- Beranda
- The Lounge
RIP.Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
...
TS
xonet
RIP.Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
Quote:
Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Angeline (8) ditemukan meninggal di belakang rumahnya yang berada di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
Sumber yang diperoleh Tribun Bali, jenazah Angeline ditemukan di belakang rumah Angeline.

"Berada di belakang, di belakang kandang ayam," jelas sumber tersebut.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Rony F Sompie mengatakan pihaknya masih mencoba melakukan evakuasi.
Evakuasi jenazah Angeline di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
"Nanti kami akan jelaskan," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline (8), dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita.
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.
Menurut pria asal Waingapu, Sumba ini, setiap hari sepulang dari sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu.
Bila tidak memberi makan ayam, menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.
"Pernah saya dengar ibunya mengumpat kepada dia. Ngomongnya begini, 'kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah ini," ujar Agus di antara kandang ayam yang ada di rumah sang majikan, Senin (18/5/2015).
Kata-kata itu tak hanya dikatakan satu dua kali saja oleh wanita yang kemudian diketahui sebagai ibu angkat itu.
Pada dasarnya ia sudah berulangkali mendengar ibunya berkata kasar kepada Angeline.
"Banyak saya sudah sering mendengarnya. Kadang saya juga kasihan kepada anak itu," kata dia.
Lanjut Agus, biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini.
Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.
Pernah suatu kali Angeline bercerita tentang kelakuan ibunya.
Kala itu, ia melihat hidung anak yang masih duduk di kelas 2 B sebuah sekolah dasar di Sanur ini keluar darah.
Saat itu juga korban bercerita bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh sang ibu.
Agus juga menambahkan, saat menuju ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh.
"Untuk ukuran anak kecil tentu saja jarak dua kilometer sangat jauh. Bayangkan saja, kadang saya juga kasihan," keluhnya.
Wali kelas di sekolah, Putu Sri Wijayanti (44), membenarkan bahwa Angeline memang sering berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah.
Kata dia, jarak antara sekolah dengan rumahnya sekitar dua kilometer.
Ia juga menjelaskan kondisi Angeline saat berada di sekolahnya. Kata Wijayanti, anak tersebut memang cenderung pendiam.
Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, anak terseut seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan.
Tak hanya itu, saat berada di kelas anak itu juga tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.
"Lemas sekali, seperti tak punya semangat. Karena kondisi ini prestasinya pun menurun," jelasnya.
Kejanggalan lain yang dilihatnya adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai warnanya kecoklatan.
"Melihat kejanggalan tersebut, namanya juga anak didik, saya kemudian mendekatinya untuk bertanya sebenarnya apa yang terjadi di rumahnya," ujar wali kelas tersebut.
Setelah diberi pengertian, anak itu pun akhirnya mau menceritakan kehidupannya di rumah. Dari pembicaraan mereka, ia pun mengetahui latar belakang kenapa Angeline dalam kondisi seperti itu.
Menurutnya, sebelum berangkat sekolah anak itu harus memberi makan ayam, anjing, dan kucing milik ibunya.
Selain itu ia juga jarang diberi makan yang layak.
"Kalau tidak beri makan ayam terlebih dahulu, katanya tak boleh berangkat sekolah," kata guru tersebut.
Ia sangat kasihan melihat kondisi anak tersebut. Bahkan, saking kasihannya ia pernah memandikan anak itu di sekolah.
Kejadian ini terjadi sekitar beberapa waktu yang lalu. Kata dia, saat berangkat ke sekolah anak itu dalam kondisi yang cukup kotor.
Pakaian seragam yang dikenakannya juga dekil.
"Karena itu, saya bersama guru lainnya kemudian memandikannya. Kasihan sekali, waktu itu saya mandikan di kantor kepala sekolah," katanya.
Karena prihatin dengan kondisi anak itu, pihak sekolah memanggil orangtua yang bersangkutan.
"Namun orangtuanya menyanggah pengakuan anaknya. Katanya pakaian dekil karena anaknya memang ga mau dikasih baju. Sedangkan mengenai makanan, anaknya tersebut memang susah makan hanya minum susu saja," ujar Wijayanti.
Sementara Kepala Sekolah mengatakan, dari sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh Angeline, ia menduga bahwa keluarganya terutama ibunya tidak memberikan perhatian yang layak terhadap Angeline.
"Itu hanya dugaan saja, kami juga tidak tahu yang sebenarnya. Namun dari keterangan yang kami peroleh, ya arah dugaannya memang ke sana," jelasnya.
Dari keterangan kakak Angeline, Yvonne Mega W (37), gadis berambut lurus ini diadopsi dari seorang keluarga.
Keluarganya berinisiatif mengadopsi anak tersebut karena dorongan ekonomi. "Ibu saya yang mengadopsinya sejak kecil," kata Yvonne.
Kata dia, sejak masih kecil keluarganya mengasuhnya dengan kasih sayang.
"Sudah diberikan kasih sayang, adopsi itu juga sah secara hukum. Keluarganya juga tahu kalau anak itu dalam kondisi baik," ungkap Yvonne, sembari membantah ibunya berlaku kasar pada Angeline.
Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang pada Sabtu (16/5/2015) saat main di depan rumahnya. Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian hari itu juga.(*)
KEJAM BANGET TUH IBU TIRINYA.KL GA SUKA ANAK KECIL GA USAH PUNYA ANAK AJA.HEBAT LAGI AKTINGNYA PURA2 GA TAU, SAMPE JADI TAMU TVONE, PURA2 SEDIH.PSIKOPAT KAYANYA

