- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#2709
Sampai gue bener-bener kalut dan pasrah sepasrahnya, mereka mulai nggores lenganku pakai sebuah silet.. Huaaaaaa, teriakpun udah gak bisa karena mulut gue ditutup juga.. Sampai gue bener-bener lemes, tanpa daya, hanya bisa melirik.. Lirikan itu semakin kabur, bisa melihat sedikit 2 cowok yang disebelah gistha itu nampak makein pakaiannya Gistha.. 2 cowok lagi masih ketawa-ketawa.. Dan, yang semakin membuatku HERAN, mereka juga makein pakaian gue.. Tapi, setelah itu mereka mukulin gue sekeras-kerasnya saat gue gak ada daya, mereka buka lakban dimulut gue.. Entah apalagi, setelah itu gue hanya berusaha berdiri dan bersandar di sebuah tembok..
Dan nampak 2 cowok itu teriak-teriak bangunin gistha secara paksa, sampai dikencingin.. (mungkin) ini sebuah karomah, Gak lama dari itu, Gistha kebangun n lusuh dengan wajah bingung tanpa bisa berbuat apa-apa.. Tapi, dia cuma dibiarin begitu saja, meskipun dibiarin tetep aja dia gak bisa ngelawan kan udah dipukuli sampai gak ada daya.. Gak tau apa yang mereka semua obrolin, rasa-rasa hanya omong kosong saja, mendingan gue dibunuh sekalian tanpa jejak daripada di siksa seperti ini.. Yang ada hanya kepasrahan, Ya Alloh apakah ini azab, selama ini saat semua gagal itu adalah azabMu?? Pedihh?? Iya semua ini sangatlah pedih..
Tanpa sadar semua semakin mengejutkan lagi, dan satu tang tetap gue harap dan minta dari Yang Esa, beri aku kehidupan setelah ini. Waktu sekarang ini, seolah mengingatkan tentang kejadian buruk dimasa lalu.. Gue anggap semua ini azab dan hukuman, entah terpaksa atau tidak karena semua ini memaksa gue kembali mengingat memory lalu dan menyadarkan secara benar-benar sadar.. Apakah semua ini jalan menuju gue taubat dari semua kelakuan buruk? Gue seolah tersadar, saat ini benar-benar memuncak, perih, sakit dan udah gak kebayang apakah masih bisa hidup.. Siksaan masih terus berlanjut, rokok-rokok itu masih terus membakar kulitku yang udah rusak..
Berlanjut, salah satu dari mereka ngeluarnin Titi*nya, ngencingin gue yang dipaksa jongkok pas lagi berdiri.. Byurrrrrrrrrrrr, hangat.. Gue dikencingin salah satu dari mereka, jujur gue cuma bisa bingung, dilain sisi Gistha udah diem menatap sambil nahan airmatanya (mungkin).. Tapi, disaat diem ini, gue cuma berusaha dan terus berusaha mengumpulkan nafas, tenaga. Gue gak mau kalau dilecehin seperti ini.. Hampir saja sia-sia perjuangan gue, detik yang sangat mendebarkan saat salah seorang dari mereka berusaha mau men-sodom gue.. Ini udah titik terakhir gue, berusaha ngelawan dengan sekuat tenaga.. Gue terus berontak, mereka memukuli.. Taruhan gue 2 nyawa, gue sama Gistha, n kalau harus mati mendingan gue yang mati..
Entah berapa lama gue terus melawan mereka.. Dan entah ada kekuatan darimana, gue berhasil meraih salah satu dari mereka yang langsung gue jambak tarik kepalanya n benturin ke tembok sampai gak tau berapa kali, dia hanya berusaha melawan tapi gue semakin kuat, walau gue juga ditarik-tarikk. Berkelahi gak harus banyak temen atau punya banyak Ilmu apalagi Jimat tai, hanya dibutuhkan siap dan ambil kesempatan, celah, dan waktu saat lawan itu lengah.. Darah terus mengalir, dia kesakitan sampai hampir pingsan.. Gue jadi sasaran, udah di benturin sekali ke tembok, tapi kaki gue nendang bagian Vitalnya,, jadinya dua cowok yang disebelah Gistha itu langsung berdiri n ngelempar Silet, untung aja gak kena..
