- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.f
#2798
01-12-2012
Hari terus berlanjut, makin ngeri sama daerah dan karakter sini. Hah, banyak bajingan juga ternyata.. Maklum karena negara berkembang sama kayak negara kita.. Awalnya emang rada sering sakit perut karena masalah makanan.. Rokok khas Vietnam lumayan enak. Udah cukup kalu buat ngebul setiap saat, harganya juga kejangkau.. Seminggu ini masih kerja seperti biasanya.. Beberapa hari yang lalu gue sama Amed dateng ke Pasar nemui si Chao, tapi karena dia sibuk jadinya ketemu sama Pak Liem dan sekedar ngopi bareng beliau. Acuhnya masih sama seperti sebelumnya, bedanya sih masih perhatian nanya udah dapet berapa dong buat pulang.
Gue sih jawab biasa aja tanpa memberi tau, karena kata Amed tetap harus berhati-hati meski sama orang yang udah dikenal.. Yang jelas gue udah berterima kasih sama Pak Liem, dia gak mau dikasih apa-apa, sekedar jajanpun dia menolak, cuma nerima beberapa bungkus rokok yang gue kasih, jadi kesimpulan gue itu si Pak Liem dan Chao gak mau terlibat pusing ngurus orang asing yang gak jelas kayak gue. Beberapa malam dihari-hari kemaren pula, gue sering keluar sama Amed sekedar minta temenin dia mau ngamar sama cewek.
Jujur gue ketagihan sama perempuan asli sini, dan kemaren 2 kali main sama perempuan Cambodia, dan satu lagi dari Laos.. Hmm ini pengalaman yang tak pernah terduga dan sayang kalau gak dimanfaatin mumpung gue masih di luar negeri.. Tapi rasanya masih enakan yang pertama, saat kencan sama Quynh, hehehe.. Gue bandingin si Quynh itu kayak mantan istri gue si Salsa sih, jadinya gara-gara Quynh pula gue jadi inget Salsa, mirip-mirip gerakan tubuhnya, ramah tamah dan senyumnya, gak tau kalau lagi marah, hahaha..
Siang tadi nerima Gaji lagi, gaji yang kedua kalinya.. Dan malam inipun gue udah keluar seperti malam minggu kemaren, tapi gue cuma berdua sama Amed, karena Samdor ada kepentingan sama Noil yang sama-sama dari Kamboja.. Sekedar minum, dan pesta berdua.. Menghabiskan separuh malam, dan seperti biasanya gue udah memesan 1 perempuan yang siap nemenin malam setelah minum-minum ini. Perempuan itu tak lain si Quynh, seperti malam minggu yang lalu. Kenapa milih dia, karena gue suka, dan bukan berarti gak pengen yang lain.. Kan udah gue bilang, Quynh itu ada banyak sisi menariknya buat gue.. Meskipun gue belum terlalu mengenal dia..
Waktu yang dinanti, jam 11 malam Amed bilang kalau gue udah ditungguin Quynh di kamar dan losmen kemaren.. Sampai sana Amedpun kencan dengan langganannya. Gue mulai asik sama Quynh berdua, setengah mabuk dan lembut itu yang sekarang gue rasa. Quynh ini usianya sekitar 23 tahun (2012), asli dari pedesaan Vietnam dipinggiran Laos. Hijrah ke Hanoi sekitar 3 tahun yang lalu, awalnya bekerja di kedai tapi lagi-lagi alasan sama lah Ekonomi dan gaya hidup jadi terjun ke dunia seperti ini.. Menikmati, nikmati apa yang terasa nikmat bersamanya. Gue ngerasa sama pacar sendiri, diapun menyambut baik kok ke gue, n gue yakin dia juga ngerasa sama, yahhh layaknya pacaran, hanya saja terhalang bahasa..
Sedikit kisah bersama Quynh, 2 kali dimalam minggu yang lalu.. Siang ini setelah kerja, gue asik nyantai bareng Amed di emperan Markas, capek abis mulung dan nimbang hasil.. Lewat Amed, gue jadi bisa tau kabar Quynh, ada kabar gembira pula kalau Quynh juga menaruh hati ke gue, Ahaha gue juga suka kok sama dia..
