- Beranda
- The Lounge
RIP.Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
...
TS
xonet
RIP.Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
Quote:
Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Angeline (8) ditemukan meninggal di belakang rumahnya yang berada di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
Sumber yang diperoleh Tribun Bali, jenazah Angeline ditemukan di belakang rumah Angeline.

"Berada di belakang, di belakang kandang ayam," jelas sumber tersebut.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Rony F Sompie mengatakan pihaknya masih mencoba melakukan evakuasi.
Evakuasi jenazah Angeline di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
"Nanti kami akan jelaskan," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline (8), dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita.
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.
Menurut pria asal Waingapu, Sumba ini, setiap hari sepulang dari sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu.
Bila tidak memberi makan ayam, menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.
"Pernah saya dengar ibunya mengumpat kepada dia. Ngomongnya begini, 'kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah ini," ujar Agus di antara kandang ayam yang ada di rumah sang majikan, Senin (18/5/2015).
Kata-kata itu tak hanya dikatakan satu dua kali saja oleh wanita yang kemudian diketahui sebagai ibu angkat itu.
Pada dasarnya ia sudah berulangkali mendengar ibunya berkata kasar kepada Angeline.
"Banyak saya sudah sering mendengarnya. Kadang saya juga kasihan kepada anak itu," kata dia.
Lanjut Agus, biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini.
Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.
Pernah suatu kali Angeline bercerita tentang kelakuan ibunya.
Kala itu, ia melihat hidung anak yang masih duduk di kelas 2 B sebuah sekolah dasar di Sanur ini keluar darah.
Saat itu juga korban bercerita bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh sang ibu.
Agus juga menambahkan, saat menuju ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh.
"Untuk ukuran anak kecil tentu saja jarak dua kilometer sangat jauh. Bayangkan saja, kadang saya juga kasihan," keluhnya.
Wali kelas di sekolah, Putu Sri Wijayanti (44), membenarkan bahwa Angeline memang sering berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah.
Kata dia, jarak antara sekolah dengan rumahnya sekitar dua kilometer.
Ia juga menjelaskan kondisi Angeline saat berada di sekolahnya. Kata Wijayanti, anak tersebut memang cenderung pendiam.
Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, anak terseut seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan.
Tak hanya itu, saat berada di kelas anak itu juga tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.
"Lemas sekali, seperti tak punya semangat. Karena kondisi ini prestasinya pun menurun," jelasnya.
Kejanggalan lain yang dilihatnya adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai warnanya kecoklatan.
"Melihat kejanggalan tersebut, namanya juga anak didik, saya kemudian mendekatinya untuk bertanya sebenarnya apa yang terjadi di rumahnya," ujar wali kelas tersebut.
Setelah diberi pengertian, anak itu pun akhirnya mau menceritakan kehidupannya di rumah. Dari pembicaraan mereka, ia pun mengetahui latar belakang kenapa Angeline dalam kondisi seperti itu.
Menurutnya, sebelum berangkat sekolah anak itu harus memberi makan ayam, anjing, dan kucing milik ibunya.
Selain itu ia juga jarang diberi makan yang layak.
"Kalau tidak beri makan ayam terlebih dahulu, katanya tak boleh berangkat sekolah," kata guru tersebut.
Ia sangat kasihan melihat kondisi anak tersebut. Bahkan, saking kasihannya ia pernah memandikan anak itu di sekolah.
Kejadian ini terjadi sekitar beberapa waktu yang lalu. Kata dia, saat berangkat ke sekolah anak itu dalam kondisi yang cukup kotor.
Pakaian seragam yang dikenakannya juga dekil.
"Karena itu, saya bersama guru lainnya kemudian memandikannya. Kasihan sekali, waktu itu saya mandikan di kantor kepala sekolah," katanya.
Karena prihatin dengan kondisi anak itu, pihak sekolah memanggil orangtua yang bersangkutan.
"Namun orangtuanya menyanggah pengakuan anaknya. Katanya pakaian dekil karena anaknya memang ga mau dikasih baju. Sedangkan mengenai makanan, anaknya tersebut memang susah makan hanya minum susu saja," ujar Wijayanti.
Sementara Kepala Sekolah mengatakan, dari sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh Angeline, ia menduga bahwa keluarganya terutama ibunya tidak memberikan perhatian yang layak terhadap Angeline.
"Itu hanya dugaan saja, kami juga tidak tahu yang sebenarnya. Namun dari keterangan yang kami peroleh, ya arah dugaannya memang ke sana," jelasnya.
Dari keterangan kakak Angeline, Yvonne Mega W (37), gadis berambut lurus ini diadopsi dari seorang keluarga.
Keluarganya berinisiatif mengadopsi anak tersebut karena dorongan ekonomi. "Ibu saya yang mengadopsinya sejak kecil," kata Yvonne.
Kata dia, sejak masih kecil keluarganya mengasuhnya dengan kasih sayang.
"Sudah diberikan kasih sayang, adopsi itu juga sah secara hukum. Keluarganya juga tahu kalau anak itu dalam kondisi baik," ungkap Yvonne, sembari membantah ibunya berlaku kasar pada Angeline.
Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang pada Sabtu (16/5/2015) saat main di depan rumahnya. Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian hari itu juga.(*)
KEJAM BANGET TUH IBU TIRINYA.KL GA SUKA ANAK KECIL GA USAH PUNYA ANAK AJA.HEBAT LAGI AKTINGNYA PURA2 GA TAU, SAMPE JADI TAMU TVONE, PURA2 SEDIH.PSIKOPAT KAYANYA

RIP ANGELINE

LINK
Quote:
Quote:
Angeline Ditemukan Tewas Dikubur Di Pekarangan Rumah

Bisnis.com, DENPASAR--Angeline, bocah 8 tahun yang hilang 25 hari lalu, ditemukan tewas dikubur di pekarangan rumah orang tua angkatnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar.
Saat ini aparat kepolisian dari Polresta Denpasar dan Polda Bali sudah memasang garis polisi di lokasi yang diduga menjadi lokasi dikuburnya bocah malang tersebut. Selain itu, tim identifikasi dari Polda Bali sudah berada di dalam lokasi rumah.
Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Sompie yang ditemui di lokasi belum bersedia memberikan keterangan kepada awak media.
Informasi yang diperoleh Bisnis, petugas sudah mengamankan pihak-pihak yang berhubungan dengan kasus ini. Hingga saat ini lokasi dipenuhi oleh masyarakat sekitar dan aparat kepolisian.
Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Sedap Malam No.26, Sanur, Denpasar pada Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00. Hilangnya bocah kelas 2 SD ini menyita perhatian publik Bali.
Berita hilangnya Angeline mengundang perhatian luas. Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembesi dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam kunjungannya dinas ke Bali menyempatkan mampir ke rumah orangtua angkat Angeline. Namun, keduanya ditolak, bahkan Menteri Yuddy ditolak penjaga rumah.
Akhir pekan lalu, Sabtu (6/6/2015) Menteri Yohana mengaku kecewa dengan perlakuan keluarga Angeline yang tidak menghiraukan kedatangan dirinya sebagai bentuk kepedulian negara terhadap hilangnya bocah itu.
"Saya kecewa, dan saya juga menaruh curiga kepada ibu itu," katanya ketika itu.
Ia mempertanyakan keberadaan Margareta dan keluarga lainnya yang malah tidak ada meskipun sebelumnya Yohana mengaku telah menghubungi pihak keluarga terkait kedatangannya.
Untuk itu ia meminta pihak kepolisian untuk menahan Margareta guna kepentingan penyidikan lebih lanjut.
"Seharusnya anaknya hilang, ibu itu (Margareta) ada di rumah. Saya minta kepada pihak kepolisian agar mereka ditahan," tegasnya.
Selama sekitar 30 menit berada di kediaman Margareta, Yohana yang saat itu didampingi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mengaku heran dengan kondisi rumah itu yang bau tak sedap karena penuh dengan kotoran ayam dan anjing.
"Mana ada orang yang betah tinggal di sini kecuali dia sinting," ucapnya.
Dia mengatakan, bocah malang itu harus segera ditemukan, apapun yang terjadi.
"Dia sudah tahu kalau kami mau ke sini, semalam kita sudah memberitahukan kepada dia. Tapi kenapa dia malah pergi, kami kesini ingin segera menemukan Angeline," ujar menteri asal Papua itu.
Sebelumnya pada Jumat (5/6) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi juga bertandang ke kediaman Angeline namun ia gagal bertemu pihak keluarga.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum menemukan titik terang keberadaan Angeline yang sudah menghilang sekitar tiga pekan sejak Sabtu (16/5).
LINK
Quote:
Tragedi Angeline
Begini Cerita Penyidik Polisi Bisa Menemukan Kuburan Angeline di Rumahnya
Begini Cerita Penyidik Polisi Bisa Menemukan Kuburan Angeline di Rumahnya

Jakarta - Penyidik kepolisian akhirnya mengungkap misteri hilangnya gadis cilik cantik Angeline (8). Tim gabungan dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Denpasar Timur menemukan kuburan Angeline pagi tadi.
“Jadi kami sudah berusaha mencari keberadaan Angeline berdasarkan informasi. Tapi hasilnya negatif, nihil,” jelas Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto, Rabu (10/6/2015).
Polisi tak patah semangat mengusut kasus ini. Penyidikan terus dilakukan, pagi ini tim penyidik mendatangi lokasi rumah korban di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
“Ada anggota yang mencium bau, bercampur bau kotoran binatang. Di lokasi banyak kandang ayam. Kemudian menemukan gundukan tanah, yang ditumpuk sampah. Kelihatan ada bekas galian,” urai Heri. Angeline dikubur di belakang rumahnya.
Setelah digali ditemukan jasad seorang gadis cilik. “Kami gali dan ada jasad Angeline yang terbungkus bed cover,” tutup dia.
Angeline dilaporkan hilang guru sekolahnya pada Mei lalu. Dan ternyata kini terungkap, Angeline tewas.
