- Beranda
- Stories from the Heart
I SWEAR THIS TIME I MEAN IT
...
TS
bukanpemainbaru
I SWEAR THIS TIME I MEAN IT

Oke, sebelum gue mulai, gue mau minta izin kepada Moderator dan para pembaca setia forum SFTH untuk menceritakan kisah gue
Berbekal pengalaman dari membaca banyak novel novel terkenal dan kisah kisah yang sangat inspiratif dari para kaskuser seperti "Have I Told You Lately That I Love You" karya bang Nanda, "Sepasang Kaos Kaki Hitam" milik om Ari, "You Are My Happiness" cerita mas Baskoro, serta cerita lainya yang melecut nyali gue untuk membagi kisah gue.
Gue ingin mengutarakan sebuah kisah yang ada di ingatan gue, sebuah cerita cinta masa lalu gue yang membuat gue bisa berada disini dan selalu membuat gue bersyukur karena Tuhan telah memilih gue untuk mengalaminya
Nama tokoh disini gue samarkan dengan alasan menjaga privasi masing masing. Jika ada kesamaan alur cerita, nama tokoh, dan tempat gue minta maaf. Selamat membaca 

Quote:
Diubah oleh bukanpemainbaru 11-08-2015 21:00
junti27 dan anasabila memberi reputasi
3
86.4K
488
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bukanpemainbaru
#51
PART 9
Gue terbangun dari tidur gue, semuanya gelap, gue bingung, padahal gue udah bangun tapi semuanya masih gelap, ternyata gue... masih merem 
Gue membuka mata gue dan melihat depan kelas sudah ada guru gue, Bu Ajeng, sering dipanggil buajing oleh teman teman gue. Berbeda dengan Pak Isman yang tau dan malah senang aja dipanggil Pakis, Bu Ajeng tidak taujika ia dipanggil buajing oleh teman teman gue. Dia guru matematika yang tegas tapi berlebihan, dan gara gara itu dia dicap killer oleh murid murid. Jujur. meski temen temen gue di belakang Bu Ajeng selalu menyebut namanya dengan buajing, gue gak pernah memanggil beliau dengan nama itu, menurut gue gak pantes aja orang yang mendidik kita dipanggil seperti itu
Walau dia sangat tegas dan saat ini sedang mengajar kelas gue, entah kenapa rasa kantuk gue jauh lebih membunuh daripada buajing. Gue cuek dan mencoba tidur lagi. Tapi ada seseorang yang menegur gue.
Sepertinya gue kenal suara ini, gue mencari kacamata gue agar melihat cewek ini dengan jelas. For your information, gue menggunakan kacamata minus, yang kiri minus satu setengah, dan yang kanan empat . Perbedaan yang jauh bukan, hal ini membuat kacamata gue tebel sebelah, mungkin ini akibat dari jarangnya gue melatih mata kanan gue mengintip dari lobang kunci kamar mandi putri
Gue menggunakan kacamata gue dan menoleh ke arah kanan, dan gue melihat...
Ara duduk di sebalah gue
Walaupun gue jarang ngobrol dengan Ara karena gue sering gugup, gue sering berinteraksi dengan dia. Gue terpilih jadi salah satu member tim futsal SMP gue. Tapi diantara pemain lain gue paling ringkih, gue sering dijegal dan jadi bulan bulanan saat futsal di SMP, alhasil gue sering diobati oleh anak anak PMR, dan yang sering mengobati adalah Ara. Entah kenapa setiap kali ada turnamen futsal, Ara selalu ditunjuk menjadi PMR yang bertugas. Jodoh kali ya hehe
Selama pelajaran gue memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru, karena baru awal awal, guru hanya menerangkan bagaimana dia mengajar dan peraturan apa saja yang harus kita taati saat di sekolah. Gue makin cuek, gue memilih untuk melanjutkan tidur, lagipula gue juga menghindari Ara supaya gue gak salah tingkah di depan dia.
Sudah setengah jam gue menaruh kepala gue diatas meja mencoba untuk tidur lagi, selama setengah jam pula guru gue gak berhenti mengoceh menjelaskan peraturan peraturan yang mungkin bakal gue langgar, dan saat gue hendak tertidur
Pletak! Kepala gue dilempar pensil oleh seseorang, dan ternyata itu Ara
Gue keceplosan lagi. Gue gak berani ngelihat respon Ara. Kata orang, kalo seorang cowok menggombali cewek lalu cewek itu seneng, itu kemungkinan besar cewek itu suka sama cowok itu, tapi jika enggak, cewek itu mungkin akan ilfeel sama cowok itu, bahkan terjadi pembunuhan. Kalo melihat wajah gue yang begini, mungkin gue dikuliti, dikebiri, dan dijadikan snack iguana. Tapi anehnya...