Amed: “Heyy, lama-lama kau seperti aku, melacur ehh jadi pacar. Haha..”,
Gue: “Iyaa, aku memang suka sama Quynh”
Amed: “Hey, lebih baik kau beli HP, punya banyak USD kan?”
Gue: “Aku pikir percuma buat beli HP, med. Aku gak ngerti huruf sini, nulisnya gimana pas sms, nah kalau telpon harus ngomong pake bahasa apa?. Kamu mendingan bisa bahasa China, dan Vietnam”
Amed: “English!!”
Gue: “hah, aku gak lancar, dia juga gak lancar. Sudahlah yang penting ini kan urusan Tubuh, med..”
Amed: “jhahahaha dasar lelaki,,, “
Menjelang sore, gue lewat Amed sengaja iseng seperti sore-sore kemaren kalau lagi nyantai di Markas Pemulung. Iseng ngajakin Quynh kencan selain malam minggu.. Kemaren hampir berhasil sih, tapi gue acuhin aja karena Quynh ada acara lain biasanya cuma ketemu sebentar.. Ehhh iseng kali ini Quynh mengiyakan jalan sama gue dan tentunya sama Amed dan Trinh cewek langganan Amed. Kalau Amed emang sering jalan sama Trinh diluar malam minggu,, Akhirnya kita putusin ketemu di tempat minum Old Quarter. Ojek selalu jadi andalan karena dari Markas cukup jauh jaraknya.. Gak sabar mau ketemu sama Quynh gegara cinta satu malam itu. Haha..
Setelah ketemu, guepun langsung mengajaknya santai menikmati minuman dan bermesraan saja, sepertinya gue ngerasa semakin gila di negara ini, sebabnya cuma bebas dan gampang gitu aja.. Amed asik dengan Trinh di depan gue.. Gue sama Amed udah akrab seperti teman biasa yang sudah-sudah, yang jelas sealiran jadi gampang nyambung.. Satu jam berlalu bercandaan, ngobrol, lumayan nyambung walau inggris campur-campur.. Sedikit banyak tentang Quynh jadi lebih tau malam ini karena paling akrab memang malam ini, Quynh asik aja sih.. Sampai mulai larut malam, karena Amed udah gak sabar mau kencan. Gue sama Quynh juga mau kencan malam ini..
Entah ini masalah apalagi, baru saja gue mau masuk gerbang losmen. Kayaknya jadi gue ini kerjaannya sial terus. Kerjaannya selalu dapet masalah, padahal gue ngerasa gak ada masalah.. Masalah ini gara-gara gue jalan Quynh, ternyata kita berdua udah diikuti dari tadi sama seorang cowok. Gue langsung menarik Amed, Trinh dan Quynh sedikit menepi dan cowok itu langsung narik gue n maki-maki.. Tanpa memukul dia hanya teriak dengan bahasa Vietnam, Amed bisik kalau itu umpatan semacam anjing dan nanya gue orang mana.. Mendengar itu, gue nglepas sekapan cowok ini dan bilang Indonesia.. Entah gue gak tau apa yang dia omongin yang jelas Amedlah yang mentranslate..
Ternyata cowok itu suka sama Quynh dan kesalah pahamannya disini. Jadi cowok ini udah booking Quynh tapi karena dia udah janji sama gue jadinya bookingan itu di tolak sama Quynh, ehh ternyata malah dateng n tau kalau lagi sama gue.. Yang jelas cowok ini gak terima, Quynh bingung karena status dia kan juga Cabo jadi bebas lah mau sama siapa. Guepun juga bilang sama Amed “mau gimanapun yang namanya Cabo itu bebas”, lalu diteruskan ke cowok Reseh ini, diapun semakin marah sama gue, gak tau apa maksudnya, apalagi ditambah pas masuk gerbang gue meluk n manjain Quynh yang ketawa-ketiwi..
Singkat beberapa menit, cowok itu narik n langsung mukul bagian muka gue.. Sedikit tersungkur tapi gue berusaha ngelawan.. Quynh nampak minggir sama Trinh dan Amed sengaja gue cegah.. Gue pengen satu-satu sama cowok ini, punya mental juga karena dateng sendiri.. Duhhh, jadinya berkelahi padahal situasi rada rame, sampai beberapa kali pukulan n kita dipisah,, udah saling berdarah juga sih hidungnya.. Sebenernya gue belum puas, jujur gue emang pengen Fight gegara emosi sama Buthan waktu di Manila, ya ini salah satu pelampiasan gue..
