- Beranda
- The Lounge
RIP.Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
...
TS
xonet
RIP.Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah
Quote:
Angeline, Bocah 8 Tahun yang Hilang Ditemukan Tewas di Belakang Rumah

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Angeline (8) ditemukan meninggal di belakang rumahnya yang berada di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
Sumber yang diperoleh Tribun Bali, jenazah Angeline ditemukan di belakang rumah Angeline.

"Berada di belakang, di belakang kandang ayam," jelas sumber tersebut.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Rony F Sompie mengatakan pihaknya masih mencoba melakukan evakuasi.
Evakuasi jenazah Angeline di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015).
"Nanti kami akan jelaskan," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline (8), dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita.
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline saat itu mengatakan Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya, Mg.
Menurut pria asal Waingapu, Sumba ini, setiap hari sepulang dari sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu.
Bila tidak memberi makan ayam, menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.
"Pernah saya dengar ibunya mengumpat kepada dia. Ngomongnya begini, 'kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah ini," ujar Agus di antara kandang ayam yang ada di rumah sang majikan, Senin (18/5/2015).
Kata-kata itu tak hanya dikatakan satu dua kali saja oleh wanita yang kemudian diketahui sebagai ibu angkat itu.
Pada dasarnya ia sudah berulangkali mendengar ibunya berkata kasar kepada Angeline.
"Banyak saya sudah sering mendengarnya. Kadang saya juga kasihan kepada anak itu," kata dia.
Lanjut Agus, biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini.
Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.
Pernah suatu kali Angeline bercerita tentang kelakuan ibunya.
Kala itu, ia melihat hidung anak yang masih duduk di kelas 2 B sebuah sekolah dasar di Sanur ini keluar darah.
Saat itu juga korban bercerita bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh sang ibu.
Agus juga menambahkan, saat menuju ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh.
"Untuk ukuran anak kecil tentu saja jarak dua kilometer sangat jauh. Bayangkan saja, kadang saya juga kasihan," keluhnya.
Wali kelas di sekolah, Putu Sri Wijayanti (44), membenarkan bahwa Angeline memang sering berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah.
Kata dia, jarak antara sekolah dengan rumahnya sekitar dua kilometer.
Ia juga menjelaskan kondisi Angeline saat berada di sekolahnya. Kata Wijayanti, anak tersebut memang cenderung pendiam.
Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, anak terseut seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan.
Tak hanya itu, saat berada di kelas anak itu juga tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.
"Lemas sekali, seperti tak punya semangat. Karena kondisi ini prestasinya pun menurun," jelasnya.
Kejanggalan lain yang dilihatnya adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai warnanya kecoklatan.
"Melihat kejanggalan tersebut, namanya juga anak didik, saya kemudian mendekatinya untuk bertanya sebenarnya apa yang terjadi di rumahnya," ujar wali kelas tersebut.
Setelah diberi pengertian, anak itu pun akhirnya mau menceritakan kehidupannya di rumah. Dari pembicaraan mereka, ia pun mengetahui latar belakang kenapa Angeline dalam kondisi seperti itu.
Menurutnya, sebelum berangkat sekolah anak itu harus memberi makan ayam, anjing, dan kucing milik ibunya.
Selain itu ia juga jarang diberi makan yang layak.
"Kalau tidak beri makan ayam terlebih dahulu, katanya tak boleh berangkat sekolah," kata guru tersebut.
Ia sangat kasihan melihat kondisi anak tersebut. Bahkan, saking kasihannya ia pernah memandikan anak itu di sekolah.
Kejadian ini terjadi sekitar beberapa waktu yang lalu. Kata dia, saat berangkat ke sekolah anak itu dalam kondisi yang cukup kotor.
Pakaian seragam yang dikenakannya juga dekil.
"Karena itu, saya bersama guru lainnya kemudian memandikannya. Kasihan sekali, waktu itu saya mandikan di kantor kepala sekolah," katanya.
Karena prihatin dengan kondisi anak itu, pihak sekolah memanggil orangtua yang bersangkutan.
"Namun orangtuanya menyanggah pengakuan anaknya. Katanya pakaian dekil karena anaknya memang ga mau dikasih baju. Sedangkan mengenai makanan, anaknya tersebut memang susah makan hanya minum susu saja," ujar Wijayanti.
Sementara Kepala Sekolah mengatakan, dari sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh Angeline, ia menduga bahwa keluarganya terutama ibunya tidak memberikan perhatian yang layak terhadap Angeline.
"Itu hanya dugaan saja, kami juga tidak tahu yang sebenarnya. Namun dari keterangan yang kami peroleh, ya arah dugaannya memang ke sana," jelasnya.
Dari keterangan kakak Angeline, Yvonne Mega W (37), gadis berambut lurus ini diadopsi dari seorang keluarga.
Keluarganya berinisiatif mengadopsi anak tersebut karena dorongan ekonomi. "Ibu saya yang mengadopsinya sejak kecil," kata Yvonne.
Kata dia, sejak masih kecil keluarganya mengasuhnya dengan kasih sayang.
"Sudah diberikan kasih sayang, adopsi itu juga sah secara hukum. Keluarganya juga tahu kalau anak itu dalam kondisi baik," ungkap Yvonne, sembari membantah ibunya berlaku kasar pada Angeline.
Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang pada Sabtu (16/5/2015) saat main di depan rumahnya. Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian hari itu juga.(*)
KEJAM BANGET TUH IBU TIRINYA.KL GA SUKA ANAK KECIL GA USAH PUNYA ANAK AJA.HEBAT LAGI AKTINGNYA PURA2 GA TAU, SAMPE JADI TAMU TVONE, PURA2 SEDIH.PSIKOPAT KAYANYA

