Kaskus

Story

astri.belovedAvatar border
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:



Di Antara Bintang-bintang #2


Polling
864 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
efti108Avatar border
exicst13Avatar border
radoradaAvatar border
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
e.alifiandra.fAvatar border
e.alifiandra.f
#2797
Hanoi #1 (Quynh)

13 - 11 - 12

Hari semakin berganti. Udah 2 hari gue di tempat Pak Liem, anaknya si Chao itu baik kok n sedikit liar juga.. Tapi sebenernya gue ngerasa kurang betah karena pengen banget pulang ninggalin luar negeri n gak sabar sampai di negeri sendiri. Siang ini gue ikut Chao jalan-jalan keliling Hanoi, bukan jalan-jalan wisata tapi menengok saudaranya yang sakit di rumah sakit.. Gue baru tau Hanoi lebih jauh, karena sejak kemaren ditolong pak Liem itu gue belum kemana-mana.. Masih butuh perkenalan dengan lingkungan dan orang-orangnya.. Vietnam, sosialis dan komunis, orang-orangnya biasa aja sih menurut gue, cuma bedanya lebih keras..Hari ini aja, sejak menjelang siang tadi kita berdua lagi bebas. Gak menyangka lagi dapet kenalan seperti Chao ini..

Dia juga suka cerita, seneng ngobrol. Dengan komunikasi ala kadarnya, kita juga berusaha saling memahami saja, hasilnya nyambung juga kok apalagi kalau ngobrol dan nunjuk cewek kece. Hahaha.. Meski bahasanya sangat susah dimengerti, tapi gue mulai berusaha tau budayanya, orang sini baik, ya yang baik, sejak tadi gue amati jalanan sih banyak juga bajingannya. Terus, lebih semrawut dari Jakarta, terlalu banyak motor.. Banyak bendera palu arit dan lainnya, dan gue yang kayak orang bego, berusaha nanya ke Chao soal apapunn di Vietnam. Hal yang pertama gue tanyain cuma Visa yang berlaku paling 2 sampai 3 minggu karena gue warga Filiphina.

Sayangnya pengetahuan gue soal Paspor dan Visa kurang ngerti.. Sebelumnya kehidupan gue kan gak ada rencana mau ke luar negeri.. Ehh,, kehidupan malah berjalan dengan cara lain jadi ya ikuti saja.. Chao yang hanya lulusan setara SMA itu menjelaskan sedikit tentang hal ini dan gue juga udah nyeritain asal mu asal gue dari Indonesia sampai Filiphine dan sampai sini itu kenapa.. Pemalsuan dokumen di Filiphine sangat beresiko kalau gue sampai ketahuan.. Nah, semua ini bikin gue mikir ulang, tapi apapun caranya, gue harus mendapatkan Dong untuk pulang ke Indonesia. Sedangkan kurs mata uang VND sekitar 20.000 per 1 USD. Setidaknya gue bisa mengejarnya, guepun mulai dikenalin sama beberapa temen Chao.

Ada yang bekerja di Restoran, pasar, tempat hiburan dan lainnya.. Sedikit, awal permulaan dengan Chao dihari ini, sampai sore berlalu kita pulang ke rumah, sampai acara makan malam kitapun disuguh makanan yang mengandung Babi semuanya, tapi karena mereka tau gue jarang dan bahkan gak pernah makan Babi, mereka cuma ngasih semacam kerupuk dan nasi ayam, sejak kemaren makannya kayak gini. Dan masih ada sisa paling 5 hari berkomunikasi dengan cowok Mahasiswa yang mengambil jurusan Bahasa iNggris iti, setidaknya dia udah banyak membantu kita berkomunikasi.. Malam ini bergadang, mendengarkan bapak dan keluarga bercerita, aslinya gue gak ngerti tapi lama kelamaan ya memahami,,

