"Ooooo, aku rindu..."
"..Katakan padanya.."
"..aku rindu..."
"..woooo..wooo.."



"Ayam? Suara aku bagus gak pake hape baru? hihi" dari Iren
"Kurang pitch control nya ya" balas gue
"Ihh kamu kok gitu sih!"

*Mungkin ada yang ingat, dulu ngetren banget AFI. Kalo ada yang gak tau apa itu, ya mungkin emang bukan zamannya saja. Hehe.. Jadi ada satu frasa yang ngetren banget yang diucapin sama Tri Utami selaku juri, yaitu "pitch control". Yang seangkatan sama gue, ayo ngacung! Hahahaha

"Kamu kok mau-mau aja sih aku panggil ayam?"
"Uda tau jelek, tapi masih aja manggil aku gitu"

"Teman-teman aku yang pacaran pada punya panggilan sayangnya buat pacarnya.."
"..Nah kalo aku manggil kamu, ayam gituuu" Jelas Iren



Kalo Iren sedang ada didepan gue, pasti gue kasih muka swt gue deh ke doi. Sayangnya kita sedang ditelpon, jadi mimik wajah gue mau digimanain pun, doi juga gak akan keliatan.

"Panggilan sayang itu biasanya, yank, sayang, beb, dear, honey..." Kata gue
"kalo kamu, harus ayam pokoknya!" penjelasan gue dipotong Iren secara sepihak



"Lagian agak gimana gitu kalo pake sayang-sayangan" Lanjut Iren
"Loh emang kenapa?"
"Agak gimana gitu yam.. Ngerasa gak sih?"
"Agak jijik gitu ya?"

"Yuup.. Hehehe" cengir Iren
"Hahaha iya sih emang bener"

"Kita jangan sayang-sayangan gitu ya yam" Kata Iren
"Kalo gak didepan orang lain, gpp sih kayaknya.. Toh aku beneran sayang sama kamu kok" Kata gue

"Masa sih? bweeeek, gk percaya haha"
"yauda kalo gak percaya" jawab gue

"Kamu tuh ya! Gak ada gombal-gombalnya deh.. Sekali kali gitu kek muji aku"
"Hahahaha aku bukan tipe kayak gitu, lagian gak jago ah kayak begituan"

"Kan gak didepan orang-orang kayaknya gpp sih yam"
"Loh, "

Kayaknya itu tadi kalimat gue deh...

"Maksud aku tuh kayak i love you, aku sayang kamu, jangan terlalu sering diucapin.."



"..Nanti malah jadi gak special lagi. Jadi biar efek magis kalimat seperti itu tetap terasa efeknya.."
"..kalo keseringan diucapin, nanti kan jadi biasa aja.."

"Oh gitu ya?" kata gue
"Kamu ih! Nyebelin banget, aku ngomong serius tadi" kesal Iren

"Aku denger kok"
"Tapi komentarnya cuman 'ohh gitu ya' doank" protes Iren



"Balik lagi ke tadi, kamu manggil aku apa donk? Aku kan manggil kamu ayam, kalo kamu?" Tanya Iren
"Hmmm.. Kamu maunya dipanggil apa?"

"Dari kamu sendiri donk.."
"Hm... apa ya.. bebek? Plesetan dari bebeb gitu? Hehehe" Kata gue ngasal

"Jelek banget! Ganti! Yang bagus donk.. My princess kek, putri ku.. apa kek, masa bebek,, haiss"



"hm... apa ya.." Gue masih berpikir
"Hayo apa??"
"Hm... gak kepikiran.."
"Aku hitung sampe lima, pokoknya harus uda ada" Kata Iren..

"Satu.."

Iren mulai menghitung

"Dua.."

"Hmmm...??"

"Tiga.."

"Empat.."

"Lama banget mikirnya yam?"
"Belum dapat ide"

"Lima.."
"Tetooooot!"

"Waktunya habis.."

"Jadi kamu manggil aku apa?" Tanya Iren
"Gimana kalo..."
"Bentar, pake musik dulu.." potong Iren tiba-tiba..

"Jeng.. jeng.. jeng.. jeeeeeeeeeng....."


"Gak tau nih, gak kepikiran.. hehehe"
"Kamu mah! Mikir gitu aja gak bisa.." Kata Iren
"Lah kamu pake hitung-hitung segala..."
"Mbuh lah.. Bete.. Sebel.."

"Ehh, dia marah hehe" Goda gue
"Gak tau.. aku gak mau ngomong sama kamu, kamu ngebetein"
"Lah itu tadi barusan ngomong sama aku.." Goda gue lagi
"IHHHHHHHHHHHH! Sebel!!!!!" Iren setengah berteriak

"Hahahaha"
"Jangan ketawa!"
"Yauda aku diam"
"Jangan ngomong!"

"Lah kan lagi telponan, masa diem"
"Jangan protes!"
"Iya bawel.. kayak anak kodok aja bawel"
"Gak mau tau!"

"Eh iya, aku manggil kamu kodok aja.. anak kodok, kan bawelnya sama hehe" Kata gue
"Ha??? Kapan ada kodok yang bawel?" protes Iren
"Ada, kamu, kodok yang bawel" Kata gue
"Jelek! Ganti!" perintah Iren

"Hahaha.. Kodok aja ya, uda paling pas itu.." Goda gue
"Gak mau, ganti pokoknya, gak mau kodok, jelek.."

"Tuh kan bawelnya mirip kayak kodok hahaha" Kata gue
"NYEBELIN !!! "