RIP ANGELINE

LINK
Quote:
Quote:
Angeline Ditemukan Tewas Dikubur Di Pekarangan Rumah

Bisnis.com, DENPASAR--Angeline, bocah 8 tahun yang hilang 25 hari lalu, ditemukan tewas dikubur di pekarangan rumah orang tua angkatnya di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar.
Saat ini aparat kepolisian dari Polresta Denpasar dan Polda Bali sudah memasang garis polisi di lokasi yang diduga menjadi lokasi dikuburnya bocah malang tersebut. Selain itu, tim identifikasi dari Polda Bali sudah berada di dalam lokasi rumah.
Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Sompie yang ditemui di lokasi belum bersedia memberikan keterangan kepada awak media.
Informasi yang diperoleh Bisnis, petugas sudah mengamankan pihak-pihak yang berhubungan dengan kasus ini. Hingga saat ini lokasi dipenuhi oleh masyarakat sekitar dan aparat kepolisian.
Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Sedap Malam No.26, Sanur, Denpasar pada Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00. Hilangnya bocah kelas 2 SD ini menyita perhatian publik Bali.
Berita hilangnya Angeline mengundang perhatian luas. Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembesi dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam kunjungannya dinas ke Bali menyempatkan mampir ke rumah orangtua angkat Angeline. Namun, keduanya ditolak, bahkan Menteri Yuddy ditolak penjaga rumah.
Akhir pekan lalu, Sabtu (6/6/2015) Menteri Yohana mengaku kecewa dengan perlakuan keluarga Angeline yang tidak menghiraukan kedatangan dirinya sebagai bentuk kepedulian negara terhadap hilangnya bocah itu.
"Saya kecewa, dan saya juga menaruh curiga kepada ibu itu," katanya ketika itu.
Ia mempertanyakan keberadaan Margareta dan keluarga lainnya yang malah tidak ada meskipun sebelumnya Yohana mengaku telah menghubungi pihak keluarga terkait kedatangannya.
Untuk itu ia meminta pihak kepolisian untuk menahan Margareta guna kepentingan penyidikan lebih lanjut.
"Seharusnya anaknya hilang, ibu itu (Margareta) ada di rumah. Saya minta kepada pihak kepolisian agar mereka ditahan," tegasnya.
Selama sekitar 30 menit berada di kediaman Margareta, Yohana yang saat itu didampingi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mengaku heran dengan kondisi rumah itu yang bau tak sedap karena penuh dengan kotoran ayam dan anjing.
"Mana ada orang yang betah tinggal di sini kecuali dia sinting," ucapnya.
Dia mengatakan, bocah malang itu harus segera ditemukan, apapun yang terjadi.
"Dia sudah tahu kalau kami mau ke sini, semalam kita sudah memberitahukan kepada dia. Tapi kenapa dia malah pergi, kami kesini ingin segera menemukan Angeline," ujar menteri asal Papua itu.
Sebelumnya pada Jumat (5/6) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi juga bertandang ke kediaman Angeline namun ia gagal bertemu pihak keluarga.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum menemukan titik terang keberadaan Angeline yang sudah menghilang sekitar tiga pekan sejak Sabtu (16/5).
LINK
Quote:
Tragedi Angeline
Begini Cerita Penyidik Polisi Bisa Menemukan Kuburan Angeline di Rumahnya
Begini Cerita Penyidik Polisi Bisa Menemukan Kuburan Angeline di Rumahnya

Jakarta - Penyidik kepolisian akhirnya mengungkap misteri hilangnya gadis cilik cantik Angeline (8). Tim gabungan dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Denpasar Timur menemukan kuburan Angeline pagi tadi.
“Jadi kami sudah berusaha mencari keberadaan Angeline berdasarkan informasi. Tapi hasilnya negatif, nihil,” jelas Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto, Rabu (10/6/2015).
Polisi tak patah semangat mengusut kasus ini. Penyidikan terus dilakukan, pagi ini tim penyidik mendatangi lokasi rumah korban di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
“Ada anggota yang mencium bau, bercampur bau kotoran binatang. Di lokasi banyak kandang ayam. Kemudian menemukan gundukan tanah, yang ditumpuk sampah. Kelihatan ada bekas galian,” urai Heri. Angeline dikubur di belakang rumahnya.
Setelah digali ditemukan jasad seorang gadis cilik. “Kami gali dan ada jasad Angeline yang terbungkus bed cover,” tutup dia.
Angeline dilaporkan hilang guru sekolahnya pada Mei lalu. Dan ternyata kini terungkap, Angeline tewas.
LINK
Quote:
Tragedi Angeline
Jasad Angeline Ditemukan Terbungkus Bed Cover Bersama Boneka
Jasad Angeline Ditemukan Terbungkus Bed Cover Bersama Boneka

Denpasar - Misteri hilangnya bocah cantik Angeline (8) di Denpasar, Bali, terungkap. Angeline ditemukan tewas. Penyidik kepolisian berhasil mengungkap lokasi kuburan Angeline. Di kuburan yang terletak di pekarangan rumahnya yang dikelilingi kandang ayam itu ditemukan sejumlah barang, termasuk boneka.
“Ada bed cover, ada boneka, dan ada tali,” kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Heri Wiyanto, Rabu (10/6/2015).
Jasad Angeline ditemukan pagi ini dikubur di kedalaman 50 cm. Angeline dikubur di belakang rumah, di dekat kandang ayam.
“Penyidik mencium bau tak sedap, kemudian menemukan gundukan tanah yang tertimbun sampah. Lalu digali, ditemukan jasad korban,” terang Heri.
Sudah 24 hari Angeline dilaporkan hilang oleh gurunya. Angeline selama ini tinggal bersama ibu angkatnya di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar.
“Jasad sudah dievakuasi ke RS Sanglah,” tutup Heri.
LINK
Quote:
Jasad Angeline Tertutup Sampah dan Membusuk di Bawah Pohon Pisang

