Kaskus

Story

open.mindedAvatar border
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:


Quote:


Quote:
Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
andristyle20Avatar border
vargubo86498Avatar border
nuryadiariAvatar border
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
5.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
open.mindedAvatar border
TS
open.minded
#1588
The Price of Loyalty
“Fuck”

Itulah kata kata pertama yang gw ucapkan dipagi yang cerah nan dingin ini saat melihat kandidat – kandidat yang akan masuk ke team gw. Ada sekitar 20 orang berkumpul diruangan yang besarnya seperti satu ruang kelas di SMA gw dulu, dan sekitar 60% nya menatap gw dengan pandangan sinis. Ya. apa lagi kalau bukan pandangan ‘anak kecil baik mana nih? Berani banget mau ngatur ngatur kita’.

“Recht” ucap gw memanggil
“hm?”
“lo yang ngomong deh”
“loh? Bukannya lo yang ngajuin projek ini?”
“gw yang ngajuin, tapi lo yang membujuk gw”
“jangan lari dari kenyataan deh, anggap aja sebagai pengalaman”
“alah, bakal repot nih”

Ya, gw tidak takut melihat pandangan orang orang sinis ini. Gw membaca surat yang di beri ser Denniz lagi, menurut apa yang otak gw cerna, tidak satupun orang diantara 20 orang ini mempunya catatan bagus diperusahaan, kebanyakan mereka sudah berada diujung karir mereka, alias akan dipecat. Gw menghela nafas gw, jadi ini yang dimaksud ser Denniz dengan ‘kami tiak bisa memberi pegawai terbaik kami’. Merepotkan saja. Gw menghelakan nafas gw lagi, seenggaknya gw masih bisa masukin Timur dengan paksa ke tim gw, dengan itu tidak ada bedanya kalau tim gw punya pegawai bagus atau tidak, selama pegawai itu bisa bekerja dan memiliki ambisi dan antusiasme, itu sudah cukup. Gw pun maju dari posisi gw untuk memulai pidato pertama gw kehadapan orang orang asing untuk pertama kalinya.

“ekhemm..” dehem gw untuk memancing perhatian mereka
“......”
“Kalian pasti sudah tahu, kenapa kalian diperintahkan untuk menunggu di ruangan kecil ini pagi ini, dan saya tahu pikiran kalian yang tidak suka akan diatur oleh anak Asia muda yang tidak berpengalaman seperti saya. Jadi langsung menuju ke intinya saja. Saya beri kalian 2 pilihan. Kalian bisa mengacungkan jari tengah kalian ke depan muka saya, dan berjalan keluar dari ruangan ini. Tenang saja, ‘no hard feelings’, saya akan melaporkan bahwa saya tidak membutuhkan kalian, ke bos nanti, jadi jangan takut akan mendapatkan catatan buruk lagi. ATAU. Kalian bisa membuka lemari kecil di pojok sana untuk membuat segelas coklat panas di hari yang dingin ini, dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Jadi, pilihan manakah yang akan anda pilih?”

Perlahan satu persatu orang maju ke arah gw dan mengacungkan jari tengah mereka ke depan muka gw, satu, tiga, enam, sembilan, dua belas orang keluar dari ruangan ini, menyisakan delapan orang yang sekarang sudah duduk di meja persegi panjang yang tersusun dari meja meja kecil ini. hmm, delapan orang huh? Ini hanya seperempat dari jumlah tim yang dipimpin yvette.

“delapan orang?! Gimana lo bisa menyelesaikan project, yang tim biasa bisa memakan 4-6 bulan, dan lo hanya punya delapan orang?!?!?!” ucap Recht tidak percaya
“11 orang, jangan lupain, lo, gw, dan juga Timur”
“ya ya ya, liat saja nanti hasilnya”

Gw dan Recht pun ikut duduk di tempat duduk kami. Delapan orang yang tetap bertahan diruangan ini pun sudah mulai duduk ke tempat duduknya juga setelah membuat secangkir coklat yang gw usulkan tadi. sial. Mereka benar benar ngikutin omongan gw untuk ngebuat coklat, padahal maksud gw tadi, supaya pidato gw terdengar keren, hah ya sudahlah. Gw pun membaca lembaran surat yang gw pegang dari tadi, gw mulai mencoret nama nama yang keluar dari ruangan ini, ada hal yang menarik yang gw dapatkan, semua orang yang keluar dari ruangan ini adalah orang Russia asli, alias lokal, dan orang yang bertahan di ruangan ini, tidak satupun berasal dari negeri ini. gw membaca satu persatu asal usul mereka, Serbia, Albania, Ukraina, Polandia, Bosnia, US, Korea, dan Jepang. Hmm, tunggu dulu, Korea dan Jepang?! Mata gw langsung menatap tajam ke kedelapan orang di depan gw ini, tentu saja tujuan gw adalah mencari orang yang berasal dari Korea dan Jepang. Dari semua orang, kenapa mereka berdua harus bertahan di ruangan ini?! tanya gw dalam hati.

