- Beranda
- Stories from the Heart
3L : Love, Live, Lie
...
TS
lovelifelie
3L : Love, Live, Lie
3L : Love, Live, Lie
***
Quote:
Cerita ini dibuat dengan penuh kesadaran oleh saya, saya adalah gasan yang akan berperan dalam cerita ini
Quote:
Anggap saja semua yang saya ceritakan disini adalah fiksi belaka, jadi kalaupun ada kesamaan cerita ataupun karakter mohon dimaklumi. Untuk itu juga, karena saya meminta para readers menganggap ini semua fiksi, dimohon untuk tidak kepo kepada para pemainnya. Nanti di tengah cerita akan saya gambarkan karakter-karakter yang berada dalam cerita ini
***
Intro: Prologue
Quote:
Kita ga akan pernah tau apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Entah itu senang, murung, kebanggaan, suka cita, kesedihan, ataupun hal lainnya. Tapi satu yang perlu kita ingat hidup kita akan selalu penuh kasih sayang dari orang yg kita sadari ataupun kita tak pernah sadari sebelumnya. Hidup kita akan selalu berjalan terus tanpa kita kehendaki ataupun tidak, seperti jam pasir yang akan selalu turun tanpa ada yang bisa menghentikannya. Dan yang terakhir hidup kita kadang dipenuhi kebohongan, baik itu yang kita lakukan sendiri ataupun yang dilakukan orang lain terhadap diri kita ataupun orang lain terhadap orang lainnya atau lebih parahnya kitalah yang kadang-kadang membohongi diri kita masing-masing. Entahlah, memang sulit dipikirkan, atau kadang pula hal seperti itu memang tidak sepatutnya untuk dipikarkan.
Gua hidup dengan nama Gasan, kadang-kadang gua suka mikir kenapa gua punya nama Gasan, atau darimana orang tua gua bisa namain gua Gasan. Oh ya disini gua ga sendiri, gua punya sahabat karib yang dipertemukan dengan cara yang tidak semestinya menurut gua. Yaa bisa dibayanginlah kita bisa tetep jalan bareng dengan segala persoalan kita, entah itu kadang kita berantem dulu baru temenan. Ataupun cara-cara aneh lainnyaa yang ga penting buat dipikirin juga.
Bram: He’s lika a joker. Semua omongan yang keluar darinya membuat kita semua bisa ngelupain masalah-masalah yang kita hadapi. Look like a nerd guy, but he’s a really killer guy indeed. Tinggi seperti anak basket, namun memiliki badan layaknya pemain futsal yang kurus. Kacamata yang selalu melekat pada dirinya membuat kesan dirinya seperti anak-anak yang bisa dihajar oleh kaum anak gaul sekarang, namun itu pemikiran sempit. He’s really tough one in this circle. Curly hair indeed. Mungkin impiannya cuma satu yaitu punya rambut panjang, gua gabisa bayangin gimana rambutnya kalau panjang.
Adzi: Dia satu-satunyaa metrosexual guy in this circle. Dia ngerti semua akan fashion fashion cowok zaman ini. Secara wajah yaa dia bisa dibilang idamannya semua adam hawa mungkin di sekolahnya. Dia ini nih yang bisa dibilang penggoda para wanita ketika kita ngumpul atau hangout bareng ke tempat nongkrong ataupun sejenisnya. Tapi kisah cintanya seakan-akan unrequited love banget. In this circle, kayaknya cuman dia yang kisah cintanya bakalan gaada abisnya buat dibahas.
Gasan: Nah sekarang describe diri sendiri yang paling susah dijabarin karena emang gua sendiri gatau gimana bentuk dan rupa gua. Maybe I’m the quite one. Tapi temen-temen gua bilang gua ini paling sering mainin cewe seakan gua paling mengerti dunia cewek, tapi gua ga pernah merasa gitu juga. Gua bukan orang yg humoris. Mastermind in this circle. Oh ya urusan perempuan gua emang udah muak banget sama namanya perempuan. Mungkin karena itu juga kadang gua jahat sama perempuan.
Gua hidup dengan nama Gasan, kadang-kadang gua suka mikir kenapa gua punya nama Gasan, atau darimana orang tua gua bisa namain gua Gasan. Oh ya disini gua ga sendiri, gua punya sahabat karib yang dipertemukan dengan cara yang tidak semestinya menurut gua. Yaa bisa dibayanginlah kita bisa tetep jalan bareng dengan segala persoalan kita, entah itu kadang kita berantem dulu baru temenan. Ataupun cara-cara aneh lainnyaa yang ga penting buat dipikirin juga.