DENPASAR, KOMPAS.com — Jasad Angeline, bocah 8 tahun yang hilang sejak pertengahan Mei lalu, ditemukan di halaman belakang rumahnya di Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015). Saat ditemukan, jasad Angeline tertutup sampah di bawah pohon pisang.
Kepala Polda Bali Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan bahwa jasad bocah malang itu dalam kondisi membusuk. "Kondisinya sudah membusuk saat ditemukan. Ditemukan di bawah pohon pisang dan ditutup sampah," ujarnya, Rabu.
Ia mengatakan bahwa saat ini jenazah sudah berada di RSUP Sanglah. "Untuk memastikan kondisi jenazahnya, kita tunggu dari dokter forensik, termasuk nanti otopsinya," ucapnya.
LINK
Quote:
Wali Kelas: Sebelum Hilang, Angeline Mengeluh Pusing

DENPASAR, KOMPAS.com - Keberadaan Angeline (8) yang menghilang sejak 16 Mei 2015 lalu membuat sedih Wali Kelas II-B SDN 12 Sanur Denpasar, Putu Sri Wijayanti, yang setiap harinya dekat dengan gadis berusia 8 tahun itu saat di sekolah. Dia menilai Angeline sebagai anak yang pendiam dan tertutup.
“Angeline pendiam, pemurung, wajahnya sendu. Saya hampir setiap hari mengorek keterangannya, susah dia bicara, susah ngaku, tertutup. Terakhir sebelum hilang pernah mengeluh pusing karena belum makan, dan saya ajak pulang untuk makan di rumah (wali kelas),” kata Wijayanti, Rabu (3/6/2015).
Wijayanti juga menyampaikan bahwa Angeline yang masuk sekolah siang hari sering terlambat. Karena sering terlambat dan badannya lusuh serta bau kotoran, maka wali kelas mendesak Angeline untuk mengaku dan memberikan alasan. Setelah didesak, sambil menangis Angeline mengaku bahwa sebelum sekolah harus memberi makan ayam, anjing dan kucingnya.
“Dia mengaku sambil menangis, katanya 'saya harus kasih makan ayam Bu Guru'. Terus saya tanya lagi 'berapa ayammu?' Dia jawab, katanya, 'sekitar 50 ekor'. Waduh, anak umur segitu sudah kerjanya berat. Kasihan,” tambahnya.
Angeline juga sering dimandikan dan dikeramasi gurunya karena tubuhnya bau kotoran. Setelah itu, ibu angkat Angeline, Margareta, ke sekolah dan memberikan pembelaan bahwa Angeline susah makan dan hanya suka minum susu saja.
“Kok bisa pengakuan ibunya itu, lha Angeline aja kurus, pernah mengeluh pusing karena belum makan, dikasih makan di kantin sekolah, dua bungkus nasi habis dimakan, kok katanya susah makan,” kata Wijayanti dengan nada tinggi.
LINK
Quote:
Penemuan Jenazah Angeline dan Firasat Dihilangkan

DENPASAR, KOMPAS.com — Saat polisi mencari keberadaan Angeline (8), yang dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015, Siti Sapura menduga Angeline sengaja dihilangkan. Pengacara Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar itu mengaku, pihaknya telah melakukan investigasi.
"Ada satu ruangan di rumah itu yang tidak boleh kami masuki ketika kami datang beberapa waktu lalu. Kami dilarang oleh ibu angkat Angeline," kata Sapura kepada wartawan pada Senin (1/6/2015).
Sapura mengatakan, P2TP2A telah mendapatkan pengakuan beberapa tetangga di sekitar rumah Margareith CH Megawe (ibu angkat Angeline). Mereka mengaku tidak melihat Angeline dibawa kabur oleh seseorang.
Dugaan tersebut kian menguat dengan pengakuan pekerja di rumah Margareith. Pekerja tersebut mengatakan, hidung Angeline tampak mengeluarkan darah. Saat ditanya, Angeline mengaku dipukul oleh ibu angkatnya
LINK
Quote:
FOTO JENAZAH GW HAPUS GA TEGA JUGA..
KELIATANNYA DIA KESAKITAN BANGET SEBELUM MENINGGAL SAMPE MULUTNYA MENGANGA.KEJAM BANGET PEMBUNUHNYA ..SADIS..PSIKOPAT.GW PENGEN NANGIS LIHAT KONDISI JENAZAHNYA...
KELIATANNYA DIA KESAKITAN BANGET SEBELUM MENINGGAL SAMPE MULUTNYA MENGANGA.KEJAM BANGET PEMBUNUHNYA ..SADIS..PSIKOPAT.GW PENGEN NANGIS LIHAT KONDISI JENAZAHNYA...

