Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#4757
Drama 3
Wawan sedikit terhempas ke belakang.
Sebelah tangannya memegangi pipinya sambil meringis.
Matanya melihat ke arah gue.

"Kalo lo gak bisa terima kenyataan.." Kata gue
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "
".. Lo gak perlu jadi pecundang emoticon-Mad " Lanjut gue
" emoticon-Belo "

Gue ambil ponsel Wawan yang ada dimeja.
Gue hidupkan layarnya.
Kembali foto Widya terlihat dengan kedua mata gue.

Ahh..
Gue pikir..
Ternyata...

Gue berikan ponsel tersebut kepada pemiliknya.
Mata Wawan melihat sekilas ponsel tersebut,
sebelah alis matanya bergerak ke atas.
Tampaknya dia lupa kalau foto tersebut masih terpampang disana.
Matanya kembali melihat ke gue..

"Lo uda tau hal kek gini bakal terjadi" Kata gue
" emoticon-EEK! "

Setelah mengatakan itu, gue ambil bungkus rokok gue yang ada dikantong celana tadi.
Gue keluar sambil menggenggam rokok tersebut..

Gue duduk diteras depan sambil membakar sebatang rokok.
Dalam hati gue tertawa.
Gue geli.
Apa yang gue lakukan barusan?

Berusaha keren didepan teman gue?
Hahaha

Bukan..

Entahlah..
Entah kenapa gue melakukannya..
Biasanya gue paling malas mencampuri urusan orang lain..
...

Ahhh..
Sudahlah..
Untuk apa dipikirkan..
Kejadiannya sudah lewat..
Lebih baik gue menikmati nikotin dari tembakau bakar ini..

Sepertinya om Danu dan istrinya sudah tidur, karena tidak terdengar suara apapun dari dalam rumah.
Anak cewe juga tidak terdengar gerak-geriknya.
Satu batang lagi dan gue akan beranjak tidur.
Gue sedang bertamu, kesannya tidak bagus kalau besok gue bangun terlalu siang..

Baru akan membakar rokok gue yang kedua, terdengar suara pintu terbuka.
Gue menoleh untuk melihat siapa yang membuka pintu tersebut.

" emoticon-EEK! "
" emoticon-Smilie "

"Belum tidur Jek?"
"Belum, kamu?"
"Dikereta kebanyakan tidur, jadi sekarang gak ngantuk hehe"
"Hahaha"

"Mau kopi?"
"Gak ah, aku mau tidur cepet hehe"
"Tumben"
"(maksudnya?)" gumam gue dalam hati

"Kamu gpp kan banyak asep disini emoticon-Big Grin " tanya gue berusaha bersahabat

Widya menggelengkan kepalanya sambil melihat ke arah gue.

"Jek, aku belum ngomong selamat karena uda jadian sama Iren hehe" canda Widya
"Ohh itu, hahaha" Gue tertawa garing

"Loh kok cuman ketawa? emoticon-Confused " Tanya Widya
"Hehe makasih" Jawab gue

"Enak ya yang baru pacaran, pasti masih romantis-romantisnya, ya kan Jek? emoticon-Big Grin " cengir Widya
" emoticon-EEK! "

Widya bercanda? Menggoda gue? Atau...?

"Aku bukan tipe romantis hehe" Kata gue
"Ngasih bunga subuh-subuh masa gak romantis sih? emoticon-Embarrassment " Goda Widya

" emoticon-Malu "
" emoticon-Ngakak (S) "

"Jangan bahas itu deh hahaha" Gue mencoba mengalihkan pembicaraan

Kami berdua lalu larut dalam hening..
Gue sibuk dengan batang rokok gue yang tinggal beberapa centi.
Sambil sesekali mencuri pandang ke samping,
sekedar untuk mengetahui apa yang sedang Widya lakukan..

Widya menatap kosong kedepan..
Tatapan itu benar-benar kosong..

Gue buang puntung rokok gue diasbak dari kaleng bekas.