Beruntung aja dipisahin, dan masalah langsung dibahas, ada beberapa orang disitu. Dan, Amed njelasin semuanya.. Benar apa yang gue bilang, mau diributin apapun yang namanya Cabo ya bebas.. Jadinya karena gue pendatang, gue sam Amed cuma disaranin mundur teratur. Amedpun nyuruh gue, dia lebih tau soal sini dan beberapa kali cerita gimana ribut sama orang sini, ujungnya keroyokan.. N gue cuma siap aja kalau dia hafal n nyariin gue.. Setelah pergi, Amed hubungi Quynh dan Trinh, kata Trinh kita disuruh nungg di Losmen yang berbeda, dan berjarak sekitar 2 KM dari TKP, jadinya kita mengiyakan..
Kenapa mereka belum pergi atau pindah, karena cowok Rese’ itu masih disitu, kalau dia udah pergi baru mereka berdua kesini.. Mungkin si Quynh lagi ngobrol n jelasin aja sama cowok itu soal ini, okelah gue cuma cari aman sebenernya. Sampai 1 jam berlalu, ngerasain sakit tapi gak terlalu lah, nyantai ngerokok.. Quynh dateng dan meminta maaf atas kejadian ini, gue jadi Ge Er neh hehehe, mungkin si Quynh memang senang atau cari sensasi rasa sama orang asing ya? Sampai belain gue, padahal kalau gue lihat tadi si cowok itu lumayan, badannya lebih cool dari gue, hehehe Quynh malah milih gue..
Disela itu, biasa lah bahasa isyarat dan inggris campuran, masing-masing dari kita dikamar sendiri. Gue berdua sama Quynh yang perhatian banget sama luka gue, hmm sedikit pegel sih, sampai kita bercinta n baru kali ini kita nginep sampai pagi nanti. Senyum Quynh setelah ngelakuin barusan ngasih tanda kalau situasi aman.. Yang jelas gue menikmati semua ini, Gue selalu senang dengan namanya Perempuan, walaupun kadang gue sering bilang bakalan “menyesal” banyak hal, tapi gue emang lemah kalau dikasih makhluk yang bernama perempuan, banyak sisi lebih nan indah dari mereka..
***
Gak menyangka sama sekali, gue bisa sampai di kota Hanoi ini, masih didalam kota n gue gak ada rencana apapun pergi piknik layaknya para Turis, gue lebih asik dengan dunia seperti biasanya. Rasa-rasa gue enggan pergi dari Zona nyaman.. Chao dan Pak Liem ternyata nolong gue sebatas nolong aja, mereka dan keluarganya takut bakalan ada apa-apa. Oke, gue sih gak masalah dan itu udah bikin gue lega karena dikasih pekerjaan. Walaupun pekerjaan gue pemulung, gue masih bersyukur mendapatkan gaji dan selain itu ada kenalan baru dari sekitar Asean, terutama Ahmed.. Punya latar belakang yang hanpir sama, gue akrab sama dia dan sendau gurau seperti saat gue di Indonesia bareng temen-temen selairan.
Hmmm, jadi lebih ngerti kota ini dan malam harinya yang selalu asik, bebas tanpa batas. Dan tak terduga lagi, gue yang selalu gelisah kalu mendengar kata perempuan, dapet kenalan juga si Quynh yang berasal dari Desa di Son La daerah pinggiran berbatasan dengan Laos. Cantik, putih, ideal dan seperti Chinesse.. Entah kenapa gue jadi suka sama dia padahal awalnya gue cuma pengen semalam atau malah hanya satu jam. Sudahlah, gue emang selalu seperti ini, suka biasanya dari pandangan sampai akhrinya senyuman, rayuan dan lainnya. Ahhh semuanya cukup menyenangkan, sampai gue lupa sejatinya siapa sebenernya diri ini...
Dan, gue hanya berusaha mengikutinya, karena semua harus terus bertahan dan berlanjut..