“hooo gw mendeteksi ada pandangan rasis di mata lo hahaha” ucap Recht
“untuk orang yang terlahir di negara yang tersusun dari berbagai suku dan ras, menjadi seorang rasis adalah panduan nomor 1 di kehidupan gw” balas gw
“hm hm, masuk akal, tapi biasanya rasis itu dillakukan oleh orang yang berasal dari benua yang berbeda” lanjut Recht
“enggak juga, contohnya dua negara ini (Korea dan jepang), mereka memandang diri mereka superior dari negara asia lain”
“oooh”
“dan sebelum lo berkesimpulan, tatapan mata gw sekarang ini bukanlah tatapan mata seorang rasis, melainkan tatapan seorang patriot”
“berarti lo bukan rasis dong?”
“jangan salah, gw mungkin adalah orang yang paling rasis di dunia ini”
“hah?”
“hmm, angggap saja orang jepang yang ada di ruangan ini namanya adalah mr.Bushido, sedangkan orang korea di ruangan ini adalah mr.Ho, coba lo tunjuk mana yang mr.Bushido, dan mana yang mr.Ho tanpa bertanya”
“mr.Bushido, yang duduk di sisi kanan, dan mr.Ho di sisi kiri?”
“tetot, salah, yang benar adalah sebaliknya”
“kau hanya menebak asal saja!”
“mau bukti? Coba tanyakan saja ke mereka”

Recht yang tidak percaya dengan perkataan gw pun beranjak ke arah kedua orang yang berasal dari Korea dan Jepang itu, apalagi kalau bukan untuk mengkonfirmasi apa yang baru gw katakan barusan tadi, dan setelah bertanya dia kembali ketempat duduknya dengan muka kekalahannya. Gw pun tersenyum bangga tanpa malu, tapi semua itu berakhir mengingat mereka adalah salah satu orang yang tetap bertahan diruangan ini, gw harus menghormati mereka, terlepas dari asal dan bangsa mereka.

Terlepas dari semua ini, gw berpikir, kalau sebenarnya posisi gw juga dalam bahaya, mengingat tim yang gw gagas ini termasuk yang tidak di akui dan tidak tercatat secara offisial, jadi kalau kita gagal, konsekuensinya mungkin adalah pemecatan. Ahh. mengingat itu darah gw jadi terbakar, apakah gw akan gagal? Kalau gagal mungkin gw akan menikmati hidup sederhana dan simpel di Padang nanti, membayangkan diri gw duduk di teras rumah kecil, sambil memakan ayam pop, aaah. Gw pun terlarut dalam imajinasi ngawur, sampai tiba tiba kepala gw di tempeleng oleh seseorang dari belakang, siapa lagi kalau bukan Timur.

“masih pagi lo udah mikir jorok aja, oy” ucap Timur yang langsung duduk di sebelah kanan gw
“hahaha gw ngebayangin jadi apa gw nanti kalau gagal, lay”
“orang mah, takut kalau gagal, bukan malah senyum begitu”
“heh sst, pakai bahasa Russo Mur, ga etis” gw mengingatkan Timur yang memakai bahasa Indonesia
“ooh oke oke sorry”
“dah lo pimpin nih Tim”
“loh? Kenapa gw? Bukannya lo yang ditunjuk?”
“ah males Mur, repot, gw lebih suka diatur”
“zzzz. Tidak! Lo harus lanjutin tanggung jawab lo!”
“heeee?!”

Gw menutup muka gw dengan kedua tangan gw, Timur, orang yang tidak pernah mengikuti rencana gw, padahal kalau dia yang mimpin tingkat keberhasilannya adalah 100%, tapi sudahlah, seenggaknya dia dateng dan bergabung disini.

Gw langsung membuka pembicaraan dengan Tim kecil yang baru terbentuk ini. Walaupun mereka simak mendengarkan arahan gw , tetap gw masih bisa merasakan tatapan tidak percaya keluar dari pandangan mereka. Gw tidak menyalahkan mereka untuk berpikiran seperti itu, karena mereka memang tidak pernah bekerja sama dengan gw ataupun Timur.