LINK
Quote:
Tragedi Angeline
Jasad Angeline Ditemukan Terbungkus Bed Cover Bersama Boneka
Jasad Angeline Ditemukan Terbungkus Bed Cover Bersama Boneka

Denpasar - Misteri hilangnya bocah cantik Angeline (8) di Denpasar, Bali, terungkap. Angeline ditemukan tewas. Penyidik kepolisian berhasil mengungkap lokasi kuburan Angeline. Di kuburan yang terletak di pekarangan rumahnya yang dikelilingi kandang ayam itu ditemukan sejumlah barang, termasuk boneka.
“Ada bed cover, ada boneka, dan ada tali,” kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto, Rabu (10/6/2015).
Jasad Angeline ditemukan pagi ini dikubur di kedalaman 50 cm. Angeline dikubur di belakang rumah, di dekat kandang ayam.
“Penyidik mencium bau tak sedap, kemudian menemukan gundukan tanah yang tertimbun sampah. Lalu digali, ditemukan jasad korban,” terang Heri.
Sudah 24 hari Angeline dilaporkan hilang oleh gurunya. Angeline selama ini tinggal bersama ibu angkatnya di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
“Jasad sudah dievakuasi ke RS Sanglah,” tutup Heri.
LINK
Quote:
Jasad Angeline Tertutup Sampah dan Membusuk di Bawah Pohon Pisang

DENPASAR, KOMPAS.com — Jasad Angeline, bocah 8 tahun yang hilang sejak pertengahan Mei lalu, ditemukan di halaman belakang rumahnya di Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015). Saat ditemukan, jasad Angeline tertutup sampah di bawah pohon pisang.
Kepala Polda Bali Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan bahwa jasad bocah malang itu dalam kondisi membusuk. "Kondisinya sudah membusuk saat ditemukan. Ditemukan di bawah pohon pisang dan ditutup sampah," ujarnya, Rabu.
Ia mengatakan bahwa saat ini jenazah sudah berada di RSUP Sanglah. "Untuk memastikan kondisi jenazahnya, kita tunggu dari dokter forensik, termasuk nanti otopsinya," ucapnya.
LINK
Quote:
Wali Kelas: Sebelum Hilang, Angeline Mengeluh Pusing

DENPASAR, KOMPAS.com - Keberadaan Angeline (8) yang menghilang sejak 16 Mei 2015 lalu membuat sedih Wali Kelas II-B SDN 12 Sanur Denpasar, Putu Sri Wijayanti, yang setiap harinya dekat dengan gadis berusia 8 tahun itu saat di sekolah. Dia menilai Angeline sebagai anak yang pendiam dan tertutup.
“Angeline pendiam, pemurung, wajahnya sendu. Saya hampir setiap hari mengorek keterangannya, susah dia bicara, susah ngaku, tertutup. Terakhir sebelum hilang pernah mengeluh pusing karena belum makan, dan saya ajak pulang untuk makan di rumah (wali kelas),” kata Wijayanti, Rabu (3/6/2015).
Wijayanti juga menyampaikan bahwa Angeline yang masuk sekolah siang hari sering terlambat. Karena sering terlambat dan badannya lusuh serta bau kotoran, maka wali kelas mendesak Angeline untuk mengaku dan memberikan alasan. Setelah didesak, sambil menangis Angeline mengaku bahwa sebelum sekolah harus memberi makan ayam, anjing dan kucingnya.
“Dia mengaku sambil menangis, katanya 'saya harus kasih makan ayam Bu Guru'. Terus saya tanya lagi 'berapa ayammu?' Dia jawab, katanya, 'sekitar 50 ekor'. Waduh, anak umur segitu sudah kerjanya berat. Kasihan,” tambahnya.
Angeline juga sering dimandikan dan dikeramasi gurunya karena tubuhnya bau kotoran. Setelah itu, ibu angkat Angeline, Margareta, ke sekolah dan memberikan pembelaan bahwa Angeline susah makan dan hanya suka minum susu saja.
“Kok bisa pengakuan ibunya itu, lha Angeline aja kurus, pernah mengeluh pusing karena belum makan, dikasih makan di kantin sekolah, dua bungkus nasi habis dimakan, kok katanya susah makan,” kata Wijayanti dengan nada tinggi.
LINK
Quote:
Penemuan Jenazah Angeline dan Firasat Dihilangkan

DENPASAR, KOMPAS.com — Saat polisi mencari keberadaan Angeline (8), yang dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015, Siti Sapura menduga Angeline sengaja dihilangkan. Pengacara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar itu mengaku, pihaknya telah melakukan investigasi.
"Ada satu ruangan di rumah itu yang tidak boleh kami masuki ketika kami datang beberapa waktu lalu. Kami dilarang oleh ibu angkat Angeline," kata Sapura kepada wartawan pada Senin (1/6/2015).
Sapura mengatakan, P2TP2A telah mendapatkan pengakuan beberapa tetangga di sekitar rumah Margareith CH Megawe (ibu angkat Angeline). Mereka mengaku tidak melihat Angeline dibawa kabur oleh seseorang.