Lusa berlalu, keseharianku sejak kemaren masih seperti biasanya, keluh kesah guepun sama soal pulang. Hanya saja Pak Liem dan Chao serta beberapa keluarganya itu nyaranin gue lapor ke Kedutaan Besar RI di Hanoi. Tapi karena beberapa pengalaman yang gue dengar sejak di Filiphina, macem-macem kalau gue harus lapor, gak semulus yang dibayangin misal lapor terus dipulangin. Enggak sama sekali, gue ingat betul cerita Bang Yere dan Agistha soal ini, bisa dipenjara dinegara aslinya. Jadi, gue milih bertahan dengan cara sendiri. Yang jelas gue emang udah Ilegal sejak dari Sulawesi, jadi intinya cari aman seperti yang sudah-sudah saja..

Sesuai obrolan selama disini, dan sesusai Janji Pak liem, beliau udah nyerahin gue ke Chao soal dicariin kerja. Hasilnya, sore ini gue ikut Chao ke sebuah Pandai Besi, oke deh gue ikuti kemana arah Chao yang jelas gue harus kerja.. Ternyata, setelah sampai disini, pekerjaan itu gak ada kaitannya dengan Besi, gue jadi Pemulung.. Sejenak gue diem, ada beberapa pemulung yang lagi ngepul hasil pulungan, persis seperti di indonesia, bahasa gue sih Tukang Rongsok.. Disinilah Chao kelihatan berubah, dia sedikit maksa gue mau kerja.. Oke, sesusah apapun gue cuma berusaha sadar udah ditolong tanpa diapa-apain, jadinya nurut.. Ada seorang pemulung berasal dari Malaysia juga,

Entah apa alasannya, malaysia yang lebih maju dari negara ini kok malah kerja disini.. Nampak, deketin gue n ngajak kenalan dengan logat melayu yang khas.. Setelah semua beres, Chao cuma ngasih tau kalau gue diterima gabung dengan para pemulung itu, si Bos pemulung, Khong juga ramah nyambut gue.. Pekerjaan yang sangat jauh dari harapan. Tapi, sadari saja ini kehidupan dan mungkin ini balasan. Yang jelas otakku udah susah berpikir dan mengendalikan keadaan.. Menjelang malam kita pulang lagi, dan Pak Liem udah nglepas gue silahkan kerja di pemulung itu, dan carilah dong biar bisa pulang, Pak Liem berdalih cuma nolong n nyariin jalan, hal ini sama halnya dengan Chao, diapun nglepas gue..

Pagi jam 9 disela Chao mau ke tempat kerjanya, Pak Liem yang udah berangkat sejak subuh tadi mau kita susul. Setelah sarapan pagi dilapak Pak Liem, gue langsung diantar ke Juragan Khong dan hari ini siap jadi pemulung.. Ternyata, semua berbalik dengan apa yang gue harapkan setelah ditolong pak Liem.. Singkat saja satu jam berlalu gue udah di markas Pemulung.. Masih susah berkomunikasi tapi mendingan karena orang Malay itu.. Chao hanya mengisyaratkan “hati-hati” di Hanoi, dan luangkan waktu nemui dia di Pasar..Dia lanjut pergi tanpa kata-kata lain lagi.. Deppppp, gue mulai pusing dan gak jelas lagi, dilain sisi gue udah haus juga akan alkohol dan pikiranku mulai mikir ke hal “sex” apalag disini sexy-sexy banget.. emoticon-Big Grin

Siang yang panas, mulai mengamati markas pemulung n gue dikasih waktu sampai malam ini saja. Besok pagi gue harus kerja keliling nyari barang bekas dan lainnya. Hanya bercakap sama Bos Khong yang ngomong apa gak jelas tapi lagaknya dia menceritakan soal imigran gelap. Gue rasa Chao cerita sama orang ini tentang gue yang terdampar.. Sampai sore tiba, Bos Khong nampak pulang, dia berumur 45 tahunan mempunyai 2 orang anak.. Menjelang maghrib pemulung yang berjumlah 7 orang udah berkumpul.. 2 dari Cambodia, 1 Malay, 3 dari daerah Da Nang, dan gue dari Indonesia. Kita berkumpul, perkenalan lah dan si Amed yang dari Malay ini seolah penerjemah antara kita..