RIP ANGELINE

LINK
Quote:
Quote:
Angeline Ditemukan Tewas Dikubur Di Pekarangan Rumah

Bisnis.com, DENPASAR--Angeline, bocah 8 tahun yang hilang 25 hari lalu, ditemukan tewas dikubur di pekarangan rumah orang tua angkatnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar.
Saat ini aparat kepolisian dari Polresta Denpasar dan Polda Bali sudah memasang garis polisi di lokasi yang diduga menjadi lokasi dikuburnya bocah malang tersebut. Selain itu, tim identifikasi dari Polda Bali sudah berada di dalam lokasi rumah.
Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Sompie yang ditemui di lokasi belum bersedia memberikan keterangan kepada awak media.
Informasi yang diperoleh Bisnis, petugas sudah mengamankan pihak-pihak yang berhubungan dengan kasus ini. Hingga saat ini lokasi dipenuhi oleh masyarakat sekitar dan aparat kepolisian.
Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Sedap Malam No.26, Sanur, Denpasar pada Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00. Hilangnya bocah kelas 2 SD ini menyita perhatian publik Bali.
Berita hilangnya Angeline mengundang perhatian luas. Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembesi dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam kunjungannya dinas ke Bali menyempatkan mampir ke rumah orangtua angkat Angeline. Namun, keduanya ditolak, bahkan Menteri Yuddy ditolak penjaga rumah.
Akhir pekan lalu, Sabtu (6/6/2015) Menteri Yohana mengaku kecewa dengan perlakuan keluarga Angeline yang tidak menghiraukan kedatangan dirinya sebagai bentuk kepedulian negara terhadap hilangnya bocah itu.
"Saya kecewa, dan saya juga menaruh curiga kepada ibu itu," katanya ketika itu.
Ia mempertanyakan keberadaan Margareta dan keluarga lainnya yang malah tidak ada meskipun sebelumnya Yohana mengaku telah menghubungi pihak keluarga terkait kedatangannya.
Untuk itu ia meminta pihak kepolisian untuk menahan Margareta guna kepentingan penyidikan lebih lanjut.
"Seharusnya anaknya hilang, ibu itu (Margareta) ada di rumah. Saya minta kepada pihak kepolisian agar mereka ditahan," tegasnya.
Selama sekitar 30 menit berada di kediaman Margareta, Yohana yang saat itu didampingi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mengaku heran dengan kondisi rumah itu yang bau tak sedap karena penuh dengan kotoran ayam dan anjing.
"Mana ada orang yang betah tinggal di sini kecuali dia sinting," ucapnya.
Dia mengatakan, bocah malang itu harus segera ditemukan, apapun yang terjadi.
"Dia sudah tahu kalau kami mau ke sini, semalam kita sudah memberitahukan kepada dia. Tapi kenapa dia malah pergi, kami kesini ingin segera menemukan Angeline," ujar menteri asal Papua itu.
Sebelumnya pada Jumat (5/6) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi juga bertandang ke kediaman Angeline namun ia gagal bertemu pihak keluarga.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum menemukan titik terang keberadaan Angeline yang sudah menghilang sekitar tiga pekan sejak Sabtu (16/5).
LINK
Quote:
Tragedi Angeline
Begini Cerita Penyidik Polisi Bisa Menemukan Kuburan Angeline di Rumahnya
Begini Cerita Penyidik Polisi Bisa Menemukan Kuburan Angeline di Rumahnya

Jakarta - Penyidik kepolisian akhirnya mengungkap misteri hilangnya gadis cilik cantik Angeline (8). Tim gabungan dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Denpasar Timur menemukan kuburan Angeline pagi tadi.
“Jadi kami sudah berusaha mencari keberadaan Angeline berdasarkan informasi. Tapi hasilnya negatif, nihil,” jelas Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto, Rabu (10/6/2015).
Polisi tak patah semangat mengusut kasus ini. Penyidikan terus dilakukan, pagi ini tim penyidik mendatangi lokasi rumah korban di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
“Ada anggota yang mencium bau, bercampur bau kotoran binatang. Di lokasi banyak kandang ayam. Kemudian menemukan gundukan tanah, yang ditumpuk sampah. Kelihatan ada bekas galian,” urai Heri. Angeline dikubur di belakang rumahnya.
Setelah digali ditemukan jasad seorang gadis cilik. “Kami gali dan ada jasad Angeline yang terbungkus bed cover,” tutup dia.
Angeline dilaporkan hilang guru sekolahnya pada Mei lalu. Dan ternyata kini terungkap, Angeline tewas.
LINK
Quote:
Tragedi Angeline
Jasad Angeline Ditemukan Terbungkus Bed Cover Bersama Boneka
Jasad Angeline Ditemukan Terbungkus Bed Cover Bersama Boneka

