Kaskus

Story

pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Kelakuan Anak Kuliah

Takut mati? Jangan hidup ~
Takut hidup? Mati saja... - Anak kostan

Quote:

Quote:

Buat ngobrol santai
(click!)Kamar 3A

Quote:


emoticon-rainbow----------------------------------------------------------------------------------emoticon-rainbow

emoticon-rainbow========================================emoticon-rainbow


pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
faeyzarbnAvatar border
hllowrld23Avatar border
yusrillllllAvatar border
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
pujangga1000Avatar border
TS
pujangga1000
#4625
Drama 1
"Ayaaam.. Kamu uda makan belom?" emoticon-mail dari Iren

Pesan ini dikirim Iren jam 12 siang, tapi baru gue balas jam 4 sore
Soalnya gue baru bangun jam segitu emoticon-Peace

"Belom, gak ada yang temenin, jadi malas hehe" emoticon-mail to Iren
"Ihh kebiasaan! Dibilangin bangun pagi, malah bangun jam segini" emoticon-mail dari Iren
"Ya gimana, kemarin baliknya jam 5 subuh, masa cuman tidur bbrpa jam" emoticon-mail to Iren
"Kamu tuh ya! Uda tiap hari bergadang. Pola hidup juga harus sehat donk! " emoticon-mail dari Iren

Gue uda kasih tau pekerjaan gue kepada Iren. Dia sih gak komentar ataupun memandang sinis kerjaan gue. Cuman dia bilang harus tau jaga diri aja, lagian gue uda gede juga. Masa gak bisa bedain mana yang bener, mana yang ngak. Iya kanjeng Ratu. Hormat emoticon-army

"Lagian kalo aku bangun pagi juga gak ngapa-ngapain, jadi mending tidur aja, toh entar malam juga bergadang lagi" emoticon-mail to Iren
"Gak bisa gitu donk, kamu boleh tidur jam berapa pun, tapi usahain bangun pagi, jam 7 gitu.. Entar siang ato sore, kalo kamu mau tidur lagi, itu terserah kamu" emoticon-mail dari Iren

emoticon-Amazed

"Trus aku ngapain bangun pagi kalo siangnya aku tidur lagi, kan mending sekaligus" emoticon-mail to Iren
"Ngapain kek, jogging kek, sarapan kek, mandi kek, nonton kartun, atau cari aktivitas donk" emoticon-mail dari Iren
"Lah, aku lebih butuh tidur.." emoticon-mail to Iren
"Iya tapi nanti kamu bakal sakit, justru pagi itu waktu paling bagus buat badan beraktivitas" emoticon-mail dari Iren

"Kita kan uda pernah bahas ini sebelumnya, jadi uda donk, kok dibahas lagi hehe" emoticon-mail to Iren
"Iya uda bahas berkali kali ayaaam, tapi kamu tuh bandel >: " emoticon-mail dari Iren

Fyi ya, Iren itu dua bersodara, doi punya abang yang lebih tua 3 tahun diatas dia. Tapi menurut gue keluarga dia itu lucu banget. Bokap nyokap dia tu dokter, tapi beda spesialis. Abangnya juga lagi kuliah kedokteran di ibukota. Sedangkan Iren sendiri kuliah di jurusan yang jauh banget dari urusan kesehatan. emoticon-Hammer

Kalo gue tanya kenapa gak ambil kedokteran aja, doi dengan enteng ngejawab, "Entar kalo semuanya jadi dokter, trus mau ngobatin siapa? Justru biar aku gak jadi dokter, jadi kalo sakit, bisa milih mau diperiksa siapa". Aneh kan jawabannya? Bikin gemes aja, jadi pengen gue..... emoticon-Shutup

Sebenarnya gak gitu sih. Dari sejak kecil, bokap nyokapnya Iren ngebebasin dia mau jadi apa. Sedangkan abangnya emang sudah diarahkan harus jadi dokter sedari kecil. Lagipula bokap nyokap Iren ngeliat potensi Iren justru dibidang musik. Gue gak ngerti ya soal tingkatan piano klasik itu gimana, tapi yang gue denger dari Iren itu kalo dia uda tamat tingkatan piano gitu, uda level paling tinggi. Terus kenapa dia gak lanjut dibidang musiknya aja? Iren bilang kalo dia bermimpi jadi cewek kantoran. Dia pengen pake kemeja, blazer, heels, terus rambutnya diikat dan pake kacamata. Ya kayak pegawai kantoran gitu lah.. emoticon-Genit

"Terus kamu kapan berangkat kerja prakteknya yam?" emoticon-mail dari Iren
"Besok paling.. kamu balik kapan?" emoticon-mail to Iren
"Kalo gitu, aku mesti minta mami Widya buat jagain kamu, ato ngak nanti matanya pasti jelalatan" emoticon-mail dari Iren