Hari terus berlanjut, makin ngeri sama daerah dan karakter sini. Hah, banyak bajingan juga ternyata.. Maklum karena negara berkembang sama kayak negara kita.. Awalnya emang rada sering sakit perut karena masalah makanan.. Rokok khas Vietnam lumayan enak. Udah cukup kalu buat ngebul setiap saat, harganya juga kejangkau.. Seminggu ini masih kerja seperti biasanya.. Beberapa hari yang lalu gue sama Amed dateng ke Pasar nemui si Chao, tapi karena dia sibuk jadinya ketemu sama Pak Liem dan sekedar ngopi bareng beliau. Acuhnya masih sama seperti sebelumnya, bedanya sih masih perhatian nanya udah dapet berapa dong buat pulang.
Gue sih jawab biasa aja tanpa memberi tau, karena kata Amed tetap harus berhati-hati meski sama orang yang udah dikenal.. Yang jelas gue udah berterima kasih sama Pak Liem, dia gak mau dikasih apa-apa, sekedar jajanpun dia menolak, cuma nerima beberapa bungkus rokok yang gue kasih, jadi kesimpulan gue itu si Pak Liem dan Chao gak mau terlibat pusing ngurus orang asing yang gak jelas kayak gue. Beberapa malam dihari-hari kemaren pula, gue sering keluar sama Amed sekedar minta temenin dia mau ngamar sama cewek.
Jujur gue ketagihan sama perempuan asli sini, dan kemaren 2 kali main sama perempuan Cambodia, dan satu lagi dari Laos.. Hmm ini pengalaman yang tak pernah terduga dan sayang kalau gak dimanfaatin mumpung gue masih di luar negeri.. Tapi rasanya masih enakan yang pertama, saat kencan sama Quynh, hehehe.. Gue bandingin si Quynh itu kayak mantan istri gue si Salsa sih, jadinya gara-gara Quynh pula gue jadi inget Salsa, mirip-mirip gerakan tubuhnya, ramah tamah dan senyumnya, gak tau kalau lagi marah, hahaha..
Siang tadi nerima Gaji lagi, gaji yang kedua kalinya.. Dan malam inipun gue udah keluar seperti malam minggu kemaren, tapi gue cuma berdua sama Amed, karena Samdor ada kepentingan sama Noil yang sama-sama dari Kamboja.. Sekedar minum, dan pesta berdua.. Menghabiskan separuh malam, dan seperti biasanya gue udah memesan 1 perempuan yang siap nemenin malam setelah minum-minum ini. Perempuan itu tak lain si Quynh, seperti malam minggu yang lalu. Kenapa milih dia, karena gue suka, dan bukan berarti gak pengen yang lain.. Kan udah gue bilang, Quynh itu ada banyak sisi menariknya buat gue.. Meskipun gue belum terlalu mengenal dia..
Waktu yang dinanti, jam 11 malam Amed bilang kalau gue udah ditungguin Quynh di kamar dan losmen kemaren.. Sampai sana Amedpun kencan dengan langganannya. Gue mulai asik sama Quynh berdua, setengah mabuk dan lembut itu yang sekarang gue rasa. Quynh ini usianya sekitar 23 tahun (2012), asli dari pedesaan Vietnam dipinggiran Laos. Hijrah ke Hanoi sekitar 3 tahun yang lalu, awalnya bekerja di kedai tapi lagi-lagi alasan sama lah Ekonomi dan gaya hidup jadi terjun ke dunia seperti ini.. Menikmati, nikmati apa yang terasa nikmat bersamanya. Gue ngerasa sama pacar sendiri, diapun menyambut baik kok ke gue, n gue yakin dia juga ngerasa sama, yahhh layaknya pacaran, hanya saja terhalang bahasa..
Sedikit kisah bersama Quynh, 2 kali dimalam minggu yang lalu.. Siang ini setelah kerja, gue asik nyantai bareng Amed di emperan Markas, capek abis mulung dan nimbang hasil.. Lewat Amed, gue jadi bisa tau kabar Quynh, ada kabar gembira pula kalau Quynh juga menaruh hati ke gue, Ahaha gue juga suka kok sama dia..