Dugaan tersebut kian menguat dengan pengakuan pekerja di rumah Margareith. Pekerja tersebut mengatakan, hidung Angeline tampak mengeluarkan darah. Saat ditanya, Angeline mengaku dipukul oleh ibu angkatnya
LINK
Quote:
FOTO JENAZAH GW HAPUS GA TEGA JUGA..
KELIATANNYA DIA KESAKITAN BANGET SEBELUM MENINGGAL SAMPE MULUTNYA MENGANGA.KEJAM BANGET PEMBUNUHNYA ..SADIS..PSIKOPAT.GW PENGEN NANGIS LIHAT KONDISI JENAZAHNYA...
KELIATANNYA DIA KESAKITAN BANGET SEBELUM MENINGGAL SAMPE MULUTNYA MENGANGA.KEJAM BANGET PEMBUNUHNYA ..SADIS..PSIKOPAT.GW PENGEN NANGIS LIHAT KONDISI JENAZAHNYA...

DARI AWAL KASUSNYA DI EXPOSE MEDIA UDAH BANYAK KEJANGGALAN.KOK IBUNYA GA LAPOR POLISI ?.KASUSNYA HEBOH BERAWAL DARI SOSMED.KETERANGAN WALI KELAS N TEMAN2 ANGELINE, TETANGGA, KARYAWAN IBUNYA KL ANGELINE GA DI URUS, SERING DI MARAHIN, DI ANIAYA.
SAYANGNYA, TETANGGANYA, WALI KELASNYA N KARYAWAN IBUNYA TIDAK LAPOR RT/RW/POLISI JAUH HARI SEBELUMNYA.HARUSNYA PROAKTIF.MELIHAT ADA PENGANIAYAAN LANGSUNG LAPOR RT/RW/POLISI.
KL GINI DAH TELAT....
RIP ANGELINE ...DIA SUDAH TENANG DI SURGA
POLISI BILANG PELAKU PEMBANTUNYA, ANGELINA DI rudapaksa LALU DI BUNUH.HASIL FORENSIK KATANYA GA DI rudapaksa. MAKIN ANEH NIH KASUS.JANGAN SAMPAI NANTI AGUS BLG DIA DI PAKSA "NGAKU" KARENA DI ANIAYA
KETERANGAN POLISI
HASIL FORENSIK ANGELINA
MAKIN BANYAK PERTANYAAN :
APA IBUNYA BENAR2 GA TAU ANGELINE DI rudapaksa N DI BUNUH PEMBANTUNYA ?.ATAU SUDAH TAU SEBELUMNYA KL ANGELINE DI rudapaksa N DI BUNUH PEMBANTUNYA ?.KL SUDAH TAU KNP GA LAPORKAN AGUS KE POLISI ?.
SIAPAPUN PELAKU KEJAHATAN, WALAUPUN BISA LOLOS DARI PENJARA DI DUNIA, TIDAK AKAN LOLOS DARI NERAKA ABADI.MUNGKIN DUNIA BISA DI BOHONGI TAPI TUHAN N HATI NURANI TIDAK BUTA & TIDAK BISA DI BUNGKAM.
KITA MEMANG TIDAK PERNAH BISA TAHU APA YG SEBENARNYA TERJADI DI DALAM RUMAH ANGELINE.BIARLAH KASUS INI JADI PELAJARAN.JANGAN SAMPAI JATUH KORBAN "ANGELINE" LAIN.
BERSAMBUNG KE POST 2159, KRONOLOGI
BERSAMBUNG KE POST 3073, ISU SIAPA TERSANGKA SEBENARNYA ?
BERSAMBUNG KE POST 3153, IBU ANGKAT ANGELINE IKUT MENGUBURKAN ANGELINE ?
BERSAMBUNG KE POST 3206, ANGELINE DI KUBUR MASIH HIDUP ?
BERSAMBUNG KE POST 3281, PENEMUAN BERCAK DARAH DI KAMAR AGUS N MARGARETH
BERSAMBUNG KE POST 3406, Agus Mengaku Bunuh Angeline karena Iming-iming Rp 2 Milyar dari Margareith
BERSAMBUNG KE POST 3473, Margriet Resmi Jadi Tersangka Kasus Penelantaran Anak
BERSAMBUNG KE POST 3153, [PIC] AKTA WARIS ANGELINE : HARTA WARISAN MEMBAWA MALAPETAKA
AKHIRNYA MARGARETH SUDAH DI TETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA PEMBUNUHAN ANGELINE
Diubah oleh xonet 28-06-2015 22:13
0
442K
Kutip
3.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
xonet
#3188
Quote:
Ini pengakuan sadis Agustai, satpam yang tega bunuh Angeline

Merdeka.com - Polisi menetapkan Agustai sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Angeline. Agus juga mengubur jasad bocah 8 tahun di rumah majikannya, Margareta, di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar.
Hingga malam, polisi masih memeriksa 7 saksi lainnya termasuk Margareta dan dua anak kandungnya. Namun baru Agus yang dijadikan tersangka sementara 7 saksi lainnya masih diperiksa sebagai saksi dalam kasus pembunuhan sadis itu.
Dalam pemeriksaan, Margareta mengaku tidak tahu soal bagaimana kematian anak angkatnya itu. Bahkan dia membantah kalau melakukan tindak kekerasan terhadap Angeline.