Mereka langsung nyerang gue, lagi-lagi dengan kekuatan entah darimana, jurus andalan gue cuma bergerak sesuka hati semaunya, sekuatnya, gak peduli mau kena apa.. Dan tetap aja gue hampir kalah, mereka berdua, gue sendiri, yang gue tendang tadi udah berusaha bangkit, yang gue benturin kepalanya sih gue rasa udah gak bisa ngapa-ngapain.. Disela ini, udah gak ada lagi yang bisa dipertahanin, gue mengaku kalah.. Pukulan mereka benar-benar keras, dan cukup sakit, berusaha menghindar disekitaran sini aja.. Sampai, benar-benar dateng kekuatan Alloh yang kesekian kalinya dateng tu “sangat” ada.. Gistha, berusaha bangkit n gak tau dia mukul pakai apa..
Ramai, 2 lawan 2 sekuat tenaga, Gistha yang buru-buru nyalain korek buat mbakar salah satu cowok ini. Kelihatan gak masuk akal tapi, entah apa perjuangan dia.. Gistha semakin kuat, dengan gerakan bebas semaunya pula. Berkelagi mirip anak kecil, tapi inilah sebuah perjuangan entah bagaimana caranya.. Semakin gak memungkinkan, n beruntung Gistha langsung narik gue n lari.. Sebenernya udah gak kuat banget mau lari.. Kita berdua lari, sialnya mereka masuk mobil n berusaha mengejar.. Gak tau ke arah mana, terus berlari sampai nyebur ke sebuah Parit yang wuhhhhhhhhhh baunya minya ampun.. Gue cuma meluk Gistha setelah nyebur itu.. Bersandar di tembok parit Gelap, gue rasa ini sangat aman meski terendam didalam air..
Perihnya,, bekas sayatan itu terkena air kotor.. Kita berdua tetep erat pelukan, diem tanpa kata.. Dia ngusap mukaku dengan tangannya, darahnya mulai mengering dan bau..
Agistha: “Val,, .........”, hampir nangis, meluk kenceng...
Gue: “.........”
Gue cuma berusaha senyum walau ini sangat terpaksa.. Tubuh udah hampir beku dan kaku n udah sangat tipis bertahan Hidup.. Tapi, gue jadi ingat kata Bapak, “Jangan Pernah Berputus Asa!”. Ya, kalimat sederhana yang maksa gue nangis walau susah n gak bisa sama sekali.. Gak tau sampai berapa lama, semakin larut n semakin hening.. Hanya suara angin, suara ombak yang samar-samar.. Gelap,, n Gistha mulai menata langkahnya, nggandeng gue yang udah sangat susah berjalan..
Menyisir tembok sungai, jujur gue udah lemes banget, tapi Gistha terus berusaha ngajak gue semangat n terus bertahan.. Sampai disebuah pertemuan parit (pertigaan) Gistha nglepas gue yang udah bersandar, gue lihat dia ngamati sekitar n berusaha naik.. Gak tau berapa lama dia balik n maksa gue jalan.. Yaa, lewat jalan yang Gistha cari, sampai naik ke atas ke sebuah jalan setapak yang udah sangat lengang.. Yang lewat hanya beberapa, obrolan hampir gak ada, saran Gistha cuma nungguin Taksi.. Kita udah gak ada HP, uang, dan lainnya.. Gistha cuma nyuruh nunggu aja yang penting ada kendaraan yang bakalan nganter kita pulang, soal bayar ntar urusannya dirumah.. Sampai gue lemes, seperti enggak sadar..
