- Beranda
- The Lounge
RIP.Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
...
TS
xonet
RIP.Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
Quote:
Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Angeline (8) ditemukan meninggal di belakang rumahnya yang berada di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
Sumber yang diperoleh Tribun Bali, jenazah Angeline ditemukan di belakang rumah Angeline.

"Berada di belakang, di belakang kandang ayam," jelas sumber tersebut.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Rony F Sompie mengatakan pihaknya masih mencoba melakukan evakuasi.
Evakuasi jenazah Angeline di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
"Nanti kami akan jelaskan," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline (8), dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita.
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.
Menurut pria asal Waingapu, Sumba ini, setiap hari sepulang dari sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu.
Bila tidak memberi makan ayam, menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.
"Pernah saya dengar ibunya mengumpat kepada dia. Ngomongnya begini, 'kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah ini," ujar Agus di antara kandang ayam yang ada di rumah sang majikan, Senin (18/5/2015).
Kata-kata itu tak hanya dikatakan satu dua kali saja oleh wanita yang kemudian diketahui sebagai ibu angkat itu.
Pada dasarnya ia sudah berulangkali mendengar ibunya berkata kasar kepada Angeline.
"Banyak saya sudah sering mendengarnya. Kadang saya juga kasihan kepada anak itu," kata dia.
Lanjut Agus, biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini.
Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.
Pernah suatu kali Angeline bercerita tentang kelakuan ibunya.
Kala itu, ia melihat hidung anak yang masih duduk di kelas 2 B sebuah sekolah dasar di Sanur ini keluar darah.
Saat itu juga korban bercerita bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh sang ibu.
Agus juga menambahkan, saat menuju ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh.
"Untuk ukuran anak kecil tentu saja jarak dua kilometer sangat jauh. Bayangkan saja, kadang saya juga kasihan," keluhnya.
Wali kelas di sekolah, Putu Sri Wijayanti (44), membenarkan bahwa Angeline memang sering berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah.
Kata dia, jarak antara sekolah dengan rumahnya sekitar dua kilometer.
Ia juga menjelaskan kondisi Angeline saat berada di sekolahnya. Kata Wijayanti, anak tersebut memang cenderung pendiam.
Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, anak terseut seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan.
Tak hanya itu, saat berada di kelas anak itu juga tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.
"Lemas sekali, seperti tak punya semangat. Karena kondisi ini prestasinya pun menurun," jelasnya.
Kejanggalan lain yang dilihatnya adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai warnanya kecoklatan.
"Melihat kejanggalan tersebut, namanya juga anak didik, saya kemudian mendekatinya untuk bertanya sebenarnya apa yang terjadi di rumahnya," ujar wali kelas tersebut.
Setelah diberi pengertian, anak itu pun akhirnya mau menceritakan kehidupannya di rumah. Dari pembicaraan mereka, ia pun mengetahui latar belakang kenapa Angeline dalam kondisi seperti itu.
Menurutnya, sebelum berangkat sekolah anak itu harus memberi makan ayam, anjing, dan kucing milik ibunya.
Selain itu ia juga jarang diberi makan yang layak.
"Kalau tidak beri makan ayam terlebih dahulu, katanya tak boleh berangkat sekolah," kata guru tersebut.
Ia sangat kasihan melihat kondisi anak tersebut. Bahkan, saking kasihannya ia pernah memandikan anak itu di sekolah.
Kejadian ini terjadi sekitar beberapa waktu yang lalu. Kata dia, saat berangkat ke sekolah anak itu dalam kondisi yang cukup kotor.
Pakaian seragam yang dikenakannya juga dekil.
"Karena itu, saya bersama guru lainnya kemudian memandikannya. Kasihan sekali, waktu itu saya mandikan di kantor kepala sekolah," katanya.
Karena prihatin dengan kondisi anak itu, pihak sekolah memanggil orangtua yang bersangkutan.
"Namun orangtuanya menyanggah pengakuan anaknya. Katanya pakaian dekil karena anaknya memang ga mau dikasih baju. Sedangkan mengenai makanan, anaknya tersebut memang susah makan hanya minum susu saja," ujar Wijayanti.
Sementara Kepala Sekolah mengatakan, dari sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh Angeline, ia menduga bahwa keluarganya terutama ibunya tidak memberikan perhatian yang layak terhadap Angeline.
"Itu hanya dugaan saja, kami juga tidak tahu yang sebenarnya. Namun dari keterangan yang kami peroleh, ya arah dugaannya memang ke sana," jelasnya.
Dari keterangan kakak Angeline, Yvonne Mega W (37), gadis berambut lurus ini diadopsi dari seorang keluarga.
Keluarganya berinisiatif mengadopsi anak tersebut karena dorongan ekonomi. "Ibu saya yang mengadopsinya sejak kecil," kata Yvonne.
Kata dia, sejak masih kecil keluarganya mengasuhnya dengan kasih sayang.
