- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
863 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#2586
Sabtu, 9 Juni 2012
Hari terus berlajut, lebih dari seminggu gue udah kerja di konter Kakaknya Oshie, hari-hari juga semakin menyenangkan, semakin betah n semakin lebih dekat lagi sama Oshie.. Hampir seriap malam gue hangout sama dia.. Dilain sisi dari hubungan sama Oshi, soal kerjaan udah mendingan, udah bisa beradaptasi dengan baik dengan sekitar, yap... Sekali lagi semua karena kesan, kesan pertama dan sambutan orang yang baru melihat kita. Gue akui bertattoo, tapi mereka menyambut tanpa kecurigaan lebih kok, jadi gue simpulin mereka memang tak hanya melihat dari luarnya saja. Tetaplaah, manusia pasti ada kekurangan dan kelebihan, lihatlah keduanya dengan berlebih pada sisi kelebihan, jangan melulu kekurangannya
Gue juga mulai banyak kenalan selain Oshie, namanya Tommy yang sebenernya udah tau Oshie tapi belum kenal, dia cowok asli dari daerah timur laut Jawa tengah, sudah menikah dan punya anak yang ditinggal di kampungnya.. Bekerja udah hampir 5 tahun di Kota ini n mudik bisa 1 atau 2 kali dalam sebulan, terbilang sukses merantau disini karena ejak SMA dia singgah kesini mencari nafkah menghidupi keluarganya, umur dia jauh lebih tua sekitar 4 tahun dari gue,..
Sedikit gue ceritain gimana bisa kenal sama Tommy.. Malam rabu kemaren, gue hangout sama Oshie dan Stella.. Disela minum-minum itu, gue ditelpon sama Chandra, otomatis gue berbahasa Jawa. Setelah ngobrol itu, Tommy dateng n gabung sampai akhirnya ngobrol banyak semakin akrab tanpa mengabaikan kedua cewek juga kan?.. Dia bekerja di sekitaran pelabuhan tapi sering singgah ke pusat kota.. Itu saja sih awal kenal dia di diskotek.
Malam ini gue mau hangout lagi sama Oshi, kali ini berdua karena Stella gak bisa keluar. Kita juga janjian sama Tommy, n jam 9 malam kita mulai masuk Club, Tommy dateng sama temen perempuannya asli pribumi aja.. Sambil minum sambil akrab, disela itu gue sedikit kaget karena Tommy nawarin sebuah bungkusan kecil, setelah gue buka isinya Pil,, sejenak gue kaget..
Tommy: “Kowe weruh barang iki to?” (kamu tau barang ini kan?)
sambil nyodorin bungkusan kecil..
Gue: “Wah yo kenal Mas..”
Tommy: “Yo wis, dipake to..” (ya udah dipake sih!), sedikit maksa,,
Gue: “Hmm, ora mas, makasih lah..” (enggak mas) tolakku halus
Tommy: “Wahhh ora konco, awake dewe podo rantaune, ayolah seneng-seneng.. seduluran” (Wahh gak teman nih, kita kan ssama perantau, ayolah seneng-seneng, kan bersaudara), terus ngerayu setengah maksa
Gue setengah takut mengkonsumsi pil haram itu.. Oshie yang masih asik aja, dia mulai megang pil itu.. Gue mau nyegah gimana, dia juga kadang make.. Karena gue belum cerita soal masa lalu dengan barang sekelas itu.. Gue sengaja menyembunyikan hal itu tanpa ada alasan yang tepat, Yang gue takutin malah terjadi, saat gue acuh, Tommy tetap make itu bersama temen ceweknya, terus Oshi malah ikutan.. Gue terus dirayu sama Tommy sampai dia setengah jadi ngambek.. Tapi gue tetap kokoh dengan pendirian, jujur aja meski setengah mau setengah enggak, gue itu takut.. Malam ini seolah gue dikenalin kagi barang yang menyeret gue ke Sel, ke Penjara..