Dengan nada bicara tinggi yang terdengar dari balik pintu ruang pemeriksaan di ruang penyidik Polresta Denpasar, Margareta tidak henti-hentinya membantah dikaitkan dengan kematian anak angkatnya.
"Sumpah pak! Saya tidak pernah menyiksa anak saya! Saya juga tidak tahu kalau anak saya dikubur di dalam!" kata Margareta sedikit berteriak, saat menjalani pemeriksaan di Polresta Denpasar, Rabu (10/6).
Sementara itu Agustai sudah mengaku dan dijadikan tersangka. Bahkan Agustai juga mengakui bagaimana dia membunuh bahkan menyetubuhi bocah imut itu. Berikut pengakuan sadis Agustai ketika membunuh dan menyetubuhi Angeline:
1.Agustai akui membunuh Angeline
Merdeka.com - Ibu asuh Angeline Margareta dan dua anak kandungnya hingga masih diperiksa di ruang Reskrim Polresta Denpasar. Selain keluarga Margareta, satpam Agus juga sedang menjalani pemeriksaan terkait penemuan jasad Angeline.
Saat pemeriksaan tersebut, aktivis dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah ikut jalannya proses pemeriksaan. Dari keterangan Siti Sapurah, Agus sudah mengakui jika dirinya ikut terlibat dalam pembunuhan Angeline.
"Agus sudah mengakui ikut terlibat dan dia sudah dijadikan tersangka," ujar Siti Sapurah kepada wartawan di Polresta Denpasar, Rabu (10/6).
Sementara itu Margareta si Ibu angkat hingga kini masih belum mau mengaku. Bahkan Margareta terus berteriak-teriak saat dilakukan pemeriksaan.
2.Polisi: Satpam Agus merudapaksa kemudian bunuh Angeline
Merdeka.com - Polisi terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka, Agus. Satpam rumah Margareta itu sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Angeline. Agus juga melakukan pemerkosaan terhadap Angeline.
"Pelaku takut kalau dirinya ketahuan melapor dirinya sudah memerkosa Angeline. Saat itu, korban dibunuh oleh pelaku," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol AA Made Sudana di Denpasar Bali, Rabu (10/6).
Hingga pukul 20.40 Wita, polisi baru menetapkan satu tersangka yaitu Agus. Satpam ini diketahui berasal dari Sumba NTT sebagai pelaku utama.
"Dari hasil pemeriksaan secara intensif. Baru satu orang yang kita tetapkan tersangka yaitu Agus satpam di rumah itu," ujarnya.
Dalam pemeriksaan, Agus membunuh karena takut setelah memerkosa Angeline.
3.Agustai juga setubuhi jasad Angeline sebelum dikubur
Merdeka.com - Dari keterangan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. AA Made Sudana, terkuak bagaimana kekejian Agustai, seorang satpam, membunuh bocah berumur delapan tahun bernama Angeline. Dia menyebutkan, hampir saban malam Angeline dicabuli oleh pelaku.
Bahkan usai dibunuh, Agus masih menyetubuhi jasad Angeline. Made Sudana mengatakan, Agustai mengaku sering mengancam Angeline. Bahkan, tak jarang Angeline disundut rokok dan dipukul kepalanya oleh Agustai.
"Jadi si Agus ini usai membuat Angeline tewas, masih sempat menyetubuhi korban," kata Made Sudana di ruang Reskrim Polresta Denpasar, Rabu (10/6).
Soal penyebab wafatnya Angelina, Made Sudana belum tahu apakah karena dijerat atau pukulan benda keras pada kepala bagian belakang Angeline. "Keterangan Agus, korban sempat dibenturkan. Ia juga langsung menjerat leher korban karena korban menangis. Soal matinya kapan, saya tidak tahu," ujar Made Sudana.
Indikasi pelecehan seksual dilakukan Agus diduga sudah terjadi berulang kali. Tetapi sejauh ini, menurut Made Sudana, Agus mengaku baru dua kali memerkosa Angeline.
"Dia rudapaksa, ngakunya hanya dua kali, sebelum dibunuh dan setelah terbunuh," tutup Made Sudana.
Sementara itu sumber merdeka.com di kepolisian menyebutkan, saat Angeline dirudapaksa dia sempat melawan. Maka dari itu Agus menganiaya bocah itu. Setelah Angeline tak berdaya, Agus melakukan menyetubuhi Angeline di lantai.
"Korban saat dirudapaksa dilakukan di lantai. Saat sudah meninggal disodomi dari belakang," kata salah seorang anggota Polresta Denpasar. Anggota polisi itu mengaku sempat tersulut emosinya dan nyaris memukuli Agus.
4.Ada luka tusuk dan jeratan tali plastik pada leher Angeline
Merdeka.com - Kondisi jenazah Angeline sangat mengenaskan ketika pertama kali ditemukan. Kabarnya, ketika korban diangkat dalam posisi bayi janin, terbungkus seprai dan ada jeratan tali gorden pada leher.