"Sudah diberikan kasih sayang, adopsi itu juga sah secara hukum. Keluarganya juga tahu kalau anak itu dalam kondisi baik," ungkap Yvonne, sembari membantah ibunya berlaku kasar pada Angeline.
Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang pada Sabtu (16/5/2015) saat main di depan rumahnya. Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian hari itu juga.(*)
KEJAM BANGET TUH IBU TIRINYA.KL GA SUKA ANAK KECIL GA USAH PUNYA ANAK AJA.HEBAT LAGI AKTINGNYA PURA2 GA TAU, SAMPE JADI TAMU TVONE, PURA2 SEDIH.PSIKOPAT KAYANYA

RIP ANGELINE

LINK
Quote:
Quote:
Angeline Ditemukan Tewas Dikubur Di Pekarangan Rumah

Bisnis.com, DENPASAR--Angeline, bocah 8 tahun yang hilang 25 hari lalu, ditemukan tewas dikubur di pekarangan rumah orang tua angkatnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar.
Saat ini aparat kepolisian dari Polresta Denpasar dan Polda Bali sudah memasang garis polisi di lokasi yang diduga menjadi lokasi dikuburnya bocah malang tersebut. Selain itu, tim identifikasi dari Polda Bali sudah berada di dalam lokasi rumah.
Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Sompie yang ditemui di lokasi belum bersedia memberikan keterangan kepada awak media.
Informasi yang diperoleh Bisnis, petugas sudah mengamankan pihak-pihak yang berhubungan dengan kasus ini. Hingga saat ini lokasi dipenuhi oleh masyarakat sekitar dan aparat kepolisian.
Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Sedap Malam No.26, Sanur, Denpasar pada Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00. Hilangnya bocah kelas 2 SD ini menyita perhatian publik Bali.
Berita hilangnya Angeline mengundang perhatian luas. Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembesi dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam kunjungannya dinas ke Bali menyempatkan mampir ke rumah orangtua angkat Angeline. Namun, keduanya ditolak, bahkan Menteri Yuddy ditolak penjaga rumah.
Akhir pekan lalu, Sabtu (6/6/2015) Menteri Yohana mengaku kecewa dengan perlakuan keluarga Angeline yang tidak menghiraukan kedatangan dirinya sebagai bentuk kepedulian negara terhadap hilangnya bocah itu.
"Saya kecewa, dan saya juga menaruh curiga kepada ibu itu," katanya ketika itu.
Ia mempertanyakan keberadaan Margareta dan keluarga lainnya yang malah tidak ada meskipun sebelumnya Yohana mengaku telah menghubungi pihak keluarga terkait kedatangannya.
Untuk itu ia meminta pihak kepolisian untuk menahan Margareta guna kepentingan penyidikan lebih lanjut.
"Seharusnya anaknya hilang, ibu itu (Margareta) ada di rumah. Saya minta kepada pihak kepolisian agar mereka ditahan," tegasnya.
Selama sekitar 30 menit berada di kediaman Margareta, Yohana yang saat itu didampingi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mengaku heran dengan kondisi rumah itu yang bau tak sedap karena penuh dengan kotoran ayam dan anjing.
"Mana ada orang yang betah tinggal di sini kecuali dia sinting," ucapnya.
Dia mengatakan, bocah malang itu harus segera ditemukan, apapun yang terjadi.
"Dia sudah tahu kalau kami mau ke sini, semalam kita sudah memberitahukan kepada dia. Tapi kenapa dia malah pergi, kami kesini ingin segera menemukan Angeline," ujar menteri asal Papua itu.
Sebelumnya pada Jumat (5/6) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi juga bertandang ke kediaman Angeline namun ia gagal bertemu pihak keluarga.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum menemukan titik terang keberadaan Angeline yang sudah menghilang sekitar tiga pekan sejak Sabtu (16/5).
LINK
Quote:
Tragedi Angeline
Begini Cerita Penyidik Polisi Bisa Menemukan Kuburan Angeline di Rumahnya
Begini Cerita Penyidik Polisi Bisa Menemukan Kuburan Angeline di Rumahnya

Jakarta - Penyidik kepolisian akhirnya mengungkap misteri hilangnya gadis cilik cantik Angeline (8). Tim gabungan dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Denpasar Timur menemukan kuburan Angeline pagi tadi.
“Jadi kami sudah berusaha mencari keberadaan Angeline berdasarkan informasi. Tapi hasilnya negatif, nihil,” jelas Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto, Rabu (10/6/2015).
Polisi tak patah semangat mengusut kasus ini. Penyidikan terus dilakukan, pagi ini tim penyidik mendatangi lokasi rumah korban di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
“Ada anggota yang mencium bau, bercampur bau kotoran binatang. Di lokasi banyak kandang ayam. Kemudian menemukan gundukan tanah, yang ditumpuk sampah. Kelihatan ada bekas galian,” urai Heri. Angeline dikubur di belakang rumahnya.
Setelah digali ditemukan jasad seorang gadis cilik. “Kami gali dan ada jasad Angeline yang terbungkus bed cover,” tutup dia.