Gue membuka mata gue dan melihat depan kelas sudah ada guru gue, Bu Ajeng, sering dipanggil buajing oleh teman teman gue. Berbeda dengan Pak Isman yang tau dan malah senang aja dipanggil Pakis, Bu Ajeng tidak taujika ia dipanggil buajing oleh teman teman gue. Dia guru matematika yang tegas tapi berlebihan, dan gara gara itu dia dicap killer oleh murid murid. Jujur. meski temen temen gue di belakang Bu Ajeng selalu menyebut namanya dengan buajing, gue gak pernah memanggil beliau dengan nama itu, menurut gue gak pantes aja orang yang mendidik kita dipanggil seperti itu
Walau dia sangat tegas dan saat ini sedang mengajar kelas gue, entah kenapa rasa kantuk gue jauh lebih membunuh daripada buajing. Gue cuek dan mencoba tidur lagi. Tapi ada seseorang yang menegur gue.
Quote:
Sepertinya gue kenal suara ini, gue mencari kacamata gue agar melihat cewek ini dengan jelas. For your information, gue menggunakan kacamata minus, yang kiri minus satu setengah, dan yang kanan empat . Perbedaan yang jauh bukan, hal ini membuat kacamata gue tebel sebelah, mungkin ini akibat dari jarangnya gue melatih mata kanan gue mengintip dari lobang kunci kamar mandi putri

Gue menggunakan kacamata gue dan menoleh ke arah kanan, dan gue melihat...
Ara duduk di sebalah gue
Quote:
Walaupun gue jarang ngobrol dengan Ara karena gue sering gugup, gue sering berinteraksi dengan dia. Gue terpilih jadi salah satu member tim futsal SMP gue. Tapi diantara pemain lain gue paling ringkih, gue sering dijegal dan jadi bulan bulanan saat futsal di SMP, alhasil gue sering diobati oleh anak anak PMR, dan yang sering mengobati adalah Ara. Entah kenapa setiap kali ada turnamen futsal, Ara selalu ditunjuk menjadi PMR yang bertugas. Jodoh kali ya hehe

Quote:
Selama pelajaran gue memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru, karena baru awal awal, guru hanya menerangkan bagaimana dia mengajar dan peraturan apa saja yang harus kita taati saat di sekolah. Gue makin cuek, gue memilih untuk melanjutkan tidur, lagipula gue juga menghindari Ara supaya gue gak salah tingkah di depan dia.
Sudah setengah jam gue menaruh kepala gue diatas meja mencoba untuk tidur lagi, selama setengah jam pula guru gue gak berhenti mengoceh menjelaskan peraturan peraturan yang mungkin bakal gue langgar, dan saat gue hendak tertidur
Pletak! Kepala gue dilempar pensil oleh seseorang, dan ternyata itu Ara
Quote:
Gue keceplosan lagi. Gue gak berani ngelihat respon Ara. Kata orang, kalo seorang cowok menggombali cewek lalu cewek itu seneng, itu kemungkinan besar cewek itu suka sama cowok itu, tapi jika enggak, cewek itu mungkin akan ilfeel sama cowok itu, bahkan terjadi pembunuhan. Kalo melihat wajah gue yang begini, mungkin gue dikuliti, dikebiri, dan dijadikan snack iguana. Tapi anehnya...
0
: “Eh iya ra, eh tapi kenapa kamu milih duduk sama aku?” bingung gue
: “Hehe yaudah ra gakpapa” jawab gue kesenengan
: “Kebo bangun bo, udah siang”
: “Iya cantikk, gue bangun”