- Beranda
- Stories from the Heart
I SWEAR THIS TIME I MEAN IT
...
TS
bukanpemainbaru
I SWEAR THIS TIME I MEAN IT

Oke, sebelum gue mulai, gue mau minta izin kepada Moderator dan para pembaca setia forum SFTH untuk menceritakan kisah gue
Berbekal pengalaman dari membaca banyak novel novel terkenal dan kisah kisah yang sangat inspiratif dari para kaskuser seperti "Have I Told You Lately That I Love You" karya bang Nanda, "Sepasang Kaos Kaki Hitam" milik om Ari, "You Are My Happiness" cerita mas Baskoro, serta cerita lainya yang melecut nyali gue untuk membagi kisah gue.
Gue ingin mengutarakan sebuah kisah yang ada di ingatan gue, sebuah cerita cinta masa lalu gue yang membuat gue bisa berada disini dan selalu membuat gue bersyukur karena Tuhan telah memilih gue untuk mengalaminya
Nama tokoh disini gue samarkan dengan alasan menjaga privasi masing masing. Jika ada kesamaan alur cerita, nama tokoh, dan tempat gue minta maaf. Selamat membaca 

Quote:
Diubah oleh bukanpemainbaru 11-08-2015 21:00
junti27 dan anasabila memberi reputasi
3
86.4K
488
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bukanpemainbaru
#25
PART 5
Gue mencari arah suara itu, gue menoleh ke kiri, arah sumber suara tadi. Dan ternyata yang berterima kasih ke gue adalah...
Udin.
Adek kelas gue yang berbadan kurus pendek, berkulit sawo overcook dan berambut keriting acak acakan, kadang ingusan, dan tampilanya seperti minion kena cacingan. Udin ini anak yang sering dibully oleh kakak kelas, bahkan sering juga dibully oleh teman temanya, karena memang dari wajahnya anak ini seperti meminta untuk dibully. Wajahnya seperti berkata “Ayo bully saya mas, saya bahagia, saya ikhlas!”
Gue diem, mungkin cewek tadi risih karena gue sok sokan berdiri di depan dia, mungkin dia gak mau disangkain orang lain kalo gue pacarnya dia, atau mungkin pas gue berdiri di depan dia, dia mencium bau bangkai komodo dari badan gue. Yang jelas mungkin dia gak nyaman di deket gue. Tiap orang punya kebebasan untuk merasa nyaman atau tidak nyaman dengan orang lain. Gue sedih, gue nangis dan gue peluk Udin. Gue cium keningnya dan kita pun berpacaran
Gue menyuruh Udin pergi karena lama lama muka kucel dia membuat gue ingin mandi wajib. Gue kembali ke arah teman teman gue dengan lemas dan lunglai, memang hari ini tidak ada pelajaran karena hari pertama hanya upacara dari kepala sekolah, dan setelah itu semua murid dipulangkan. Tapi gue masih lemes karena cinta gue udah ditolak mentah mentah bahkan sebelum gue tau namanya, ini lebih buruk daripada ditolak sebelum nembak.
Daripada gue membuang buang waktu dengan percakpan yang gak jelas ini, gue pun mengajak temen temen gue untuk cabut ke kelas, tapi sebelum itu gue pergi ke koperasi untuk membeli celana putih abu abu SMA, jika tidak bisa bisa disuruh masuk ke kelas SMP beneran gue.
Gue masuk ke ruang koperasi dan membeli celana. Karena ini sudah masuk sekolah, stock celana terbatas, hanya tersisa size mini dan xxxl. Jika gue beli yang mini, itu akan menyakiti aset masa depan gue. Alhasil gue memutuskan untuk membeli celana yang menurut gue itu size untuk ibu ibu hamil. Gue memakainya, memang gak kaya ibu ibu hamil, tapi gue justru seperti penyanyi 80an salah gaul. Dan saat itu juga gue ingin menuju ke kelas karena takut dilihat murid lain.
Tapi sebelum keluar, gue mendengar ada suara dari samping gue
Udin.
Adek kelas gue yang berbadan kurus pendek, berkulit sawo overcook dan berambut keriting acak acakan, kadang ingusan, dan tampilanya seperti minion kena cacingan. Udin ini anak yang sering dibully oleh kakak kelas, bahkan sering juga dibully oleh teman temanya, karena memang dari wajahnya anak ini seperti meminta untuk dibully. Wajahnya seperti berkata “Ayo bully saya mas, saya bahagia, saya ikhlas!”
Quote:
Gue diem, mungkin cewek tadi risih karena gue sok sokan berdiri di depan dia, mungkin dia gak mau disangkain orang lain kalo gue pacarnya dia, atau mungkin pas gue berdiri di depan dia, dia mencium bau bangkai komodo dari badan gue. Yang jelas mungkin dia gak nyaman di deket gue. Tiap orang punya kebebasan untuk merasa nyaman atau tidak nyaman dengan orang lain. Gue sedih, gue nangis dan gue peluk Udin. Gue cium keningnya dan kita pun berpacaran

Gue menyuruh Udin pergi karena lama lama muka kucel dia membuat gue ingin mandi wajib. Gue kembali ke arah teman teman gue dengan lemas dan lunglai, memang hari ini tidak ada pelajaran karena hari pertama hanya upacara dari kepala sekolah, dan setelah itu semua murid dipulangkan. Tapi gue masih lemes karena cinta gue udah ditolak mentah mentah bahkan sebelum gue tau namanya, ini lebih buruk daripada ditolak sebelum nembak.
Quote:
Daripada gue membuang buang waktu dengan percakpan yang gak jelas ini, gue pun mengajak temen temen gue untuk cabut ke kelas, tapi sebelum itu gue pergi ke koperasi untuk membeli celana putih abu abu SMA, jika tidak bisa bisa disuruh masuk ke kelas SMP beneran gue.
Gue masuk ke ruang koperasi dan membeli celana. Karena ini sudah masuk sekolah, stock celana terbatas, hanya tersisa size mini dan xxxl. Jika gue beli yang mini, itu akan menyakiti aset masa depan gue. Alhasil gue memutuskan untuk membeli celana yang menurut gue itu size untuk ibu ibu hamil. Gue memakainya, memang gak kaya ibu ibu hamil, tapi gue justru seperti penyanyi 80an salah gaul. Dan saat itu juga gue ingin menuju ke kelas karena takut dilihat murid lain.
Tapi sebelum keluar, gue mendengar ada suara dari samping gue
Quote:
0
: “Eh lo ngapain makasih kutet, perasaan tadi gak ada elo” gue gak mau mengiyakan karena tadi gue nutupin cewek cantik bukanya seekor kepik, gue juga gak mau disangkain homo sama Udin. Gue homo juga selektif kali
: “Iya kak, tadi emang ada cewek yang ngadem di balik badan kakak” jawab udin cecengesan
: “Dia tadi pergi, gak tau kemana deh, makanya gue gantiin ngademnya”
: “Woi Tim, wah gokil lo hari pertama udah bikin ngakak” kata Ajid sambil ngetawain gue
: “Ah, anjrit lo semua” kata gue masih kesel
: “Lagian ngapain sih lo pake celana SMP? Kangen SMP lo?” tanya Kevan
: “Pendek lah ceritanya. Gue kesiangan tadi”
: “Pas SMP pake ketat, pas SMA kedodoran. Kamu cowok labil salah pergaulan ya? Hahaha dasar lucu” ejek cewek itu