Hulaaa, long time no see tampaknya ya, pasti baik-baik saja kan semua kabarnya?
Saya (akhirnya) mencoba menceritakan kembali semalam itu ada apa sih, jadi sesuai dengan yang sudah diceritakan oleh masgan jilitenk sebelumnya disini, jadi acara semalam adalah akibat dari ke-komporan yang saya lempar ke grup chat kaskus runners

Biasanya apa sih, ramadhan masih hari kedua, orang udah mulai ngeluh lemes, capek dsb, tapiada ajakan dari grup sebelah untuk long run sejauh ..... mata memandang ga deng, 32 Kilometer dengan rute FX Mall - Cibubur, kalo dipikirin ya sakit hati pastinya, dijalanin aja...

maka para peserta yang hadir adalah sebagai berikut (korban kebrutalan speedbangbang )

• speedbangbang
  
• jilitenk
  
• gerryresed
  
• ojay99
  
• the_sixth_sense
  
• violencejack
  
• Thir13teen
  

Ya pokoknya kita udah harus sampe FX Mall jam 20:30 paling telat karena (akhirnya) acara baru mulai jam 21:15.. eits sebelum melangkah lebih jauh, saya mau cerita dulu ada apa sih dan kenapa mau ikutan acara ini, udah puasa kok malah lari jauh bener
Di sesi menarik ini.. ada tamu istimewa, Beliau adalah Sitor Torsina Situmorang

Hmm, siapa sih beliau ini? Jujur saya sudah tau sosok beliau dari tahun 2014 awal dimana lari mulai booming, saya juga pernah liat beliau lari-lari sendiri di CFD Sudirman (Jakarta), pernah juga ikut workshop beliau di tahun yang sama, dan sudah ga asing lagi beliau ada dimana-mana, memang eksis dalam arti prestasi-nya banyaaak. Om sitor mampu dengan tekad baja ber-transformasi dari seorang yang memiliki berat badan dari 108,5 kg dan sekarang menyandang gelar ultra marathoners dengan catatan waktu terbaik full marathon (PB - FM) beliau di 3 jam 37 menit!

Kembali kepada saya, absen sekian lama di forum ini, cuma suka berbalas komen sama temen-temen dikarenakan ada rasa putus asa, nyaris gantung sepatu karena sering dilanda cidera. Dulu saya berpikir jika temen saya bisa, saya juga bisa, 2 kali ambil full marathon dan sekian kali half marathon tanpa persiapan membuat kaki saya kumat-kumatan dengan cidera. Akan tetapi entah mengapa ada bisikan gaib saat saya berkumpul dengan teman-teman yang lebih gila, ada yang mau daftar ironman triathlon, ultra marathon trail, dsb.. membuat kepala saya tidak pernah nyaman disaat tidur dan saya berpikir saya butuh sosok mentor "gila" yang bisa membakar spirit dan merubah mindset saya. Bak gaung bersambut, Sitor Situmorang merupakan salah satu pelari idola saya, saya sangat menyukai pelari dengan gaya TARKAM, menurut aliran yang saya anut , anda punya gears bagus tapi ga akan berguna kalo nyali anda kecil, makanya kok dirasa momen ini pas sekali. Sitor situmorang adalah 2nd place winner di Trans Sumbawa (Tambora Challenge - 320 Km), secara usia beliau diatas saya jauh, mungkin saya berpikir lari yang diadakan om sitor malam itu seperti "refleksi kaki" bagi si om


Pertanyaan berikutnya adalah: Apa yang akan terjadi di saat hari ke-dua di bulan puasa saya berlari sejauh 32 km?

Kemudian saya mendapat pencerahan setelah menonton video company profile Kopassus (lhaa??) iya, saya belajar bahwa mereka latihan sebagai team khusus dengan filosofi yang saya tarik kesimpulan adalah tubuh manusia mampu ditempa hingga ketahanan maksimum daya tahan fisik tersebut. Kembali dengan lari, saya rasa harus melakukan gaya tarkam tetapi dalam cara yang smart. Anda tidak akan mungkin memenangkan suatu pertempuran tanpa sebuah strategi. Maka strategi pace dan hidrasi sudah saya perhitungkan sebelumnya, jadi kalo liat endingnya, ga akan tau dibalik itu semua ada proses besar yang membuat akhirnya bisa finish strong. Bulan puasa bukan halangan, jujur ada secuil rasa takut gagal dalam diri saya setelah tanda tangan surat pernyataan kepada panitia (amit-amit nyawa melayang saat acara atau resiko lain, panitia tidak ingin disalahkan) jadi acara ini hampir dikatakan 50% self support event. Mengikuti event lari malam tersebut seperti coaching clinic berjalan yang menyimpan banyak resiko di baliknya, namun saya yakin bahwa semua berawal dari pikiran, jika anda yakin dan berpikir anda bisa, maka itulah ouputnya, keraguan akan membawa pada kegagalan. Satu hal yang saya tau dari acara ini, pilihan DNF(Did-Not-Finish) artinya anda melakukan sebuah lomba / apapun tetapi tidak sanggup menyelesaikan hal tersebut. Saya pernah mengalami DNF di salah satu race trail dan rasanya seperti beban moral yang bikin susah dilupain

