- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Para Bidadari
...
TS
IlyasCool
Di Antara Para Bidadari
Assalamualaikum Wr Wb
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih
Setelah cukup nongkrong di Subforum ini (alias SR
) Sepertinya ini giliran gw yang berbagi kisah 
Gw akan share cerita gw di masa-masa SMA karena kata orang-orang masa SMA ialah masa yang penuh Kenangan
Banyak Kejadian yang akan gw share disini mulai dari yang Absurd , Romantis
, dan yang sedih

Spoiler for Rules :
Spoiler for FAQ:
Spoiler for Index:
Quote:
INDEX CHAPTER 3 & Side Stories
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 668 suara
Siapakah Pendamping Ilyas Kelak???
Nadya
5%
Vira
70%
Nabilla
3%
Tasya
2%
Nisa
6%
Tiara
4%
Seseorang Yang belum nongol di Cerita Ini
10%
Diubah oleh IlyasCool 23-10-2015 12:02
radorada dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6M
4.6K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
IlyasCool
#1242
Part 114 - Fall Down
Kamprettt ketahuan gue tadi di kantin kalo gue ngobrol sama vira satu meja. Huh kamu sya bisa banget deh mata-matain aku
SKIP
Gue agak menskip cerita ini ya karena memang kelanjutan dari tadi memang sepertinya ga perlu di ceritain
2 BulanBerselang gue di sekolah masih aman-aman aja, nilai gue hampir stabil sih dan gaada yang anjlok
. Kebetulan hari ini adalah hari pembagian Rapot MID/UTS jadinya gue ngambil sendiri di sekolah. Setelah ngambil Rapot gue langsung balik ke rumah. Tapi ada yang aneh, Ayah gue duduk sendirian di Teras rumah sambil melamun, karena gue capek gue langsung nyelonong aja masuk. Dan gue lihat ibu senang menangis tersedu-sedu di ruangan keluarga.
"Hiks hikss....
" Tangis ibu
Gue pun nyamperin ibu ke ruang keluarga dan menanyakan masalah apa yang telah terjadi.
Astagfirullah... Gue yang gak tega mendengar ibu menangis menjadi ikutan meneteskan air mata gue. Perasaan gue sedih banget gan melihat orang tua gue sedang dalam masalah kehidupan
Binar-binar senyuman mulai muncul dari wajah ibu, semangat dalam dirinya mulai kembali tumbuh untuk memulai kehidupan yang baru ini. Lalu ibu menyuruh gue untuk menghibur ayah, agak gak terlalu stress mikirin tentang pekerjaannya itu.
Disitu ayah kemudian mulai meneteskan air mata.
Malem harinya gue hanya bisa terdiam dan melamun di teras sendirian melihat langit yah dipenuhi oleh bintang-bintang. Kadang sesekali gue meneteskan air mata karena gue kasian sama kedua orang tua gue yang harus memulai kehidupan yang baru ini dari awal atau dari nol lagi.
Gue merasakan bahwa betapa susahnya mereka mencari rezeki untuk menghidupi keluarga kami.
Semenjak itu lah , gue disekolah lebih banyak diem, gue agak menjauh dari orang-orang sekitar gue. Gue lebih nyaman menyendiri waktu itu. Sampai-sampai tasya sendiri yang merupakan pacar gue, gue cuekkin. Ya itu karena gue perasaan gue masih sering terpikir tentang ayah dan ibu. Lalu sekarang gue malah lebih banyak buat tasya ngambek gara-gara gue sendiri yang sering nyuekkin dia, dia ngajak jalan tapi pun lebih sering gue tolak.
"Tiiittttt" Bm masuk
gue buka bmnya
yap bm tersebut hanya gue read tanpa gue bales
Maaf ya sya.. tapi situasi dan kondisi gue sekarang ini gak memungkinkan untuk selalu bisa nge iyain permintaan kamu
Berlanjut..
Dan Gue nyatakan bahwa CHAPTER 2sudah selesai
Akan dilanjut ke chapter 3 , So Stay Tune
Quote:
Kamprettt ketahuan gue tadi di kantin kalo gue ngobrol sama vira satu meja. Huh kamu sya bisa banget deh mata-matain aku

SKIP
Gue agak menskip cerita ini ya karena memang kelanjutan dari tadi memang sepertinya ga perlu di ceritain

2 BulanBerselang gue di sekolah masih aman-aman aja, nilai gue hampir stabil sih dan gaada yang anjlok
. Kebetulan hari ini adalah hari pembagian Rapot MID/UTS jadinya gue ngambil sendiri di sekolah. Setelah ngambil Rapot gue langsung balik ke rumah. Tapi ada yang aneh, Ayah gue duduk sendirian di Teras rumah sambil melamun, karena gue capek gue langsung nyelonong aja masuk. Dan gue lihat ibu senang menangis tersedu-sedu di ruangan keluarga."Hiks hikss....
" Tangis ibu Gue pun nyamperin ibu ke ruang keluarga dan menanyakan masalah apa yang telah terjadi.
Quote:
Astagfirullah... Gue yang gak tega mendengar ibu menangis menjadi ikutan meneteskan air mata gue. Perasaan gue sedih banget gan melihat orang tua gue sedang dalam masalah kehidupan

Quote:
Binar-binar senyuman mulai muncul dari wajah ibu, semangat dalam dirinya mulai kembali tumbuh untuk memulai kehidupan yang baru ini. Lalu ibu menyuruh gue untuk menghibur ayah, agak gak terlalu stress mikirin tentang pekerjaannya itu.
Quote:
Disitu ayah kemudian mulai meneteskan air mata.
Quote:
Malem harinya gue hanya bisa terdiam dan melamun di teras sendirian melihat langit yah dipenuhi oleh bintang-bintang. Kadang sesekali gue meneteskan air mata karena gue kasian sama kedua orang tua gue yang harus memulai kehidupan yang baru ini dari awal atau dari nol lagi.
Gue merasakan bahwa betapa susahnya mereka mencari rezeki untuk menghidupi keluarga kami.
Semenjak itu lah , gue disekolah lebih banyak diem, gue agak menjauh dari orang-orang sekitar gue. Gue lebih nyaman menyendiri waktu itu. Sampai-sampai tasya sendiri yang merupakan pacar gue, gue cuekkin. Ya itu karena gue perasaan gue masih sering terpikir tentang ayah dan ibu. Lalu sekarang gue malah lebih banyak buat tasya ngambek gara-gara gue sendiri yang sering nyuekkin dia, dia ngajak jalan tapi pun lebih sering gue tolak.
"Tiiittttt" Bm masuk
gue buka bmnya
Quote:
yap bm tersebut hanya gue read tanpa gue bales
Maaf ya sya.. tapi situasi dan kondisi gue sekarang ini gak memungkinkan untuk selalu bisa nge iyain permintaan kamu

Berlanjut..
Dan Gue nyatakan bahwa CHAPTER 2sudah selesai
Akan dilanjut ke chapter 3 , So Stay Tune

efti108 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
(biasanya kan remaja2 sekarang pas smp udah mulai pacaran tuh kecuali gw
)