Bram: He’s lika a joker. Semua omongan yang keluar darinya membuat kita semua bisa ngelupain masalah-masalah yang kita hadapi. Look like a nerd guy, but he’s a really killer guy indeed. Tinggi seperti anak basket, namun memiliki badan layaknya pemain futsal yang kurus. Kacamata yang selalu melekat pada dirinya membuat kesan dirinya seperti anak-anak yang bisa dihajar oleh kaum anak gaul sekarang, namun itu pemikiran sempit. He’s really tough one in this circle. Curly hair indeed. Mungkin impiannya cuma satu yaitu punya rambut panjang, gua gabisa bayangin gimana rambutnya kalau panjang.
Adzi: Dia satu-satunyaa metrosexual guy in this circle. Dia ngerti semua akan fashion fashion cowok zaman ini. Secara wajah yaa dia bisa dibilang idamannya semua adam hawa mungkin di sekolahnya. Dia ini nih yang bisa dibilang penggoda para wanita ketika kita ngumpul atau hangout bareng ke tempat nongkrong ataupun sejenisnya. Tapi kisah cintanya seakan-akan unrequited love banget. In this circle, kayaknya cuman dia yang kisah cintanya bakalan gaada abisnya buat dibahas.
Gasan: Nah sekarang describe diri sendiri yang paling susah dijabarin karena emang gua sendiri gatau gimana bentuk dan rupa gua. Maybe I’m the quite one. Tapi temen-temen gua bilang gua ini paling sering mainin cewe seakan gua paling mengerti dunia cewek, tapi gua ga pernah merasa gitu juga. Gua bukan orang yg humoris. Mastermind in this circle. Oh ya urusan perempuan gua emang udah muak banget sama namanya perempuan. Mungkin karena itu juga kadang gua jahat sama perempuan.
anasabila memberi reputasi
1
2.5K
Kutip
17
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
lovelifelie
#5
Part 2: The day we were met, and our first sin
-Live young and freely is the best thing I’ve ever do-
Quote:
Kita semua tinggal di satu lingkungan yang sama. Satu daerah yang sama. Satu lingkup yang sama. Adzi satu tahun diatas gua sama Bram. Gua sama bram emang sering main dari kita kecil namun kadang kita juga berantem, ya biasalah permasalahan anak kecil. Mungkin inilah yang biasa disebut ketika masa SMA, Musuhmu akan jadi Sahabat baikmu. Ya bisa dibilang seperti itu.
Gua jalan bareng mereka lagi setelah masa kelam gua di SMA. Gua yang ketika itu masih baru masuk SMA, baru kenal yang sama namanya dunia kelam SMA. Dengan kefrustasian gua yang gua punya. Gua balik lagi jalanin hari-hari gua dengan mereka. One of problem in senior high school.
Gua jalan ke rumah bram, awalnya untuk sekedar menyapa seorang teman lama. Namun maksud gua ingin untuk mengajaknya bermain. Sudah hampir satu tahun gua tidak bermain dengannya. Dan memang tidak ada waktu untuk bermain lagi.
Gua berdiri depan rumahnya memastikan untuk melihat pekarangan rumahnya
“Bram..” Sahut gua di depan rumahnya
Tiba-tiba seorang keluar dari dalam. Seorang yang sudah gua kenal sejak lama.
“Hoy, ada lu san. Udah lama gua gak liat batang idung monyet lu haha.”
“Kebiasaan lama, like old times haha. Masih aja diinget. Keluar yuk, lagi suntuk nih gua.” Ajak gua ke bram
“Hayok dah gua juga lagi suntuk banget nih, eh bentar gua make baju dulu yaa. Sekalian ke rumah Adzi dulu.”
“Oke. Gua tunggu disini yoo.”
Gua dan bram pun jalan menuju rumahnya adzi yang jaraknya udah kayak ngesot doing dari rumahnya bram. Jadi sepanjang perjalanan gaada hal penting yang bisa dibicarain selain candaan-candaan yang keluar dari bram. He’s really joker haha
Sesampainya di rumah Adzi, kita serempak langsung manggil namanya.
“Adziiii!” Sahut gua berdua dengan bram
Keluarlah Adzi dengan muka bantalnya
“Eh tai lu manggil orang apa ngajak rebut sih? Gausah kenceng-kenceng juga gua denger.”