FR selengkapnya ada di link diatas yang sudah sangat bagus dan indah ditulis oleh paman jilitenk ya, dari start s/d checkpoint pertama di km 10, tidak ada masalah, yang jadi masalah di km 8 itu kita lari melintas di samping tempat tinggal saya, pepatah home sick itu betul sekali, ini udah lari, kangen mau selonjoran di rumah tapi apa daya, tekad sudah bulat, and the show is must go on kemudian di tengah perjalanan ketemu the fabolous "iseng" runners, the_sixth_sense , jadi ini kali kedua saya tandeman lari jarak jauh sama si om fenomenal ini kita berdua sempet dampingan sama seorang bapak-bapak yang sudah sangat kepayahan dengan kondisi lari-nya, rupaya si bapak ini baru pagi-nya di rontgen kaki-nya, result belum keluar atas diagnosa-nya, malam nya dia nekat lari sejauh ini, akhirnya kami berdua memutuskan assist bapak ini sampai ketemu marshall. Luar biasanya adalah, saya selama lari dari km 5 - km 8 sudah dua kali melihat sosok sitor situmorang lari dari row depan, kembali mundur ke row belakang untuk memastikan apakah semua peserta dalam kondisi aman. Akhirnya bapak ini bisa sampai di checkpoint 1 km 10 (MCD PGC) dan beliau sadar diri untuk tidak melanjutkan acara ini, get well soon om

Kelamaan selonjoran membuat saya kehilangan rombongan dari kaskus runners, akhirnya saya tergabung dengan kelompok om-om yang saya kenal, cuma ga bisa diajak pace curhat, mereka sepertinya sudah paham betul bahwa dari checkpoint 1 menuju checkpoint 2 adalah track jebakan betmen ternyata betul, melewati jalan kampung, tanjakan dan turunan yang berkelok-kelok (ohh begitu indahnya) seperti ekor naga, membuat pinggang mau lepas dan kaki nyaris patah rasanya ditambah malam itu saya memakai tas hydrobag dengan berat sekitar kurang dari 3 kg di punggung saya, jadi bisa bayangkan lari dengan berat beban seperti itu melewati tanjakan dan turunan aduhaai.. aduuh.. haai kemudian jam cupu membuat saya frustrasi karena batterenya udah disko-disko alias kedap-kedip dan membuat saya mematikan di km 18

checkpoint 2 ada di km 20, berarti lambang logo berwarna kuning yang terkenal dengan fast food restaurant itu sudah dekat, tapi... saya curiga.. pasti ini ditipu rutenya! betul saja, saya lihat ke belakang jarak antara pelari sudah makin jauuuuh, di depan apalagi, kemungkinan nyasar sudah bisa saya bayangkan, akhirnya saya mengandalkan instict dan penduduk sekitar untuk nanya "tadi yang lari pada kemana ya?" itulah GPS alami saya dan mau ke mcd pake jalur alternatif melewati sawah, bocah dibawah umur legal untuk mengendarai sepeda motor kebut-kebutan, truk besar, dan ini berasa saya lari lewat jalur pantura mas bro dan mbak sist dan sampailah di km 22 di bawah flyover jatiwarna

Disini saya bilang ke temen saya, rasanya kita sudahi saja apa ya, lidah rasanya sudah pahit saat menelan minuman, dan tubuh ini luar biasa lelah rasanya untuk menuntaskan perjalanan ini, saya dilanda pikiran negatif apalagi takut terjadi typhus karena kelelahan, kemudian temen saya memutuskan untuk DNF, dan di evakuasi mobil sweeper.. (makasih ya om the_sixth_sense , temen saya boleh di evakuasi ) sebelum melanjutkan, saya berkumpul disitu sudah ada om jilitenk, om the_sitxth_sense, violencejack, & gerryresed. Baru kali ini saya melihat wajah seorang gerryresed mengalami kelelahan, biasanya dia kayak robot yang batterenya ga ada abisnya akhirnya saya tanya "Guys, gimana, lanjut?" "Lanjutlaaah" aduh.. salah nanya kirain pada K.O, sambil nunggu Thir13teen & ojay99 yang masih terperangkap dalam ingatan masa lalu alias kok belom sampe-sampe ya