***
Kamis, 27 Juni 2012
Terus berlanjut lagi, ternyata perkenalan dengan Tommy dan keakraban dengannya sejak hangout pertama di Diskotek cukup mempengaruhi gue yang masih proses berhenti malah kena pengaruh lagi, gue susah berlingdung ke orang-orang dijalan yang benar. Gue selalu egois dengan sikap dan keputusan sendiri tanpa mendengarkan orang lain. Dilain sisi cewek gue sendiri si Oshi, hampir punya kebiasaan yang sama dengan gue, Mabuk, dan segala kesenangan yang membawa kita lupa dengan diri sendiri.. Setelah malam itu, Tommy sering hubungi gue, sering ngasih info, entah soal cewek-cewek atau apalah, diapun gak segan dateng ke konter sekedar nemui gue.. N beberapa hari yang lalu gue sering pergi berdua sama dia.
Entah jalannya mau kemana, gue gak ngerti lagi.. Hasil dari perkenalan dengan Tommy, sekarang gue jadi nyandu lagi, gue jadi doyan sama Pil, plus daun hijau yang segar itu.. Ya Alloh, kenapa aku lebih takut ancaman dari sesam manusia disini daripada ancamanMu.. Jujur, gue gak kuat sama rayuan n seolah desakan dari Tommy bikin gue kalah n tergiurr.. Yapp gue emang masih sangat lemah, kemaren pergi dengannya guepun membohongi Oshi yang sebenernya malam itu pengen tidur bareng sama gue, tapi gue malah asik Pesta Daun di kamar Hotel sama cewek lain plus Tommy dan perempuan lain pula..
Sekarang, gue jadi make lagi, gak terlalu nyalahin Tommy sih, tapi gue sendiri yang salah. N gue juga suka make berdua sama Oshi di kamar kost, terlalu bebas, memang bebas banget hidup gue.. N yang malam ini gue sesalin n renungi, gue lagi di kost sama Oshi n lagi make juga.. Tampak senyum manis darinya nyambut kepulan asap yang keluar dari hidung gue...
Oshi: “Kak, lo betah disini?”, mabuk
Gue: ‘Betah lah karena ada lo..”
Oshi: “Sejak kapan lo make, baru sempet nanya nih, hehe”
Gue: ‘Sejak dulu, tapi udah sempet berhenti, eh kambuh lagi..”
Oshi: “Gimana bisnis sama Tommy?”
Yapp, itu obrolan saat ini.. Jujur, sekarang gue kembali jadi seorang pengedar.. Target masih seperti yang dulu, orang-orang stress dan sibuk, broken dan free. Ya itu, semua karena Tommy nawarin sampai dia nyuruh gue nganter pesenan orang-orang. Hampir 2 minggu ini gue bekerja itu, selain jadi penjaga konter.. Oshipun sama, selalu jadi pelanggan yang gratis ke gue, biar duit buat makan bareng aja.. Semua ini menambah panjang kehidupan gue disini, kehidupan yang suram. Kembalikan ke diri sendiri, gue memang salah dan jangan pernah menyalahkan Kota atau daerah yang kita singgahi..
Kenapa, hanya sekejap saja dunia gue berubah drastis seolah kembali ke masa lalu.. Gue sekarang pemake lagi, bukan pengedar langsung tapi hanya kurir, pengantar pesanan.. Uangpun fantastis, hasilnya banyak n bisa foya-foya sama Oshi sampai lupa siapa diri gue.. Semakin jauh lagi dengan hal yang sebenernya gue telusuri kembali, yaitu Kebenaran.. Sepak terjang, melebar sayap, udah gue dapetin n seolah julukan Mafia itu disandang kembali setelah sekian lama gue kubur.. Tak pernah mengira, perjalanan sampai serumit ini.. Malam ini gue mabuk asap sama Oshi.. Hmmm... Nikmat yang laknat!!
Disisi lain lagi, gue udah dapet kontak Sitaa, dari salah satu temennya.. 2 hari ini gue udah sms n telponan sama Sitaa, dia sudah di Jogja lagi sama Reno n udah sejak lama pula, tapi gue sengaja nyuruh dia diem, n udah gue kasih tau kalau gue di Manado.. Pertama gue kasih tau dianya cuma nangis n kebingungan. Soal cerita sih bisa besok lagi, yang jelas gue udah gak maksa Sitaaa lagi, seolah Oshi gantiin Sitaa, tapi kalau gue sadari lagi, apa tujuan gue sampai ke Sulawesi kalau bukan dapetin Sitaa? Nah disini gue mikir keras.. Akhirnya, Sitaapun ikut berusaha karena memang kita saling cinta dan ingin dipertemukan..
