Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#5098
Makan hati 2
Saat Wawan balik ke kamar buat tidur, gue segera keluar kamar karena gue sedang telponan dengan Iren. Gak enak aja ganggu orang mau tidur. Mau Wawan cemburu atau ngak, gue gak peduli. Harusnya dia bisa mikir. Dulu dia ngomong sendiri kalo gue gak mungkin gebet Widya. Pernyataan itu keluar sendiri dari mulutnya.

Besok paginya, Wawan gak ngomong apa-apa ke gue. Ketika ketemu juga cuman ngeliat doank, gak keluar sepatah kata pun. Gue mau membuka topik obrolan, tapi waktu gak mendukung. Kita harus buru-buru, soalnya jam masuk pabrik uda mepet. Waktu jalan ke pabrik juga gak banyak yang diomongin. Wawan lebih banyak diam ketika kita jalan bareng. Mungkin dia malu sendiri.

Gue masih tetap jalan sama Widya. Tidak ada maksud apa-apa dari gue. Gimana ya menjelaskannya. Gue tau kalau gue tetep jalan sama Widya, yang ada makin runyam entar. Tapi tidak bisa dipungkiri. Gue gak bisa nolak..

Gue uda pernah bilang kan? Ini impian, hm.. Apa pantas disebut impian? Entahlah. Mungkin cuman kata itu yang paling cocok menerangkan maksud gue. Ini impian gue dulu. Simple aja, siapa sih yang tidak mau impiannya terwujud? Dan gue yakin, cuman sekarang waktunya mewujudkan impian gue.

Agak childish sih, gue cuman pengen sekedar merasakan gimana jalan bareng Widya. Sosok wanita yang gue puja-puja dulu. Gue gak munafik, walaupun gue pacaran sama Iren, tapi gak menutup kemungkinan gue gak boleh jalan bareng Widya kan? Pertama, cuman saat kerja praktek ini gue punya waktu dan kesempatan untuk itu. Lain halnya ketika nanti kita uda balik ke Jogja, dan gue malah ngajak jalan Widya. Itu artinya gue kurang ajar. Benar kan?

Kedua, Iren juga uda kenal Widya, jadi semuanya menjadi mudah untuk gue. Fyi, gue kasih tau Iren kalo gue jalan sama Widya. Tentunya setelah gue menjelaskan semuanya, termasuk Widya pengen jalan-jalan wisata kuliner di jawa barat dan dua teman gue yang lain tidak bisa menemani Widya. Ditambah lagi, gue juga bilang kalo kita bosan makan makanan yang itu-itu aja yang ada disekitaran pabrik dan rumah tempat kita tinggal. Gue beri tahu Iren kalo gue jalan berdua doank dengan Widya dan respon Iren biasa saja. Bahkan terkadang doi nanya gue apakah makanannya enak atau tidak. Hahaha bahkan Iren lebih dewasa pemikirannya ketimbang Wawan.

Gue pernah ditegur bunda soal ini.

"Mbok kamu peka sitik, Jek" Kata bunda
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "
"Wawan dan Widya kan baru putus, jaga perasaan Wawan juga lah" lanjutnya
" emoticon-Confused "

Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Teguran dia sama sekali tidak gue hiraukan. Dia bisa menegur gue, kenapa dia tidak menegur Widya? Kenapa dia tidak menegur Wawan juga? Bullshit..

Sebentar lagi kita bakal balik ke Jogja. Artinya sebentar lagi waktu gue untuk menikmati momen-momen seperti ini. Sebenarnya gue salah gak sih? Apa gue salah cuman sekedar memaksakan kemauan gue? Toh setiap orang berhak atau kebebasan dirinya dan keinginan apa yang ingin diwujudkannya bukan?

Mungkin gue terlalu egois. Sikap gue sekarang bisa saja menjadi bumerang buat gue. Persahabatan gue taruhannya. Dan gue gak mau kalah dengan pertaruhan itu. Tapi gue juga tidak mau kehilangan kesempatan seperti ini. Ahh entahlah!

Terlalu membingungkan dan kusut untuk dipikirkan.