Angeline dilaporkan hilang guru sekolahnya pada Mei lalu. Dan ternyata kini terungkap, Angeline tewas.
LINK
Quote:
Tragedi Angeline
Jasad Angeline Ditemukan Terbungkus Bed Cover Bersama Boneka
Jasad Angeline Ditemukan Terbungkus Bed Cover Bersama Boneka

Denpasar - Misteri hilangnya bocah cantik Angeline (8) di Denpasar, Bali, terungkap. Angeline ditemukan tewas. Penyidik kepolisian berhasil mengungkap lokasi kuburan Angeline. Di kuburan yang terletak di pekarangan rumahnya yang dikelilingi kandang ayam itu ditemukan sejumlah barang, termasuk boneka.
“Ada bed cover, ada boneka, dan ada tali,” kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto, Rabu (10/6/2015).
Jasad Angeline ditemukan pagi ini dikubur di kedalaman 50 cm. Angeline dikubur di belakang rumah, di dekat kandang ayam.
“Penyidik mencium bau tak sedap, kemudian menemukan gundukan tanah yang tertimbun sampah. Lalu digali, ditemukan jasad korban,” terang Heri.
Sudah 24 hari Angeline dilaporkan hilang oleh gurunya. Angeline selama ini tinggal bersama ibu angkatnya di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
“Jasad sudah dievakuasi ke RS Sanglah,” tutup Heri.
LINK
Quote:
Jasad Angeline Tertutup Sampah dan Membusuk di Bawah Pohon Pisang

DENPASAR, KOMPAS.com — Jasad Angeline, bocah 8 tahun yang hilang sejak pertengahan Mei lalu, ditemukan di halaman belakang rumahnya di Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015). Saat ditemukan, jasad Angeline tertutup sampah di bawah pohon pisang.
Kepala Polda Bali Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan bahwa jasad bocah malang itu dalam kondisi membusuk. "Kondisinya sudah membusuk saat ditemukan. Ditemukan di bawah pohon pisang dan ditutup sampah," ujarnya, Rabu.
Ia mengatakan bahwa saat ini jenazah sudah berada di RSUP Sanglah. "Untuk memastikan kondisi jenazahnya, kita tunggu dari dokter forensik, termasuk nanti otopsinya," ucapnya.
LINK
Quote:
Wali Kelas: Sebelum Hilang, Angeline Mengeluh Pusing

DENPASAR, KOMPAS.com - Keberadaan Angeline (8) yang menghilang sejak 16 Mei 2015 lalu membuat sedih Wali Kelas II-B SDN 12 Sanur Denpasar, Putu Sri Wijayanti, yang setiap harinya dekat dengan gadis berusia 8 tahun itu saat di sekolah. Dia menilai Angeline sebagai anak yang pendiam dan tertutup.
“Angeline pendiam, pemurung, wajahnya sendu. Saya hampir setiap hari mengorek keterangannya, susah dia bicara, susah ngaku, tertutup. Terakhir sebelum hilang pernah mengeluh pusing karena belum makan, dan saya ajak pulang untuk makan di rumah (wali kelas),” kata Wijayanti, Rabu (3/6/2015).
Wijayanti juga menyampaikan bahwa Angeline yang masuk sekolah siang hari sering terlambat. Karena sering terlambat dan badannya lusuh serta bau kotoran, maka wali kelas mendesak Angeline untuk mengaku dan memberikan alasan. Setelah didesak, sambil menangis Angeline mengaku bahwa sebelum sekolah harus memberi makan ayam, anjing dan kucingnya.
“Dia mengaku sambil menangis, katanya 'saya harus kasih makan ayam Bu Guru'. Terus saya tanya lagi 'berapa ayammu?' Dia jawab, katanya, 'sekitar 50 ekor'. Waduh, anak umur segitu sudah kerjanya berat. Kasihan,” tambahnya.
Angeline juga sering dimandikan dan dikeramasi gurunya karena tubuhnya bau kotoran. Setelah itu, ibu angkat Angeline, Margareta, ke sekolah dan memberikan pembelaan bahwa Angeline susah makan dan hanya suka minum susu saja.
“Kok bisa pengakuan ibunya itu, lha Angeline aja kurus, pernah mengeluh pusing karena belum makan, dikasih makan di kantin sekolah, dua bungkus nasi habis dimakan, kok katanya susah makan,” kata Wijayanti dengan nada tinggi.
LINK
Quote:
Penemuan Jenazah Angeline dan Firasat Dihilangkan

DENPASAR, KOMPAS.com — Saat polisi mencari keberadaan Angeline (8), yang dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015, Siti Sapura menduga Angeline sengaja dihilangkan. Pengacara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar itu mengaku, pihaknya telah melakukan investigasi.
"Ada satu ruangan di rumah itu yang tidak boleh kami masuki ketika kami datang beberapa waktu lalu. Kami dilarang oleh ibu angkat Angeline," kata Sapura kepada wartawan pada Senin (1/6/2015).