Denpasar - Misteri hilangnya bocah cantik Angeline (8) di Denpasar, Bali, terungkap. Angeline ditemukan tewas. Penyidik kepolisian berhasil mengungkap lokasi kuburan Angeline. Di kuburan yang terletak di pekarangan rumahnya yang dikelilingi kandang ayam itu ditemukan sejumlah barang, termasuk boneka.
“Ada bed cover, ada boneka, dan ada tali,” kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto, Rabu (10/6/2015).
Jasad Angeline ditemukan pagi ini dikubur di kedalaman 50 cm. Angeline dikubur di belakang rumah, di dekat kandang ayam.
“Penyidik mencium bau tak sedap, kemudian menemukan gundukan tanah yang tertimbun sampah. Lalu digali, ditemukan jasad korban,” terang Heri.
Sudah 24 hari Angeline dilaporkan hilang oleh gurunya. Angeline selama ini tinggal bersama ibu angkatnya di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
“Jasad sudah dievakuasi ke RS Sanglah,” tutup Heri.
LINK
Quote:
Jasad Angeline Tertutup Sampah dan Membusuk di Bawah Pohon Pisang

DENPASAR, KOMPAS.com — Jasad Angeline, bocah 8 tahun yang hilang sejak pertengahan Mei lalu, ditemukan di halaman belakang rumahnya di Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015). Saat ditemukan, jasad Angeline tertutup sampah di bawah pohon pisang.
Kepala Polda Bali Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan bahwa jasad bocah malang itu dalam kondisi membusuk. "Kondisinya sudah membusuk saat ditemukan. Ditemukan di bawah pohon pisang dan ditutup sampah," ujarnya, Rabu.
Ia mengatakan bahwa saat ini jenazah sudah berada di RSUP Sanglah. "Untuk memastikan kondisi jenazahnya, kita tunggu dari dokter forensik, termasuk nanti otopsinya," ucapnya.
LINK
Quote:
Wali Kelas: Sebelum Hilang, Angeline Mengeluh Pusing

DENPASAR, KOMPAS.com - Keberadaan Angeline (8) yang menghilang sejak 16 Mei 2015 lalu membuat sedih Wali Kelas II-B SDN 12 Sanur Denpasar, Putu Sri Wijayanti, yang setiap harinya dekat dengan gadis berusia 8 tahun itu saat di sekolah. Dia menilai Angeline sebagai anak yang pendiam dan tertutup.
“Angeline pendiam, pemurung, wajahnya sendu. Saya hampir setiap hari mengorek keterangannya, susah dia bicara, susah ngaku, tertutup. Terakhir sebelum hilang pernah mengeluh pusing karena belum makan, dan saya ajak pulang untuk makan di rumah (wali kelas),” kata Wijayanti, Rabu (3/6/2015).
Wijayanti juga menyampaikan bahwa Angeline yang masuk sekolah siang hari sering terlambat. Karena sering terlambat dan badannya lusuh serta bau kotoran, maka wali kelas mendesak Angeline untuk mengaku dan memberikan alasan. Setelah didesak, sambil menangis Angeline mengaku bahwa sebelum sekolah harus memberi makan ayam, anjing dan kucingnya.
“Dia mengaku sambil menangis, katanya 'saya harus kasih makan ayam Bu Guru'. Terus saya tanya lagi 'berapa ayammu?' Dia jawab, katanya, 'sekitar 50 ekor'. Waduh, anak umur segitu sudah kerjanya berat. Kasihan,” tambahnya.
Angeline juga sering dimandikan dan dikeramasi gurunya karena tubuhnya bau kotoran. Setelah itu, ibu angkat Angeline, Margareta, ke sekolah dan memberikan pembelaan bahwa Angeline susah makan dan hanya suka minum susu saja.
“Kok bisa pengakuan ibunya itu, lha Angeline aja kurus, pernah mengeluh pusing karena belum makan, dikasih makan di kantin sekolah, dua bungkus nasi habis dimakan, kok katanya susah makan,” kata Wijayanti dengan nada tinggi.
LINK
Quote:
Penemuan Jenazah Angeline dan Firasat Dihilangkan

DENPASAR, KOMPAS.com — Saat polisi mencari keberadaan Angeline (8), yang dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015, Siti Sapura menduga Angeline sengaja dihilangkan. Pengacara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar itu mengaku, pihaknya telah melakukan investigasi.
"Ada satu ruangan di rumah itu yang tidak boleh kami masuki ketika kami datang beberapa waktu lalu. Kami dilarang oleh ibu angkat Angeline," kata Sapura kepada wartawan pada Senin (1/6/2015).
Sapura mengatakan, P2TP2A telah mendapatkan pengakuan beberapa tetangga di sekitar rumah Margareith CH Megawe (ibu angkat Angeline). Mereka mengaku tidak melihat Angeline dibawa kabur oleh seseorang.
Dugaan tersebut kian menguat dengan pengakuan pekerja di rumah Margareith. Pekerja tersebut mengatakan, hidung Angeline tampak mengeluarkan darah. Saat ditanya, Angeline mengaku dipukul oleh ibu angkatnya
LINK
Quote:
FOTO JENAZAH GW HAPUS GA TEGA JUGA..
KELIATANNYA DIA KESAKITAN BANGET SEBELUM MENINGGAL SAMPE MULUTNYA MENGANGA.KEJAM BANGET PEMBUNUHNYA ..SADIS..PSIKOPAT.GW PENGEN NANGIS LIHAT KONDISI JENAZAHNYA...
KELIATANNYA DIA KESAKITAN BANGET SEBELUM MENINGGAL SAMPE MULUTNYA MENGANGA.KEJAM BANGET PEMBUNUHNYA ..SADIS..PSIKOPAT.GW PENGEN NANGIS LIHAT KONDISI JENAZAHNYA...