“2 Minggu” ucap gw
“hey! Tunggu dulu! Apakah kamu gila?!” tiba tiba orang Jepang yang gw panggil mr.Bushido tadi memotong
“ada masalah? silahkan keluarkan masukan anda” jawab gw
“kau ingin menyelesaikan proyek ini dalam 2 minggu? Ini GILA!”
“oh ya bagian mana yang gila?”
“Tim lain yang tersusun dari orang yang ahli saja butuh berbulan bulan, dan kau---“ ucpanya gw potong
“hahaha mr.Bushido, mungkin bukan kau saja yang berpikiran seperti itu, tapi yang lain juga berfikir seperti itu, hanya kau saja yang berani mengemukakan pandangan ini”
“kalau kau tau kenapa tidak memperpanjang waktunya? setidaknya kita butuh 6 bulan”
“pertama yang kalian harus tau.. kita bukanlah ‘orang lain’”
“.......”
“kedua, kita tidak punya waktu sebanyak itu, gw kasih tau, tim kita bahkan tidak terdaftar secara ofisial, jadi kita harus menghasilkan sesuatu yang luar biasa, dalam waktu yang sesingkat singkatnya”
“.....?!?!?!?!”
“ketiga, selama kalian bekerja sama dan mengikuti arahan gw, setidaknya gw bisa menjamin keberhasilan dibawah pimpinan gw ada diatas 75%”
“........”
“ya ya, gw tau, gw adalah anak kecil yang tidak punya pengalaman apapun di mata kalian, jadi bukan salah kalian kalau tidak percaya dengan gw”
“........”
“jadi gw ajak kalian untuk bertaruh, percaya dengan gw dan kita akan maju bersama, atau percaya dengan gw dan kita akan gagal bersama”
“.......”
“terlepas dari apa yang terjadi nanti, kalian harus ingat, gagal atau berhasil, gw tidak akan melupakan 8 orang yang pernah mempercayai gw selama lamanya”
“.......”
“jadi, mr.Bushido, ada masukan lain?”

Mr.bushido pun duduk kembali sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Yang lain pun terlihat mengangguk anggukan kepalanya. Gw menghela nafas panjang dan mulai mendiskusikan masalah teknik dengan Timur dan Recht. Mulai dari sini mungkin adalah 2 minggu paling melelahkan dalam hidup gw.

=========


2 minggu pun berlalu, 2 minggu paling melelahkan di hidup gw, 2 minggu yang paling merepotkan, gw ga pernah menghitung,membaca, bekerja, belajar, sekeras itu selama ini. Gw mengingat 2 minggu lalu ketika gw , Timur dan Recht, mengarahkan tim kecil kita akan bagaimana caranya bekerja dengan gaya Timur dan Adi. Walaupun mayoritas proyek ini yang mengerjakan adalah gw, Timur dan Recht, setidaknya gw hormat kepada 8 orang ini, mereka menepati janji mereka dengan bekerja keras, tanpa banyak tanya dan protes. Gw pun kaget saat mengingat performa mereka di hari hari terakhir sebelum deadline, mereka bisa mengerti hampir semua yang kita kerjakan, padahal tugas untuk memahami semua bagian projek adalah tugas gw, timur, dan Recht yang akan mempresentasikannya nanti didepan orang tua orang tua ber jas, tapi karena inilah gw bisa yakin dengan kredibilitas tim gw jika lolso nanti.

Gw pun tiba tiba tersadar oleh cubitan Timur di pinggang gw, menandakan ini adalah giliran gw untuk berbicara mempresentasikan proyek kita. Gw pun mengambil tablet yang digenggam Timur lalu mulai berbcara. Gw persentasikan proyek yang dianggotai oleh orang orang terbuang ini dengan rasa bangga di dada gw, gw bisa membayangkan muka muka orang orang yang katanya jenius dan ahli diluar sana yang akan kalah dengan kita nanti. 1 jam lamanya akhirnya selesai juga persentasi dan sesi tanya jawab atau lebiih bisa disebut interogasi ini.