Tidak hanya ada jeratan leher dengan masih ada tali plastik gorden pada leher, bahkan ada bekas luka pada bagian perut semacam luka tusukan.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, jika Angeline dikubur tidak lebih sedalam lutut orang dewasa. Kain yang membungkus adalah bad cover warna putih.
"Saya angkat mayatnya, gak tega," ucapnya.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Anak Agung Made Sudana, ditanya soal kondisi jasad Angeline menyebutkan bahwa saat ini masih dalam proses autopsi.
"Kita tunggu aja kepastiannya dari hasil tim forensik, sabar ya kawan-kawan," ujar Sudana.
5.Agustai terancam hukuman 15 tahun penjara
Merdeka.com - Polresta Denpasar menetapkan penjaga rumah kediaman Angeline, Agustai sebagai tersangka pembunuh bocah berusia delapan tahun tersebut. Atas perbuatannya, Agustai dijerat dengan Pasal 35 Undang-Undang perlindungan anak junto Pasal 80 ayat 3 dengan hukuman penjara sekurang-kurangnya 15 tahun.
"Kita menjerat tentang tindak kekerasan dan perlindungan anak. Pasal 35 junto pasal 80 sekurang-kurangnya 15 tahun penjara," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol AA Made Sudana, di Mapolresta Denpasar, Rabu (10/6).
Dalam pemeriksaan, kata Made, Agustai mengaku membunuh Angeline tanpa tekanan ataupun suruhan dari pihak mana pun. "Semua didasari berdasarkan keterangan dan pengakuan dari Agus. Sementara ini hanya dia pelaku tunggal," pungkasnya.
AGUSTAI KOK CEPAT BANGET NGAKU YA?
LINK
Quote:
Revisi UU KUHP
Taufik Kurniawan: Pembunuh dan Pemerkosa Anak Harus Dihukum Mati!
Taufik Kurniawan: Pembunuh dan Pemerkosa Anak Harus Dihukum Mati!

Jakarta - Kasus pembunuhan dan pemerkosaan Angeline di Bali sangat tragis di mata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Bagi Taufik, pelaku pembunuhan dan pemerkosa anak harus dihukum seberat-beratnya, kalau perlu hukuman mati.
"Pertama kan kita melihat kasus Angeline ini kan sangat prihatin karena semakin banyak anak-anak kita jadi korban pelecehan yang tidak selayaknya, tragis. Tiap kali mendengar berita semacam ini sangat miris sekali dan itu dilakukan orang terdekat yang sudah dikenal di keluarga itu. Jadi ini kan semacam noktah merah perkembangan remaja," kata Taufik kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Kalaupun selamat, traumatis korban pelecehan paedofil juga trauma seumur hidup. Tak hanya perempuan banyak juga anak kecil laki-laki yang disodomi.
"Karena itu di revisi UU KUHP itu tidak ingin berulang kali masalah pelecehan ataupun penganiayaan anak ini tidak hanya dalam batas koridor anak tapi adalah pidana berat. Sekarang ini kan dikotak-kotakkan anak, remaja, dewasa. Jadi kalau bicara pelecehan anak seolah-olah ringan, padahal balita pun haknya sama untuk dilindungi secara hukum," paparnya.
Justru balita dan anak-anak yang belum mampu mempertahankan diri harus dilindungi secara lebih kuat lagi di mata hukum. "Oleh karena itu kami harapkan revisi UU KUHP menjadi prioritas sebagai kado istimewa 70 tahun Indonesia merdeka," kata Waketum PAN ini.
"Seperti halnya narkotika, terorisme, sekarang ini saya mengusulkan kaitan dengan pelecehan anak juga kejahatan luar biasa menyangkut generasi ke depan. Tentunya dalam salah satu pertimbangan di situ harus ada efek jera dalam kaitan mereka yang terkait kejahatan paedofil karena kecenderungan trennya semakin banyak," imbuhnya.
Kejahatan serupa, menurut pantauan Taufik, terus meningkat. Agar kejahatan seperti tak terus terjadi, Taufik mengusulkan para pelakunya dihukum mati.
"Jadi menurut saya perlindungan kepada anak kita harus ditingkatkan untuk aspek keselamatannya di mata hukum. Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya, kalau perlu dihukum mati," pungkasnya.
SETUJU, PENCULIK, PEMBUNUH , PEMERKOSA ANAK2 HARUS DI HUKUM MATI
LINK
Quote:
Bocah Cantik di Bali itu Dibunuh Karena Dapat Warisan 60 Persen?



SIAPAPUN yang mengikuti kisah ANG, bocah 8 tahun yang ditemukan meninggal mengenaskan di halaman rumah orang tua angkatnya di Denpasar, Bali akan merasakan kesedihan yang mendalam. Kemarin (10/6), jasadnya ditemukan terkubur di bawah kandang ayam dengan terbungkus sprei sambil memeluk boneka barbienya. Lehernya dijerat tali.
Bukan hanya kematiannya yang memilukan, tapi kisah hidupnya juga akan membuat semua orang mengelus dada. Cerita hidupnya sulit diterima akal sehat.