Dia mulai mengatur waktu, dan berbohong dibelakang Reno, rencana dia mau nyusul kesini, ke Manado.. Sejak dulu kalau dia ngomong tuh ada beberapa temen dari daerahnya yang kuliah disini. Jadi Sitaapun tau kota ini n udah sering singgah pula, diluar kebersamaan sama gue juga.. Belum tau apa yang bakal dia cari alasannya biar bisa kesini, gue cuma bisa nunggu kedatangan dia, jadi atau enggaknya juga belum tau. Oshi mulai tau soal Sitaa tapi belum sampai curiga, karena gue sengaja jarang cerita.. Selain itu karena Oshi emang santaim ibarat di kampung dia itu Adel..
Hmm, mabuk, malam ini mabuk!!, mabuk lagi.. Oshi udah bermimpi, dia tertidur mabuk dipelukan gue yang sama masih tergeletak memeluknya sambil banyak berpikir, berusaha terjaga disela pandangan semakin kabur.. Pikiran gue tertuju ke suatu hal, gak terasa 2 minggu lagi bulan depan udah masuk bulan Ramadhan 1433 H, tapi kenapa disaat rencana gue tahun ini pengen terus jalani kebaikan itu buyar lagi. Gue yang pengen puasa sungguh-sungguh Full, n nantinya punya rencana pulang ke kampung Halaman tepat di Idul Fitri nanti, kenapa kembali lagi ke jalan ini??
**
Waktu terus dan terus berlalu, semakin lama gue rasa hidup semakin hancur lagi. Disaat gue diperingati soal kejadian Reno, sampai ditolong Bu Salim, kenal Oshie, sampai rela berbohong ninggalin Minahasa ke Manado demi deket sama Oshie, malah sampai akhirnya terjun ke dunia hitam lagi, n semakin hari sayap semakin mengepak, ditambah sejak gue urusan sama Tommy jadi punya motor Plat DB, jadi surga sama Oshie juga, gue bener-bener udah lupa.. Pagi yang indah, lamunanku mulai terurai disela bangun tidur, semalem gue mabuk sampai tepar di Kost, mabuk sama temen kost yang emang udah akrab. Apa ini akibat ya? Dari sifat gue yang mudah akrab dengan orang manapun, gue akui memang mudah beradaptasi dengan siapapun..
Sore yang cerah, melihat TV, malam ini malam pertama tarawih, feel dan kepercayaan gue selalu mengikuti Nasional. Sms dari Tarii, setiap waktu shalat yang sering gue abaikan.. Sms Cahaya juga sering gue abaikan, yang gue urusin sms dari cewek yang emang ada dihati gue, dinafsu n kesenengan dunia.. N gue salut sama mereka semua yang selalu menutup n nyembunyiin keberadaan gue, meskipun Tari cerita ke Ibu, gue sangat yakin gak akan ada reaksi apapun dari Ibu, maksudnya Ibu pasti merahasiakannya.. Gue denger kabar lagi beberapa hari yang lalu kalau adek gue si Ipul (cowok) udah diterima jalur SNMPTN disalah satu Universitas Negeri di Semarang. Adek gue yang Aisyah, juga masuk SMA kelas 1, di SMA Negeri gue dulu.. Adek yang terakhir si Hajar, udah naik kelas 2 SMP.
Tanpa sadar gue makin dan semakin tua, kenapa jalan tak kunjung berhenti. Kenapa pula disaat gue banyak duit malah semakin betah disini, bukan malah pulang atau ke Jogja.. Gak tau apa sebenernya yang gue pikirin.. Ditambah lagi, meskipun keuangan memang lagi diatas, semua uang yang pegang itu Oshi, entah kenapa juga kok gue nyuruh seperti itu. Jadi intinya gue selalu foya-foya, jadi sering nongkrong n minum-minum dengan orang-orang disekitaran pelabuhan.. Bitung, kota yang lagi seneng gue singgahi bareng Tommy, Oshi kadang ikut sekedar jalan-jalan naik motor atau bareng semobil sama Tommy dan selingkuhannya. Yang jelas hidup gue semakin berantakan lagi.. Ahh asu!