Berbeda saat bersama Yvette dulu, kali ini para orang tua itu tidak langsung berjalan keluar ruangan, melainkan malah menyuruh Gw, Timur dan Recht untuk duduk di ruangan ini. Gw pun meminjam HP timur dan menelepon HP gw, setelah HP gw dan Timur tersambung gw kasih HP gw ke mr.Bushido dan menyuruh dia dan yang lain keluar, lalu gw letakkan HP Timur di atas meja ini supaya suara obrolan kita bisa terdengar. Gw berpikir ini adalah proyek kita, dan mereka juga harus mendengar apa yang kita bicarakan disini. Pembicaraan punyang berbelit belit pun dimulai, tampaknya orang orang tua ini masih mempunya banyak pertanyaan yang tersisa, yang mana Gw dan Timur jawab dengan penjelasan yang mudah ditangkap. 1 jam lebih sudah berlalu, tiba tiba Denniz berdiri dari tempat duduknya, lalu menjulurkan tangannya, yang juga diikuti oleh keempat orang tua lainnya, gw, Timur dan Recht pun hanya terbengong. Gw yang masih shock kaget melihat pandangan yang ada didepan gw ini disadarkan oleh tepukan Timur di pundak gw, gw langsung berdiri dan menjabat tangan mereka satu persatu, dimana Timur, sibuk menandatangani berlembar lembar kertas di meja ini. Sementara Recht masih terdiam tanpa suara.

Gw mengambil HP Timur yang gw letakan di atas meja tadi lalu pamit keluar ke orang orang tua berjas yang masih sibuk ngobrol itu. Gw dan Timur berjalan sambil bersiul senang setelah projek yang sepertinya tidak mungki diselesaikan dalam waktu singkat ini, malah lolos dan akan segera dibangun yang mana pembangunan, pengawasan proyek ini akan dipimpin oleh tim kita lagi. sesampainya gw diruangan tim kita, terlihat 8 orang itu masih menatap HP gw dengan tidak percaya. Recht pun langsung maju mendekati meja besar itu lalu memukul meja itu dengan keras.

BRAKKKKKK

“Kalian dengar?! Gw masih tidak percaya, dalam waktu 2 minggu... kita lolos...” ucap Recht
“........” yang lain masih diam
“APA YANG KALIAN PIKIRKAN IDIOT IDIOT???!!! INI ADALAH WAKTUNYA UNTUK PESTA!!!” teriak Recht
“AAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRGGGGGGHHHHHHHHHH!!!!!!!” teriak yang lain

Recht pun berlari keluar untuk mengambil kardus kardus yang berisi bir dan vodka

“Hah, apa yang idiot itu lakukan? Masih siang sudah mau mabuk?” ucap gw ngoceh sendiri

“oy, Bos!” ucap seseorang yang gw bingung dari mana asalnya, sampai tiba tiba Timur memaksa kepala gw untuk menunduk melihat kebawah. Apa yang gw liat kali ini gw gak bisa percaya. Mr.Bushido sudah berada di lantai, bersujud ke di dekat kaki gw, entah apa yang dilakukan orang Jepang ini. Gw langsung mencoba mengangkat dia dari posisi nya saat ini.

“oy oy, apa yang lo lakuin sih? ngapain lo sujud kayak gitu? Berdiri! Oy!” Ucap gw ke Mr.Bushido
“Terima kasih Bos! Terima kasih! Terima kasih!”
“OY!! Gw bukan bos lo! dan Gw bukan tuhan lo! jadi Berdiri cepat!”

Mr.Bushido pun akhirnya bangkit dari posisi sujudnya, dan yang lebih tidak dipercaya lagi dia menangis! Alahmak, ngerepotin aja nih orang.

“ingat apa yang gw bilang? Lo tidak berhutang apa apa ke gw, malah sebaliknya gw yang berhutang ke lo semua” ucap Gw
“.....”
“hal yang Gw dan Timur butuhkan adalah loyalitas dan kepercayaan kalian, karena perjuangan kita baru akan dimulai”
“.....”
“jadi jika kalian ada masalah dan kesulitan, mari kita selesaikan bersama, karena mulai dari sekarang, kalian udah gw anggap keluarga gw sendiri”
“.....”
“karena mulai dari sekarang kita akan menghasilkan uang yang besar hahahahaha”

BRAKKK

Recht pun dengan 2 box bir di kedua tangannya, lalu membagikannya keseluruh orang diruangan ini yang mana gw dan Timur tolak. Recht dan yang lain pun berminum minum ria , gw dan Timur pun hanya tertawa tawa melihat tingkah laku mereka yang berlomba lomab minum bir.

“HAHH, minum minum saja tidak cukup!!!” teriak Recht
“hm? apa lagi yang lo rencanain?”
“hehehehe”
“hm?”
“pesta tidak akan komplit jika tidak ada Sex nya! Satu ruangan ini!!! akhir minggu ini akan kutraktil di Brothel paling mantap di Moscow!!”
“..........”
“HAHAHAHAHHA”
“eehhhh?! Brothel?!”









sormin180
nuryadiari
junti27
junti27 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.