- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#1397
Part 122 - Wake Up At Midnight
" Dek bangun dek " Seseorang membangunkan gue
Mendengar suara tersebut gue mencoba untuk sadar dari tidur gue dikursi ini. Gue membuka mata dan melihat ke sebelah gue ternyata duduk seorang laki-laki paruh baya yang tak asing bagi gue. Gue mengucek-ngucek mata gue yang sedari tadi belum jelas untuk melihat.
Laki-laki paruh baya itu adalah Papah nya Tasya , dia tersenyum melihat gue saat gue terbangun
Beberapa saat kemudian saat sedang ngobrol-ngobrol tentang Tasya, mamahnya Tasya keluar dari kamar rawatnya Tasya, dan langsung menghampiri gue dan bokapnya Tasya. Gue pun spontan langsung berdiri dan salim ke mamanya Tasya. Sepertinya juga waktu sudah malem banget nih, gue kayanya mesti pamit deh.
Saat gue berdiri sehabis salim Tangan mamahnya Tasya menggenggam tangan gue
, apa jangan-jangan ? Mamanya juga demen ama gue? 
Gak - gak kalimat yang terakhir hanya bercanda doang hihihi
Sambil menggenggam tangan gue mamahnya Tasya mengucapkan terima kasih kepada gue.
Gue pun mengiyakan perkataan mamanya Tasya. Beruntung kedua orang tuanya Tasya ini orangnya ramah dan baik, jadinya gue bisa ngobrol dengan baik kepada mereka. Gue langsung masuk ke kamar rawatnya Tasya, dan gue lihat Tasya sudah sadar. Ya gue lihat tidak ada cedera serius yang menimpa badannya tasya kecuali di bagian kaki saja, jadinya ia masi bisa melakukan gerakan seperti mengambil minum/makan walaupun dengan pelan-pelan.
Gue pun menyapa Tasya yang sedang berbaring.
Gue mengambil kursi dan menaruh kursi tersebut di samping kasurnya tasya.
Malem pun semakin larut gue masih didalem kamar rawatnya tasya, akhirnya gue pun menyuruh tasya untuk istirahat tidur. Supaya kondisi fisiknya biar lebih meningkat dan langsung secepatnya dapat melakukan terapi pada kakinya. Gue pun mau bilang kalo gue harus pulang karena udah malem juga. Saat hendak gue mau keluar dari ruang rawatnya, tangan gue ditarik sama Tasya yang sedang terbaring.
GUE MAU MASAK KENTANG DULU YA GAN
hehehehehe ,
Berlanjut..
" Dek bangun dek " Seseorang membangunkan gue
Mendengar suara tersebut gue mencoba untuk sadar dari tidur gue dikursi ini. Gue membuka mata dan melihat ke sebelah gue ternyata duduk seorang laki-laki paruh baya yang tak asing bagi gue. Gue mengucek-ngucek mata gue yang sedari tadi belum jelas untuk melihat.
Laki-laki paruh baya itu adalah Papah nya Tasya , dia tersenyum melihat gue saat gue terbangun
Quote:
Beberapa saat kemudian saat sedang ngobrol-ngobrol tentang Tasya, mamahnya Tasya keluar dari kamar rawatnya Tasya, dan langsung menghampiri gue dan bokapnya Tasya. Gue pun spontan langsung berdiri dan salim ke mamanya Tasya. Sepertinya juga waktu sudah malem banget nih, gue kayanya mesti pamit deh.
Saat gue berdiri sehabis salim Tangan mamahnya Tasya menggenggam tangan gue
, apa jangan-jangan ? Mamanya juga demen ama gue? 
Gak - gak kalimat yang terakhir hanya bercanda doang hihihi

Sambil menggenggam tangan gue mamahnya Tasya mengucapkan terima kasih kepada gue.
Quote:
Gue pun mengiyakan perkataan mamanya Tasya. Beruntung kedua orang tuanya Tasya ini orangnya ramah dan baik, jadinya gue bisa ngobrol dengan baik kepada mereka. Gue langsung masuk ke kamar rawatnya Tasya, dan gue lihat Tasya sudah sadar. Ya gue lihat tidak ada cedera serius yang menimpa badannya tasya kecuali di bagian kaki saja, jadinya ia masi bisa melakukan gerakan seperti mengambil minum/makan walaupun dengan pelan-pelan.
Gue pun menyapa Tasya yang sedang berbaring.
Quote:
Gue mengambil kursi dan menaruh kursi tersebut di samping kasurnya tasya.
Quote:
Malem pun semakin larut gue masih didalem kamar rawatnya tasya, akhirnya gue pun menyuruh tasya untuk istirahat tidur. Supaya kondisi fisiknya biar lebih meningkat dan langsung secepatnya dapat melakukan terapi pada kakinya. Gue pun mau bilang kalo gue harus pulang karena udah malem juga. Saat hendak gue mau keluar dari ruang rawatnya, tangan gue ditarik sama Tasya yang sedang terbaring.
Quote:
GUE MAU MASAK KENTANG DULU YA GAN
hehehehehe , Berlanjut..
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw
)
" Jawabnya Singkat
"