DARI AWAL KASUSNYA DI EXPOSE MEDIA UDAH BANYAK KEJANGGALAN.KOK IBUNYA GA LAPOR POLISI ?.KASUSNYA HEBOH BERAWAL DARI SOSMED.KETERANGAN WALI KELAS N TEMAN2 ANGELINE, TETANGGA, KARYAWAN IBUNYA KL ANGELINE GA DI URUS, SERING DI MARAHIN, DI ANIAYA.
SAYANGNYA, TETANGGANYA, WALI KELASNYA N KARYAWAN IBUNYA TIDAK LAPOR RT/RW/POLISI JAUH HARI SEBELUMNYA.HARUSNYA PROAKTIF.MELIHAT ADA PENGANIAYAAN LANGSUNG LAPOR RT/RW/POLISI.
KL GINI DAH TELAT....
RIP ANGELINE ...DIA SUDAH TENANG DI SURGA
POLISI BILANG PELAKU PEMBANTUNYA, ANGELINA DI rudapaksa LALU DI BUNUH.HASIL FORENSIK KATANYA GA DI rudapaksa. MAKIN ANEH NIH KASUS.JANGAN SAMPAI NANTI AGUS BLG DIA DI PAKSA "NGAKU" KARENA DI ANIAYA
KETERANGAN POLISI
HASIL FORENSIK ANGELINA
MAKIN BANYAK PERTANYAAN :
APA IBUNYA BENAR2 GA TAU ANGELINE DI rudapaksa N DI BUNUH PEMBANTUNYA ?.ATAU SUDAH TAU SEBELUMNYA KL ANGELINE DI rudapaksa N DI BUNUH PEMBANTUNYA ?.KL SUDAH TAU KNP GA LAPORKAN AGUS KE POLISI ?.
SIAPAPUN PELAKU KEJAHATAN, WALAUPUN BISA LOLOS DARI PENJARA DI DUNIA, TIDAK AKAN LOLOS DARI NERAKA ABADI.MUNGKIN DUNIA BISA DI BOHONGI TAPI TUHAN N HATI NURANI TIDAK BUTA & TIDAK BISA DI BUNGKAM.
KITA MEMANG TIDAK PERNAH BISA TAHU APA YG SEBENARNYA TERJADI DI DALAM RUMAH ANGELINE.BIARLAH KASUS INI JADI PELAJARAN.JANGAN SAMPAI JATUH KORBAN "ANGELINE" LAIN.
BERSAMBUNG KE POST 2159, KRONOLOGI
BERSAMBUNG KE POST 3073, ISU SIAPA TERSANGKA SEBENARNYA ?
BERSAMBUNG KE POST 3153, IBU ANGKAT ANGELINE IKUT MENGUBURKAN ANGELINE ?
BERSAMBUNG KE POST 3206, ANGELINE DI KUBUR MASIH HIDUP ?
BERSAMBUNG KE POST 3281, PENEMUAN BERCAK DARAH DI KAMAR AGUS N MARGARETH
BERSAMBUNG KE POST 3406, Agus Mengaku Bunuh Angeline karena Iming-iming Rp 2 Milyar dari Margareith
BERSAMBUNG KE POST 3473, Margriet Resmi Jadi Tersangka Kasus Penelantaran Anak
BERSAMBUNG KE POST 3153, [PIC] AKTA WARIS ANGELINE : HARTA WARISAN MEMBAWA MALAPETAKA
AKHIRNYA MARGARETH SUDAH DI TETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA PEMBUNUHAN ANGELINE
Diubah oleh xonet 28-06-2015 22:13
0
442K
Kutip
3.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
xonet
#3241
Quote:
Kisah Tragis Angeline Angeline Dikubur Hidup-hidup

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -
Fakta mengerikan diungkap dokter forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Kamis (11/6/2015).
Bocah malang, Angeline Megawe (8) diduga dikubur ketika masih bernapas alias masih hidup.
Kepala forensik RUSP Sanglah, Dudut Rustiadi menyampaikan hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan bagian dalam dan luar jasad Angeline.
Menurut dia, ada bukti yang menimbulkan dugaan bahwa gadis kecil itu memang masih hidup saat dikubur oleh pelaku.
"Dari pemeriksaan ditemukan bekas lilitan tali plastik di leher tapi jeratan itu tidak berakibat fatal dan tidak mengganggu pernapasan karena hanya bersifat di luar saja. Analisa kita, korban masih hidup saat tali menjerat leher dan tubuh korban dikuburkan," ujar Dudut.
Terkait jeratan leher, ternyata tersangka Agus Tai ditengarai bukan orang yang menjerat leher Angeline, yang mayatnya ditemukan terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Margareith Megawe (60), Rabu (10/6) setelah hilang selama 28 hari.
Dalam prarekonstruksi yang digelar Polresta Denpasar, Kamis (11/6), tidak ada adegan Agus menjerat leher korban.
Penasihat hukum Agus, Haposan Sihombing, usai mengikuti prarekonstruksi mengatakan, kliennya melakukan 19 adegan.
"Ini menjadi tugas polisi untuk mengungkap pelaku yang menjerat leher Angeline," ujar Haposan.
Pemerkosaan di Adegan ke-9
Polisi langsung melakukan prarekonstruksi pembunuhan Angeline, di Jalan Sedap Malam No 26, Denpasar, Bali, Kamis (11/6/2015).
Haposan Sihombing, usai prarekonstruksi mengatakan Agus merudapaksa Angeline pada adegan kesembilan.
Sebelumnya, Agus membenturkan kepala dan memukul Angeline pada adegan kedelapan.
"Pada adegan kedelapan itu Angeline sudah lemas terkulai dan diduga telah meninggal," kata Sihombing.