Sampai larut malam, mereka udah ada yang tidur.. Lingkungan bebas, bisa juga pergi kemana-mana selain di jam kerja pagi jam 6.00 sampai jam 2 siang. Setelah itu kita memang bebas.. Sekarang ini juga gue manfaatin ngobrol sama Amed, diapun segan dan banyak cerita soal kenapa dia kesini.. Jadi dia awalnya itu pekerja di China, tapi karena bermasalah dia dipulangin, malah gak pulang dan sengaja mampir di Hanoi. Dan yang bikin gue sedikit lega itu kalau Amed juga Ilegal tanpa punya dokumen, dia udah hampir 1 tahun disini.. Owalah malah sama-sama orang pusing.. Satu pertanyaan yang bikin gue kaget, awalnya dia ngamati gue bertattoo dia langsung nilai gue bajingan..

Amed: “Val, kau suka main wanita ya?” emoticon-EEK! emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Gue: “Darimana kau tau, Med?” emoticon-EEK!

Amed: “Ahh tak usah berbohong.. Besok aku kasih tau dimana ada Wanita Vietnam yang cantik aduhai, di Hanoi ini banyak.. Kau tinggal pilih, janjian dan kencan dengannya..” emoticon-Big Grin

Gue: “Wah???” emoticon-Bingung (S) emoticon-Big Grin

Amed: “haha, iya kan? Tak usah kau berbohong denganku, kelihatan mukamu itu pecandu wanita” emoticon-Big Grin

Gue: “...............” emoticon-Mad


Haha, gue yang penasaran sama Amed, secara gak langsung gue nyari celah biar dia mau cerita.. Sampai hampir sejam dia baru cerita kalau ternyata dia suka ngamar juga. Jadinya guepun bilang suka main perempuan. Dan beberapa teman pemulung lain ada yang suka dan setiap 2 malam dalam seminggu mereka mencari perempuan dan mengajak kencan.. Ada yang peminum juga termasuk ahmed. Banyak yang dia ceritain, Vietnam salah satu surga perempuan dan minuman keras, diapun bercerita soal tempat minum yang asik di Hanoi ini, karena orang sini cenderung bebas dan suka nongkrong, menurut ahmed sangat tepat dengan orang seperti kita yang negaranya sedikit ketat. Dan kamipun tertawa. Hahahaha..

***

Hanoi, Sabtu 24-11-2012

Seminggu lebih gue menjadi Pemulung yang markas dan tinggalnya didaerah Long Bien, jauh-jauh kesini cuma jadi Tukang Rongsok. Gue gak perlu jelasin gimana kerja jadi pemulung, udah tau kan seperti apa? Bersama Amed, yaa karena gue akrabnya sama dia, kalau sama yang lain akrab kalau lagi berkumpul saja.. Jam kerja biasa lah subuh sampai jam 2 siang, gue cuma berusaha beradaptasi saja.. Sistem bayaran seminggu sekali, tergantung hasil kita dan kebaikan si Bos Khong. Makan hanya siang sesudah memulung, lainnya kita makan sendiri.. Seminggu ini pula, gue semakin paham dengan kota Hanoi. Cukup eksotis dan menarik, sejarah dan lainnya. Yang jelas kehidupan malam disini mengasikkan, gue suka..