Sapura mengatakan, P2TP2A telah mendapatkan pengakuan beberapa tetangga di sekitar rumah Margareith CH Megawe (ibu angkat Angeline). Mereka mengaku tidak melihat Angeline dibawa kabur oleh seseorang.
Dugaan tersebut kian menguat dengan pengakuan pekerja di rumah Margareith. Pekerja tersebut mengatakan, hidung Angeline tampak mengeluarkan darah. Saat ditanya, Angeline mengaku dipukul oleh ibu angkatnya
LINK
Quote:
FOTO JENAZAH GW HAPUS GA TEGA JUGA..
KELIATANNYA DIA KESAKITAN BANGET SEBELUM MENINGGAL SAMPE MULUTNYA MENGANGA.KEJAM BANGET PEMBUNUHNYA ..SADIS..PSIKOPAT.GW PENGEN NANGIS LIHAT KONDISI JENAZAHNYA...
KELIATANNYA DIA KESAKITAN BANGET SEBELUM MENINGGAL SAMPE MULUTNYA MENGANGA.KEJAM BANGET PEMBUNUHNYA ..SADIS..PSIKOPAT.GW PENGEN NANGIS LIHAT KONDISI JENAZAHNYA...

DARI AWAL KASUSNYA DI EXPOSE MEDIA UDAH BANYAK KEJANGGALAN.KOK IBUNYA GA LAPOR POLISI ?.KASUSNYA HEBOH BERAWAL DARI SOSMED.KETERANGAN WALI KELAS N TEMAN2 ANGELINE, TETANGGA, KARYAWAN IBUNYA KL ANGELINE GA DI URUS, SERING DI MARAHIN, DI ANIAYA.
SAYANGNYA, TETANGGANYA, WALI KELASNYA N KARYAWAN IBUNYA TIDAK LAPOR RT/RW/POLISI JAUH HARI SEBELUMNYA.HARUSNYA PROAKTIF.MELIHAT ADA PENGANIAYAAN LANGSUNG LAPOR RT/RW/POLISI.
KL GINI DAH TELAT....
RIP ANGELINE ...DIA SUDAH TENANG DI SURGA
POLISI BILANG PELAKU PEMBANTUNYA, ANGELINA DI rudapaksa LALU DI BUNUH.HASIL FORENSIK KATANYA GA DI rudapaksa. MAKIN ANEH NIH KASUS.JANGAN SAMPAI NANTI AGUS BLG DIA DI PAKSA "NGAKU" KARENA DI ANIAYA
KETERANGAN POLISI
HASIL FORENSIK ANGELINA
MAKIN BANYAK PERTANYAAN :
APA IBUNYA BENAR2 GA TAU ANGELINE DI rudapaksa N DI BUNUH PEMBANTUNYA ?.ATAU SUDAH TAU SEBELUMNYA KL ANGELINE DI rudapaksa N DI BUNUH PEMBANTUNYA ?.KL SUDAH TAU KNP GA LAPORKAN AGUS KE POLISI ?.
SIAPAPUN PELAKU KEJAHATAN, WALAUPUN BISA LOLOS DARI PENJARA DI DUNIA, TIDAK AKAN LOLOS DARI NERAKA ABADI.MUNGKIN DUNIA BISA DI BOHONGI TAPI TUHAN N HATI NURANI TIDAK BUTA & TIDAK BISA DI BUNGKAM.
KITA MEMANG TIDAK PERNAH BISA TAHU APA YG SEBENARNYA TERJADI DI DALAM RUMAH ANGELINE.BIARLAH KASUS INI JADI PELAJARAN.JANGAN SAMPAI JATUH KORBAN "ANGELINE" LAIN.
BERSAMBUNG KE POST 2159, KRONOLOGI
BERSAMBUNG KE POST 3073, ISU SIAPA TERSANGKA SEBENARNYA ?
BERSAMBUNG KE POST 3153, IBU ANGKAT ANGELINE IKUT MENGUBURKAN ANGELINE ?
BERSAMBUNG KE POST 3206, ANGELINE DI KUBUR MASIH HIDUP ?
BERSAMBUNG KE POST 3281, PENEMUAN BERCAK DARAH DI KAMAR AGUS N MARGARETH
BERSAMBUNG KE POST 3406, Agus Mengaku Bunuh Angeline karena Iming-iming Rp 2 Milyar dari Margareith
BERSAMBUNG KE POST 3473, Margriet Resmi Jadi Tersangka Kasus Penelantaran Anak
BERSAMBUNG KE POST 3153, [PIC] AKTA WARIS ANGELINE : HARTA WARISAN MEMBAWA MALAPETAKA
AKHIRNYA MARGARETH SUDAH DI TETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA PEMBUNUHAN ANGELINE
Diubah oleh xonet 28-06-2015 22:13
0
442K
Kutip
3.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
xonet
#3601
Quote:
Kapolri: Margriet Tersangka Pembunuh Engeline

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polda Bali menetapkan Margriet sebagai tersangka pembunuh anak angkatnya sendiri, Engeline (8). Polisi mempunyai bukti kuat keterlibatan dia dalam pembunuhan tersebut.