“Biasanya kan lu kebo, dzi.” Sahut Bram sambil tertawa
“Ya gak gitu juga lay.” Timpal Adzi
“Cepetlaah keluar. Lagi suntuk nih gua, dzi.” Ajak gua
“Yaudah gua cuci muka dulu ya. Muka gua masih bantal banget nih.”
“Inget, jangan lama. Gua gamau kayak nungguin anak perawan mandi ya.” Balas gua
“Iyaaa beb. Muaah, tungguin gua ya,” Balas Adzi sambil memonyongkan bibirnya seakan ingin mencium seseorang
30 Menit kemudian.
Gua masih berdua sama bram nungguin anak gadis mandi (baca: Adzi). Gua bayangin nih yaa cuci muka aja dia 30 menit, gimana kalau dia mandi berapa lamaaa??? Satu jam? Gimana kalau dia mandi sambil you knowlah, how long it takes??? 2 jam? Gimana kalau dia mandi sambil you knowlah trus mandinya lanjut mandi wajib??? 4 jam? Aduh dasar nih orang… Okey yang tadi lupakan ajaaa, itu otak gua yang kress lagi mengeluarkan unek-uneknya.
“Haii, layy! Udah nih gua ayok cabs lah kita.” Ajak Adzi dengan bersemangat
“Lu cuci muka doing, dzi?” Tanya gua
“Iyalah, menurut lau gua ngapain aja emangg?” Tanya Adzi balik
“Makan bakso dicampur kwetiau dicampur risol mayonnaise. Trus lanjut nyabun haha.” Tawa bram dengan kencang
“Tai lu lay.” Ejek adzi
“Yaudah ayuk cabs.” Ajak gua
“Yaudah ayokk!”
Kita pun sampe di tempat yang kita tuju, we call it cc. yaa cc inilaah tempat biasanya kita menghabiskan waktu kita bersama. Hanya mendengarkan candaan ringan, umpatan-umpatan kasar yang keluar dari mulut kita semua.
Gua pun ngeluarin rokok yang ada di kantong gua sambil ngeluarin pemantiknya pula. Dan gua pun mulai membakarnyaa, dan menghisapnya dalam-dalam.
“Yu, kopi itemnya satu yaaa.” Pinta gua kepada Ayu
“Weits, lu jadi ngerokok gini san. Bagilaaah sini sebatang.” Ucap Bram
“Nih ambil aja.” Ucap gau sambil melemparkan bungkusan rokok gua ke Bram
“Ah sial rokok lu ginian. Ga doyan gua. Ga bisa gua filter..” Bram pun melemparkan bungkusan rokok kembali ke gua.
“Yaudah, beli sendiri dah lu haha.” Tawa gua
Gua pun menikmati setiap hisapan rokok ini. Terasa sangat menyesakkan dada, namun membuat gua dapat melupakan semua permasalahan gua yang ada. Ini terasa lebih baik menurut gua.
“Lay, gua satulaaahh.” Pinta Adzi
“Nih lu bakar aja sendiri.” Lempar gua ke Adzi
“Suwhhh, uhukk uhukk. Gakuat guaa,” Adzi pun menjawab sambil terbatuk-batuk garagara rokok yang gua kasih tadi
“Hahahaha, Lu gabisa ngerokok mah gausah ngerokok, Dzi.” Tawa renyah gua dan bram membalas kejadian tadi
Gua jalan bareng mereka lagi setelah masa kelam gua di SMA. Gua yang ketika itu masih baru masuk SMA, baru kenal yang sama namanya dunia kelam SMA. Dengan kefrustasian gua yang gua punya. Gua balik lagi jalanin hari-hari gua dengan mereka. One of problem in senior high school.
Gua jalan ke rumah bram, awalnya untuk sekedar menyapa seorang teman lama. Namun maksud gua ingin untuk mengajaknya bermain. Sudah hampir satu tahun gua tidak bermain dengannya. Dan memang tidak ada waktu untuk bermain lagi.
Gua berdiri depan rumahnya memastikan untuk melihat pekarangan rumahnya
“Bram..” Sahut gua di depan rumahnya
Tiba-tiba seorang keluar dari dalam. Seorang yang sudah gua kenal sejak lama.
“Hoy, ada lu san. Udah lama gua gak liat batang idung monyet lu haha.”
