natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.

Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.




Big thanks to quatzlcoatlfor cover emoticon-Smilie

Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 16:32
tukangdjagal
makola
imamarbai
imamarbai dan 6 lainnya memberi reputasi
7
461.8K
3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Tampilkan semua post
natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
#372
A Part 19
Kak Fe pergi begitu saja ketika ada kak Bram masuk. Aku juga heran kenapa kak Bram masuk, bukannya sedang ada pelajaran di kelas? Tapi aku lebih heran lagi kenapa kak Fe bisa bebas masuk ke sekolah dengan pakaian bebas. Tapi, begitu kak Fe pergi, dia meninggalkan sebuah pertanyaan besar bagiku, rencana apa yang ingin ia katakan kepadaku. Aku jadi penasaran.
Aku mencoba bangkit dari tempat tidur ketika kak Bram menghampiriku. Aku juga ingin pergi.
“Eh.. Mau kemana Ni?” Tanya kak Bram ketika aku mencoba untuk berdiri turun dari kasur.
“Ke kelas kak”
“Istirahat aja Ni, biar gue temenin.”
“Gak usah kak, lagian kenapa kakak gak di kelas?”
“Eh.. gue minta maaf Ni, apa yang terjadi ama elu tadi pagi.” Ujar kak Bram yang langsung memegang kedua pundaku. Aku menatapnya dan dia juga menatapku, tapi aku segera memalingkan wajah dan pergi melepaskan pegangannya.

***


“Aku pulang” Teriaku seperti biasa ketika memasuki rumah, tapi teriakanku kali ini terasa lemah sekali setelah apa yang terjadi hari ini. Aku hampir seharian di UKS dan aku pun tidak fokus belajar di kelas.
“Eh Ani, udah pulang ya, sini gabung sama Ibu makan.” Ujar ibu yang sedang makan di meja makan. Aku mendatangi ibu dan menaruh tasku di sofa.
“Bu, kak Fe mana?”
“Bukannya di sekolah?” Ibu balik nanya. Ibu sepertinya tidak tahu kalau kak Fe tidak masuk sekolah hari ini.
“Oh belum pulang kali ya..” Kataku pura-pura. “Ibu gimana kondisi ibu? Kapan ke dokter lagi?” Tanyaku kepada Ibu.
“Lusa, tunggu papa mu gak sibuk.”

***


Setelah makan siang, aku naik ke atas menuju kamar untuk ganti baju. Tapi, sebelum memasuki kamar aku mencoba untuk mencari tahu apakah kak Fe berada di kamarnya. Aku pun mengetuk pintunya.
Tok….tok..tok…
“Kak..”
Tidak ada jawaban. Tapi, aku penasaran. Aku coba memutar gagang pintu kamarnya secara perlahan dan Krek kebuka. Pintu kamarnya tidak di kunci. Terus aku coba langkahkan kakiku untuk masuk ke dalam.
“Heh…! Siapa yang suruh masuk ?”
Baru saja satu langkah serta setengah tubuhku masuk ke kamarnya, kak Fe sudah meneriaku seperti itu dari dalam.
“Maaf, kak.”
Aku pun mengurungkan niatku untuk masuk ke dalam kamarnya dan mundur kembali untuk menutup pintunya rapat-rapat. Tadi aku lihat sekilas kak Fe sedang duduk bersila di kasur sambil membaca buku.

***


Karena lelah sekali, setelah ganti baju aku putuskan untuk tidur siang. Tidurku nyenyak dan tidak mimpi. Aku tidur kurang lebih 2 jam, ketika aku bangun kulihat seseorang sedang berdiri sambil membaca sebuah buku. Ketika aku sudah mengumpulkan nyawa dan benar tersedar buku yang sedang dibaca itu adalah salah satu buku catatan sekolahku dan aku baru sadar yang membaca buku itu tidak lain adalah kak Fe.
“Lagi baca apa kak?” Tanyaku
“Oh sudah bangun ya..” Kata dia sambil menutup buku dan menaruhnya kembali di tasku. Dia kemudian duduk bersamaku di kasur.
“Gue mau lu tetep berhubungan sama Bram.” Kata dia.
“Ah gak mau ah kak.”
“Harus!”
“Tapi.. kak.”
“Tidak ada tapi-tapi. Pokoknya lu harus deketin Bram.. Kalau ngak awas aja ya.”
“Iya deh kak.” Aku bingung harus bilang apa lagi. Baru bangun sudah diancam. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa menolak kata-kata kak Fe.
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.