"Betul sekali, saya sudah mendapat laporan bahwa Margriet ditetapkan tersangka atas pembunuhan anaknya," ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/6/2015).
Berdasarkan laporan yang diterima Kapolri, polisi mendasarkan penetapan tersangka Margriet atas tiga alat bukti. Pertama, pengakuan Agus, tersangka pertama pembunuhan bocah yang masih duduk di sekolah dasar tersebut.
"Bukti kedua, hasil analisis laboratorium forensik. Ketiga petunjuk di tempat kejadian perkara. Keterlibatan Margriet membunuh Engeline sangat kuat," lanjut Kapolri.
Saat ini, lanjut Badrodin, penyidik masih terus mendalami apa motif Margriet membunuh sang anak angkat. Penyidik juga masih akan mencari apakah ada tersangka lainnya.
Bisa kena pasal berlapis nih : pembunuhan berencana, penganiayaan, penelantaran anak.sidangnya pasti rame nih.ada 2 master pengacara lagi ngadu kuat
hukum mati /hukum eumur hidup ya ?.kl hukum mati ya enak banget dia kan dah tua.di indonesia kan eksekusinya lama bisa 10th.keburu dia mati.
LINKk
Quote:
Kapolda Bali: Margriet pelaku utama pembunuhan Angeline
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie menyatakan Margriet Megawe sebagai pelaku utama pembunuhan terhadap anak angkatnya,
Kapolda Bali Irjen Ronny F Sompie mengatakan Margriet Megawe sebagai pelaku utama pembunuhan terhadap Angeline. Menurut dia, akibat ulah Margriet menyebabkan Angeline tewas.
"Sementara ini (Margriet) menjadi pelaku utama kasus yang menyebabkan kematian dari korban Engeline," kata Ronny di Denpasar, Minggu (28/6).
Dia menyebutkan, tersangka Agus yang sebelumnya menjadi pelaku tunggal dalam kasus pembunuhan itu, hanya membantu menguburkan jenazah bocah malang itu di halaman belakang kediamannya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar.
Sebelumnya, Polda bali akhirnya menetapkan ibu ankat Angeline, Margriet sebagai tersangka pembunuhan. Penetapan itu baru dilakukan pada hari ini.
"Iya betul sudah tersangka pembunuhan," ujar Kapolda Bali Irjen Ronny F Sompie kepada merdeka.com, Minggu (28/6).
LINK
Quote:
Kapolri ungkap penyebab Angeline tewas, kekerasan di belakang kepala
Merdeka.com - Ibu angkat Angeline, Margriet dijadikan tersangka dalam kasus pembunuhan sadis tersebut. Margriet melakukan kekerasan hingga menyebabkan Angeline menghembuskan nafas terakhir.
"Hasil Otopsi Ahli Kedokteran Forensik RS Sanglah Denpasar menjelaskan bahwa penyebab kematian Angeline akibat kekerasan pada bagian belakang kepala korban," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kepada merdeka.com, Minggu (28/6).
Menurut Badrodin, keterangan Agus Tay selaku saksi menjelaskan peran Margriet. Sebelumnya Margriet sudah menjadi tersangka penelantaran anak.
"Peran Margriet selaku pelaku kekerasan yang menyebabkan kematian Angeline," katanya.
Sebelumnya Kapolda Bali Irjen Ronny Sompie mengatakan, penetapan tersangka kasus pembunuhan kepada Margriet itu berdasarkan dari saksi ahli forensik. Selain itu dibantu oleh keterangan saksi ahli dari Laboratorium Forensik Polda Bali dan Mabes Polri yang sebelumnya telah berulang kali melakukan olah tempat kejadian perkara di kediaman korban dan tersangka di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar.
Seperti diketahui, kepolisian Daerah Bali sudah menetapkan Margriet sebagai tersangka dalam kasus penelantaran anak. Kasus ini dilaporkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar.
Polisi sempat kesulitan mengungkap kasus ini. Apalagi setelah Agus yang pertama kali ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan keterangannya berubah-ubah.
Di tengah jalan, Agus malah mengaku pembunuh Angeline adalah Margriet. Hal ini menyebabkan polisi kerja keras untuk mencari alat bukti baru. Baru pada hari ini polisi menetapkan Margriet sebagai tersangka kasus pembunuhan.
Quote:
Margriet suruh Agus taruh celana dalam di bungkus jenazah Angeline
Merdeka.com - Kepolisian akhirnya mantap menetapkan Margriet sebagai tersangka utama kasus pembunuhan Angeline. Keterangan saksi dan hasil laboratorium forensik diketahui bocah mungil itu mengalami kekerasan di kepala.
