- Beranda
- Stories from the Heart
Cerita Suami Galau & Istri Kepo
...
TS
twinroses
Cerita Suami Galau & Istri Kepo
Assalamualaikum Wr Wb
Penghuni forum SFTH, Sr,, Para Ts, dan tentu saja Momod tercinta, setelah beberapa bulan ikutan galau, termehek mehek, ketawa guling guling akibat baca thread SFTH, saya memutuskan untuk ikutan berbagi kisah hidup saya. Boleh kan? emm boleh donk, kalau gak di bolehin saya tetep nulis kok

WELL,,, Ini adalah kisah nyata yang saya permak sedemikian rupa sehingga menjadi cerita fiksi (bagian saya ganteng, tetep nyata kok
saya berperan sebagai seorang suami (ganteng) yang galau karena belum tuntasnya kisah masa lalu, yang berjuang keras untuk membuktikan keputusan saya menikah bukan lah hal yang salah. Tidak ada peraturan khusus dalam thread ini, Grand rules KASKUS dan SFTH tetep berlaku loh ya.... Kalo kalian mau kepo? kepoin sepuas kalian, karena di sini, di tempat saya tinggal hanya ada dua orang yang mengenal KASKUS ( Saya dan temen saya; orang yang mengenalkan Kaskus pada saya)
Lets Roll.....
Spoiler for Indeks:
Diubah oleh twinroses 21-01-2016 12:57
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
122.9K
480
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
twinroses
#225
Ganteng Maksimal
Setiap pertemuan membutuhkan perpisahan bukan? Jujur saja sebenarnya saya agak melas menulis part ini. Karena seperti yang kalian ketahui, saya dan Ayu akhirnya berpisah. Gak ada penyangkalan di sana. Tapi ijinkanlah saya untuk menuliskan hal ini secara runtut. Untuk kembali mengangkat nama Ayu dari tumpukan nama2 lain yang tumpang tindih di kepala sialan ini.
Hari sabtu, H-14 sebelum memasuki bulan Ramadhan tahun 2011, saya baru saja menunaikan sholat Isya' saat hp nokia 2310 ku bergetar menandakan panggilan masuk. Nok*a tune
"Mas, Ayu tunggu di taman Bungkul"
"Ada apa Ay?"
"Datang saja Mas, ," kemudian sambungan terputus. Saya tidak perlu mempelajari ilmi cenayang untuk menerka2 apa yang sebenarnya terjadi. Ayu dalam masalah, suara beratnya dengan jelas mengucapkan itu.
Tanpa berpikir lebih lama saya segera turun kebawah, melepaskan sarung dan baju koko kemudian menggantinya dengan kaos oblong dan celana kolor, tak lupa menyabet hoodi favorit saya.
"Aldo pinjem motornya ya" saya langsung menyalakan motor supra tersebut mengacuhkan Aldo yang sedang memompa ban belakangnya.
"Woy Awas!!!"
"Terima kasih"
"Lah...."
Satu jam kemudian saya sampai di taman Bungkul, jauuuuh banget ternyata lokasinya. Sesampainya di sana saya menghubungi Ayu, memastikan posisinya. Baru terdengar satu kali bunyi tuuut... seseorang sudah menerjang saya dari belakang. Dari wangi parfum dan..emm... sedikit benjolan empuk2 di punggung saya, saya segera sadar kalo orang yang memeluk saya adalah Ayu. Sumpah... saya hafal ukuranya
Saya melepaskan hoodi saya kemudian memberikanya kepada Ayu. Saya yakin dia kedinginan karena dia hanya memakai mini dress selutut tanpa lengan. How cute! Dimana jilbabnya???? Saya mengajaknya duduk dibangku taman. Menarik kepalanya untuk bersandar di pundak saya.
"Ayu kenapa?"
"....."
"Ya sudah kalo gak mau ngomong" saya menarik nafas dalam2 "nanti kalo ketemu lagi baru kita bahas" mendengar itu tangisnya semakin menjadi. Keadaan tanpa percakapan ini bertahan sampai satu jam kemudian. Tangis Ayu sudah agak mereda. Tapi pelukanya di lengan tangan kanan ku belum juga ia lepas, malah makin erat.
Sekitar sepuluh menit kemudian Ayu berdiri. Meraih tangan saya kemudian menciumnya. Batsah... lalu dia berjalan mendekati sedan warna hitam yang baru saya sadari ternyata itu adalah mobil Ayu. Dia pergi
Dan begitulah perpisahan saya dengan Ayu. Tidak ada stasiun ataupun acara kejar2an di lobby penerbangan dengan menangis bombay atau apapun itu. Dia meninggalkan saya mematung kedinginan di tengah taman Bungkul. Jujur saja saya tidak pernah berfikir kalo malam itu adalah pertemuan terakhir kami. Well, penyesalan datang di akhir bukan?
Saya mencoba berdiri. Sebentar melupakan pertemuan gak jelas ini, kalo saya pikir yang saya lakukan hanyalah datang, memberikan hoodi saya kemudian dia menjadikanku bantal di abtara tangisnya. Gak ngomong apapun!
Sudah itu saja...
Jadi kalo kalian menjumpai cowok dengan baju oblong dan celana kolor mendorong motor supra ceper yang roda belakangnya kempes, itu saya!!