"Dya.." Panggil gue
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) " Widya menoleh ke arah gue

"Soal Wawan.." Lanjut gue
" emoticon-EEK! "

"Hemmm..." Gue bingung harus ngomong apa
" emoticon-Confused "

"Lupain aja deh" kata gue sambil menggaruk-garuk kepala

Apa yang harus dikatakan? Apa yang harus diperbuat? Nasehat apa yang paling baik gue berikan?
Tidak ada..
Masalah mereka sudah diluar batas kemampuan gue untuk membantu sebagai teman..

"Aku gpp kok emoticon-Smilie " kata Widya
" emoticon-EEK! " gue menoleh melihat ke Widya

"Ya mau gimana lagi.." Widya terdengar pasrah
...
"Mamanya gak suka.." Lanjutnya dengan suara parau
...

Widya mulai terisak dan sedikit sesunggukan.
Terlihat punggung tangannya menyeka mata yang telah sayu.

"Kalian pasti uda tau sejak dulu bakal kayak gini.." Kata gue
...
".. tapi yasudahlah.. yang penting kalian tetep temenan" Lanjut gue
...

Widya menggelengkan kepalanya sambil kedua tangannya menutup matanya yang telah berlinang air mata.

"Emang bagusan kita menjaga jarak.." Kata Widya terbata-bata..
" emoticon-EEK! "

Kedua matanya telah terlihat merah..

"Itu terserah kalian.." Kata gue sambil beranjak berdiri

Gue memposisikan diri didepan Widya.
Lalu jongkok didepannya..
Widya melihat gue sambil terheran-heran.
Untuk apa gue berjongkok didepannya??

Gue ayunkan tangan gue..
Kedua telapak tangan gue menutupi wajah gue.

"Cii luk baaaaa"
" emoticon-Wink "

Kata gue sambil menjulurkan lidah..

Widya sedikit kaget melihatnya..
tapi beberapa saat kemudian, sebuah senyum telah mengambang diwajahnya..
Lesung pipinya kembali terlihat..
dan gue senang sekali karenanya..

"Jelek ya? emoticon-Ngakak (S) " Gue pura-pura tertawa karena kebodohan gue sendiri
"Jelek banget" Kata Widya sambil tersenyum..

Raut wajahnya sekarang terlihat lebih baik.
Walaupun matanya sudah merah dan bengkak,
tapi gue bisa melihat kalau dia tidak lagi mengeluarkan air mata seperti tadi.

"Banyak asap ya makanya matanya merah? emoticon-Big Grin " goda gue
" emoticon-Smilie "

Widya tertawa menanggapi candaan gue barusan sambil masih sesunggukan sesekali.

"Tidur?" Tanya gue sambil menunjuk kedalam rumah

Gue berdiri, membuka pintu dan mempersilahkan Widya untuk masuk duluan..
Setelah Widya masuk, gue menutup pintu dan menguncinya dengan gembok yang sudah tergantung disana..

Kami berdua berjalan bersama sampai didepan kamar gue..
Gue angkat sebelah tangan gue

"Jangan sedih..." Kata gue
" emoticon-EEK! "
".. Atau nanti di cilukba lagi emoticon-Big Grin " Lanjut gue
" emoticon-Smilie "

"Makasih Jek" Kata Widya
" emoticon-thumbsup " gue acungkan jempol

Gue membuka pintu kamar. Lampu kamar sepertinya sudah padam dan Wawan sepertinya sudah tidur.
Gue berjalan jinjit karena tidak mau mengganggu orang yang sedang tidur..

"Hp lo bunyi terus daritadi boy" Kata suara dalam gelap
" emoticon-Kagets "

Itu suara Wawan, gue bisa melihat bayangan dia diatas kasur yang ada diatas kasur gue (tempat tidur dua tingkat).

"Thanks boy emoticon-Smilie " Gue tersenyum dalam gelap
khodzimzz
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.