guemahselowAvatar border
TS
guemahselow
Laki-Laki Mah Kudu Finish
Halooo semuanya emoticon-Blue Guy Peace
Setelah thread ane sebelumnya sempet terbengkalai karena ketauan sama temen di RL
ane putusin buat ga ngelanjutin aja
Maapin Aim ya emoticon-Frown
Sekarang mau cerita lagi, Insya Allah tamat lah ini mah
Lanjutan atau bukan ya di simpulkan sendiri saja


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------






Ini bukan cerita mengharu biru, bukan pula kisah cinta romantis nan puitis.
Apalagi komedi yang bisa membuat anda sekalian tertawa.
Ini cuma cerita perjalanan anak laki-laki biasa sebut saja Darso biar kayak penyanyi paporit saya.


Tapi da bukan itu nama aslinya mah anjir, ciyus :'(
Pokonya kalo berkenan mah di baca ajalah ya gaeeees.



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Prolo-gue

Saya anak laki-laki yang telat 2 tahun masuk kuliah. Bukan telat yang lainnya. Suka sekali dengan hal-hal yang berbau mistis, suka juga bawa misting sebagai wadah sangu (tempat nasi) biar ngirit, biar ga jajan di luar. Kata ibu jajan di luar itu bahaya. Apalagi kalo ga pake pengaman. Ah ngomong opoooo toh leeee.

Sangking sukanya sama acara mistis, saya pernah nge-tweet ke acara di tipi yang ada uji nyalinya, pake #TanyaMDL. Wajib. Pertanyaan saya mah gampang sih sebenrnya, tapi gatau kenapa admin akun itu ga pernah bales sampe sekarang. Padahal cuma nanya, "Kang Arif (nama ustadznya) kenapa suka keluar malem ga pake jaket? Kasian ih sampe kedinganan gitu, jadi aja suka kayang embeeem embeeem man :'( "

Dan sampe detik ini juga masih ga di bales sama adminnya. Siyalan.
.
.
.
Menurut MAW Brouwer (Tahunnya saya gatau) "Tuhan menciptakan tanah Priangan tatkala sedang tersenyum". Sedangkan menurut PidiBaiq (sama, gatau tahunnya) "Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah Wilayah belaka, lebih jauh dari itu melibatkan Perasaan, yang bersamaku ketika sunyi". Dan menurut saya, Bandung selalu punya cerita. Selalu menyajikan tempat yang hangat untuk kembali pulang. Setiap orang yang pernah tinggal disini selalu merindukan Bandung tatkala telah kembali ke kampung halamannya. Tapi saya mah engga, da rumah saya disini, di Bandung.
Itu mah kalian we para perantau.
Oke maap canda atuh ah.
Atulaaaaaaaahhh.
Halah Apa ini.

Tumbuh dan besar disini menjadikan saya pemuda pribumi sejati. Atau singkat aja P2S, atau PS2, atau PS3, serah kalian aja. Asal jangan PS4, masih mahal. Nge-rental di Dipatiukur aja masih ceban sejam. Seperti mahasiswa lainnya, saya di wajibkan melewati tahap ospek. Tapi tenang aja, cerita ga dimulai disitu, soalnya saya kabur ga ikutan ospek. Sekilas info aja, kampus saya itu kampus kedinasan. Jadi harus pake seragam kalo kuliah. Harus rapih. Pake asrama segala. Rambut ga boleh gondrong. Cepak abri lah harusnya mah. Makanya saya ga ikutan ospek, males potong rambut. Sayang udah mirip Oliver sykes jaman gondrong dulu emoticon-Malu (S)

Sebagai pribumi sejati, saya ga tinggal di asrama. Masih bulak-balik Metro-Dago setiap hari. Jaraknya sekitar 45 menit kalo pake motor. Itu juga kalo ga macet. Kalo macet ya saya markirin, lumayan buat tambahan uang jajan. Iya iya bohong yang itu mah. Waktu pertama baru masuk kelas, semua mata tertuju pada saya. Mungkin mereka ngira saya orang nyasar yang masuk kampus itu.

"Bro.. lo ko gondrong?"
"Kakak tingkat ya bang?"
"Mas...salah masuk kelas apa gimana?"
"Ini anak kamu! Tanggung jawab!!" yang ini mah boong.