Maghrib berlalu, Call dari Sitaa kalau dia mau berangkat dari Jogja langsung ke Manado.. Gue yang masih takut sama kejadian Reno, jadinya gue larang..
Gue: “Jangan, lebih baik lo balik dulu ke rumah beberapa hari. Baru pulang kesini, itu sih kalau mau nurut sama mamas..”
Sitaa: “Tapi mas,”
Gue: “Udah gak usah tapi-tapian, Sitaa nurut.. Sekarang Reno dimana?”
Sitaa: “Dirumah, Sitaa di Kampus ketemu Dosen pembimbing.. Kapan nih Skripsi kelar, penelitian terus tanpa ujung gak selesai-selesai, buntu tau enggak!!!? Rasanya udah males banget mau kuliah”
Gue: “Gak usah gitu, kalau sayang sama Mamas ya nurut, kalau gak nurut ya terserah!”
Sitaa: “Tuh kan jawabannya gitu, curiga deh punya cewek disitu ya?”
Gue: “Iyaa, udah kan?”
Sitaa: “Cihhhhhhh Mamas,!! Nyebelin!. “
Gue: “Hahahaha, ya udah Sitaa nurut sama Mamas, mau?”
Sitaa: “Hmm Egois,, hehehe ya udah mau kok.. Berarti batalin tiket nih?”
Gue: “Iya lah, oper dulu pulang rumah..”
Obrolan berlanjut alih topik, kesenangan dan rasa kangen antara kita, itu yang selalu dibahas. Bukan membahas orang lain, Sitaa orangnya fokus n kadang gak masalahin banget misalnya gue punya cewek disini walau dia gak tau. Sitaa itu orangnya sangat dan sangat Setia, sepanjang mengenalnya dia belum pernah bersinggungan dengan cowok manapun apalagi sampai urusan pacaran atau tubuh. Dia cuma mau sama gue, setia sama gue meski gue punya banyak perempuan. Entah apa yang ada di benak dan pikiran mereka masing-masing. Gue aja susah memahami diri sendiri apalagi memahami orang lain. Gue ini BERANTAKAN!!
Bersambung ..........
Hari terus berlajut, lebih dari seminggu gue udah kerja di konter Kakaknya Oshie, hari-hari juga semakin menyenangkan, semakin betah n semakin lebih dekat lagi sama Oshie.. Hampir seriap malam gue hangout sama dia.. Dilain sisi dari hubungan sama Oshi, soal kerjaan udah mendingan, udah bisa beradaptasi dengan baik dengan sekitar, yap... Sekali lagi semua karena kesan, kesan pertama dan sambutan orang yang baru melihat kita. Gue akui bertattoo, tapi mereka menyambut tanpa kecurigaan lebih kok, jadi gue simpulin mereka memang tak hanya melihat dari luarnya saja. Tetaplaah, manusia pasti ada kekurangan dan kelebihan, lihatlah keduanya dengan berlebih pada sisi kelebihan, jangan melulu kekurangannya
Gue juga mulai banyak kenalan selain Oshie, namanya Tommy yang sebenernya udah tau Oshie tapi belum kenal, dia cowok asli dari daerah timur laut Jawa tengah, sudah menikah dan punya anak yang ditinggal di kampungnya.. Bekerja udah hampir 5 tahun di Kota ini n mudik bisa 1 atau 2 kali dalam sebulan, terbilang sukses merantau disini karena ejak SMA dia singgah kesini mencari nafkah menghidupi keluarganya, umur dia jauh lebih tua sekitar 4 tahun dari gue,..
Sedikit gue ceritain gimana bisa kenal sama Tommy.. Malam rabu kemaren, gue hangout sama Oshie dan Stella.. Disela minum-minum itu, gue ditelpon sama Chandra, otomatis gue berbahasa Jawa. Setelah ngobrol itu, Tommy dateng n gabung sampai akhirnya ngobrol banyak semakin akrab tanpa mengabaikan kedua cewek juga kan?.. Dia bekerja di sekitaran pelabuhan tapi sering singgah ke pusat kota.. Itu saja sih awal kenal dia di diskotek.