DARI AWAL KASUSNYA DI EXPOSE MEDIA UDAH BANYAK KEJANGGALAN.KOK IBUNYA GA LAPOR POLISI ?.KASUSNYA HEBOH BERAWAL DARI SOSMED.KETERANGAN WALI KELAS N TEMAN2 ANGELINE, TETANGGA, KARYAWAN IBUNYA KL ANGELINE GA DI URUS, SERING DI MARAHIN, DI ANIAYA.
SAYANGNYA, TETANGGANYA, WALI KELASNYA N KARYAWAN IBUNYA TIDAK LAPOR RT/RW/POLISI JAUH HARI SEBELUMNYA.HARUSNYA PROAKTIF.MELIHAT ADA PENGANIAYAAN LANGSUNG LAPOR RT/RW/POLISI.
KL GINI DAH TELAT....
RIP ANGELINE ...DIA SUDAH TENANG DI SURGA
POLISI BILANG PELAKU PEMBANTUNYA, ANGELINA DI rudapaksa LALU DI BUNUH.HASIL FORENSIK KATANYA GA DI rudapaksa. MAKIN ANEH NIH KASUS.JANGAN SAMPAI NANTI AGUS BLG DIA DI PAKSA "NGAKU" KARENA DI ANIAYA
KETERANGAN POLISI
HASIL FORENSIK ANGELINA
MAKIN BANYAK PERTANYAAN :
APA IBUNYA BENAR2 GA TAU ANGELINE DI rudapaksa N DI BUNUH PEMBANTUNYA ?.ATAU SUDAH TAU SEBELUMNYA KL ANGELINE DI rudapaksa N DI BUNUH PEMBANTUNYA ?.KL SUDAH TAU KNP GA LAPORKAN AGUS KE POLISI ?.
SIAPAPUN PELAKU KEJAHATAN, WALAUPUN BISA LOLOS DARI PENJARA DI DUNIA, TIDAK AKAN LOLOS DARI NERAKA ABADI.MUNGKIN DUNIA BISA DI BOHONGI TAPI TUHAN N HATI NURANI TIDAK BUTA & TIDAK BISA DI BUNGKAM.
KITA MEMANG TIDAK PERNAH BISA TAHU APA YG SEBENARNYA TERJADI DI DALAM RUMAH ANGELINE.BIARLAH KASUS INI JADI PELAJARAN.JANGAN SAMPAI JATUH KORBAN "ANGELINE" LAIN.
BERSAMBUNG KE POST 2159, KRONOLOGI
BERSAMBUNG KE POST 3073, ISU SIAPA TERSANGKA SEBENARNYA ?
BERSAMBUNG KE POST 3153, IBU ANGKAT ANGELINE IKUT MENGUBURKAN ANGELINE ?
BERSAMBUNG KE POST 3206, ANGELINE DI KUBUR MASIH HIDUP ?
BERSAMBUNG KE POST 3281, PENEMUAN BERCAK DARAH DI KAMAR AGUS N MARGARETH
BERSAMBUNG KE POST 3406, Agus Mengaku Bunuh Angeline karena Iming-iming Rp 2 Milyar dari Margareith
BERSAMBUNG KE POST 3473, Margriet Resmi Jadi Tersangka Kasus Penelantaran Anak
BERSAMBUNG KE POST 3153, [PIC] AKTA WARIS ANGELINE : HARTA WARISAN MEMBAWA MALAPETAKA
AKHIRNYA MARGARETH SUDAH DI TETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA PEMBUNUHAN ANGELINE
Diubah oleh xonet 28-06-2015 22:13
0
442K
Kutip
3.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
xonet
#3109
Quote:
Original Posted By anakcekatan07►Kalo menurut ane sih... semua yg di dalam rumah itu terlibat.
Konspirasi teori versi ane :
1. Tersangka pelaku memang melakukan tindakan pembunuhan dan pemerkosaan.
2. Keluarga, ibu dan kakak2 angkat tau mengenai kejadian tersebut.
--mgk diam aja krn malah untung.spt dpt duren jatuh dr pohon
3. Tersangka A punya kartu as, yaitu tau kejadian2 kekerasan terhadap korban. Penelantaran, penganiayaan (mungkin), kekerasan verbal.
--sama2 takut ketauan saling ngancem
4. Keluarga angkat sengaja membiarkan tersangka menghabisi dan merudapaksa korban, dengan demikian sebenernya mereka yg diuntungkan.
--dpt pembunuh gratisan ga perlu klr duit, tangan ga "belepotan darah", plus jackpot warisan
5. Kenapa ini bisa terjadi ? Selama ini pekerja2 di rumah tersebut sebenarnya melihat tindak kekerasan baik fisik maupun verbal. Nah disini ada 2 kemungkinan. Yg pertama iba dan kasihan. Yg ke 2, ada dorongan ikut "memanfaatkan" situasi.
-- bisa jadi
6. Setelah kejadian, keluarga angkat juga punya kartu buat tersangka. Simple nya mereka saling menutupi.
--konspirasi
7. Buat tersangka pelaku, ya karena udah menghilangkan nyawa akhirnya tidak punya pilihan. Ada kemungkinan dia dpt imbalan tutup mulut dari keluarga. Toh dia mau bilang a sampe z... tetep dia pelaku nya. Sementara yg lain kapasitasnya bukan perencana, bukan penyuruh, tapi mengetahui kejadian dari awal sampai akhir.
--nego wani piro
Sebenarnya polisi patut sangat-sangat curiga atas perilaku keluarga. Itu ulasan ahli apalah forensik atau psikolog cenderung menutup motif dan ngikutin apa yg polisi mau..
-- inilah polisi n hukum di indonesia ga bisa di percaya.mudah di beli
Menurut ane dari sikap menutup.. cenderung defensif.. menolak kunjungan pejabat dsb.. bukan karena takut dihakimi media atau masyarakat. Logika nya kalo anggota keluarga kita yg hilang atau korban,.... pasti kita udah teriak2... udah panik... proaktif ke polisi ke berbagai pihak. Ini kan cuma diem.. pasif.. menutup .. defensif. Orang defensif itu kenapa? karena biasanya salah. simple aja.
Cerdiknya keluarga ini adalah dengan memperlakukan angeline dengan tidak layak... mereka akhirnya dpt 1 figur, yakni pelaku A, untuk dijadikan "eksekutor" tanpa harus mereka arahkan, atau suruh, atau rencanakan.
Sebenernya kasus ini sangat disayangkan kalo hanya mentok di A. Kupas tuntas.
Ini cuma konspirasi teori ....
menurut ane terlalu banyak kejanggalan. Polisi juga terlampau lambat. BullSh*T ngomongin privacy keluarga. Dibanyak kasus, hal spt ini cepat terungkat. Kalo pihak2 terdekat korban udah menunjukkan aneh2.. pastilah asal muasalnya disitu... engga perlu cari yg hilang kemana2...
Kupas tuntas..
#RIPAngeline
Konspirasi teori versi ane :
1. Tersangka pelaku memang melakukan tindakan pembunuhan dan pemerkosaan.
2. Keluarga, ibu dan kakak2 angkat tau mengenai kejadian tersebut.
--mgk diam aja krn malah untung.spt dpt duren jatuh dr pohon
3. Tersangka A punya kartu as, yaitu tau kejadian2 kekerasan terhadap korban. Penelantaran, penganiayaan (mungkin), kekerasan verbal.
--sama2 takut ketauan saling ngancem
4. Keluarga angkat sengaja membiarkan tersangka menghabisi dan merudapaksa korban, dengan demikian sebenernya mereka yg diuntungkan.
--dpt pembunuh gratisan ga perlu klr duit, tangan ga "belepotan darah", plus jackpot warisan
5. Kenapa ini bisa terjadi ? Selama ini pekerja2 di rumah tersebut sebenarnya melihat tindak kekerasan baik fisik maupun verbal. Nah disini ada 2 kemungkinan. Yg pertama iba dan kasihan. Yg ke 2, ada dorongan ikut "memanfaatkan" situasi.
-- bisa jadi
6. Setelah kejadian, keluarga angkat juga punya kartu buat tersangka. Simple nya mereka saling menutupi.
--konspirasi
7. Buat tersangka pelaku, ya karena udah menghilangkan nyawa akhirnya tidak punya pilihan. Ada kemungkinan dia dpt imbalan tutup mulut dari keluarga. Toh dia mau bilang a sampe z... tetep dia pelaku nya. Sementara yg lain kapasitasnya bukan perencana, bukan penyuruh, tapi mengetahui kejadian dari awal sampai akhir.
--nego wani piro
Sebenarnya polisi patut sangat-sangat curiga atas perilaku keluarga. Itu ulasan ahli apalah forensik atau psikolog cenderung menutup motif dan ngikutin apa yg polisi mau..
-- inilah polisi n hukum di indonesia ga bisa di percaya.mudah di beli
Menurut ane dari sikap menutup.. cenderung defensif.. menolak kunjungan pejabat dsb.. bukan karena takut dihakimi media atau masyarakat. Logika nya kalo anggota keluarga kita yg hilang atau korban,.... pasti kita udah teriak2... udah panik... proaktif ke polisi ke berbagai pihak. Ini kan cuma diem.. pasif.. menutup .. defensif. Orang defensif itu kenapa? karena biasanya salah. simple aja.
Cerdiknya keluarga ini adalah dengan memperlakukan angeline dengan tidak layak... mereka akhirnya dpt 1 figur, yakni pelaku A, untuk dijadikan "eksekutor" tanpa harus mereka arahkan, atau suruh, atau rencanakan.
Sebenernya kasus ini sangat disayangkan kalo hanya mentok di A. Kupas tuntas.
Ini cuma konspirasi teori ....
menurut ane terlalu banyak kejanggalan. Polisi juga terlampau lambat. BullSh*T ngomongin privacy keluarga. Dibanyak kasus, hal spt ini cepat terungkat. Kalo pihak2 terdekat korban udah menunjukkan aneh2.. pastilah asal muasalnya disitu... engga perlu cari yg hilang kemana2...
Kupas tuntas..
#RIPAngeline
Quote:
Hasil Tes Kejiwaan, Ibu Angkat Angeline Psikopat