Selain itu, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Labfor Denpasar juga ditemukan petunjuk mulai dari barang bukti boneka, tali plastik, hingga baju Agus Tay. Agus sempat mengaku melakukan kekerasan seksual terhadap Angeline.
"Celana dalam Agus Tay yang ditaruh di dalam bungkusan jenazah atas perintah Margriet," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kepada merdeka.com, Minggu (28/6).
Menurut Badrodin, keterangan Agus Tay selaku saksi menjelaskan peran Margriet. Sebelumnya Margriet sudah menjadi tersangka penelantaran anak.
"Peran Margriet selaku pelaku kekerasan yang menyebabkan kematian Angeline," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Bali Irjen Ronny Sompie mengatakan, penetapan tersangka kasus pembunuhan kepada Margriet itu berdasarkan dari saksi ahli forensik. Selain itu dibantu oleh keterangan saksi ahli dari Laboratorium Forensik Polda Bali dan Mabes Polri yang sebelumnya telah berulang kali melakukan olah tempat kejadian perkara di kediaman korban dan tersangka di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar.
Seperti diketahui, kepolisian Daerah Bali sudah menetapkan Margriet sebagai tersangka dalam kasus penelantaran anak. Kasus ini dilaporkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar.
Polisi sempat kesulitan mengungkap kasus ini. Apalagi setelah Agus yang pertama kali ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan keterangannya berubah-ubah.
Di tengah jalan, Agus malah mengaku pembunuh Angeline adalah Margriet. Hal ini menyebabkan polisi kerja keras untuk mencari alat bukti baru. Baru pada hari ini polisi menetapkan Margriet sebagai tersangka kasus pembunuhan.
LINK
Quote:
"Margriet Otak Pembunuhan Engeline, Agus Hanya Bantu Mengubur"

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala bidang Humas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto menjelaskan, berdasarkan bukti-bukti yang muncul di dalam penyidikan kasus Engeline, terungkap bahwa Margriet Megawe diduga adalah otak pembunuhan tersebut.
Atas dugaan itulah Margriet kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Sebelumnya, polisi telah menetapkan Agus Tay Hamba May (25) sebagai tersangka dalam kasus ini. Menurut Hery, Agus menjadi tersangka karena membantu menguburkan. Lantas siapa pembunuh Engeline?
"Untuk keterangan dari nyonya M, apakah dia sebagai pelakunya atau bukan? Menang kita tidak mengejar sampai ke sana. Karena pengakuan tersangka ini kan merupakan alat bukti yang terakhir. Kita sudah mendapatkan alat bukti lain," tegas Hery yang dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (28/6/2015) malam.
Diberitakan sebelumnya, jasad bocah Engeline ditemukan terkubur di pekarangan rumah ibu angkatnya, Margriet di Jalan Sedap Malam, Denpasar 10 Juni 2015. Sebelumnya pula, Engeline dikabarkan hilang sejak pertengahan bulan Mei 2015.
"Tersangka M ditetapkan tersangka. Berdasarkan penyidikan yang kita lakukan, sudah mendapatkan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan M sebagai tersangka kasus pembunuhan," kata Hery.
Senada dengan yang diungkapkan Kapolri dalam berita sebelumnya, Hery pun menyatakan, Margriet menjadi tersangka karena tiga hal. Pertama karena adanya keterangan saksi Agus, lalu bukti-bukti kedokteran forensik RS Sanglah, serta hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP dilakukan oleh tim forensik Polresta Denpasar, Inafis Polda Bali, dengan bantuan Inafis Mabes Polri.
Hery kembali menegaskan, sesuai bukti-bukti yang dimiliki penyidik itulah kemudian Margriet diduga menjadi otak pembunuhan, dan Agus hanya membantu menguburkan jasad Engeline.
LINK
Quote:
Inilah Dua Alat Bukti yang Menyeret Margareith Jadi Tersangka Pembunuh ANG
JAKARTA - Teka-teki keterlibatan Margareith Christina Megawe, dalam kasus pembunuhan anak angkatnya, ANG, 8, akhirnya terkuak. Kerja keras Polda Bali, Polresta Denpasar yang dibackup Mabes Polri akhirnya berhasil membongkar keterlibatan Margareith dalam pembunuhan sadis bocah kelas III SD di Sanur, Bali, itu. Bahkan, korps baju cokelat menduga bahwa Margareith pelaku utama pembunuhan ANG.
Dengan begitu, Margareith merupakan tersangka kedua yang dijerat polisi setelah Agustinus Tae, yang merupakan mantan pembantu rumah tangganya.
"Ya, benar nyonya MM (Margareith Megawe) sudah ditetapkan sebagai tersangka pelaku pembunuhan dan atau penganiayaan yang menyebabkan ANG meninggal dunia," kata Kapolda Bali Irjen Ronny Franky Sompie kepada JPNN, Minggu (28/6) malam.