Suasana pra rekonstruksi yang berlangsung di rumah ibu angkat Angeline di Jalan Sedap Malam No 26, Denpasar, Bali, Kamis (11/6/2015). Pra rekontruksi dilakukan di areal rumah angeline secara tertutup. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Berbeda dengan temuan tim forensik RSUP Sanglah, menurut Haposan Agus merudapaksa Angeline saat sang bocah sudah keadaan tidak bernyawa.
Pra rekonstruksi terdiri dari 19 adegan yang diwarnai dengan aksi kekerasan terhadap bocah delapan tahun itu.
Angeline dilaporkan hilang, Sabtu (16/5/2015). Setelah 25 hari setelah sejak hilangnya, polisi menemukan jasad Angeline di belakang rumahnya di dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).
Kapolresta Denpasar Kombes Polisi Anak Agung Made Sudana mengatakan, saat jasadnya diangkat, Angeline dibungkus kain sprei warna putih dan sebuah boneka. Ada jeratan tali plastik di lehernya.
GILA, KL BENAR DIA MASIH HIDUP WAKTU DI KUBUR PEMBUNUHNYA HARUS DI HUKUM MATI!!!.

LINK
Quote:
Original Posted By pixelfreax►RIP ANGELINE MAGAWE, 19 Mei 2007 - 16 Mei 2015
Angeline kini telah tiada, fisiknya telah bebas dari penderitaan dunia. Banyak cerita yang sulit dilupakan meskipun kini Angeline sudah tenang di pangkuan Bapa di surga bersama para malaikat yang menghiburnya.
Himbauan kepada para orang tua, harap berhati-hati memberikan nama pada buah hati anda, nama yang enak didengar belum tentu selaras dengan tanggal lahir buah hati anda, dan belum tentu juga membawa jalan hidup yang baik pada anak anda.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Angeline yang terkasih dan keluarga yang ditinggalkan, berikut analisa nama Angeline Magawe.
Destiny 11: mengalami Penghianatan Psikologis dari teman dekat,mati di bunuh karena berbeda keyakinan,Mati terbunuh karena situasi,yang akhirnya menyebabkan dia terbunuh
Trial 3 : hal ini menunjukkan besarnya potensi cacat karena penyakit atau kecelakaan. Potensi untuk menderita cacat, adalah sejak nama itu mulai digunakan hingga selesai digunakan. Potensinya dapat terjadi berulang kali, bukan hanya sekali saja.
Opportunity Value 0.2 : Orang dengan OV tinggi akan memperoleh banyak kemudahan dalam aktivitasnya, atau sering disebut orang itu "Beruntung / Hoki". Dengan OV rendah biasanya orang itu sulit dan tidak mampu melihat peluang, seringkali tersadar ketika peluang telah berlalu. Rentang OV negative 0.05 - 0.7, dan rentang kesuksesannya di 0.8 - 1.0
Angeline kini telah tiada, fisiknya telah bebas dari penderitaan dunia. Banyak cerita yang sulit dilupakan meskipun kini Angeline sudah tenang di pangkuan Bapa di surga bersama para malaikat yang menghiburnya.
Himbauan kepada para orang tua, harap berhati-hati memberikan nama pada buah hati anda, nama yang enak didengar belum tentu selaras dengan tanggal lahir buah hati anda, dan belum tentu juga membawa jalan hidup yang baik pada anak anda.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Angeline yang terkasih dan keluarga yang ditinggalkan, berikut analisa nama Angeline Magawe.
Quote:
LIFE REPORT




Destiny 11: mengalami Penghianatan Psikologis dari teman dekat,mati di bunuh karena berbeda keyakinan,Mati terbunuh karena situasi,yang akhirnya menyebabkan dia terbunuh
Trial 3 : hal ini menunjukkan besarnya potensi cacat karena penyakit atau kecelakaan. Potensi untuk menderita cacat, adalah sejak nama itu mulai digunakan hingga selesai digunakan. Potensinya dapat terjadi berulang kali, bukan hanya sekali saja.
Opportunity Value 0.2 : Orang dengan OV tinggi akan memperoleh banyak kemudahan dalam aktivitasnya, atau sering disebut orang itu "Beruntung / Hoki". Dengan OV rendah biasanya orang itu sulit dan tidak mampu melihat peluang, seringkali tersadar ketika peluang telah berlalu. Rentang OV negative 0.05 - 0.7, dan rentang kesuksesannya di 0.8 - 1.0
Quote:
Inilah Wajah Agustinus, Tersangka Pembunuh Angeline