" emoticon-Nohope "

***
Gue belum cerita ya gimana bisa kerja praktek sekelompok sama Wawan dan Widya. Jadi kerja praktek itu sesuatu yang tidak wajib dijurusan gue, cuman boleh kok diambil asal memenuhi syarat. Syaratnya itu cuman uda menyelesaikan sekian sks, terus tempat kerja prakteknya itu memberi izin kepada mahasiswa. Awalnya Wawan yang nyari tempat kerja praktek lewat kenalan bokapnya. Perusahaan itu bilang boleh, asal minimal 4 orang, gak boleh kurang. Widya kan otomatis uda pasti diajak tuh, jadi dia masih kurang dua orang lagi. Nah diajaklah gue dan satu temen kita yang sebut saja bunda. Bukan nama aslinya sih, cuman anak-anak seangkatan kompak manggil dia bunda.

Terus gak sampai disitu aja. Mahasiswa yang mau ngambil sks untuk kerja praktek di semester pendek (liburan) ini, bakal dibimbing sama satu dosen pembimbing dari kampus. Tugas dosen ini memberi pembekalan. Tapi kenyataan yang kita dapat malah si dosen memberikan kita tugas yang aneh-aneh tiap orang. Bukan tugas yang sampai mencari rahasia perusahaan tempat kita kerja praktek, cuman ya cukup aneh lah menurut gue tugasnya.

Ohya, soal kerjaan juga. Gue minta cuti ke captain waiter gue. Eh taunya gue malah dipromosiin jadi PR (public relation) setelah gue balik kerja praktek. Gue lupa sebutan yang bener itu apa, cuman tugasnya kali ini bukan lagi antar jemput pesanan tamu. Tapi langsung antar jemput tamu cuy! Hahahaha.. Bercanda.. Jadi semacam orang yang narik tamu ke tempat kita. Misalnya si A uda lama nih gak ke tempat kita, nah tugas gue tuh kayak ngebujukin dia buat datang lagi. Jadi gue harus menjalin hubungan yang baik dengan mami yang nyediain LC, atau gue harus punya kontak cewe-cewek yang kece. Jadi gue bisa janjiin tamu itu cewe-cewe supaya dia tergiur buat datang. Jadi semacam mucikari sih, cuman gue gak dapat komisi apa-apa. Paling kalo target billing tamu gue pecah rekor, gue dapat bonus doank. Kenapa gue bisa dipromosiin, katanya gue punya banyak kenalan tamu-tamu..

Sssst.. Iren gak tau soal ini emoticon-Big Grin

Malamnya gue berangkat ke kostan Wawan, rencananya gue mau ngobrol aja sama dia, mau bagi-bagi tugas gitu, siapa nyari informasi apa, untuk isian laporan kita ke dosen pembimbing hehe..

"Eh elu boy" sapa Wawan
"Yoo, uda siap belum lu besok?" tanya gue
"Aiiih.." Kata Wawan
" emoticon-EEK! "

Gue melihat respon yang aneh dari Wawan. Kayak dia gak mau berangkat gitu.

"Kenapa lu? Hahaha" Kata gue
"Gpp boy, malas aja gue" Kata Wawan
"Yaelah, satu bulan doank, bareng Widya juga" Goda gue
"..."

Tidak ada tawa atau respon dari Wawan..
Gue mulai curiga sampai,

"Gue gak usah berangkat aja lah ya besok" Kata Wawan lemas
"Parah, kenapa sih lo?" Kata gue
"Malas gue beneran" Kata Wawan
"Gue bilangin cewek lo nih" Kata gue

"Bilang aja, gue yakin dia juga gak mau berangkat" Kata Wawan
" emoticon-Kagets "

"Gak mungkin lah cewe lo rajin gitu" Kata gue
"Aduh gue beneran gak ikut lah ya besok, nanti gue telpon ke perusahaan itu, bilangin aja gue izin gitu jek" wawan beralasan
"Woh! Enak aja lo.. Cuman lo yang kenal orang-orang disana" Kata gue
"Aduuuh.." Wawan mengeluh

"Kenapa sih lo? Dulu, lo yang semangat kerja praktek sampe nyari perusahaan" Kata gue
"Gpp Jek" jawab Wawan
" emoticon-Confused "

"Jek, gue mau tidur dulu lah ya, lu balik gih" Kata Wawan
"Kambuh sinus lu?" Tanya gue
"Kagak, pengen tidur cepet aja gue" Kata Wawan
"Yauda lah, besok jam 8 di stasiun tugu kan?" tanya gue memastikan

"Iye.." Jawab Wawan lemas..