Liputan6.com, Denpasar - Angeline, bocah berusia 8 tahun yang hilang sejak 16 Mei 2015 ditemukan dikubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe di Jalan Sedap Malam No 26 Sanur, Denpasar, Bali pada Rabu 10 Juni. Dalam kasus pembunuhan tersebut, Margriet dan 2 kakak angkat Angeline diperiksa polisi. Dan, mantan satpam rumah ibu angkatnya, Agus ditetapkan sebagai tersangka.
Ibu angkat Angeline, Margriet Megawe juga dites kejiwaan oleh psikiater yang ditunjuk Polresta Denpasar yaitu Lely Setyawaty pada hari ini, Kamis (11/6/2015). Hasilnya, Margriet Magawe merupakan psikopat, seseorang yang karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yang menyimpang.
"Ibu Margriet terbukti seorang psikopat. Keterangan lengkapnya biar pihak kepolisian yang menyampaikan ya," kata Lely saat dihubungi Liputan6.com di Denpasar.
Dari informasi yang dihimpun dari guru-guru dan para tetangga, semasa hidupnya Angeline sering bekerja memberi makan 50 ekor ayam peliharaan ibu angkatnya dan selalu berjalan kaki sejauh 2 km menuju dan pulang sekolah. Dia juga melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak seusianya.
Angeline dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 oleh ibu angkatnya, Margriet Megawe. Bocah cantik berusia 8 tahun itu kemudian ditemukan tewas pada Rabu 10 Juni di belakang rumah, terkubur di dekat kandang ayam.
Hasil autopsi pada tubuh bocah kelas 2 SD itu ditemukan banyak luka lebam di daerah pinggang ke bawah. Ada juga luka lebam di dada samping kanan, leher samping kanan, dahi samping kanan, pelipis kanan, dahi samping kiri, batang hidung, pipi kiri atas, pipi kiri bawah telinga, leher samping kanan dan leher kanan atas bahu.
"Khusus pada lehernya ada bekas jeratan tali. Selain luka-luka tersebut ada luka bekas sundutan rokok," kata Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar dr Dudut Rustyadi SpF.
LINK
Quote:
Agus mengaku saat dia membunuh, ibu tiri Angeline ada di rumah
Merdeka.com - Hingga Kamis (11/6) dini hari, pemeriksaan terhadap Agustai (25 tahun), seorang pembantu sekaligus penjaga rumah disangka membunuh Angeline terus dilakukan. Pernyataan mengejutkan dari Agus, saat pembunuhan itu terjadi, dia mengatakan ibu tiri Angeline, Margaretha, ternyata sedang berada di rumah.
Hal itu dikuatkan oleh pernyataan kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol AA. Made Sudana. "Ibu Margaretha ada di dalam rumah," kata Sudana di Mapolresta Denpasar.
Menurut informasi dari sumber kepolisian setempat, Agus mengakui saat dia memerkosa dan membunuh Angeline, Margaretha sedang berada di dalam rumah.
"Ibu ada di rumah waktu itu," kata sumber ini mengutip keterangan Agus dalam pemeriksaan.
Namun, lanjut sumber itu, Agus tidak menjelaskan apakah Margaretha menyaksikan perbuatan keji dia lakukan itu. "Pokoknya Agus hanya bilang kalau Margaretha ada di dalam rumah. Hanya itu saja. Didesak soal melihat atau ikut membantu, tersangka diam," sambung sumber itu.
Sementara itu, Margaretha tetap ngotot kalau dia sama sekali tidak tahu anak angkatnya dibunuh oleh Agus. Polisi sejauh ini masih terus meminta keterangan Margaretha, karena diduga ikut terlibat dalam pembunuhan terhadap bocah berumur delapan tahun itu.
Menurut Sudana, Angeline tewas akibat hantaman benda tumpul. Peristiwa keji itu terjadi pada malam hari sekitar pukul 20.00 WITA. Diduga, Angeline tewas setelah kepalanya dibenturkan ke lantai oleh Agus, usai dirudapaksa.
"Tersangka Agus terus kita lakukan pemeriksaan mendalam. Sejauh ini belum ada keterangan dari dia yang mengarah tersangka lain, masih pelaku tunggal," ujar Sudana.
JADI KONSPIRASI SEKELUARGA NIH ?.MASA ORANG IBUNYA N KAKAKNYA GA TAU ?
BELUM DAPAT FOTO AGUS NIH
LINK
Quote:
Kejanggalan Kematian Angeline Apa Saja ya?
indopos.co.id – Polda Bali dan Komisi Nasional Perlindungan Anak menaruh kecurigaan pada beberapa hal terkait kasus hilangnya Angeline sampai ditemukan tewas. Ada sejumlah kejanggalan yang mulai tercium aromanya.
"Sekarang fakta terbuka. Keluarga memang menutup-nutupi kasus ini dan ada beberapa kejanggalan di situ," tutur Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, dilansir dari Tempo, Rabu (10/6).
Setelah sebulan pencarian, Angeline ditemukan terkubur di areal kandang ayam di halaman belakang rumahnya. Pelaku pembunuhan Angeline tak lain adalah mantan satpam di rumah tersebut, Agus.
Arist menyoroti sejumlah alibi yang dipakai keluarga Angeline, yakni ibu angkatnya, Margareth untuk menutupi kematian siswa Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur, Bali, itu.
1. Keluarga tidak langsung melapor ke polisi pada hari pertama hilangnya Angeline. Mereka justru membuat pengumuman pada laman akun Facebook berjudul "Find Angeline-Bali's Missing Child". "Bayangkan, anak hilang, dia malah buat iklan, bukannya melapor ke sekolah dan polisi. Dia tak menghargai pihak sekolah," kata Arist.
2. Angeline diduga hilang di halaman rumahnya pada 16 Mei pukul 15.00 WITA saat sedang bermain. Kecurigaan muncul, menurut tetangga, Angeline mustahil hilang diculik sebab pagar rumah terkunci dan dia tak terlihat dari luar.
3. Keluarga selalu menghalangi penyelidikan petugas polisi yang meninjau rumah Angeline. Menurut Margareth, dia terganggu dengan kehadiran petugas di rumahnya. Tak hanya itu, menurut keterangan guru Angeline, bocah 8 tahun itu sering terlihat dekil dan bau saat datang ke sekolahnya. "Dia datang terlambat ke sekolah dan tubuhnya selalu bau. Kadang juga minta makan ke guru," ujar Arist.
4. Keluarga menolak kedatangan dua menteri, yakni Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. Saat itu penjaga rumah melarang Yuddy menemui Margareth. Pun demikian saat Yohana berkunjung, Margareth mengaku sedang berada di luar rumah.
5. Komnas Perlindungan Anak menilai rumah Margareth tak layak huni bagi Angeline. Kondisi rumah sangat berantakan, bau kotoran hewan. Tak hanya itu, Arist cuga curiga dengan keadaan kamar tidur Margareth yang sering dipakai Angeline, tidak dibalut sprei. Dia mencium bau anyir di kamar itu. "Saya heran, masak seorang ibu tak memasang seprei? Mungkin kain itu yang dipakai untuk membungkus Angeline sebelum dikubur," tuturnya.
LINK
Quote:
Kasus Angeline, Komnas Anak Curigai Orang Ini Pembunuhnya