Saya putuskan untuk last route, saya lanjut, dan tas saya tinggal di bagasi mobil sweeper, malam itu udara cukup dingin dan membuat lari pun sangat sulit bernapas karena tipisnya oksigen ditambah tubuh harus beradaptasi dengan angin malam. Sudah banyak pelari menjadi gerak jalan berjamaah karena kaki sudah mulai depresi rasanya, akhirnya saya, gerryresed, the_sixth_sense, danviolencejack memutuskan untuk lari ber-4 dalam grup.. singkat kata, di km 26 klo tidak salah ingat, saya sudah mengalami gangguan halusinasi saat berlari, ngantuk dan kelelahan luar biasa, namun harus saya lawan karena di pikiran saya adalah, kita semua harus finish strong! akhirnya mister gerryresed saya tunjuk sebagai pacer malam tersebut, yaa karena memang dia orang gila yang fisiknya seger terus diliatnya, yang lain jalan aja udah miring-miring dan biasanya pula violencejack spesialis 5K, kali ini saya lihat ekspresi wajah akibat kebrutalan lari longrun sejauh ini di malam hari dan semi K.O

Berpapasan dengan rombongan makdel (pelari usia master yang sudah menamatkan lari bandung - jakarta) beliau hanya berteriak "wooi kalo sampe duluan sop iga-nya jangan diabisin yaa" wait.. sop iga? wah saya halusinasi kembali, lari membayangkan di depan saya ada makanan dan melewati jalan raya alternatif cibubur, ada sosok pelari lawan arah... eaaa... ini lagi ternyata, om sitor situmorang, udah lari di depan, balik lagi ke belakang, dan berteriak "ayo maenkan..maenkan" akhirnya dia jadi pacer grup kita, seketika saya bingung, ini manusia apa gimana ya, ga ada ekspresi capek, semangat ga abis-abis.. wah makin penasaran, dan akhirnya gerryresed membalap om sitor, btw tadi juga sempet lewat kampung, kanannya areal kuburan penduduk gitu

Sampai juga akhirnya di gerbang belakang kota wisata, harusnya sih yaa..udah 32 K, tapi... diboongin lagi deh! ke finish masih 2,5 km dari gerbang tersebut.. ada lagi orang nyamperin, bosen liatnya, si topi putih tadi, om sitor, ah yaudah saya bilang, om ikut ya.. ayok maenkan...maenkan.. saya tarik violencejack buat nemenin. Om sitor bilang pace keong aja pace keong (tapi kok makin lama kenceng ya) terus mikir ini nih pace keong dia.. istighfar deh biar keren dikit saya kepo nanya:

Saya: "Om per minggu target lari berapa Km?"
Sitor: *sambil lari* "Kita 100 K aja per minggu"
Saya: @#&#*)*)!*)@)!*@!*) --> terguncang dengan hebat
Sitor: "Ah gimana kalian ini, napasnya diatur dong... ayo maenkan...maenkan"
Saya: "Om duluan aja ya, putus ini napas"

Ga lama dia ...... hilang .... dari pandangan mata

Akhirnya saya ngobrol sama violencejack, "Lo sedih ga sih ikut acara ini?" | "Gw sedih lhoo" | "Gw juga bilangnya mau sahur bareng temen ke orang rumah" | "Nah iya, sahur nanti bareng kan kita, cuma ngapain ini capek-capek lari sampe sejauh ini"

Akhirnya FINISH!!! di kota wisata, cluster Florence pada pukul 03:15 jadi lari selama 6 jam lebih kurangnya, liat pada finish aja udah berkah hidup luar biasa, ga nyangka sampe juga jadi begitulah ke-syahduan lari bersama sang master, saya akui om sitor ini luar biasaaa strongg dan sebuah pengalaman berharga, terhormat bisa lari dengan beliau

Nah setelah ngobrol-ngobrol ternyata saya baru tau, ide acara ini salah satunya adalah disiapkan untuk temen-temen yang mau mengikuti sundown marathon (singapore) di bulan juli mendatang, karena lari-nya dini hari jadi dibuat semacam simulasi seperti ini. Sialan dalem hati, ketipu lagi, tapi goodluck ya buat kalian yang mau sundown, finish strong it's a must! jangan DNF yaa!

Akhir kata saya ucapkan terimakasih untuk seluruh para panitia, donatur, marshalls (6 orang marshall sepeda, 12 orang crew, 7 mobil volunteer) dengan total 111 pelari malam itu, 2 bus shuttle (Cibubur-Fx)..temen-temen lelarian lintas komunitas: BURNERS, Run For Indonesia (RFI), Kaskus Runners, you are rock guys! thankyou so much for your help and attention for us