Amed: “Heyy, lama-lama kau seperti aku, melacur ehh jadi pacar. Haha..”,
Gue: “Iyaa, aku memang suka sama Quynh”
Amed: “Hey, lebih baik kau beli HP, punya banyak USD kan?”
Gue: “Aku pikir percuma buat beli HP, med. Aku gak ngerti huruf sini, nulisnya gimana pas sms, nah kalau telpon harus ngomong pake bahasa apa?. Kamu mendingan bisa bahasa China, dan Vietnam”
Amed: “English!!”
Gue: “hah, aku gak lancar, dia juga gak lancar. Sudahlah yang penting ini kan urusan Tubuh, med..”
Amed: “jhahahaha dasar lelaki,,, “
Menjelang sore, gue lewat Amed sengaja iseng seperti sore-sore kemaren kalau lagi nyantai di Markas Pemulung. Iseng ngajakin Quynh kencan selain malam minggu.. Kemaren hampir berhasil sih, tapi gue acuhin aja karena Quynh ada acara lain biasanya cuma ketemu sebentar.. Ehhh iseng kali ini Quynh mengiyakan jalan sama gue dan tentunya sama Amed dan Trinh cewek langganan Amed. Kalau Amed emang sering jalan sama Trinh diluar malam minggu,, Akhirnya kita putusin ketemu di tempat minum Old Quarter. Ojek selalu jadi andalan karena dari Markas cukup jauh jaraknya.. Gak sabar mau ketemu sama Quynh gegara cinta satu malam itu. Haha..
Setelah ketemu, guepun langsung mengajaknya santai menikmati minuman dan bermesraan saja, sepertinya gue ngerasa semakin gila di negara ini, sebabnya cuma bebas dan gampang gitu aja.. Amed asik dengan Trinh di depan gue.. Gue sama Amed udah akrab seperti teman biasa yang sudah-sudah, yang jelas sealiran jadi gampang nyambung.. Satu jam berlalu bercandaan, ngobrol, lumayan nyambung walau inggris campur-campur.. Sedikit banyak tentang Quynh jadi lebih tau malam ini karena paling akrab memang malam ini, Quynh asik aja sih.. Sampai mulai larut malam, karena Amed udah gak sabar mau kencan. Gue sama Quynh juga mau kencan malam ini..
Entah ini masalah apalagi, baru saja gue mau masuk gerbang losmen. Kayaknya jadi gue ini kerjaannya sial terus. Kerjaannya selalu dapet masalah, padahal gue ngerasa gak ada masalah.. Masalah ini gara-gara gue jalan Quynh, ternyata kita berdua udah diikuti dari tadi sama seorang cowok. Gue langsung menarik Amed, Trinh dan Quynh sedikit menepi dan cowok itu langsung narik gue n maki-maki.. Tanpa memukul dia hanya teriak dengan bahasa Vietnam, Amed bisik kalau itu umpatan semacam anjing dan nanya gue orang mana.. Mendengar itu, gue nglepas sekapan cowok ini dan bilang Indonesia.. Entah gue gak tau apa yang dia omongin yang jelas Amedlah yang mentranslate..
Ternyata cowok itu suka sama Quynh dan kesalah pahamannya disini. Jadi cowok ini udah booking Quynh tapi karena dia udah janji sama gue jadinya bookingan itu di tolak sama Quynh, ehh ternyata malah dateng n tau kalau lagi sama gue.. Yang jelas cowok ini gak terima, Quynh bingung karena status dia kan juga Cabo jadi bebas lah mau sama siapa. Guepun juga bilang sama Amed “mau gimanapun yang namanya Cabo itu bebas”, lalu diteruskan ke cowok Reseh ini, diapun semakin marah sama gue, gak tau apa maksudnya, apalagi ditambah pas masuk gerbang gue meluk n manjain Quynh yang ketawa-ketiwi..
Singkat beberapa menit, cowok itu narik n langsung mukul bagian muka gue.. Sedikit tersungkur tapi gue berusaha ngelawan.. Quynh nampak minggir sama Trinh dan Amed sengaja gue cegah.. Gue pengen satu-satu sama cowok ini, punya mental juga karena dateng sendiri.. Duhhh, jadinya berkelahi padahal situasi rada rame, sampai beberapa kali pukulan n kita dipisah,, udah saling berdarah juga sih hidungnya.. Sebenernya gue belum puas, jujur gue emang pengen Fight gegara emosi sama Buthan waktu di Manila, ya ini salah satu pelampiasan gue..