DENPASAR - Foto di atas adalah Agustinus, pria yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan sadis terhadap Angeline.
Kasus ini terungkap bermula dari kejanggalan yang dirasakan Dewa Ketut Raka, anggota satpam yang disewa Margareith, dari perusahaan jasa keamanan PT Surya Patriot Mandiri. Sebab, Raka hanya diminta Cristina untuk menjaga rumah di bagian depan saja, tidak boleh masuk ke dalam rumah. Hal tersebut membuat Raka curiga.
Menurut keterangan tim penyidik di Mapolresta Denpasar, perintah tersebut membuat anggota satpam sewaan itu pusing. ’’Saat haus dan lapar tengah malam, saya terpaksa pergi mencari minum dan makan ke tempat yang jauh. Bahkan, kalau mau buang air besar, saya terpaksa pergi ke sawah-sawah,’’ ungkap sumber di kepolisian menirukan keterangan Dewa, Rabu (10/6)
Karena itu, PT Surya Patriot Mandiri akhirnya meminta kelonggaran dari Cristina. Akhirnya, Raka diizinkan masuk lewat pintu bagian timur jika ingin buang air besar.
’’Selang beberapa hari, tidak sengaja dia masuk ke rumah tersebut dan mencari WC. Dia melihat Margareith sedang berdiri dan memantau di sekitar lubang itu. Margareith sempat mengambil beberapa daun pisang yang sudah kering, lalu ditaruh pelan-pelan di atas lubang tersebut,’’ ungkap penyidik.
Karena menaruh curiga, kata dia, Raka pun memperhatikan baik-baik. Namun, saat itu Margareith melihat Raka dan kaget. Kemudian, Margareith meninggalkan tempat tersebut sambil melarang Raka untuk masuk lagi. ’’Dari situlah mulai terungkap. Petugas sekuriti itu langsung menceritakan keganjilan tersebut dan akhirnya kami beri tahukan kepada atasan,’’ jelas sumber itu.
Tim gabungan dari Polresta Denpasar dan Polda Bali kemudian dikerahkan untuk memeriksa rumah Margareith secara menyeluruh. Kecurigaan menguat karena Margareith meninggalkan rumah dengan alasan pergi makan ketika tim gabungan tiba.
Kapolresta Denpasar Kombespol Anak Agung Sudana mengungkapkan, ketika anggota memeriksa, ada hal mencurigakan di bawah pohon pisang. ’’Di sana ada gundukan tanah yang tidak beraturan dan tertutup sampah,’’ ungkapnya di Mapolresta Denpasar kemarin. Selain itu, bau busuk yang menyengat menambah rasa penasaran anggota tim gabungan kepolisian.
Tanpa menunggu lama, tim kemudian menggali gundukan tanah sedalam 1,5 meter tersebut. Di dalamnya ternyata ada bungkusan kain seprai. Tim sangat terkejut ketika mendapati sesosok jasad gadis mungil dalam keadaan sudah membusuk di dalam bungkusan tersebut. Dalam bungkusan yang terkubur itu juga terdapat boneka pink Barbie serta seutas tali plastik.
APA BENAR AGUS MErudapaksa, MEMBUNUH ANGELINE TANPA DI SURUH ?.ATAU AGUS EXECUTORNYA ?
’’Jenazah tersebut tidak lain adalah Angeline yang selama hampir sebulan kami cari. Pada tubuh jenazah terlihat bekas jeratan tali di leher, yakni empat lilitan,’’ jelas Sudana.
LNIK
Quote:
Siapakah Sosok Margareith Sang Ibu Angkat Ang yang Malang?