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait curiga bocah mungil perempuan berumur 8 tahun, Angeline, dibunuh keluarga angkatnya sendiri. Kecurigaan itu muncul ketika Arist mengunjungi rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, pada 24 Mei 2015.
"Saya lihat kamar tidur ibu angkatnya, tidak ada seprei terpasang dan ruangannya bau anyir," kata Arist saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Juni 2015.
Polisi menemukan jasad Angeline terkubur di bawah kandang ayam di pekarangan belakang rumah ibu angkatnya, Margareth, pukul 10.30 tadi. Polisi curiga melihat gundukan tanah di bawah kandang dekat sebuah pohon pisang. Menurut Arist, pekarangan tersebut sejajar dengan kamar tidur Margareth, yang juga sempat dikunjungi Arist.
Pada malam itu, Arist tidak sempat meninjau pekarangan belakang rumah karena dihalangi oleh Margareth. "Selain karena gelap, ibu angkatnya sengaja menutup-nutupi supaya kami tak ke sana," ujarnya. Margareth juga menghalangi polisi masuk ke kamar khusus dekat pekarangan.
Jasad Angeline ditemukan membusuk terbungkus sebuah kain, seperti seprei, dan tangannya memeluk boneka. Arist curiga seprei itu adalah seprei kasur tempat Angeline biasa tidur bersama ibu angkatnya.
Menurut Arist, kondisi rumah Margareth sangat tak layak huni. Sejumlah perabot tak tertata rapi. Kotoran anjing dan ayam tersebar di mana-mana. Di rumah itu, Margareth memang memelihara beberapa ekor anjing dan ayam. Angeline tinggal bersama Margareth; Susiana, yang mengaku mengontrak di sana; dan Antonius, pembantu rumah tangga.
Arist meminta polisi segera membuka hasil otopsi jasad Angeline dan mengungkap pelaku pembunuhan ini.
TAPI AGUS YG JADI TSK, ADA APA NIH ?
LINK
Quote:
Keluarga di Banyuwangi Sudah Tahu Angeline Disiksa