Menurut Ronny, penyelidikan kasus ini berjalan alot. Bahkan, Mabes Polri harus menurunkan tim Laboratorium Forensik dan Indonesia Automatic Finger System (Inafis) untuk membantu menelisik lebih dalam kematian bocah lucu tersebut. Apalagi, sebelumnya keterangan Agustinus Tae selalu berbelit-belit dan membuat Polri harus kerja ekstra keras.
Bahkan, Polri pun harus menggunakan alat uji kebohongan memeriksa Agustinus.
Setelah melalui serangkaian proses penyelidikan yang panjang, Polda Bali dan Polresta Denpasar pun berkesimpulan menemukan dua bukti permulaan yang cukup untuk menjerat Margareith sebagai tersangka pembunuhan ANG.
Menurut Ronny dalam wawancara via telepon dengan salah satu stasiun televisi swasta, Minggu (28/6) malam, alat bukti itu antara lain pengakuan tersangka Agustinus Tae tentang dugaan keterlibatan Margareith. Ditambah lagi hasil pemeriksaan dari tim forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Bareskrim Polri juga sudah berkali-kali melakukan olah tempat kejadian perkara, melibatkan tim Inafis dan Labfor Mabes Polri.
Tak hanya Inafis saja, Labfor juga akan melakukan olah TKP. Mungkin sekitar dua atau tiga kali dilakukan," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Selasa (23/6).
Polri ingin punya bukti yang kuat dalam menjerat tersangka baru dalam kasus ini. Setiap keterangan saksi akan dilengkapi dengan alat bukti yang menguatkan. "Secara prinsip Polri itu keterangan apapun yang diberikan, kita harus cari alat bukti yang menguatkan," jelas Haiti.
Sebelumnya, saat melakukan olah TKP tim menemukan bukti baru yaitu sebuah kayu, bercak darah dan beberapa sidik jadi di kamar ibu angkat Ang. Tim juga membawa empat buah alat pel dan sapu dari rumah Margareith. Selain itu, ada juga kaos dan sebuah kayu dengan panjang hampir dua meter.
"Ada kayu kami ambil dari kamar ibu M. Ada bercak darah juga. Kami juga ambil sidik jari," tambah Ketua Tim Inafis Mabes Polri, AKBP Yuswanto, usai olah TKP beberapa waktu lalu
LINK
Quote:
Margriet Dikenai Pasal Pembunuhan Berencana
DENPASAR, KOMPAS. com - Margriet Christina Megawe (60) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan putri angkatnya Engeline (8). Dia dikenai pasal pembunuhan berencana.
"Margriet dikenakan Pasal 340 KUHP dan Pasal 338 KUHP yang masuk dalam pembunuhan berencana serta dikenakan pasal penelantaran anak yang sebelumnya sudah ditetapkan terhadap Margriet dalam kasus penelantaran anak," kata Kepala bidang Humas Polda Kombes Pol Hery Wiyanto di Denpasar, Bali, Minggu (28/6/2015) malam.
Tersangka lainnya, Agus Tay Hamba May (25) yang terlebih dulu menjadi tersangka dikenakan Pasal 340 junto 56 KUHP terkait pembunuhan berencana, yang dalam hal ini peran Agus adalah turut serta.
"Lalu rincian masing-masing peran mereka, nanti di persidangan akan kita sampaikan. Yang jelas Agus adalah membantu melakukan. Jangan terlalu jauh karena sudah materi penyidikan, tunggu di persidangan saja," kata Hery.
Hery juga menegaskan, proses penanganan kasus ini masih berjalan dan belum selesai. Hery pun menolak untuk memberikan keterangan spesifik tentang peran masing-masing tersangka, dengan alasan sudah masuk ke materi penyidikan.
LINK
Quote:
Ini keterangan 4 saksi yang menjerat Margriet

Ini keterangan 4 saksi yang menjerat Margriet
Kakak angkat Angeline besuk Margriet. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya
Merdeka.com - Sejak ditemukannya jasad Angeline (10/6), polisi menetapkan Margriet selaku pemilik rumah nomor 26 Jalan Sedap Malam, Denpasar, sebagai pelaku pembunuhan, Minggu (28/6). Penetapan ibu angkat Angeline ini sebagai tersangka dikuatkan keterangan empat saksi.
Polisi mulai mengarahkan hingga akhirnya menetapkan Margriet sebagai tersangka pembunuhan terhadap anak angkatnya sendiri, Angeline (8) setelah dibeberkan cerita dari Agustinus Tai Adamai (tersangka sebelumnya).
"Iya betul sudah tersangka pembunuhan," ujar Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie kepada merdeka.com, Minggu (28/6).
Keterangan Agus dikroscek dengan bukti-bukti yang ada di lapangan, dan ternyata berkaitan dengan hasil temuan tim identifikasi serta tim Inafis. Selain Agus, pengakuan tiga saksi lainnya juga menguatkan Margriet untuk dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati.
Berikut keterangan saksi-saksi yang mengancam ditetapkannya Margriet sebagai tersangka baru, berdasarkan data yang dihimpun dari Kepolisian.