Malam ini gue mau hangout lagi sama Oshi, kali ini berdua karena Stella gak bisa keluar. Kita juga janjian sama Tommy, n jam 9 malam kita mulai masuk Club, Tommy dateng sama temen perempuannya asli pribumi aja.. Sambil minum sambil akrab, disela itu gue sedikit kaget karena Tommy nawarin sebuah bungkusan kecil, setelah gue buka isinya Pil,, sejenak gue kaget..
Tommy: “Kowe weruh barang iki to?” (kamu tau barang ini kan?)
sambil nyodorin bungkusan kecil..Gue: “Wah yo kenal Mas..”
Tommy: “Yo wis, dipake to..” (ya udah dipake sih!), sedikit maksa,,
Gue: “Hmm, ora mas, makasih lah..” (enggak mas) tolakku halus
Tommy: “Wahhh ora konco, awake dewe podo rantaune, ayolah seneng-seneng.. seduluran” (Wahh gak teman nih, kita kan ssama perantau, ayolah seneng-seneng, kan bersaudara), terus ngerayu setengah maksa
Gue setengah takut mengkonsumsi pil haram itu.. Oshie yang masih asik aja, dia mulai megang pil itu.. Gue mau nyegah gimana, dia juga kadang make.. Karena gue belum cerita soal masa lalu dengan barang sekelas itu.. Gue sengaja menyembunyikan hal itu tanpa ada alasan yang tepat, Yang gue takutin malah terjadi, saat gue acuh, Tommy tetap make itu bersama temen ceweknya, terus Oshi malah ikutan.. Gue terus dirayu sama Tommy sampai dia setengah jadi ngambek.. Tapi gue tetap kokoh dengan pendirian, jujur aja meski setengah mau setengah enggak, gue itu takut.. Malam ini seolah gue dikenalin kagi barang yang menyeret gue ke Sel, ke Penjara..
***
Kamis, 27 Juni 2012
Terus berlanjut lagi, ternyata perkenalan dengan Tommy dan keakraban dengannya sejak hangout pertama di Diskotek cukup mempengaruhi gue yang masih proses berhenti malah kena pengaruh lagi, gue susah berlingdung ke orang-orang dijalan yang benar. Gue selalu egois dengan sikap dan keputusan sendiri tanpa mendengarkan orang lain. Dilain sisi cewek gue sendiri si Oshi, hampir punya kebiasaan yang sama dengan gue, Mabuk, dan segala kesenangan yang membawa kita lupa dengan diri sendiri.. Setelah malam itu, Tommy sering hubungi gue, sering ngasih info, entah soal cewek-cewek atau apalah, diapun gak segan dateng ke konter sekedar nemui gue.. N beberapa hari yang lalu gue sering pergi berdua sama dia.
Entah jalannya mau kemana, gue gak ngerti lagi.. Hasil dari perkenalan dengan Tommy, sekarang gue jadi nyandu lagi, gue jadi doyan sama Pil, plus daun hijau yang segar itu.. Ya Alloh, kenapa aku lebih takut ancaman dari sesam manusia disini daripada ancamanMu.. Jujur, gue gak kuat sama rayuan n seolah desakan dari Tommy bikin gue kalah n tergiurr.. Yapp gue emang masih sangat lemah, kemaren pergi dengannya guepun membohongi Oshi yang sebenernya malam itu pengen tidur bareng sama gue, tapi gue malah asik Pesta Daun di kamar Hotel sama cewek lain plus Tommy dan perempuan lain pula..
Sekarang, gue jadi make lagi, gak terlalu nyalahin Tommy sih, tapi gue sendiri yang salah. N gue juga suka make berdua sama Oshi di kamar kost, terlalu bebas, memang bebas banget hidup gue.. N yang malam ini gue sesalin n renungi, gue lagi di kost sama Oshi n lagi make juga.. Tampak senyum manis darinya nyambut kepulan asap yang keluar dari hidung gue...
Oshi: “Kak, lo betah disini?”, mabuk
Gue: ‘Betah lah karena ada lo..”
Oshi: “Sejak kapan lo make, baru sempet nanya nih, hehe”
Gue: ‘Sejak dulu, tapi udah sempet berhenti, eh kambuh lagi..”
Oshi: “Gimana bisnis sama Tommy?”
