Kaskus

Story

kabelrolAvatar border
TS
kabelrol
Hujan, Janji, dan Wanita yang singgah
Selamat datang di trit gue yang super sederhana ini emoticon-EmbarrassmentDi trit ini, gue mencoba berbagi soal cerita-cerita cinta semasa sekolah. Lucunya, gara-gara trit ini, kisah-kisah itu ada yang berlanjut dan itu sangat mengejutkan, buat gue emoticon-Big Grin

Kisah yang pengen gue tulis udah tamat. Eh, tapi karena ada kisah lanjutan yang disebabkan gue nulis trit ini, sekalian gue tulis kisah lanjutan itu dimari, eh, ceritanya malah jadi kepanjangan emoticon-Hammer (S) ada 97 part, semoga agan ngga bosen baca kisah ane ini sampe tamat emoticon-Smilie emoticon-Malu (S) emoticon-Embarrassment

Makasih buat juragan-juraganwati yang sudah meluangkan waktunya untuk mengirimkan cendol, rate, dan subcribe. Semoga cerita gue, seengganya, bisa ngingetin pembaca sekalian, soalnya indahnya persoalan cinta di kalangan remaja.

Spoiler for sampul:


Hujan adalah mesin waktu. Gue ngga bisa lagi lebih setuju soal ini. Gue nulis trit ini ketika musim hujan nempel di percuacaan kota gue. Ngeliat barisan hujan yang jatuh teratur, seakan ada yang menyuruh mereka supaya jatuh pada lintasannya dan ngga meleset sedikitpun, berhasil bikin gue kembali ke masa yang sangat gue sesalkan mereka ngga akan kembali.

Masa remaja.

Ya, mereka ngga bisa dan barangkali ngga akan bisa kembali. Tapi, hujan dan buku harian seengganya bisa bikin gue buat nyelamin hari-hari itu kembali. Hari-hari ketika gue mengumpulkan rasa suka, rasa sayang, rasa cinta ke dia.

Gue pernah jatuh cinta dan gue pernah menyesalinya. Tapi, gue sangat mengharap momen-momen seperti itu datang kembali.

pengenalan tokoh yang ikutan main di trit ane bisa ditengok di sini nih
cuma rekaan sih sob, sketsa, tapi mirip mirip lah emoticon-Big Grin
Selamat membaca emoticon-Smilie
Spoiler for indeks:
Diubah oleh kabelrol 01-07-2015 15:17
maresadAvatar border
guruhsatriadi19Avatar border
chamelemonAvatar border
chamelemon dan 24 lainnya memberi reputasi
25
188.3K
701
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
kabelrolAvatar border
TS
kabelrol
#538
pada perjalanan pulang
"Apa rencana lo sekarang, Har?"

Haruki duduk, ngeliat arah jendela, dia agak lama responnya. Terus dia geleng-geleng. Dari ceritanya barusan, gue tau dia mau signout dari tempat kerjanya yang sekarang. Gue bertanya, dia menjawab lewat telepati kayaknya. Haruki cuma diem, tapi sayangnya telepatinya ngga nyampe ke gue. Haruki cuma angkat bahu.

Kalo boleh gue kira-kira sendiri, Haruki udah ngga betah sama tempat kerjanya yang sekarang. Dan keliatannya, dia juga ngga betah sama lingkungannya tempat tinggal dia. Oleh sebab itulah, dia mampir ke tempat gue kemaren itu, sampe nraktir tiket PP jepang - indonesia. Tabungannya yang banyak bisa berarti gaji perancang bangunan emang gede dan dia ngga bisa ngabisini banyak itu karena ngga nemuin temen yang asik buat ngabisini duit. Yah, kalo dipikir lagi, emang Haruki bukan tipe orang yang ngabisini duit sih. Dia ngga kekinian yang bela-belain di waktu akhir minggu yang sempit, naik gunung, terus pamer di medsos bareng papan yang tulisannya sekian mdpl.

Atau Haruki juga bukan tipe orang yang berangkat bawa bikini dan topi lebar ke pantai. Haruki juga rasanya ngga punya lelaki yang dia panggil pacar. Entahlah, gue ngga tau persis Haruki ngga cocok sama lingkungan atau lingkungan yang meniadakan orang-orang seperti Haruki.

"jadi lo masih mau di rumah gue, Ki?"

"He em. Kan kita udah janjian sama Widya?"