Entah berapa lama, sakit ini makin menggebu.. Berusaha membuka mata, n udah ada sebuah taksi biasa didepan gue,,, gila nih berapa lama disini dipinggir jalanan yang Gelap.. Gistha cuma jelasin kalau gue itu tidur lemes n dia ngelihatin kendaraan. Masib beruntuk dari sekian banyak kendaraan ada satu yang mau berhenti.. Si supir yang kebingungan, langsung nurut sama perintah Gistha, sampai kita berdua masuk n taksipun melaju.. Gak tau apa yang Gistha obrolin sama supir itu, yang jelas kejadian sejak malam tadi udah ngeri banget buat gue.. Ternyata udah jam 5 pagi waktu Manila, kata Gistha kita mau ke salah satu rmah Sakit, pokoknya ngobati dulu, minta bantuan sama Supir ini, semua urusan dibelakang. Beberapa lama, sampa di sebuah Rumah Sakit yang menyatu dengan Fakultas Kedokteran salah satu Universitas disini..
Dengan langkah yang semakin rapuh, gue terus berjalan dituntun Gistha, ada perawat n pak sopir yang membantu pula.. Penanganannya tetep masih sama kayak RS di negara sendiri, tapi lumayan lah, bedanya langsung main Bius n gue gak sadar.. Hmm, kesekian kalinya gue apes dinegeri orang, n lagi-lagi masih ada yang menolong, entah kekuatan dari mana. Kejadian semalem bener-bener mengerikan, hampir saja gue diperlakukan biadab dan keluar dari Kodrat, hubungan sejenis.. Beruntung juga gue masih bisa berusaha melawan sebisanya, beruntung lagi si Gistha juga bisa berusaha mencari cara dan berusaha melawan sampai akhirnya kabur..
Menjelang sore, gue mulai sadar walau sangat sakit, dan berbaring..
Agistha: “Val, Val,, “
Gue: “Iyaaa, lho?”
Sekitaran pelipis Gistha lebam n ada sedikit sobekan, dia berusaha bangunin gue, samar-samar berusaha melek aja tanpa beranjak, gue mati rasa lebih dari 12 jam..
Agistha: “Gue udah Call si Mom, malam ini mau kesini,, “,
Gue: ‘Duhh, nasib kita gimana Gist?”
Agistha: “Udah itu urusan gue, siap-siap saja..”, mukanya bingung
Gue: “.........”
Gue cuma bisa bingung, apa yang akan terjadi setelah ini.. Gistha lanjut ngobrolin apa aja yang dia lakuin setelah sampai sini. Dia gak parah banget sama gue, jadi masih bisa berusaha untuk hal lain.. Jelasnya, Setelah sadar siang menjelang sore tadi, dia lanjut dihubungkan ke Momnya, jadi bisa hubungan. Si sopir taksi, lagi pergi n semua urusan masih diabaikan karena sopir itu juga udah megang datanya Gistha, jadi ya (mungkin) percaya. Pokoknya pihak RS udah ngurus semua ini, ngurusin gue.. ............ Gak menyangka, Gisthapun bisa berjuang mati-matian nyelameti nyawa gue, tentunya nyawa dia juga.. Sore yang sangat malang, pandangan kosong, diajak ngobropun gue gak ngeri sama sekali..
Apa salahku ya Alloh??? Hingga aku semakin gak ngeri dengan semua ini.. Banyak hal yang gue lewati meski datar, n banyak hal biadab yang gue temui disini, pengalaman yang belum gue temui sejak lalu-lalu.. Jujur, kejadian ini semakin nyadarin gue,
++++
“Maaf agan-agan semua, ane lagi sibuk banyak urusan, sampai Drop banget di Real Life. Ada sedikit masalah serius tapi gak ada kaitannya sama Thread ini, dan sebabnya bukan dari sini.. Maklum gan, sedikit banyak pasti udah tau apa kesibukan ane, gimana keadaan ane.. Maaf ya gan.. , semoga cepat ada waktu santai dan mood lagi seperti kemaren-kemaren..
“0