Saya tidak perlu menceritakan perihal saya tersesat saat perjalanan pulang kan? Atau tentang drama adu mulut saya dengan tukang tambal ban yang ngamuk2 karena saya tidak bawa cukup uang untuk biaya penambalan. Yang akhirnya tukang itu luluh dan mengikhlaskan biaya penambalan setelah saya cerita bahwa saya adalah anak yatim yang baru saja di tinggalkan kekasihnya....
*****
"Jadi Ayu ngilang gitu ajah Pa?"
"Hemm"
"Papa gak berusaha nyari?"
"Gak"
"Papa beneran cinta gak sih sama Ayu?"
"Entahlah" saya beranjak dari teras rumah, memberikan hoodi dari Ayu (hoodi saya) kepada istri saya. Saya mau tidur!
"Papaaaaww!!!!!" Istri saya berteriak mendekati saya kemudian mencubit pingganh saya. Aw...cakiit
"Paan sih Ma?"
"Papa ngaku!"
"Apa lagi ih?"
"Ini kan Hoodi Papa yang dulu Mama beliin kan? Yang pas Papa ultah? Kok bisa di Ayu???"
"Oh... ngangu Ma, nganu...."
"Modal dikit kek.... ih!!!"
Yah....
Hal yang membuat saya trenyuh bukanlah tentang kisah saya dulu dengan Ayu, gak ada yang istimewa di sana. Kalian liat sendiri kan?
Tapi kalo kalian cermati lagi, dari sejak Ayu balik kisah saya denganya sudah berakhir, menurut saya. Tapi dari sisi Ayu semua itu belum berakhir. Kado ini lah buktinya... dia tau di mana saya tinggal, tau nomer telvon saya... bahkan tau kalo saya baru saja menikah! Dia tidak pernah memalingkan pandanganya dari saya sejak saat itu.... saya kan jadi merasa.....
.
.
.
.
Ganteng maksimal
Hari sabtu, H-14 sebelum memasuki bulan Ramadhan tahun 2011, saya baru saja menunaikan sholat Isya' saat hp nokia 2310 ku bergetar menandakan panggilan masuk. Nok*a tune
"Mas, Ayu tunggu di taman Bungkul"
"Ada apa Ay?"
"Datang saja Mas, ," kemudian sambungan terputus. Saya tidak perlu mempelajari ilmi cenayang untuk menerka2 apa yang sebenarnya terjadi. Ayu dalam masalah, suara beratnya dengan jelas mengucapkan itu.
Tanpa berpikir lebih lama saya segera turun kebawah, melepaskan sarung dan baju koko kemudian menggantinya dengan kaos oblong dan celana kolor, tak lupa menyabet hoodi favorit saya.
"Aldo pinjem motornya ya" saya langsung menyalakan motor supra tersebut mengacuhkan Aldo yang sedang memompa ban belakangnya.
"Woy Awas!!!"
"Terima kasih"
"Lah...."
Satu jam kemudian saya sampai di taman Bungkul, jauuuuh banget ternyata lokasinya. Sesampainya di sana saya menghubungi Ayu, memastikan posisinya. Baru terdengar satu kali bunyi tuuut... seseorang sudah menerjang saya dari belakang. Dari wangi parfum dan..emm... sedikit benjolan empuk2 di punggung saya, saya segera sadar kalo orang yang memeluk saya adalah Ayu. Sumpah... saya hafal ukuranya
Saya melepaskan hoodi saya kemudian memberikanya kepada Ayu. Saya yakin dia kedinginan karena dia hanya memakai mini dress selutut tanpa lengan. How cute! Dimana jilbabnya???? Saya mengajaknya duduk dibangku taman. Menarik kepalanya untuk bersandar di pundak saya.
"Ayu kenapa?"
"....."
"Ya sudah kalo gak mau ngomong" saya menarik nafas dalam2 "nanti kalo ketemu lagi baru kita bahas" mendengar itu tangisnya semakin menjadi. Keadaan tanpa percakapan ini bertahan sampai satu jam kemudian. Tangis Ayu sudah agak mereda. Tapi pelukanya di lengan tangan kanan ku belum juga ia lepas, malah makin erat.
Sekitar sepuluh menit kemudian Ayu berdiri. Meraih tangan saya kemudian menciumnya. Batsah... lalu dia berjalan mendekati sedan warna hitam yang baru saya sadari ternyata itu adalah mobil Ayu. Dia pergi
Dan begitulah perpisahan saya dengan Ayu. Tidak ada stasiun ataupun acara kejar2an di lobby penerbangan dengan menangis bombay atau apapun itu. Dia meninggalkan saya mematung kedinginan di tengah taman Bungkul. Jujur saja saya tidak pernah berfikir kalo malam itu adalah pertemuan terakhir kami. Well, penyesalan datang di akhir bukan?
Saya mencoba berdiri. Sebentar melupakan pertemuan gak jelas ini, kalo saya pikir yang saya lakukan hanyalah datang, memberikan hoodi saya kemudian dia menjadikanku bantal di abtara tangisnya. Gak ngomong apapun!
Sudah itu saja...
Jadi kalo kalian menjumpai cowok dengan baju oblong dan celana kolor mendorong motor supra ceper yang roda belakangnya kempes, itu saya!!
Saya tidak perlu menceritakan perihal saya tersesat saat perjalanan pulang kan? Atau tentang drama adu mulut saya dengan tukang tambal ban yang ngamuk2 karena saya tidak bawa cukup uang untuk biaya penambalan. Yang akhirnya tukang itu luluh dan mengikhlaskan biaya penambalan setelah saya cerita bahwa saya adalah anak yatim yang baru saja di tinggalkan kekasihnya....