Anak kandung pasangan Rosyidi dan Hamidah itu diadopsi keluarga Margareith karena kondisi ekonominya yang sangat buruk. Saat melahirkan ANG di salah satu rumah sakit di kawasan Canggu, Bali, kedua orang tuanya tak memiliki uang untuk biaya persalinan. Akhirnya keluarga Margareith yang membiayai persalinan dan mengadopsinya.
'Awalnya ANG begitu disayang oleh keluarga angkatnya. Tapi kehidupan ANG mendadak berubah setelah ayah angkatnya meninggal dunia. Dia pun kerap mendapatkan siksaan dari ibu dan kakak-kakak angkatnya. Bahkan Agustinus sang pembantu juga berlaku kasar.
'Dari perkembangan sementara didapati keterangan, mereka (keluarga angkat ANG dan Agustinus sang pembantu) bersekongkol. Selama ini, keterangan Agustinus tidak jelas karena dia merupakan pelaku. Dialah yang menggali lubang. Dia juga menjerat leher korban hingga tewas. Dan Margareith Ch Megawe, 60, (ibu angkat Angeline, Red) memasukkan korban ke lubang,'' jelas sumber Jawa Pos Radar Bali di Mapolresta Denpasar tadi malam
''Agustinus itu sangat kurang ajar. Di (interogasi) pengembangan, ternyata dia (Agustinus) mengaku kerap memerkosa korban,'' tambah sumber yang selalu mengikuti keterangan penyidik tersebut.
Tim penyidik Polresta Denpasar terus mengorek keterangan dari Agustinus dan beberapa orang lain, termasuk Margareith. ''Agustinus sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ivon (anak pertama Margareith, Red) juga sudah kami amankan di rumahnya setelah pulang dari tempat kerja,'' ungkap sumber itu.
Mengenai motif pembunuhan, sumber Bali Express (Radar Bali Group) di Polresta Denpasar mengungkapkan, muncul dugaan keluarga tersebut iri dengan jatah warisan yang akan diterima Angeline dari ayah angkatnya yang sudah meninggal. Diduga, dua kakak angkat Angeline, Ivon (kakak pertama) dan Cristina (kakak kedua), menjadi otak pembunuhan tersebut.
''Mereka tidak mau korban mendapatkan harta dari mendiang suami Margareith yang memberi korban 60 persen harta mereka. Karena itu, Margareith pun terpaksa diam dan diduga tertekan batin,'' tambahnya.
link
Quote:
Persekongkolan Sadis! Sangat Sadis!



DENPASAR - Jasad ANG, 8, siswa SDN 12 Sanur yang hilang sejak 16 Mei lalu, ditemukan di liang kubur dekat kandang ayam, belakang rumahnya, Jalan Sedap Malam 26, Denpasar.
Tidak hanya ditemukan membusuk dalam kondisi penuh lebam dan empat jeratan di leher, ANG juga diduga sering dirudapaksa oleh pembantunya, Agustinus.
"Dari perkembangan sementara, didapati keterangan bahwa, mereka memang bersekongkol. Selama ini keterangan Agus tidak jelas karena dia merupakan pelaku. Dia yang menggali lubang. Dia yang mengikat leher korban hingga tewas, dan Margareth Ch Megawe (ibu angkat korban, Red) yang memasukkan korban ke lubang," ujar sumber kepolisian yang enggan namanya ditulis.
"Agus itu sangat kurang ajar. Di pengembangan, ternyata dia (Agus) kerap merudapaksa korban. Ba***at dia, tambah sumber tadi mengikuti keterangan penyidik.
Kata dia, pihaknya masih meminta keterangan Agus, dan beberapa orang lain termasuk Margareith Ch Megawe di Mapolresta Denpasar, kemarin.
"Agus sudah ditetapkan sebagai pelaku. Yvon (anak pertama Margareith, Red) sudah kami amankan barusan ini di rumahnya setelah pulang dari tempat kerja," kata sumber tersebut.
Terkait dengan motif, sumber Bali Express (Radar Bali Group), mengatakan bahwa, dugaan kuat karena masalah cemburu. Diduga, dua orang kakak (angkat) tersangka Ivon (kakak pertama) dan Cristina (kakak kedua), yang menjadi otak dalam pembunuhan.
"Karena mereka tidak mau korban mendapatkan harta dari almarhum suami Margareth Ch Megawe, yang memberikan korban 60 persen dari harta mereka. Karena itu, Margareth Ch Megawe pun terpaksa diam dan diduga tertekan batin," tambahnya.
Dugaan itu diperkuat dengan penggalangan dukungan yang dibuat fan page Find Angeline - Bali's Missing Child, yang sebagian besar diduga diisi oleh Cristina (anak kedua Margareith, Red). Dalam fan page, itu adminnya mengunggah berbagai foto dan membuat alibi terkait hilangnya ANG.
Terkait dengan hal tersebut, Kapolresta Denpasar belum bisa dimintai keterangan karena sedang rapat bersama jajaran. "Maaf, Mas kami sedang rapat," terangnya singkat saat ditelepon Bali Express malam kemarin.