Sebentar. Kenapa tidak dari dulu gue seperti ini? Kenapa tidak dari dulu gue berpikiran seperti ini? Mungkin sekarang akan berbeda jadinya. Hm...

Gila! Apa yang gue pikirkan barusan?!

***
"Jek, besok ke stasiun yuk, beli tiket pulang" Ajak Widya sambil memainkan makanannya
" emoticon-EEK! "
"Mau pulang gak? emoticon-Big Grin " Tanya Widya
" emoticon-thumbsup "

"Gak terasa ya, satu bulan cepet juga ternyata" Kata Widya
"Yup" Gue mengiyakan
"Untung deh ada kamu, kalo gak pasti bosen banget" Lanjutnya
" emoticon-EEK! "

"Bunda gak bisa diharepin, gak pernah mau diajak jalan" keluh Widya
"Mungkin dia sedang berhemat haha" Kata gue
" emoticon-Ngakak (S) "
" emoticon-Ngakak (S) "

Kami berdua tertawa bersamaan

"Aku jadi inget, ada loh temen dulu pemalu banget, eh sekarang uda jago ngelawak" Kata Widya
" emoticon-Amazed "
"Diajakin ngomong, malah dikacangin, gak tau deh giginya sakit atau gimana hehe emoticon-Big Grin " lanjutnya
" emoticon-Confused "

"Kenapa sih Jek, sombong banget dulu kalo aku ajakin ngobrol" tembak Widya
"Ha??" Gue kaget dengan pertanyaan ini

Astaga gue mesti jawab apaan?

"Masa sih gara-gara Wawan? Emang kenapa coba sama dia?" Tanya Widya
"Maksudnya?"
"Kan kamu bilang sendiri kalo gak enak sama Wawan kalo ladenin aku ngomong, iya kan?" Kata Widya
"Aku bilang gitu?"

"Eh bukan, Una yang ngomong emoticon-Stick Out Tongue " Kata Widya
" emoticon-Belo "

"Apa hubungannya coba sama Wawan kalo ladenin aku ngomong? Coba jelasin" Kata Widya
" emoticon-Kagets "

Widya menaikkan sebelah alisnya menagih jawaban gue
Ya ampun, mau dijawab apa pertanyaan tadi..

"Hemmm..."
"..."

"Ya gak enak aja sama Wawan.." jawab gue
"Loh? Gak enak kenapa? Toh gak kenapa-kenapa, kamu kan temennya Wawan juga" Kata Widya
"Ya... aduh gimana jelasinnya ya.. ya gak enak aja lah pokoknya hehehe" Kata gue
"Aneh deh kamu tuh.."

Udah ya.. Jangan ditanya lagi
Hehehe..
Sport jantung juga kalo dapet pertanyaan seperti itu

"Sekarang karena aku uda putus, jadinya uda gak ada gak enakan lagi gitu emoticon-Big Grin " Tanya Widya
"Heee emoticon-Confused "

...

"Aku nanya boleh gak?" Tanya gue
"Hmm emoticon-EEK! " Widya menatap gue

"Kok kamu gampang banget ngomong putus barusan? Gak ada sakit hati gitu kalau diingat?"
"Untuk apa?"
"Hm.. kalian jadian dua tahun, apa memang semudah itu ya?"
"Ciyeh, mau curhat tentang Iren ya? emoticon-Big Grin "

emoticon-Hammer

"Gak juga" Kata gue sambil menggelengkan kepala
"Terus kenapa tiba-tiba tanya gitu?"
"Aneh.. buat aku.. Hehehe.."
"Hemmm emoticon-EEK! "

Widya tampak melihat keatas sejenak..
Gue gak bermaksud menunggu jawabannya juga..
Pertanyaan barusan tiba-tiba terpikir dikepala gue,
gue mendengar Widya mengucapkan kata putus dengan Wawan itu seolah-olah begitu mudah.

Okelah gue gak tau bagaimana seharusnya,
karena gue juga gak pernah mengalaminya..
Tapi menurut gue agak aneh aja Widya mengatakannya dengan nada bicara santai seperti itu.

"Hehe..."
JabLai cOY
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.