*****
"Jadi Ayu ngilang gitu ajah Pa?"
"Hemm"
"Papa gak berusaha nyari?"
"Gak"
"Papa beneran cinta gak sih sama Ayu?"
"Entahlah" saya beranjak dari teras rumah, memberikan hoodi dari Ayu (hoodi saya) kepada istri saya. Saya mau tidur!
"Papaaaaww!!!!!" Istri saya berteriak mendekati saya kemudian mencubit pingganh saya. Aw...cakiit
"Paan sih Ma?"
"Papa ngaku!"
"Apa lagi ih?"
"Ini kan Hoodi Papa yang dulu Mama beliin kan? Yang pas Papa ultah? Kok bisa di Ayu???"

"Oh... ngangu Ma, nganu...."
"Modal dikit kek.... ih!!!"

Yah....
Hal yang membuat saya trenyuh bukanlah tentang kisah saya dulu dengan Ayu, gak ada yang istimewa di sana. Kalian liat sendiri kan?
Tapi kalo kalian cermati lagi, dari sejak Ayu balik kisah saya denganya sudah berakhir, menurut saya. Tapi dari sisi Ayu semua itu belum berakhir. Kado ini lah buktinya... dia tau di mana saya tinggal, tau nomer telvon saya... bahkan tau kalo saya baru saja menikah! Dia tidak pernah memalingkan pandanganya dari saya sejak saat itu.... saya kan jadi merasa.....
.
.
.
.
Ganteng maksimal

Diubah oleh twinroses 27-06-2015 13:28
0