Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#4686
Drama 2
Semakin bertambah aneh buat gue adalah ketika,

Punggung gue dicolek dari belakang..
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) " gue menoleh kebelakang
"Mau gak?" Widya menunjuk satu bungkus snack
"Hoo.." gue kebingungan

Wawan melihat ke arah gue tapi langsung mengalihkan pandangan lagi.

"Mau gak?? emoticon-Cape d... (S) " Tanya Widya lagi
"Oohh, iya.." gue mengambil cemilan tersebut

Gue duduk dibagian dalam. Wawan dan Widya duduk dibagian luar tapi berbeda deret kursi tapi masih berurutan. Lebih mudah bukannya kalo Widya ngasih Wawan langsung tanpa melalui perantara gue? Aneh..

Gue buka bungkus cemilannya. Gue mempertajam ekor mata gue untuk melihat reaksi Wawan disamping. Tapi dia sama sekali tidak bereaksi apa-apa.
Gue kunyah beberapa potong cemilan tersebut keras-keras agar tercipta bunyi kress-kress..
Gue sengaja liat ke Wawan..

Wawan akhirnya jatuh dalam jebakan gue..

"Bagi Jek" Tangannya mencomot bungkusan cemilan gue
"Enak aja!" gue mengelak
" emoticon-Kagets "
"Minta ama cewe lo lah.. Dikit doank ini, masa bagi dua" Kata gue sengaja

Widya melihat gue!
Wawan melotot matanya!

Aneh!

Wawan tidak terlihat seperti berniat untuk membalik badan dan melihat ke arah Widya. Dia langsung mengarahkan pandangannya ke depan dan tidak menghiraukan gue lagi.

Ini satu dari banyak ke anehan yang gue tangkap. Tidak mungkin gue bertanya kepada Wawan sekarang ketika ada Widya dijarak radius 1 meter dari kami. Gue yakin mereka lagi bermasalah dan berantem.

Saat kereta berhenti agak lama disuatu perhentian. Gue melihat banyak cowo ato bapak-bapak yang berjalan keluar kereta. Dari jendela, gue bisa melihat mereka lagi ngerokok.

"Boy.." panggil gue ke Wawan
" emoticon-EEK! "
"Temenin gue keluar" Kata gue
"Ngapain emoticon-Confused " Wawan bingung

"Ngerokok" kata gue
"Lah, sendiri aja napa.." elak Wawan
"Buruan! " Bentak gue sambil berdiri dan menarik lengan bajunya
" emoticon-Cape d... (S) "

Saat kami sudah berada diluar kereta..

"Lo kenapa?" Kata gue sambil mengeluarkan sebatang rokok
"Apanya?" Tanya Wawan
"Lo sama Widya.. Kenapa?" Gue tunjuk ke arah kereta
" emoticon-Belo "

Gue bakar rokok gue,

"Gak kenapa-kenapa" Kata Wawan singkat
"Daritadi gue liat kalian gak saling sapa" Tuduh gue
"Masa?" Kata Wawan pura-pura bego
" emoticon-Nohope "

"Lo berantem sama Widya?" Tanya gue
"Gak juga" Kata Wawan
"Terus?" Tanya gue lagi
"Gak ada terusan, nabrak entar emoticon-Big Grin " Jawab Wawan

"Gue serius.." Kata gue
"Ya gue juga serius" Balas Wawan

"Eh lo mau makan gak, kayaknya yang jualan disitu enak" Wawan mengalihkan pembicaraan

Belum sempat gue jawab, dia uda ngacir duluan ke arah yang jualan makanan. Sedangkan gue tetap berdiri diposisi semula karena gak enak nyusul dia. Ada banyak orang lagi kumpul dan asap rokok gue pasti menganggu mereka.

Gue masih menunggu ni bocah. Mata gue terus memperhatikan Wawan..
Setelah membeli makanan, dia malah membeli kopi dari penjual kopi yang ada disana.
Terlihat sekali dia sengaja membuang-buang waktu sampai kereta sudah harus berangkat.
Gue buang rokok gue, gue hampiri Wawan.