“Kebiasaan lama, like old times haha. Masih aja diinget. Keluar yuk, lagi suntuk nih gua.” Ajak gua ke bram
“Hayok dah gua juga lagi suntuk banget nih, eh bentar gua make baju dulu yaa. Sekalian ke rumah Adzi dulu.”
“Oke. Gua tunggu disini yoo.”
***
Gua dan bram pun jalan menuju rumahnya adzi yang jaraknya udah kayak ngesot doing dari rumahnya bram. Jadi sepanjang perjalanan gaada hal penting yang bisa dibicarain selain candaan-candaan yang keluar dari bram. He’s really joker haha
Sesampainya di rumah Adzi, kita serempak langsung manggil namanya.
“Adziiii!” Sahut gua berdua dengan bram
Keluarlah Adzi dengan muka bantalnya
“Eh tai lu manggil orang apa ngajak rebut sih? Gausah kenceng-kenceng juga gua denger.”
“Biasanya kan lu kebo, dzi.” Sahut Bram sambil tertawa
“Ya gak gitu juga lay.” Timpal Adzi
“Cepetlaah keluar. Lagi suntuk nih gua, dzi.” Ajak gua
“Yaudah gua cuci muka dulu ya. Muka gua masih bantal banget nih.”
“Inget, jangan lama. Gua gamau kayak nungguin anak perawan mandi ya.” Balas gua
“Iyaaa beb. Muaah, tungguin gua ya,” Balas Adzi sambil memonyongkan bibirnya seakan ingin mencium seseorang
***
30 Menit kemudian.
Gua masih berdua sama bram nungguin anak gadis mandi (baca: Adzi). Gua bayangin nih yaa cuci muka aja dia 30 menit, gimana kalau dia mandi berapa lamaaa??? Satu jam? Gimana kalau dia mandi sambil you knowlah, how long it takes??? 2 jam? Gimana kalau dia mandi sambil you knowlah trus mandinya lanjut mandi wajib??? 4 jam? Aduh dasar nih orang… Okey yang tadi lupakan ajaaa, itu otak gua yang kress lagi mengeluarkan unek-uneknya.
“Haii, layy! Udah nih gua ayok cabs lah kita.” Ajak Adzi dengan bersemangat
“Lu cuci muka doing, dzi?” Tanya gua
“Iyalah, menurut lau gua ngapain aja emangg?” Tanya Adzi balik
“Makan bakso dicampur kwetiau dicampur risol mayonnaise. Trus lanjut nyabun haha.” Tawa bram dengan kencang
“Tai lu lay.” Ejek adzi
“Yaudah ayuk cabs.” Ajak gua
“Yaudah ayokk!”
***
Kita pun sampe di tempat yang kita tuju, we call it cc. yaa cc inilaah tempat biasanya kita menghabiskan waktu kita bersama. Hanya mendengarkan candaan ringan, umpatan-umpatan kasar yang keluar dari mulut kita semua.
Gua pun ngeluarin rokok yang ada di kantong gua sambil ngeluarin pemantiknya pula. Dan gua pun mulai membakarnyaa, dan menghisapnya dalam-dalam.
“Yu, kopi itemnya satu yaaa.” Pinta gua kepada Ayu
“Weits, lu jadi ngerokok gini san. Bagilaaah sini sebatang.” Ucap Bram
“Nih ambil aja.” Ucap gau sambil melemparkan bungkusan rokok gua ke Bram
“Ah sial rokok lu ginian. Ga doyan gua. Ga bisa gua filter..” Bram pun melemparkan bungkusan rokok kembali ke gua.
“Yaudah, beli sendiri dah lu haha.” Tawa gua
Gua pun menikmati setiap hisapan rokok ini. Terasa sangat menyesakkan dada, namun membuat gua dapat melupakan semua permasalahan gua yang ada. Ini terasa lebih baik menurut gua.
“Lay, gua satulaaahh.” Pinta Adzi
“Nih lu bakar aja sendiri.” Lempar gua ke Adzi
“Suwhhh, uhukk uhukk. Gakuat guaa,” Adzi pun menjawab sambil terbatuk-batuk garagara rokok yang gua kasih tadi
“Hahahaha, Lu gabisa ngerokok mah gausah ngerokok, Dzi.” Tawa renyah gua dan bram membalas kejadian tadi
-Live young and freely is the best thing I’ve ever do-
Diubah oleh lovelifelie 12-06-2015 01:39
0
Kutip
Balas