IBU mana yang tidak terpukul ketika mengetahui buah hatinya ditemukan sudah tidak bernyawa? Itu pula yang terlihat dari Margareith CH Megawe, 50, ibu angkat Ang, bocah 8 tahun yang ditemukan tewas mengenaskan.
Margareith tampak tidak bisa membendung kesedihannya ketika jenazah Ang ditemukan di bawah kandang ayam di halaman belakang rumahnya. Namun, apakah kesedihan itu murni karena rasa kehilangan atau ada perasaan lain?
Dugaan Ang dibunuh mencuat karena saat lokasi jasadnya diketahui, ditemukan pula seutas tali plastik. Meskipun belum diketahui fungsinya, namun kuat dugaan bahwa tali itu digunakan untuk menjerat Ang.
Margareith adalah orang pertama yang dicurigai karena dialah yang selama ini disebut-sebut melakukan penyiksaan terhadap Ang. Wanita asal Kalimantan bersuamikan warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat itu mengatakan bahwa Ang adalah anak yang diangkatnya sejak berumur 3 hari.
Sebelumnya, Margareith telah memiliki dua orang anak perempuan, yakni Yvone dan Cristina. Sedangkan Ang merupakan anak kandung pasangan Rusidik, 30 asal Banyuwangi dan Hamidah, 27, yang dulu sempat bekerja di dekat tempat tinggal Margareith.
Saat melahirkan Ang, pasangan itu mengaku tidak memiliki biaya. “Dan saat itu Ibu Margareith dan suaminya datang mau membantu biaya persalinan. Namun dengan anak itu diserahkan kepada Ibu Margareith,” ujar Hamidah saat dimintai keterangan Polsek Denpasar Timur beberapa hari setelah ANG menghilang.
Kini diketahui bahwa Rusidik dan Hamidah telah berpisah. Hamidah juga sudah menikah lagi.
Keluarga Margareith melaporkan hilangnya Ang pada 16 Mei 2015 lalu saat bermain di halaman rumahnya. Namun, laporan itu justru memicu keraguan dan memunculkan teka-teki.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menemukan Ang. Mulai dari menurunkan anjing pelacak pada hari keempat hilannya Ang, hingga mengerahkan tim gabungan Polresta Denpasar dan Polda Bali untuk memburu orang tua kandungnya di Banyuwangi.
Upaya pencarian terhadap Ang juga dilakukan oleh keluarganya lewat media sosial Facebook. Bahkan sebuah halaman di Facebook dibuat untuk menemukan Ang dilengkapi sayembara berhadiah Rp 40 juta bagi orang yang menemukan ANG. Namun, hasilnya nihil.
Dalam proses pencarian, muncul beberapa kesaksian yang mengungkapkan bahwa Ang sering diperlakukan tidak layak oleh sang Ibu angkat. Menurut pengakuan dari Agus, 26, yang merupakan pembantu di rumah Margareith, Ang sering mendapat perlakuan yang buruk dari ibu angkatnya itu.
Apalagi jika Ang lupa memberi makan hewan peliharaannya seperti ayam, anjing, dan kucing, maka perlakuan kasar pasti diterimanya. Bahkan saat terlihat terakhir kali sebelum menghilang pada Sabtu lalu (16/5), sedang memberi makan ayam sembari menangis dengan bibir mengeluarkan darah.
Ang memang diberikan tugas oleh Margareith untuk memberi makan ayam ternak, anjing dan kucing peliharaannya setiap hari. “Saya tanya kenapa dia (Ang, red) dia jawabnya tidak jelas karena sambil nangis, bilangnya sih dipukul,” ujar Agus Selasa lalu (19/5).
Dikuatkan lagi oleh kesaksian dari wali kelas Ang, Putu Sri Wijayanti yang menyebut bocah malang itu sering terlambat tiba di sekolahnya, SDN 12 Sanur dengan alasan harus memberi makan ayam yang jumlahnya ratusan. “Sekolahnya jalan kaki dan lumayan jauh, jadi sering terlambat, membawa buku pelajaran juga sering tidak sesuai dengan mata pelajaran hari itu,” ujar wali kelas IIB, SDN 12 Sanur itu.
Putu mengaku beberapa kali memandikan Ang di sekolah. Sebab, beberapa kali kondisi tubuh dan rambutnya kotor dan bau kotoran ayam.
Hal yang sama juga dikatakan oleh salah satu tetangga yang bersaksi bahwa Margareith kerap kali berteriak-teriak tidak jelas. “ Setiap malam sering teriak-teriak, memang ibu itu orangnya tertutup apalagi semenjak ditinggal meninggal oleh suaminya,” jelas Mustrah, 34.
Kesaksian itu menimbulkan tanda tanya mengenai hilangnya Ang. Apakah Ang diculik atau sengaja kabur dari rumah?
Sikap Margareith yang temperamental kembali ditunjukannya ketika Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mendatangi rumahnya Minggu lalu (24/5) guna membantu menemukan Ang. Namun, Margareith malah mengancam akan membunuh siapapun yang ingin mengambil Ang darinya.
“Kita berkunjung bukan ke rumah, tetapi ke kandang ayam, ibu dari Angeline juga terlihat temperamental dengan mengancam seperti itu, mungkin juga karena luapan emosi seseorang yang tidak bisa dia bendung setelah anaknya hilang,” ujar Arist saat menyampaikan hasil kunjungannya di Mapolresta Denpasar, Senin (25/5).
Kedatangan Arist diikuti oleh kunjungan berturut-turut dari P2TP2A Kota Denpasar, yang diwakili oleh dua orang pengacaranya, Siti Sapura atau Ipung dan G.A.Ag.Yuli Marhaeningsih. Margareith yang saat itu berada di dalam rumah malah tidak mau bertemu dengan kedua pengacara yang bermaksud membantunya dalam kasus tersebut.
“Sangat kecewa ya, ibunya malah tidak kooperatif dalam upaya untuk menemukan Angeline. Ibunya ada di dalam tetapi tidak mau menemui kita, ini yang semakin menguatkan dugaan negatif yang beredar di publik,” ucap Ipung penuh kekecewaan.
Kasus itu juga menarik simpati dari dua orang menteri di Kabinet Kerja. Yakni Menteri PAN-RB, Yuddy Chrisnandi dan Menteri PP-PA, Yohana Yembise. Semuanya datang untuk menunjukkan rasa simpati dan ingin membantu keluarga.
Namun, nyatanya niat baik itu tidak disambut secara baik oleh Margareith beserta kedua anak kandungnya. Mereka malah terkesan menghindar dan tertutup. Bahkan Yuddy diusir saat hendak masuk ke halaman rumah.
“Niat kita kan untuk menyampaikan simpati atas kejadian ini, kalau tidak dizinkan masuk ya tidak apa-apa,” ucap Yuddy sembari meninggalkan rumah Margareith pada Jumat lalu (5/6).
Kedua menteri itu lantas mendesak pihak kepolisian agar segera menemukan Ang karena sudah hampir satu bulan upaa pencarian tidak menemukan titik terang. Di samping itu, pihak keluarga yang tidak kooperatif juga membuat Yohana meminta pihak kepolisian untuk kembali melakukan pemeriksaan terhadap Margareith dan kondisi rumahnya yang sangat tidak layak.
Sementara itu, pihak keluarga Ang sempat menggelar acara dengan menyusuri jalan dari rumahnya menuju SDN 12 Sanur guna menyebarkan selebaran berisi deskripsi tentang bocah yang sering disia-siakan itu. Aksi serupa juga diselenggarakan oleh yayasan Safe Childhood Foundation untuk siapapun yang bersimpati terhadap ANG. “ Kami menunjukkan rasa simpati lewat aksi ini untuk dapat segera menemukan ANG,” ujar Natali, ketua Yayasan Safe Childhood Foundation Bali.
Di luar itu, proses pencarian secara supranatural juga sudah dilakukan beberapa kali oleh pihak kepolisian. Dari hasil ritual secara niskala, Ang diajak oleh mahluk halus penunggu pura di depan rumahnya.
“Ang diajak oleh mahluk halus yang menunggui pura ini karena merasa kasihan kepada Ang yang diperlakukan kasar,” ujar Jero Kereg, paranormal asal Singaraja beberapa waktu lalu.
Pada akhirnya guru dan kepala sekolah tempat Ang menimba ilmu memutuskan kembali melakukan ritual secara niskala di pura itu Selasa lalu (9/6). Ritual ternyata diwarnai dengan kerauhan (kesurupan, red) yang dialami oleh Ketut Rute, kepala sekolah SDN 12 Sanur.
Terdengar pula ada suara mirip suara Ang berteriak “Maaa..” memanggil sang ibu. “Kita semua berharap agar ANG segera ditemukan dalam keadaan apapun,” ujar Ketut Rute.
Dan seluruh teka-teki itu terjawab pada Rabu kemarin (10/6), ketika tim gabungan memeriksa seluruh bagian rumah Ang dan sesosok jenazah gadis mungil ditemukan terkubur di halaman belakang rumahnya, tepatnya di bawah kandang ayam.
IBU TIRI LEBIH KEJAM DARI IBUKOTA
LINK
Quote:
Oh, Angeline ...