Beruntung aja dipisahin, dan masalah langsung dibahas, ada beberapa orang disitu. Dan, Amed njelasin semuanya.. Benar apa yang gue bilang, mau diributin apapun yang namanya Cabo ya bebas.. Jadinya karena gue pendatang, gue sam Amed cuma disaranin mundur teratur. Amedpun nyuruh gue, dia lebih tau soal sini dan beberapa kali cerita gimana ribut sama orang sini, ujungnya keroyokan.. N gue cuma siap aja kalau dia hafal n nyariin gue.. Setelah pergi, Amed hubungi Quynh dan Trinh, kata Trinh kita disuruh nungg di Losmen yang berbeda, dan berjarak sekitar 2 KM dari TKP, jadinya kita mengiyakan..
Kenapa mereka belum pergi atau pindah, karena cowok Rese’ itu masih disitu, kalau dia udah pergi baru mereka berdua kesini.. Mungkin si Quynh lagi ngobrol n jelasin aja sama cowok itu soal ini, okelah gue cuma cari aman sebenernya. Sampai 1 jam berlalu, ngerasain sakit tapi gak terlalu lah, nyantai ngerokok.. Quynh dateng dan meminta maaf atas kejadian ini, gue jadi Ge Er neh hehehe, mungkin si Quynh memang senang atau cari sensasi rasa sama orang asing ya? Sampai belain gue, padahal kalau gue lihat tadi si cowok itu lumayan, badannya lebih cool dari gue, hehehe Quynh malah milih gue..
Disela itu, biasa lah bahasa isyarat dan inggris campuran, masing-masing dari kita dikamar sendiri. Gue berdua sama Quynh yang perhatian banget sama luka gue, hmm sedikit pegel sih, sampai kita bercinta n baru kali ini kita nginep sampai pagi nanti. Senyum Quynh setelah ngelakuin barusan ngasih tanda kalau situasi aman.. Yang jelas gue menikmati semua ini, Gue selalu senang dengan namanya Perempuan, walaupun kadang gue sering bilang bakalan “menyesal” banyak hal, tapi gue emang lemah kalau dikasih makhluk yang bernama perempuan, banyak sisi lebih nan indah dari mereka..
***
Gak menyangka sama sekali, gue bisa sampai di kota Hanoi ini, masih didalam kota n gue gak ada rencana apapun pergi piknik layaknya para Turis, gue lebih asik dengan dunia seperti biasanya. Rasa-rasa gue enggan pergi dari Zona nyaman.. Chao dan Pak Liem ternyata nolong gue sebatas nolong aja, mereka dan keluarganya takut bakalan ada apa-apa. Oke, gue sih gak masalah dan itu udah bikin gue lega karena dikasih pekerjaan. Walaupun pekerjaan gue pemulung, gue masih bersyukur mendapatkan gaji dan selain itu ada kenalan baru dari sekitar Asean, terutama Ahmed.. Punya latar belakang yang hanpir sama, gue akrab sama dia dan sendau gurau seperti saat gue di Indonesia bareng temen-temen selairan.
Hmmm, jadi lebih ngerti kota ini dan malam harinya yang selalu asik, bebas tanpa batas. Dan tak terduga lagi, gue yang selalu gelisah kalu mendengar kata perempuan, dapet kenalan juga si Quynh yang berasal dari Desa di Son La daerah pinggiran berbatasan dengan Laos. Cantik, putih, ideal dan seperti Chinesse.. Entah kenapa gue jadi suka sama dia padahal awalnya gue cuma pengen semalam atau malah hanya satu jam. Sudahlah, gue emang selalu seperti ini, suka biasanya dari pandangan sampai akhrinya senyuman, rayuan dan lainnya. Ahhh semuanya cukup menyenangkan, sampai gue lupa sejatinya siapa sebenernya diri ini...
Dan, gue hanya berusaha mengikutinya, karena semua harus terus bertahan dan berlanjut..
0