Pertanyaan pertama setelah masuk kelas ya kira-kira begitu. Tapi saya selalu inget sama kata-kata Ahmad Dhani, "hadapai dengan senyuman". Jadi semua yang nanya saya jawab dengan senyum. Itung-itung ibadah. Kata bapak saya, ibadah itu wajib. Biar masuk sorga, biar ga nyimpang dulu ke neraka buat di siksa. Yakali pak saya mau nyimpang cuman buat di siksa.


Dan dari sinilah cerita berkelanjutan saya dimulai....



Spoiler for Index:


Diubah oleh guemahselow 16-03-2016 07:17
0
47.8K
261
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
guemahselowAvatar border
TS
guemahselow
#30
Feeling so strong
Mulai sekarang panggilan abang-neng mulai akrab sama saya. Halida mulai sering sms hampir setiap hari. Saya juga bales, kalo punya pulsa. Dia mah pulsanya ga pernah abis, heran juga kadang-kadang. Apa saya lagi pdkt sama bandar pulsa atau gmn lah ga paham aku mah. Tapi kalo lg di kelas kita biasa aja, malah kayak yg ga kenal.

"Cuy weni mau maen ke kosan aing nih hehehehe..." si Ipeng nyengir sambil liatin sms dia sama weni

"Ohh,,, terus?" saya sibuk bales sms halida si tukang pulsa.

"Yaa jadi maneh keluar dulu lah, aing kan mau berduaan sama weni.." nyengir bangke

"Aing di usir nih? mentang-mentang cuma numpang tiduran di kosan maneh doang, kampreeeet..."

"Maneh ga pengertian hidupnya teh. Eh bentar.." Ipeng keluar dari kamar kosannya. ga lama dia balik lagi bawa sebungkus rokok sama kopi yang udah di seduh pake gelas aqua. "Gini aja, maneh jagain pintu mau ga? nih aing kasih rokok sama kopi. Ntr aing sama weni di kamar,mnh nongkrong di depan aja. ada korsi kan tuh.." sambil nunjuk korsi di depan kamar dia yang sering kita jadiin tempat kumpul di kosan Ipeng.

Dan seketika juga saya merasa menjadi manusia paling hina merangkap penjaga pintu kosan orang yang mau 'pacaran'. Bener aja, 15 menit kemudian weni dateng. Kita ngobrol sebentar di kamar bertiga, terus saya keluar karena pengertian. IYA, PENGERTIAN BANGET DA SAYA MAH HIDUPNYA TEH. Pertamanya sih mereka ngobrol masih berisik ketawa-ketiwi-tralala-trilili. Tapi lama-lama suaranya mulai hilang. Pintu yang awal nya kebuka perlahan ketutup. Hebat anak dajal -_-

Saya masih sibuk sms-an sama Halida. Obrolan kita seputar filosofi hidup, agama, dan politik bangsa. Engga ketang, boong itu mah. Kita cuma ngobrolin anak-anak kelas. Alangkah indahnya gibah bersama :')

Makin lama feeling saya makin ga enak aja. Dan siyal nya feeling saya kadang tepat. Saya lalu beranjak ke kamar mandi dan coli. Astagfirulloh maaf di bajak. Wudhu maksutnya mah.

Rokok udah ampir abis setengah nya. Kopi tinggal sisa gelas aja. Sms-an juga bingung ga ada topik lagi. Tapi perasaan masih ga enak. Ini kenapa sih, apa rasa yang tertinggal masih ada ataukah hanya imajinasi belaka. Dih sebel gitu bahasanya.

Hampir sekitar 15 menit saya ngelamun tiba-tiba ada laki-laki yang kayaknya lebih tua dari saya mondar mandir di sekitar kamar. Mukanya kebingungan nyari sesuatu gitu. Saya ngerasa kayak pernah liat tapi dimana ya..

WANJIR INI MAH PACARNYA SI WENI!! saya pernah liat dia nganterin rektor saya ke kampus soalnya. Mati nih anak oraaaaang..

Saya keringet dingin tapi tetep bersikap sok coli. Yasalaaaaam di bajak lagi. Sok cool. Aa itu lalu nyamperin saya yang daritadi merhatiin dia mondar-mandir mulu.

"Punteun A, liat cewek ini ga..?" dia nunjukkin screen hp nya.

FIX MAMPUS!!
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.