Yapp, itu obrolan saat ini.. Jujur, sekarang gue kembali jadi seorang pengedar.. Target masih seperti yang dulu, orang-orang stress dan sibuk, broken dan free. Ya itu, semua karena Tommy nawarin sampai dia nyuruh gue nganter pesenan orang-orang. Hampir 2 minggu ini gue bekerja itu, selain jadi penjaga konter.. Oshipun sama, selalu jadi pelanggan yang gratis ke gue, biar duit buat makan bareng aja.. Semua ini menambah panjang kehidupan gue disini, kehidupan yang suram. Kembalikan ke diri sendiri, gue memang salah dan jangan pernah menyalahkan Kota atau daerah yang kita singgahi..
Kenapa, hanya sekejap saja dunia gue berubah drastis seolah kembali ke masa lalu.. Gue sekarang pemake lagi, bukan pengedar langsung tapi hanya kurir, pengantar pesanan.. Uangpun fantastis, hasilnya banyak n bisa foya-foya sama Oshi sampai lupa siapa diri gue.. Semakin jauh lagi dengan hal yang sebenernya gue telusuri kembali, yaitu Kebenaran.. Sepak terjang, melebar sayap, udah gue dapetin n seolah julukan Mafia itu disandang kembali setelah sekian lama gue kubur.. Tak pernah mengira, perjalanan sampai serumit ini.. Malam ini gue mabuk asap sama Oshi.. Hmmm... Nikmat yang laknat!!
Disisi lain lagi, gue udah dapet kontak Sitaa, dari salah satu temennya.. 2 hari ini gue udah sms n telponan sama Sitaa, dia sudah di Jogja lagi sama Reno n udah sejak lama pula, tapi gue sengaja nyuruh dia diem, n udah gue kasih tau kalau gue di Manado.. Pertama gue kasih tau dianya cuma nangis n kebingungan. Soal cerita sih bisa besok lagi, yang jelas gue udah gak maksa Sitaaa lagi, seolah Oshi gantiin Sitaa, tapi kalau gue sadari lagi, apa tujuan gue sampai ke Sulawesi kalau bukan dapetin Sitaa? Nah disini gue mikir keras.. Akhirnya, Sitaapun ikut berusaha karena memang kita saling cinta dan ingin dipertemukan..
Dia mulai mengatur waktu, dan berbohong dibelakang Reno, rencana dia mau nyusul kesini, ke Manado.. Sejak dulu kalau dia ngomong tuh ada beberapa temen dari daerahnya yang kuliah disini. Jadi Sitaapun tau kota ini n udah sering singgah pula, diluar kebersamaan sama gue juga.. Belum tau apa yang bakal dia cari alasannya biar bisa kesini, gue cuma bisa nunggu kedatangan dia, jadi atau enggaknya juga belum tau. Oshi mulai tau soal Sitaa tapi belum sampai curiga, karena gue sengaja jarang cerita.. Selain itu karena Oshi emang santaim ibarat di kampung dia itu Adel..
Hmm, mabuk, malam ini mabuk!!, mabuk lagi.. Oshi udah bermimpi, dia tertidur mabuk dipelukan gue yang sama masih tergeletak memeluknya sambil banyak berpikir, berusaha terjaga disela pandangan semakin kabur.. Pikiran gue tertuju ke suatu hal, gak terasa 2 minggu lagi bulan depan udah masuk bulan Ramadhan 1433 H, tapi kenapa disaat rencana gue tahun ini pengen terus jalani kebaikan itu buyar lagi. Gue yang pengen puasa sungguh-sungguh Full, n nantinya punya rencana pulang ke kampung Halaman tepat di Idul Fitri nanti, kenapa kembali lagi ke jalan ini??
**
Waktu terus dan terus berlalu, semakin lama gue rasa hidup semakin hancur lagi. Disaat gue diperingati soal kejadian Reno, sampai ditolong Bu Salim, kenal Oshie, sampai rela berbohong ninggalin Minahasa ke Manado demi deket sama Oshie, malah sampai akhirnya terjun ke dunia hitam lagi, n semakin hari sayap semakin mengepak, ditambah sejak gue urusan sama Tommy jadi punya motor Plat DB, jadi surga sama Oshie juga, gue bener-bener udah lupa.. Pagi yang indah, lamunanku mulai terurai disela bangun tidur, semalem gue mabuk sampai tepar di Kost, mabuk sama temen kost yang emang udah akrab. Apa ini akibat ya? Dari sifat gue yang mudah akrab dengan orang manapun, gue akui memang mudah beradaptasi dengan siapapun..