Saat kita berjalan menuju pintu kereta,

"Kalo ada masalah, dibicarain, bukan diem-dieman" Kata gue
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) " Wawan melihat gue sambil menenteng bawaannya
"Widya itu dewasa kalo menurut gue" Lanjut gue
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "

Wawan mengambil dua bungkus makanan yang dia beli tadi dari plastik bawaannya

"Tolong kasiin Bunda sama Widya" Kata Wawan menyerahkan bungkusan itu ke gue
"Kasih sendiri lah" Gue mengelak
"Yauda gak usah" Wawan mengembalikan bungkusan itu ke plastik
" emoticon-Kagets " gue kaget dengan ekspresinya barusan

Gue gak habis pikir kenapa Wawan jadi kayak begini sama Widya. Setau gue, Wawan gak pernah jauh dari Widya. Tapi yang gue liat sekarang malah sebaliknya. Ya walaupun masih satu kereta sih.. Tapi ini aneh..

Sampai dikereta pun dia hanya membuka bungkusan makanannya dan melahapnya..

"Eh, apa itu?" Tanya bunda karena melihat Wawan makan
"Mie goreng, tuh ambil aja, ada lebih kok bund emoticon-Big Grin " Kata Wawan
"Mana? Mana?" Bunda tidak sabar
"Jek tolong ambilin" Kata Wawan

Gue mengambil satu bungkusan dari kantong plastik. Gue sengaja. Bisa saja gue mengambil dua karena gue tau ada jatah buat Widya. Tapi gue sengaja menunggu momen Widya menyapa Wawan atau sebaliknya.

"Masih sisa satu kan? Buat Widya kan itu?" Kata Bunda
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) " Widya melihat ke arah kita
" emoticon-Nohope "

Gue terpaksa mengambil bungkusan yang kedua untuk Widya. Rencana gue gagal. Sialan..

Sepanjang perjalanan sampai stasiun tujuan sama sekali tidak ada perkembangan. Gue semakin penasaran apa yang terjadi dengan mereka. Ketika perjalan menuju lokasi juga tidak ada perubahan sama sekali. Gue berkali-kali mencoba agar mereka bisa saling ngomong, tapi selalu gagal. Entah itu karena Widya atau Wawan yang tidak melakukannya, atau digagalkan oleh Bunda.

Kami tinggal dirumah teman bokapnya Wawan. Gue dan Wawan dapat satu kamar, sedangkan Widya dan Bunda tinggal bersama anaknya pemilik rumah yang baru berumur 10 tahun.

"Huaaaah.." Wawan langsung menjatuhkan diri ke kasur
"Lo kenapa sih sama Widya?" Tanya gue
"Gak kenapa-kenapa, nanya mulu lo Jek haha" Kata Wawan
"Lah lo belum ada ngomong sama cewe lo daritadi" Kata gue

"Masa? emoticon-EEK! " Wawan pura-pura terkejut
"Terserah lo lah, gue tanya Widya aja entar" Kata gue meninggalkan Wawan

Gue menuju kamar mandi karena mau mandi dulu. Badan gue uda lengket semua. Pemilik rumahnya, atau sebut saja om Danu, mau ngajak kita jalan-jalan dulu. Selesai mandi, gue balik ke kamar.

"Mandi lo!" Kata gue menarik selimut Wawan
"Ahhh ganggu aja lo!" Kata Wawan
"Lah kita kan mau jalan" Kata gue
"Lo pada aja lah.. Gue mau tidur dulu" Kata Wawan

Gue geleng-geleng melihat kelakuan teman gue. Akhirnya gue berangkat bareng Bunda dan Widya serta om Danu beserta anak istrinya. Kami diajak ke sebuah mall yang katanya baru dibangun didaerah situ.

Gue mencuri-curi cara untuk bisa bertanya kepada Widya. Tapi gak pernah kesampaian, Bunda selalu ada didekat Widya. Atau mungkin Widya yang sengaja menjauh dari gue karena tau bakal gue tanya? Tidak ada yang tau..

