?" Matanya mulai memerah
"Hubungan? Kamu lupa? Kita gak pernah mengucapkan kata jadian Nay. Kamu terlalu takut untuk itu"
"Tapi kamu tau perasaan aku kan?"
"Ya... Aku tau, sangat tau dan juga tentang perasaanmu ke Gogon. Jangan bohong, kamu memang mencintainya...."
"Kamu gak mau menungguku?"
"Aku... Aku capek Nay.... Tidakkah kamu merasa kamu begitu egois?"
"....." Air matanya mulai menetes, membasahi pipi tembemnya yang sudah memerah sedari tadi. Dia pasti sangat kecewa
"Berjanjilah kamu tidak akan menikah sebelum aku Nay. Please"
"......" Tangisnya pecah. Dia menangis sejadi2nya di pundak saya. Di bawah pohon beringin tua, halaman sekolah depan rumah Nayla. Saksi bisu hubungan gak jelas kami. Dia teman saya, sahabat atau apapun itu.
Okeh, saya ngaku... Saya mencintainya. Sangat
"Dan tolong ijinkan aku, sekali ini saja" saya balik arah, memegang dagunya. Menciumnya dengan lembut. Bukan ciuman yang panas, hanya bibir bertemu bibir.
"Papa banguuuun" istri saya menutup hidung saya "Papa kok senyum2... Hayo pasti mimpiin adegan semalem ya"
"Iya Ma, hehe" mampus, hampir saja kepergok lagi

"Ini udah jam 9 loh Pa ini"
"Loh?"
"Papa asli kek kebo kalo bubuk"
"Tau nih Ma, biasanya juga gak pernah bangun kesiangan kan"
"Pasti gara2 semalem ya?" Istri saya mencubit pangkal paha saya

"Yah, mungkin"
"Mau lagi?" Dia membuka mini dressnya. Loh... Blom makek cd?

"Plis Ma, punggung Papa rasanya udah ada mlenceng semua ini"

"Yah Papa" ebuset.... Mau bikin adek saya mati muda ini
"Lah Mama masih mau lanjut?"

"Papa masih kuat?"
:"Coba deh bentar"

"Gak bisa ini Pa, dedek nya gak mau bangun"
sambil menggoyangkan adek saya yang masih saja lemes. Padahal dia udah siap2 di atas tadi 
"Nah brarti gak usah Ma"

"Yah... Papa php ih!"
kemudian mencubit kepala adek saya. Luar biasa 
"Mama udah sarapan?"
"Blom Pa, hehe kan nunggu Papa bangun"
"Astaga...."

"Papa masih kuat buat berjalan ke dapur kan?"

"Gak tau nih Ma, bentar" saya bangun. Dengkul saya gemeteran. Ebuset....

"Wakakakakakak.... Papa payah"

"Kok?"
"Udah Papa bubuk lagi ajah" menarik saya kembali ke ranjang. "biar mama yang masak"
"Gak ah Ma, papa ajah" bisa2 keracunan trasi saya kalo doi yang masak. Kalian tau kenapa kan?
"Mama ajah Pa, mama udah baca resep tadi"
"mau bikin setik"
"Steak?"
"Iyah Pa, setik"
"Steak!"
"Sembarang dah"
"Emang ada daging Ma?"
"Ada tuh di friser"
"Freezer!"
"Ah Papa, tidur ajah lagi, mama mau masak bentar" dia pergi ke dapur, saya kembali tidur.
"Enak gak Pa?"
"Enak kok Ma" saya mengambil sesuap lagi "tapi rasanya ada yang aneh" yeah.... Kalian benar
"trasi?"
"Hehe"

"Love will find the way" Entah kalimat itu saya dengar dari mana, yang jelas kalimat itu benar. Tak diragukan lagi.
Dulu, beberapa tahun lalu. Saya menjalin hubungan dengan Riska hanya sebagai pelarian, pelampiasan semacam itu lah. Adalah Nayla yang menyelamatkan saya dari Widya (siapa tuh?) Kemudian dia menjatuhkan saya lagi dan sampailah saya kepada Riska (sumpah ini cewek embahnya buaya, maafkan saya istriku, itu dulu loh) dari sini lah saya mulai belajar mendua, meniga dan seterusnya
mulai dari Deby dan Fitria (waduh) kemudian Dewi (wtf) disusul Alya dan Amelia. Ayu, Rossy dan Vanny menyusul kemudian.... Maafkan Baim ya TuhanSaya tersesat di antara nama2 itu. Benar2 tersesat. Akhirnya saya putuskan buat memilih Riska. Hanya berbekal sebuah kalimat "love will find the way" and as u can see... I am tottaly in love with her now. Yah meskipun dia tukang kentut atau reseknya minta ampun dan saya masih sering mimpi aneh2. Toh pada akhirnya dia istri saya dan saya adalah suaminya.
Sekali lagi....
Love will find the way.... No matter how far you have fall, she will find you... Definetly
God... I'm in love

Diubah oleh twinroses 03-07-2015 20:14
0