Sore yang cerah, melihat TV, malam ini malam pertama tarawih, feel dan kepercayaan gue selalu mengikuti Nasional. Sms dari Tarii, setiap waktu shalat yang sering gue abaikan.. Sms Cahaya juga sering gue abaikan, yang gue urusin sms dari cewek yang emang ada dihati gue, dinafsu n kesenengan dunia.. N gue salut sama mereka semua yang selalu menutup n nyembunyiin keberadaan gue, meskipun Tari cerita ke Ibu, gue sangat yakin gak akan ada reaksi apapun dari Ibu, maksudnya Ibu pasti merahasiakannya.. Gue denger kabar lagi beberapa hari yang lalu kalau adek gue si Ipul (cowok) udah diterima jalur SNMPTN disalah satu Universitas Negeri di Semarang. Adek gue yang Aisyah, juga masuk SMA kelas 1, di SMA Negeri gue dulu.. Adek yang terakhir si Hajar, udah naik kelas 2 SMP.
Tanpa sadar gue makin dan semakin tua, kenapa jalan tak kunjung berhenti. Kenapa pula disaat gue banyak duit malah semakin betah disini, bukan malah pulang atau ke Jogja.. Gak tau apa sebenernya yang gue pikirin.. Ditambah lagi, meskipun keuangan memang lagi diatas, semua uang yang pegang itu Oshi, entah kenapa juga kok gue nyuruh seperti itu. Jadi intinya gue selalu foya-foya, jadi sering nongkrong n minum-minum dengan orang-orang disekitaran pelabuhan.. Bitung, kota yang lagi seneng gue singgahi bareng Tommy, Oshi kadang ikut sekedar jalan-jalan naik motor atau bareng semobil sama Tommy dan selingkuhannya. Yang jelas hidup gue semakin berantakan lagi.. Ahh asu!
Maghrib berlalu, Call dari Sitaa kalau dia mau berangkat dari Jogja langsung ke Manado.. Gue yang masih takut sama kejadian Reno, jadinya gue larang..
Gue: “Jangan, lebih baik lo balik dulu ke rumah beberapa hari. Baru pulang kesini, itu sih kalau mau nurut sama mamas..”
Sitaa: “Tapi mas,”
Gue: “Udah gak usah tapi-tapian, Sitaa nurut.. Sekarang Reno dimana?”
Sitaa: “Dirumah, Sitaa di Kampus ketemu Dosen pembimbing.. Kapan nih Skripsi kelar, penelitian terus tanpa ujung gak selesai-selesai, buntu tau enggak!!!? Rasanya udah males banget mau kuliah”
Gue: “Gak usah gitu, kalau sayang sama Mamas ya nurut, kalau gak nurut ya terserah!”
Sitaa: “Tuh kan jawabannya gitu, curiga deh punya cewek disitu ya?”
Gue: “Iyaa, udah kan?”
Sitaa: “Cihhhhhhh Mamas,!! Nyebelin!. “
Gue: “Hahahaha, ya udah Sitaa nurut sama Mamas, mau?”
Sitaa: “Hmm Egois,, hehehe ya udah mau kok.. Berarti batalin tiket nih?”
Gue: “Iya lah, oper dulu pulang rumah..”
Obrolan berlanjut alih topik, kesenangan dan rasa kangen antara kita, itu yang selalu dibahas. Bukan membahas orang lain, Sitaa orangnya fokus n kadang gak masalahin banget misalnya gue punya cewek disini walau dia gak tau. Sitaa itu orangnya sangat dan sangat Setia, sepanjang mengenalnya dia belum pernah bersinggungan dengan cowok manapun apalagi sampai urusan pacaran atau tubuh. Dia cuma mau sama gue, setia sama gue meski gue punya banyak perempuan. Entah apa yang ada di benak dan pikiran mereka masing-masing. Gue aja susah memahami diri sendiri apalagi memahami orang lain. Gue ini BERANTAKAN!!
************
Bersambung ..........
Diubah oleh astri.beloved 25-05-2015 21:57
0