Saat ini orang-orang yang diamankan polisi adalah Margareith (ibu angkat korban); Yvon (kakak angkat pertama), Christina (kakak angkat kedua); Dewa Ketut Raka (satpam); Agustinus Tae (pembantu), serta pasutri penghuni kos Susiana dan Rahmat.
Terungkapnya pembunuhan ANG salah satunya didapat dari kejanggalan yang diterima satpam Margareth Ch Megawe, Dewa Ketut Raka dari PT Patriot. Pasalnya, saat diminta oleh anak pemilik rumah yang bernama Christina untuk menjaga rumah, justru hanya disuruh jaga di bagian depan saja. Tidak boleh masuk ke dalam rumah. Hal tersebut membuat satpam tersebut curiga.
"Security diminta untuk jaga saja di depan. Namun, tidak diperbolehkan masuk. Hal itu membuat security pun bingung. Saat bertugas, dia bingung hanya berjaga di depan saja. Kalau ada apa-apa di dalam rumah pasti dia tanggung jawab. Saat itu lah baru kami dekati dia untuk mencari tahu," ujar petugas kepolisian, kepada Bali Express di rumah Margareith siang kemarin.
Dijelaskannya, satpam ini pun pusing. Di saat haus dan lapar tengah malam, dia terpaksa pergi mencari minum dan makan ke tempat yang jauh. Bahkan, kalau mau buang air besar dia terpaksa pergi ke sawah-sawah.
Karena itu lah dia mengeluh ke PT Patriot dan akhirnya, perusahaan berkoordinasi dengan Christina. Akhirnya, Christina pun mengizinkan buka pintu bagian timur untuk masuk jika ingin buang air besar.
"Kami minta tolong ke dia untuk mencari tahu keganjilan di dalam rumah tersebut. Selang beberapa hari, tidak sengaja ia masuk ke rumah tersebut dan mencari WC, dia melihat Margareith sedang berdiri dan memantau di kawasan lubang itu," ujar sumber yang enggan namanya dikorankan.
"Juga sempat mengambil beberapa daun pisang yang sudah kering lalu ditaruh baik-baik di atas lubang itu," tambahnya mengutip keterangan satpam ini.
Karena menaruh curiga, kata dia, Raka pun memperhatikan baik-baik. Namun, saat itu Margareith melihat satpam tersebut dan kaget. Kemudian Margareith meninggalkan tempat itu sambil melarang Raka untuk masuk lagi.
"Dari sana lah mulai terungkap. Security ini langsung menceritakan keganjilan tersebut dan akhirnya kami beritahu ke atasan. Dan, ternyata benar. Setelah digeledah ditemukan jasad anak itu", kata sumber itu.
Setelah penemuan jasad ANG, polisi kemudian mengamankan beberapa orang untuk dimintai keterangan. Kalau Margareith kami amankan di minimarket di kawasan Suwung," terangnya.
Keterangan sumber, terkait sekuriti tersebut membuat bos PT Patriot, Benediktus saat dijumpai di TKP siang kemarin hanya membenarkan terkait permintaan Christina bahwa membutuhkan security. "Itu anak buah saya. Saya ke sini karena anak buah saya juga diamankan polisi. Namun, koordinasi sementara dia hanya berstatus saksi. Dan, akan dipulangkan," papar pria ini.
Lanjutnya, PT Patriot tersebut ditelepon oleh orang yang bernama Christina untuk menjaga rumahnya. Setelah mendapatkan telepon itu, dua anggotanya diberi orientasi yakni Dewa (masuk pagi) dan Yosep (masuk malam). Waktu didatangi untuk orientasi di TKP mengecak halaman luar dan halaman dalam, Christina meminta untuk jaga saja di luar.
"Pada tanggal 4 (Juni) lalu, mereka mulai kerja. Benar, mereka mengeluh tidak ada toilet. Jadi, kami telepon ke Christina dan diizinkan masuk. Terkait apa anak buah saya yang membocorkan hal tersebut sampai terungkap, saya sendiri tidak tahu. Bahkan, dari PT Patriot pun tidak mengetahui permasalahan yang sedang ada di rumah tersebut," terangnya yang singkat.
Sementara itu, Kapolsek Denpasar Timur Kompol Redastra yang dikonfirmasi terkait kronologi pengungkapan, ia hanya menjelaskan bahwa, Polda Bali dan polresta yang mengetahui persis. "Sabar, ya. Nanti kami akan kabari jika semua ini sudah jelas," singkatnya.
IBU ANGKATNYA SUDAH TAU DONG ANGELINE SUDAH DI BUNUH , KENAPA DIAM GA LAPOR POLISI ???.MALAH NGARANG CERITA ???.SEMUA ORANG DI DALAM RUMAH ITU TERLIBAT PEMBUNUHAN.MUNGKIN 2 KAKAKNYA ANGELINE AKTOR INTELEKTUAL, AGUS EXECUTOR, IBUNYA DEPRESI JADI PEMARAH KARENA DI TEKAN ANAK2NYA.
HARTA MEBUAT ORANG BUTA
LINK
BERSAMBUNG KE POST 3206, ANGELINE DI KUBUR MASIH HIDUP ?
Diubah oleh xonet 13-06-2015 12:01
0
Kutip
Balas