TEMPO.CO, Banyuwangi - Angeline menerima kasih sayang melimpah dari keluarganya semasa ayah angkatnya masih hidup. Tapi, setelah sang ayah meninggal, perlakuan Telly Margareith Megawe, ibu angkatnya, kepada bocah 8 tahun itu berubah total. "Angeline lebih banyak disiksa," kata Maisunah, kakak ipar Hamidah, ibu kandung Angeline, Kamis, 11 Juni 2015.
Wartawan menemui Maisunah di Dusun Tulurejo, Desa Tulurejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur. Di rumah berdinding bambu itu tinggal lima anggota keluarga Hamidah, yakni adik dan kakak serta ibunya, Misyah.
Maisunah mengatakan mengetahui cerita tentang Angeline itu dari kerabatnya yang tinggal di Bali. Dia dan anggota keluarga lain yang tinggal di rumah itu tak mengenali wajah Angeline dan tak mengetahui pasti kisahnya hingga kepolisian mencari Angeline di Banyuwangi pada 3 Juni lalu.
"Kabarnya, surat wasiat suami Margareith itu memberi banyak warisan kepada Angeline," kata Maisunah, menduga-duga penyebab kematian Angeline.
Angeline, siswi kelas II sekolah dasar yang dikabarkan hilang pada 16 Mei 2015, ditemukan tewas pada Rabu siang, 10 Juni 2015. Jenazahnya ditemukan terkubur di pekarangan rumahnya di Sanur, Bali. Sejauh ini polisi sudah menetapkan satu tersangka pembunuh Angeline, yakni pembantu di rumah itu.
Dalam pra-rekonstruksi, Kamis, 11 Juni 2015, Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dokter Ida Bagus Putu Alit memastikan kematian Angeline disebabkan oleh benturan keras di kepala. Kata dia, Angeline mengalami trauma otak cukup parah yang membuatnya meninggal.
Sebelum meninggal, kata Bagus Putut, Angeline mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Termasuk beberapa luka akibat sundutan rokok di tangan, kaki, pantat, wajah, leher, dan kepala.
BISA JADI IBU ANGKAT ANGELINE MARAH KARENA ANGELINE DAPAT JATAH 60% DARI WARISAN AYAH ANGKATNYA.
KL SUDAH TAU DI SIKSA KENAPA ORTU KANDUNG GA AMBIL LAGI /LAPOR POLISI ???.MGK JUGA ORTU KANDUNGNYA DI SUAP SPY DIAM
LINK
Quote:
AYO DUKUNG PETISI Usut tuntas pembunuhan Angeline! Tolak uang suap pelaku.