Gue emang ngejanjiin ngenalin Widya ke Haruki, bahkan, ngajak Haruki ke nikahan doi. Insting gue di pesawat waktu itu, Haruki bakal gabung nih sama usaha gue--dan itu kejadian bener. Walopun, kita jadi EO pertama dan terakhir di nikahan Widya, keknya. Keknya loh emoticon-Big Grin
Tapi, sampe hari ini, kita ada ngerjain proyek bareng. Proyek apakah? nanti ya gue ceritain sambil jalan hehe. (oke, gue ngerasa penting banget sampe gue ngerasa kegiatan gue bikin lo penasaran emoticon-Hammer (S) emoticon-Hammer (S) ada pepatah bilang, biarkan jomblo berimajinasi emoticon-Big Grin)

Gue menghempaskan badan ke jok yang lumayan keras ini. Begitu sadar, gue tau-taunya ketiduran. Gue dibangunin perlahan sama Haruki. Dia permisi mau ke kamar mandi. Gue dan di sebelah gue berdiri ngasih Haruki lewat. Gue duduk lagi dan entah ada apa waktu itu, gue menatap lurus ke tempat pramugari berdiri. Kan biasanya pramugari punya ruangan kecil deketan sama toilet sama ruang pilot. Nah, gue lagi lihat situ. Kebetulan, sekatnya kebuka--mungkin karena kebanyakan penumpang tidur, sekatnya dibuka. Gue ngeliat salah satu pramugari itu, bukan, bukan Novi, keluar dari ruang pilot sambil ketawa cekikikan genit.

Gue ngga mau curiga sama tuh pramugari dan sebodo amat apa yang sudah dan akan ia lakukan. Tapi, gue mendadak teringat Widya yang hendak nikah di akhir bulan di waktu itu. Gue lagi-lagi khawatir, banyak kelebatan peristiwa--imajinasi gue--yang sebenernya sangat ngga penting untuk muncul.

Di usia segini, banyak temen gue yang udah berani memulai pernikahan, dengan pacarnya, atau dengan orang yang dipertemukan, atau bahkan dengan orang yang barusan dikenal, lalu cocok sudah dan nikahlah. Gue sempatkan ikut akad dan resepsi, gue melihat pemandangan yang umum. Orang-orang bahagia, persetan dengan latar belakang pekerjaan atau hebohnya dekorasi yang mereka pasang. Yap, orang-orang bahagia.

Jujur, gue sangat sirik. Dan lamunan gue berhenti sebentar. Haruki balik dari kamar mandi. Gue berdiri lalu duduk lagi.

Gue mulai melamun lagi. Orang-orang itu... apakah bahagianya artifisial? Maksud gue, gue ngga berhak ngomong begini karena belum ngerasain nikah juga, pernikahan itu, akan sejauh apa membawa orang bahagia? seberapa lama? dan seterus-terusnya.

Gue boleh curiga, Widya ngga mulai pernikahannya dengan bahagia--dan gue merasa bersalah, gue punya andil disitu, di ketidakbahagian Widya memulai pernikahannya itu. Gue terngiang-ngiang episode gue ngabur ke pantai sama Widya 2 hari 2 malam waktu itu. Gue begitu bahagia, rasanya dia juga. Tapi, setelah itu, Widya ngga bahagia. Gue juga begitu. Apakah itu analogi yang pas buat pernikahan? Ngga. Pikiran gue begitu ngaco, tapi utamanya cuma satu; gue ngerasa khawatir. Gue semacam ngga rela kalo Widya ngga bahagia. Apa ini cinta?

lamunan gue lagi-lagi berhenti. Ini karena Haruki dengan sembarangan naro kepala merahnya itu ke bahu kiri gue. Ada dorongan untuk membelai salah satu sisi rambutnya untuk dia merasa tambah nyaman. Tapi, dorongan hanyalah dorongan. Rasanya, Haruki sudah nyaman seperti ini

Gue banyak melamun dan kurang tidur di perjalanan pulang waktu itu. Walopun gue akhirnya tidur juga, mimpi gue aneh sekali. Aneh banget. Gue sama Widya lagi jalan-jalan ke salah satu kota, terus ketemu RK, dan kita selfie bareng. Apacoba ngga jelas banget. Mata gue langsung melek dan gue ngeh kenapa gue bangun. Gue keganggu sama Haruki yang lagi nyelimutin gue. Hmmmmm..

"Kamu ngorok tau, Har. Untung ngga kenceng. Hihi"

Anjiiiir, gue ngerasa emoticon-Hammer (S) emoticon-Hammer (S) emoticon-Hammer (S) ahh, sudahlah emoticon-Big Grin sama Haruki ini.

***


Singkat cerita, gue dan Haruki sampai di rumah. Setelah sekian a dan z, Haruki ikut bantuin proyek di pernikahan Ari-Widya. Di perjanjian lisannya, kita cuma ngerjain kateringnya--sesuai bercandaannya si Bagas dan ternyata di seriusin.

Suatu malam, gue udah mulai lupa, Widya wassap gue. Tapi, isinya gue masih inget, walopun oleh suatu sebab, chat historynya ke apus.

Quote:


Maka, besoknya, gue sama Haruki turun dari motor. Di depan kafe itu, jam 5 lewat dikit. Gue melihat mobil itu. Mereka sudah disini. Si calon manten~
Diubah oleh kabelrol 16-06-2015 16:21
jentojento
jentojento memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.