Kami sudah sering kali berurusan dengan WNA Pakistan yang mengiginkan visa ke Indonesia.

Pada prinsipnya, karena situasi politik dan kejadian di mana Kedubes menyebabkan pemerintah Indonesia sangat extra hati-hati memfilter WNI yang masuk ke Indonesia.

Biasanya bisa diajukan calling visa ( rekomendasi dari imigrasi oleh sponsor ), namun setelah kami mencoba, ternyata prosesnya jauh lebih sulit dan kesimpulan berdasarkan pengalaman kami sbb :

- WNA Pakistan harus memiliki sponsor PERUSAHAAN (PT/CV ) . Direktur dari perusahaan ini harus mengajukan surat sponsor yang di LEGALISASI oleh departemen perdagangan ( chamber of commerce ) . Surat sponsor juga harus menyebutkan gaji per bulan ( dari direktur /sponsor ) , lama tinggal dan alasan kunjungan dari WNA Pakistan tersebut.

- Copy id dari direktur/ sponsor

- Semua surat ini di bawa ke KBRI untuk pengajukan Visa

- Isi form yang diberikan KBRI

- Proses Bravak ( verifikasi ) oleh WNA kepada KBRI bahwa WNA tidak terkait kriminal, teroris, dll

- Surat Bravak discan dan untuk pengajuan surat rekomendasi dari imigrasi Jakarta ( KBRI juga akan mengirimkan berita ke imigrasi Jakarta untuk proses rekomendasi tersebut ) . Rekomendasi diajukan oleh sponsor Indonesia

- Sebagai bagian dari proses pengajuan rekomendasi, sponsor 'mungkin' ( kadang diperlukan , kadang tidak ) untuk datang ke imigrasi Jakarta untuk diwawancara oleh pihak imigrasi mengenai hubungan dengan WNA dan alasan pengajuan visa. Jika diwaancara, maka Sponsor harus membawa bukti financial ( print out buku bank, dll ) untuk menunjukkan bahwa Sponsor mampu membiayai WNA selama berada di Indonesia

- Jika rekomendasi disetujui, surat rekomendasi imigrasi Jakarta, akan dikirim ke sponsor dan akan dikirim pula ke KBRI di mana WNA mengajukan visa.

- Visa sticker diberikan di pasport WNA setelah semua proses dilakukan dan disetujui

Semoga manfaat