Ada banyak indikasi Angeline mengalami penyiksaan atau minimal penelantaran sejak lama.
Wali kelas Angeline mendapati dia sering ke sekolah dalam keadaan kotor dan lapar. Angeline juga pendiam, tertutup, dan jarang berkomunikasi. Saat istirahat, dia sering hanya duduk di kursinya dalam kelas.
Laporan sementara forensik menunjukkan banyak luka di badan Angeline.
Sebelum penemuan mayat Angeline, keluarga angkat Angeline tertutup terhadap pihak luar, bahkan pejabat sekelas menteri saja ditolak mereka. Banyak indikasi kalau pelaku pembunuh bisa jadi tidak sekedar mantan pembantu keluarga, Agus.
Kami meminta Kapolda Bali, Irjen Ronny Fanky Sompie dan Kapolresta Denpasar, Kombes AA Made Sudana mengawal penyidikan ini sehingga bersih dari segala tipu-tipu dan suap-menyuap.
Ini kesempatan bagi polisi untuk membuktikan polisi berpihak pada rakyat dan kebenaran, bukan pada yang menyuap lalu mengorbankan satu demi melindungi pelaku utama.
Jangan sampai keluar lagi ungkapan, 'kasus ini sudah masuk angin', alias polisi dan pihak terkait sudah menerima gelontoran uang penyumbat tegaknya keadilan.
KEADILAN BAGI ANGELINE!
Tandatangani dan sebarkan.
Mempetisi ke
Kapolda Bali Irjen Ronny Franky Sompie
Kapolres Denpasar Kombes AA Made Sudana
Usut tuntas pembunuh Angeline, tolak uang suap pelaku
Ada banyak indikasi Angeline mengalami penyiksaan atau minimal
Selanjutnya
Berita
7 menit yang lalu
7.000 pendukung
6 jam yang lalu
Petisi dimulai oleh Maimon Herawati
Tandatangani petisi ini
7.587 pendukung
Perlu 2.413 untuk mencapai 10.000
Berbagi dengan teman Facebook
Tunjukkan tanda tangan saya di Change.org
Dengan menandatangani, Anda menerima ketentuan layanan dan kebijakan privasi Change.org dan setuju untuk menerima email sesekali tentang kampanye pada Change.org. Anda bisa berhenti berlangganan kapan saja.
PETISI Usut tuntas pembunuhan Angeline! Tolak uang suap pelaku.
Quote:
Quote:
Tragedi Angeline
Detik-detik Kematian Angeline
Detik-detik Kematian Angeline

Jakarta - Angeline (8) bocah cantik yang hilang sejak (16/5) lalu akhirnya ditemukan meninggal dan dikubur di pekarangan rumahnya. Tersangka pembunuh Angeline adalah Agustinus Tai Hamdamai (25), pembantu di keluarga tersebut.
Pembunuhan dilakukan pada 16 Mei 2015. Tak hanya membunuh, Agus juga menganiaya dan marudapaksa Angeline. Berikut kronologi kematian Angeline berdasarkan informasi dari pengacara tersangka Agus, Haposan Sihombing, yang ikut dalam proses prarekonstruksi, Kamis (11/6/2015) siang.
Sabtu, 16 Mei 2015
Pukul 13.00-15.00 Wita
-Tersangka Agus memanggil korban Angeline untuk masuk ke kamar tersangka di bagian samping rumah. Setelah itu tersangka langsung mengunci pintu.
-Angeline berontak dan mencoba keluar kamar namun dihalangi oleh Agus. Angeline berteriak memanggil kata-kata mama.
-Angeline terjatuh di lantai, kepalanya dibenturkan ke tembok dan lantai. Lehernya dicekik, punggug digebuk dan tubuhnya diinjak Agus hingga Angeline lemas dan meninggal.
-Agus merudapaksa Angeline
Pukul 15.00 Wita
-Agus keluar kamar dan mengambil seprai dari lemari yang berada di pintu samping kamar ibu angkat Angeline. Lalu kembali masuk ke kamar dan membukus tubuh Angeline.
-Ibu angkat Angeline, Margriet Megawe yang berada di dalam kamarnya memanggi Angeline, namun tak ada jawaban. Dia keluar dan menyuruh Agus untuk mencari Angeline ke rumah tetangga.
Pukul 17.00 Wita
-Ibu angkat Angeline sedang beristirahat di kamarnya. Sementara Agus keluar dari kamarnya untuk mengambil boneka Barbie yang ada di depan pintu samping kamar Margriet. Kamar Agus dan Margriet berbeda bangunan, dipisahkan jalan selebar 1,5 meter. (Kompleks rumah Margriet terdiri dari 3 bangunan utama, termasuk yang dikontrak dua orang).
-Boneka itu lalu diletakkan di dekat Angeline dan dibungkus dengan seprei putih.
-Tubuh Angeline disembunyikan di kamar Agus.
Pukul 20.00 Wita
-Kondisi rumah sepi. Margriet ada di dalam kamarnya sendiri.
-Agus membawa tubuh Angeline ke pekarangan belakanng rumah dekat pohon pisang dan kandang ayam
-Agus menggali lubang sedalam 50 cm dan menguburkan Angeline di sana, bersama dengan boneka Barbie.
Rabu, 10 Juni 2015
Pukul 11.00 Wita
- Untuk ketiga kalinya polisi menyisir seluruh rumah Margriet. Pencarian membuahkan hasil, jasad Angeline ditemukan terkubur di pekarangan rumah dekat kandang ayam. Jasad sudah dalam kondisi rusak dan dibawa ke RS Sanglah untuk diautopsi.
- Malam hari
Polisi memeriksa 7 orang yaitu Margriet bersama dua anaknya (Yvonne dan Christina); dua yang kontrak rumah; 1 satpam; dan Agustinus Tai. Polisi menetapkan Agustinus Tai yang telah dipecat oleh Margriet karena tidak becus bekerja bersih-bersih rumah sebagai tersangka pembunuhan Angeline.
LINK
BERSAMBUNG KE POST 3153, IBU ANGKAT ANGELINE IKUT MENGUBURKAN ANGELINE ?
Diubah oleh xonet 13-06-2015 12:35
0
Kutip
Balas