Gue gak ambil pusing dengan apa yang terjadi dengan teman gue ini. Lagian gue pikir paling dia malas berangkat soalnya liburan bakal kepotong sama waktu kita kerja praktek. Gue balik kostan..

***
Besok paginya gue minta diantarin Bang Din ke stasiun tugu. Tempat kerja praktek gue ada didaerah jawa barat sana. Jadi kita memutuskan buat naik kereta daripada bus malam, soalnya lebih murah emoticon-Peace

"Dek, lu pegang duit kan?" Tanya bang Din
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) "
"Pegang duit kagak, malah bengong" bentak bang Din
"Pegang, kenapa bang?" Tanya gue

"Yauda oleh-oleh gua jangan lupa emoticon-Cool " Kata bang Din tak berdosa
" emoticon-Nohope "

Gue pikir orang tua satu ini masih ngasih gue duit bekal. Eh ternyata dia minta jatah oleh-oleh. Kan kampret..

"Yauda aku cabut dulu lah ya bang" Kata gue
"Yo hati-hati, entar sms kalo uda nyampe" Kata bang Din

Gue balik badan sambil merangkul ransel gue.
Tiba-tiba,

"Jek!" Teriak bang Din
" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) " gue menoleh ke belakang
"Lo kagak cium tangan gua?" Kata bang Din mengangkat tangan kanannya
" emoticon-Nohope "

Gue angkat jari tengah gue dan bang Din tertawa terbahak-bahak karenanya.

Sampai didalam gue liat Widya uda nyampe dan nunggu duluan.

"Jek!" Sapa Widya
"Pagi.." Kata gue sambil menunduk dan terkesan formal
"Apaan sih kamu tuh emoticon-Ngakak (S) " kata Widya
" emoticon-Ngakak (S) "

Gue duduk disebelah doi, tapi berjarak satu bangku kosong.

"Jam berapa nyampe?" Tanya gue
"Uda 30 menitan lah" Kata Widya
"Lah, ngapain pagi banget?" Tanya gue
"Sekaligus ikut bapak tadi" Jawab Widya

Saat gue sedang ngobrol sama Widya, temen gue yang dipanggil Bunda datang juga

"Halo halo" Katanya sambil mengayun kedua tangannya didepan gue dan Widya
"Yoo" Kata gue
" emoticon-Smilie " Widya membalas dengan senyumnya

"Kalian uda sarapan belum?" Tanya bunda
"Uda kok, kamu?" Kata gue
"Belum, aku kalo sarapan dulu sempat gak ya" Tanya bunda
"Bungkus aja bund, lagian ini Wawan juga lama banget, keretanya tinggal 20 menit lagi" Kata gue cemas

"Oh yauda, aku beli dulu deh, kalian mau nitip?" Tanya bunda

Gue dan Widya menggelengkan kepala, dan bunda berjalan ke salah satu kios yang jual makanan.

"Dya, telpon Wawan gih" Kata gue
" emoticon-EEK! "
"uda jam segini" Kata gue menunjuk jam tangan
"Oke.." jawab Widya

Widya mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Wawan. Tapi nampaknya tidak berhasilkan karena doi menarik ponselnya lagi dari telinga

"Gak dijawab jek, lagi perjalanan mungkin ya" Kata Widya
"Soalnya tu anak kemarin ngomong dia malas berangkat, takutnya belum bangun malah" Kata gue
" emoticon-EEK! "

Gue masih cemas menunggu sambil sesekali melihat jam tangan. Tinggal 10 menit lagi sebelum kereta berangkat dan Wawan belum nyampe. Gue berusaha menelpon dia daritadi tapi gak diangkat.

Gue liat Widya juga cuman duduk menundukkan kepala.

Akhir Wawan muncul juga batang hidungnya.

"Sori telat.." Kata Wawan ke arah gue
"Telat bangun lo?" Tanya gue
"Hahaha, kagak jek" Kata Wawan

"Yauda masuk yuk, tinggal beberapa menit doank nih" Kata gue

Kita berempat akhirnya masuk kedalam kereta dan memilih tempat duduk. Gue memilih tempat duduk pertama. Tiba-tiba Wawan duduk disebelah gue.

"Lah, lo kagak duduk sama cewek lo?" Tanya gue
"Hehe bosan, ganti suasana lah.." Kata Wawan

Gue juga ngeliat bunda dan Widya duduk dibelakang kita.

Awalnya sih gue gak curiga. Tapi lama kelamaan gue curiga juga..
Kok Wawan dan Widya gak ada ngobrol sama sekali
emoticon-Bingung (S)
khodzimzz
itkgid
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.