Pengakuan terbaru tersangka Agus, yang juga dituangkan dalam Berita Acara Penyidikan (BAP) Rabu 17 Juni 2015, tertulis;
- Agus mengatakan, pembunuh Angeline bukanlah dirinya melainkan majikannya yang disebutnya bernama ibu Margriet.
- Agus menyebut melihat Angeline sudah dalam keadaan terkapar di lantai kamar majikannya ( Margriet).
- Agus mengaku saat itu dipanggil masuk kamar majikannya. Agus diminta untuk merahasiakan apa yang dilihatnya.
- Sebelum masuk kamar majikannya (Margriet), Agus mendengar teriakan Margriet memanggil nama Angeline dengan nada keras. Dan mendengar kata ampun dan kata jangan mami, serta kata sakit mami, selanjutnya tidak terdengar suara apa lagi dan dirinya dipanggil masuk kamar Margriet.
- Peristiwa itu kata Agus terjadi pada Sabtu siang 16 Mei 2015. Dia dijanjikan uang Rp 200 Juta untuk merahasiakan dan selanjutnya diminta untuk buka baju dan celana.
- Agus sempat diminta Majikannya untuk melakukan pelecehan seksual. Saat itu, dia menolak dan diminta menyalakan rokok untuk menyulut badan Angeline ( untuk membuktikan Angeline masih hidup atau tidak).
- Agus diminta untuk mengambil seprai dan membungkus jasad Angeline, serta diminta mengambil boneka untuk diletakan di jasad Angeline. Saat membungkus jasad Angeline, dia kembali diancam akan dibunuh jika membongkar rahasia ini.
- Menjelang sore hari, Agus diminta mengubur di lubang yang telah disediakan. Agus lupa jamnya, saat itu Margriet hanya melihat tidak membantu menguburkan. Kemudian Margriet memerintahkan mengambil beberapa kotoran ayam serta sisa makanan ayam ditaburkan di tanah gundukan yang ditutup sampah dan bekas kurungan ayam anyaman dari bambu.
- Agus menyebut keterlibatan AA yang juga mengetahui peristiwa ini. Pengakuannya, AA ikut mengancam terus dan akan membunuh keluarganya di Sumba jika rahasia Margriet dibongkar.
- Agus tidak tahu kedekatan AA dengan Margriet, hanya dirinya diantar kerja di rumah Margriet melalui perantara AA.
Saksi kedua, Satpam baru di rumah Margriet melalui penunjukkan PT Patriot yang dipesan oleh Christina (anak Margriet). Dalam keterangan Dewa Putu Raka, yang bekerja hanya 6 hari dari 4 Juni, bahwa;
- Sempat curiga diperintahkan untuk melarang siapa saja masuk ke rumah.
- Tidak pernah komunikasi dengan tuan rumah dan baru tau kalau Christina yang memesan satpam adalah anaknya.
- Kecurigaan kedua, diperintahkan dirinya hanya berjaga di depan tanpa boleh masuk dan ngecek ke belakang rumah. Itu atas perintah Margriet yang disampaikan oleh anaknya.
- Sempat mencium bau busuk yang bukan bau kotoran ayam. Dia menduga ada bau binatang (bangakai) yang ada di kandang.
- Hingga pada 10 Juni, bersama anggota polisi dirinya menunjukkan bau bangkai tapi tidak ada bangkai binatang. Penemuan itu menunjuk penemuan jasad Angeline.
Kesaksian ketiga dari Balikpapan, Francky A Marinka. Dia mengaku pernah tinggal selama 3 bulan dari Desember 2014 sampai Maret 2015. Keterangan memberatkan adalah;
- Saksi memperagakan 10 adegan penyiksaan yang dilakukan Margriet terhadap Angeline pada Maret 2015.
- Melihat Margriet pernah menyeret dan memukul Angeline menggunakan bambu sepanjang 1 meter, hanya karena 1 ekor ayam hilang.
- Hampir setiap hari melihat Margriet membentak dan memukuli Angeline, selama 3 bulan dirinya tinggal di rumah Margriet.
Kesaksian terakir yang memberatkan, Rahmat Handono yang pernah indekos 3 tahun di rumah Margriet. Namun, tiga hari jelang dikabarkan Angeline hilang, pria ini tidak lagi di indekos. Berikut pengakuannya;
- Sempat lihat Agus menggali lobang
- Sempat melihat Agus mengambil tanah galian dibuang ke depan rumah.
- Peristiwa itu diingatnya sekitar 3 minggu sebelum dikabarkan Angeline hilang.
Selain keempat saksi tadi, Polisi juga memiliki data keterangan dari saksi AA. Tetapi hingga kini kejelasan soal siapa AA dan statusnya masih dirahasiakan Polisi.
Sumber merdeka.com menyebutkan bahwa AA terus dilakukan pemeriksaan dan ditahan, hanya saja belum ditetapkan status dalam keterlibatan dalam kasus Angeline.
LINK
Diubah oleh xonet 29-06-2015 13:30
0
Kutip
Balas