Banyak cerita dengan teman sesama pemulung. Semua itu bikin gue penasaran, karena Amed dan Samdor yang dari Ratanakiri Kamboja itu kita bertiga akrab, dasarnya sama, kita sama-sama suka mabuk, suka perempuan dan memang bakat Preman.. Soal Preman, kota ini juga banyak preman, tapi gue biasa aja sih gak takut lah. Gaji pertama udah gue terima siang tadi. Kata Amed itu udah lumayan karena udah di level 800.000an dong setara 400.000 rupiah dan 35 USD.. Tentunya bayaran gue dibawah Amed dan Samdor yang udah lama disini.. Yang jelas kalau cara Indonesia udah standar UMK buruh lah.. Dan, kita ber 3 udah membuat janji malam ini. Mau minum-minum, dan acara lainnya..

Malam yang dinanti, kita bertiga udah naik Ojek, semrawut dan sangat ramai muda mudi disini. Berdasar pengalaman gue yang baru semingguan lebih sih kalau nyari cewek disini itu memang mudah.. Tapi, jujur gue kehalang komunikasi, jadi lebih baiknya cewek yang sekali 2 kali pake aja, hmmm.. Sampailah ke sebuah tempat minum daerah Old Quarter, ramai dan menikmati pertama kalinya Bia Hoi, Laure dan lainnya, dan uniknya disini itu sambil makan Kwaci, hahaha gue gak doyan sih. Tapi cukup asik kok jadi sedikit melupakan urusan pulang. Banyak para bule, n gue lihat banyak orang melayu dan sepertinya dari Indonesia. Tapi, gue lebih asik menikmati semua ini dengan Amed dan Samdor..

Sejam berlalu, enak juga nih minuman dan beberapa gelas Wine cukup memabukkan. Sejak dari Filiphine baru malam ini gue mabuk lagi.. Amed mulai nyinggung soal perempuan, Samdor mulai sibuk dengan HPnya menghubungi beberapa perempuan. Dan, singkat saja setengah jam dari sibuk tadi mereka berdua mendapatkan 3 perempuan dan kata Amed perempuan itu menunggu di salah satu Losmen kelas melati di daerah Ba Dinh. Menambah sedikit minuman, dan setelah itu kita hanya berjalan kaki sekitar 1 KM dan sampai di Sebuah Losmen itu, gak tau apa yang Amed obrolin sama seseorang di resepsionis.. Gue diajak Sam langsung masuk ke sekitaran kamar didalamnya.

Mataku langsung tertuju ke 2 orang gadis Vietnamese yang lagi duduk bercanda. Dan kata Sam, itu cewek yang dimaksud.. Gak lama dari itu Amed dateng n nyuruh gue milih yang mana dari kedua itu, yang satu lagi udah wajib sama Amed karena udah jadi langganan, dan 2 ini fresh belum pernah. Sam memilih satu n satunya sama gue. Sama-sama soft n selera gue banget.. Gue gak nyesel kalau udah kayak gini, gak nyesel kenal sama mereka berdua.. Check in disalah satu kamar, dan pengalaman kesekian kalinya dengan pramuria.. Dia bernama Quynh, sedikit bisa berbagasa Inggris, perkenalan cukup biasa sama lah, sampai kita ngelakuin hubungan, sedikit malu-malu sih dianya tapi asik juga..

Hampir 2 jam kitapun ngelakuin lebih dari 1 kali, sampai selesai karena kendala bahasa jadinya apa adanya. Tapi, Quynh terlihat senang dan ramah saha, guepun dari awal udah ngimbangi dia.. Sampai beres dan beberapa lembar Dong gue kasih ke Amed.. Gak usah panjang lebar gue ceritain soal ML disini, hampir sama dengan negara kita kok.. Jujur, gue jadi mulai ketagihan lagi main cewek seperti yang sudah-sudah, apalagi ini hal baru, suasana baru dan tempat baru.. Malam semakin larut, kita bertiga pulang, jalanan yang mulai lengang.. Sampai di markas Pemulung, anak-anak lain udah pada tidur, karena besok juga kerja.. Minggu tetaplah kerja,, guepun cuma bisa mengusahakan jangan pernah lupa akan tujuan. Hmm..

***

0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.