DENPASAR—Angeline lahir di tengah keluarga miskin di Banyuwangi, Jawa Timur. Dia hanya tiga hari diasuh bapak dan ibu kandungnya, Hamidi dan Rosida.
Lantaran tidak memiliki uang sedikit pun untuk membiayai kebutuhan hidup dan demi masa depan si buah hati, Hamidi dan Rosida menyerahkan Angeline yang masih berupa bayi mungil kepada suami istri yang bertempat tinggal di Denpasar, Bali.
Selanjutnya, Margareith dan suaminya yang berkewarganegaraan asing itu mendidik dan membesarkan Angeline bersama dua anak mereka, Cristina dan Ivon.
Angeline kemudian tumbuh menjadi bocah cantik di rumah Margareith di Jalan Sedap Malam, Denpasar. Wajahnya tirus dan rambutnya panjang sebahu. Sayang sekali, suratan takdir hidup Angeline tidak secantik parasnya.
Sejak ayah angkatnya meninggal, kehidupan Angeline berbalik 180 derajat. Bak cerita dongeng Cinderella, sejak itu, Angeline hidup dalam tekanan.
Menurut Agustinus yang bekerja di rumah Margareith, majikannya itu kerap memarahi Angeline. Setiap pagi Angeline juga mendapat tugas khusus dari ibu angkatnya, yaitu memberi makan ayam-ayam sebelum berangkat ke sekolah.
''Agus mengatakan ibu angkat Angeline sering memukul Angeline,'' ungkap aktivis perlindungan perempuan dan anak di Bali, Siti Supura, yang mengaku memperoleh keterangan dari tim penyidik Rabu (10/6)
Agustinus juga mengaku mendengar Margareith memanggil Angeline pada 16 Mei 2015. Selang 10 menit kemudian, Margareith berteriak menyebut-nyebut nama Angeline. Suaranya seperti meratapi dan menyesal luar biasa. ''Diduga, Angeline meninggal saat itu setelah disiksa dan dibunuh,'' ujar Siti, seperti dikutib Jawapos.com
Sekitar pukul 19.00, Margareith memanggil Agus dan memintanya mengubur jasad Angeline di belakang rumah dekat kandang ayam.
Pengakuan Agus itu sesuai dengan hasil pencarian polisi. Sekitar tiga pekan setelah kejadian, polisi menemukan jenazah Angeline dalam kondisi tertelungkup dengan memeluk sebuah boneka

SELAMAT JALAN ANGELINE
LINK
Quote:
Polisi Temukan Percikan Darah di Kamar Agustinus dan Margareith
JPNN.com DENPASAR – Upaya mengungkap pembunuh gadis cilik ANG sedikit lebih maju. Polisi menemukan percikan darah di kamar Agustinus, pembantu yang bekerja di rumah orang tua angkat ANG.
Selain itu, polisi juga menemukan percikan darah dalam tisu di kamar Margareith, ibu angkat ANG.
RADAR BALI (Jawa Pos Group), Sabtu (13/6) melaporkan, Kapolresta Denpasar Kombespol Anak Agung Sudana membenarkan adanya temuan baru tersebut.
”Bercak darah yang ada di kamar Agustinus tersebut kita telusuri hingga di kos Agustinus di Jalan Ceningan Sari. Di sana ditemukan sarung bantal yang berisi bercak darah. Sedangkan untuk di kamar Margareith, kami temukan tisu berisi bercak darah,” ujarnya saat ditemui di Mapolresta Denpasar, Jumat (12/6).
Menanggapi temuan tersebut, Sudana mengatakan, Margareith tidak serta-merta ditetapkan sebagai tersangka.
Sebab, pihaknya belum menemukan bukti yang sah sesuai pasal 184 KUHAP. Yakni, keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa.
Apalagi, saat dikonfirmasi, Margareith mengaku tidak tahu soal temuan percikan darah dalam tisu di kamarnya. ”Dia (Margareith) mengaku tidak tahu ada darah itu,” imbuhnya.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami keterangan ibu angkat tersebut, termasuk belum menetapkan status hukumnya.
LINK
BERSAMBUNG KE POST 3281, PENEMUAN BERCAK DARAH DI KAMAR AGUS N MARGARETH
Diubah oleh xonet 13-06-2015 15:01
0
Kutip
Balas