Akhirnya sampai juga, ketika tinggal gue berdua bareng Widya..

"Dya, kamu kenapa toh sama Wawan?" Gue memulai percakapan
"Ehh, kamu dua tahun jogja wes dadi wong jowo toh" Kata Widya
"Haaa?? emoticon-EEK! " Gue bingung
"Kuwi medok an emoticon-Ngakak (S) " Ejek Widya

" emoticon-Malu "
" emoticon-Big Grin "

"Serius dya.. kenapa sih?" Tanya gue
"Gak kenapa-kenapa" Kata Widya

Ini kompak banget deh jawabannya emoticon-Nohope

"Terus kenapa gak saling sapa?" Tanya gue lagi
"Hehe" Widya berlalu dari gue

Gue gak bisa menangkap ekspresi apapun dari doi. Ekspresinya datar. Gue jadi bingung sendiri.

Ketika kami sudah balik ke rumah, gue balik ke kamar. Di kamar, gue ngeliat Wawan lagi duduk disalah satu sudut ruangan sambil melihat hp nya. Dia terkejut saat gue membuka pintu dan langsung meletakkan hp nya di meja..

"Lo beli makanan gak boy?" Tanya Wawan
"Ada tuh dimeja makan" Kata gue
"Yauda gue makan dulu lah" Kata Wawan sambil beranjak berdiri
" emoticon-thumbsup: "

Wawan berlalu dari kamar, gue beranjak ke koper mau mencari baju ganti. Kebetulan koper gue ada didekat meja tempat ponsel Wawan tergeletak.

"Ahhh! Gue liat aja inbox ni anak" Ide ini tiba-tiba muncul

Gue raih ponsel itu dan segera menjatuhkan diri dikursi yang tadi ditempati Wawan. Gue buka ponsel tersebut..

" emoticon-Kagets "

Gue kaget melihat apa yang tertera dilayar ponsel tersebut.
Gue diam beberapa saat..
Jari-jari gue kaku..

Dilayar ponsel itu ada sebuah foto..
Foto Widya..
Tersenyum..
Berhijab..
dan caption foto itu adalah..

"My Wish"

...

Semoga apa yang gue pikirkan ini salah..
Semoga..

Ponsel itu gue kembalikan dimeja..

Artinya sebelum gue masuk kamar, Wawan sedang melihat foto itu..

...

Wawan sudah balik ke kamar..

"Kemana aja kalian tadi?" Tanya Wawan
"Kagak tau gue nama tempatnya" Jawab gue singkat
"Payah lo" Ejek Wawan

Gue beranikan diri bertanya kepada Wawan.

"Lo putus sama Widya?" Tanya gue
" emoticon-Kagets "

Dia terkejut tapi tidak langsung menjawab pertanyaan gue.

"Lo tau dari?" Balas Wawan
...

"Tau dari Widya ya? Haha" Wawan tertawa kecut
...

"Iya gue putus sama dia boy" Kata Wawan mengakui
" emoticon-Kagets "

Serius?
Kenapa?
Bukannya Widya baik banget sama dia.
Dan gue pikir, mereka sudah tidak punya halangan apapun, termasuk kepercayaan..

"Kenapa?" Tanya gue
"Hahaha" Wawan hanya tertawa

"Bego lo kalo putusin cewe sebaik dia" Kata gue
"Haha" Lagi-lagi Wawan tertawa kecut

"Anggap aja gue uda bosan sama dia" Kata Wawan
" emoticon-Kagets "

Apa?
Gue gak salah dengar?
Berani-beraninya dia ngomong seperti itu..

Tiba-tiba emosi gue naik mendengar ucapan Wawan barusan..
Gue kepalkan tinju ditangan gue..

Sebuah pukulan mendarat dipipi sahabat gue...
Diubah oleh pujangga1000 02-06-2015 04:52
khodzimzz
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.